Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mas.hendyAvatar border
TS
mas.hendy
Sejarah Kebun Raya Purwodadi
Sejarah Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi yang juga dikenal dengan nama Hortus Ilkim Kering Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking. Kebun ini merupakan salah satu dari 3 cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor) yang memiliki tugas dan fungsi mengkoleksi tumbuhan yang hidup di dataran rendah kering. Kebun Raya Purwodadi merupakan Balai Konservasi Tumbuhan yang bernaung dibawah dan bertanggung jawab kepada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI (Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia).
Kebun Raya Purwodadi untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada tanggal 10 Maret 1963. Setelah pembukaan Kebun Raya untuk umum, pembangunan sarana fisik dan pembangunan sistem pengelolaan kebun semakin digalakkan. Sejak tahun 1980 sebagian tanaman ditata kembali menurut kelompok suku yang menganut sistem klasifikasi Engler dan Prantl. Penyempurnaan vak koleksi, pembangunan gedung kantor, penambahan koleksi melalui eksplorasi, pertukaran biji menjadi program pimpinan Kebun Raya Purwodadi selanjutnya. Dalam perkembangannya, UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi diharapkan akan menjadi pusat konservasi dan penelitian tumbuhan dataran rendah kering Indonesia.



Kebun Raya Purwodadi adalah sebuah kawasan konservasi tumbuhan ex-situ yang terletak di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur. 

Koleksi tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi dikelompokkan ke dalam beberapa lanskap koleksi tanaman dalam beberapa taman tematik, yaitu palem, paku, taman Meksiko, bambu, tanaman obat, polong-polongan, area yang dihutankan, mangga, pisang dan tanaman bougainvillea (bunga kertas).

Selain itu ada juga koleksi anggrek dan hoya dalam rumah kaca serta koleksi biji-bijian dalam Bank Biji.

Bank Biji merupakan wahana alternatif yang potensial untuk konservasi sumber daya hayati. Di samping ukurannya relatif kecil, wahana alternatif itu juga tidak memerlukan ruang simpan yang cukup besar untuk dapat menghimpun keanekaragaman jenis tumbuhan.

Kebun Raya Purwodadi yaitu sebuah kebun penelitian akbar yang terletak di Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Luasnya sampai 85 hektar dan mempunyai sekitar 10.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

Mula-mula kebun ini dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan. Kemudian pada tahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan yaitu dengan dimulainya pembuatan petak-petak tanaman koleksi. Sejak tahun 1980 beberapa tanaman ditata kembali menurut kelompokan suku yang menganut klasifikasi sistem Engler dan Pranti.

Koleksi Pohon dan Tumbuhan

Polong-polongan

Digolongkan menjadi 3 suku yaitu Mimosaceae, Caesalpiniaceae, dan Papilionaceae. Mempunyai 157 jenis dari 70 marga yang termasuk dalam suku-suku tersebut. Bermacam jenis polong-polongan dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti jenis-jenis dari marga Amherstia, Brownea, Cassia, Senna, dan Saraca. Selain itu, beberapa jenis dimanfaatkan juga kayunya untuk kontruksi seperti sonokeling (Dalbergia latifolia) dan wangkal (Albizia procera), tanaman penghijauan dan tepi jalan seperti Angsana (Pterocarpus indicus), Akasia (Acacia auriculiformis) dan Soga (Peltophorum pterocarpum). Mempunyai pula yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat seperti Johar (Senna siamea), Kedawung (Parkia timoriana), Dadap srep (Erythrina subumbrans), dan Dadap ayam (Erythrina orientalis).

Anggrek

Ditempatkan di rumah kaca yang kondisinya disesuaikan dengan habitat alaminya. Mempunyai sekitar 2.344 spesimen anggrek lingkungan kehidupan yang terdiri atas 319 jenis, 69 marga, dan 277 masih sp... Sekitar 7 jenis adalah anggrek endemik Jawa Timur seperti Appendicula imbricata, Dendrobium arcuatum, Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek Selop), dan lain-lain. Sedangkan yang terancam keberadaannya di lingkungan kehidupan ditengahnya Ascocentrum miniatum, Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Coelogyne pandurata (anggrek hitam) asal Kalimantan dll.

Palem

Palem termasuk dalam famili Arecaceae dan adalah jenis-jenis tertua yang telah dijumpai sejak zaman Cretaceus, kurang semakin 120 juta tahun yang lalu. Arecaceae sangat menarik dari bidang botani, keindahan wujudnya, keanekaragaman jenis dan kegunaannya. Famili Arecaceae di lingkungan kehidupan diperkirakan 200-300 genus dan sekitar 2000-3000 jenis tersebar di daerah tropis dan sub tropis. Indonesia adalah pusat keanekaragaman palem lingkungan kehidupan, dari jumlah palem yang terdapat di lingkungan kehidupan 46 genus di selangnya (576 jenis) terdapat di Indonesia dan 29 genus adalah palem endemik. (LBN-LIPI, 1978; Witono, 1998; Sharma, 2002; Chin, 2003).

Sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, Kebun Raya Purwodadi mempunyai tugas menerapkan inventarisasi, eksplorasi, penanaman koleksi dan pemeliharaan tumbuhan dataran rendah kering yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan berpotensi untuk dikoleksi (dikonservasi). Kebun Raya Purwodadi seluas 845.148 m2 mempunyai 174 famili, 904 marga dan 1.896 jenis dengan koleksi Arecaceae sejumlah 60 marga 117 jenis dan 435 individu berdasarkan katalog 2006 (Suprapto et al., 2006).

Bambu

Sekitar 30 jenis bambu telah dikoleksi Kebun Raya Purwodadi, 16 jenis berasal dari Jawa, 2 jenis dari Nodaku, 2 jenis dari Sulawesi, dan 10 jenis dari beberapa negara Asia (Cina, Jepang, Thailand, India, dan Birma). Gigantochloa manggong (Bambu Manggong) adalah bambu endemik Jawa Timur , Gigantochloa apus (pring apus) sering dipergunakan untuk mebel, kerajinan atau atap rumah, Dendrocalamus asper (pring petung) rebungnya untuk dimakan, dan Schizostachyum silicatum (bambu wuluh) untuk seruling.

Paku

Koleksi tumbuhan paku ditata di bawah pepohonan akbar dan rindang, karena kelompokan tumbuhan ini menyukai tempat rindang dan lembap. Koleksinya sampai 60 jenis dari 36 marga dan 21 suku. Di selangnya paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum spp.), hata (Lygodium circinnatum), dan paku tanduk rusa/simbar menjangan (Platycerium coronarium). Mempunyai beberapa koleksi tumbuhan paku mempunyai definisinya lainnya, seperti paku sayur (Athyrium esculentum) yang mampu dimakan tunasnya, Asplenium sp. dan Adiantum sp. sebagai tanaman hias, paku ekor kuda Equisetum debile sebagai bahan pengobatan, Cyathea contaminans sebagai bahan media tumbuh anggrek, dan hata Lygodium circinnatum sebagai bahan kerajinan.

Obat

Terletak di petak XIV G dan V A, ditata sedemikian rupa hingga berfungsi sebagai taman yang menarik untuk dinikmati. Di selang koleksinya yaitu Pace (Morinda citrifolia), buahnya untuk obat batuk dan tekanan darah tinggi, daun ungu (Graptophyllum pictum), daunnya untuk obat wasir, Widoro upas (Merremia mammosa), umbinya untuk obat kencing manis, Sembung (Blumea balsamifera) daunnya untuk obat asma, sakit jantung, Wudani (Quisqualis indica) daunnya untuk obat cacing dll.


sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Purwodadi
http://krpurwodadi.lipi.go.id/2020/0...53-tahun-lipi/
http://p2k.unimus.ac.id/id1/3040-293...2k-unimus.html
https://www.suarasurabaya.net/kelana...rvasi-Ex-Situ/


Diubah oleh mas.hendy 27-08-2021 09:26
satyagilang
Gttkaca2
Gttkaca2 dan satyagilang memberi reputasi
2
1.8K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Tampilkan semua post
sipencarifileAvatar border
sipencarifile
#2
Kebun raya purwodadi jadi keinget pepatah penduduk setempat jika kesana dengan pacar mu maka kamu tak jodoh
mas.hendy
mas.hendy memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.