- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#152
Chapter 99
Quote:
Dinginnya malam Surban City, aktivitas warga yang seakan tidak pernah pudar meskipun berita mengenai Beaters semakin gencar beredar di televisi maupun media sosial. Tapi semua itu tak menyurutkan pejuang-pejuang nafkah ini tuk terus menghasilkan karya. Selain mereka tim unit-01 juga sedang gencar-gencar melawan Beaters yang kian hari semakin buas saja, ketika tim datang mereka sudah menjadi sosok monster yang menakutkan.
Kapten tim 11 yang harusnya menggunakan senapan sniper custom miliknya yang dapat diatur jarak menembaknya kini hanya memakai senapan sniper using yang bagian teropongnya retak. Lalu hal menyulitkan baginya adalah tidak adanya kartu ‘sakti’ sebagai anggota BASS yang memudahkannya mendapatkan akses memasuki berbagai macam bangunan tinggi untuk memulai aksinya.
“Cih, jika saja baju tempurku tidak diambil juga,” kapten tim 11 mulai mengarahkan senapan miliknya, dari jendela mobil yang diparkirnya ini. Menjaga jarak agar tidak ketahuan. “baiklah, aku akan membantu kalian, jika monster itu melakukan gerakan, peluruku yang akan mengecohnya.”
Selain kapten tim 11 yang mengalami hambatan seperti itu, para kapten lainnya yang bergerak secara sembunyi-sembunyi juga sama sepertinya. Baik itu kapten tim 12, tim 7, maupun kapten Vela yang bekerja dengan Nakata di sektor 13. Dirinya masih belum menghubungi Gareth, padahal sewaktu itu dirinya menyaksikan bahwa Gareth sudah bisa beraksi menggunakan baju tempur. Ini juga bertujuan agar aktivitas secara sembunyi semakin tidak terdeteksi, jika terlalu banyak orang yang terlibat maka akan semakin mudah dilacak.
Baru pertama kalinya monster yang bertingkah buas itu muncul di sektor 8, di mana tempat Silver Clan berada. Padahal malam ini barulah malam pertama pasca Silver Clan ditahan sementara di markas utama BASS. Kapten Julian yang ikut membantu tim lainnya itu kaget dan juga bingung dengan adanya laporan mengenai Beaters yang mendadak muncul di sektor 8.
“Eh? Bagaimana bisa?” sambil mendengarkan laporan yang masuk melalui radio milik polisi yang ia curi dari mobil kepolisian. “monster itu sudah mulai berani nampaknya,” awalnya kapten Julian berniat membiarkannya saja, lagipula Silver Clan pasti akan mengetahuinya. Tetapi akhirnya ia berangkat karena merasa kasus di sektor 8 masih merupakan tanggung jawabnya.
Informasi yang diberikan melalui radio itu sangatlah jelas dan terperinci, untuk seorang yang sudah lama menghuni sektor 8 tentu saja menemukan lokasinya tentu sangatlah mudah. Kapten Julian menggunakan payung yang telah dimodifikasi sehingga dapat menyimpan katananya tanpa menimbulkan reaksi publik. Bayangkan jika kapten Julian membawa katana miliknya di jalan dan terlihat oleh orang-orang, akan menimbulkan sebuah berita yang akhirnya diketahui oleh pemerintah.
Mobil truk berisi pasukan unit-01 tentunya tiba lebih dahulu dibandikan kapten Julian, dengan menggunakan senapan otomatis yang berisikan racun Beaters. Para monster akan dibasmi, namun karena monster Beaters belakangan ini menjadi sangat agresif. Peluru yang ditembakan pun menjadi sulit dikenai, malah peluru yang mengenai tubuh para monster menjadi tidak terasa. Mereka masih bergerak seperti melihat mangsa tuk makan malam.
Kapten Julian berlari melewati Wilson Bar, yang terlihat berbeda dan juga aneh. Setelah diperhatikan seksama ternyata papan penanda menunjukan bahwa Wilson Bar sudah tutup. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan baginya, biasanya ia masih bisa datang hanya sekedar melihat Solo sambil menyelam memesan kopi.
“Hm….,” kapten Julian mendekati papan penunjuknya. “semua lampu dinyalakan, ada apa jarang terjadi seperti ini? sekalipun ada yang melawan Beaters muncul, tidak mungkin semua anggotanya turut ikut serta,” kapten Julian menyimpannya untuk nanti, ia melanjutkan perjalanannya menuju area pertempuran.
Sesudah sampai di tempat, tim unit-01 buatan pemerintah ternyata sudah berhasil membereskan para monsternya. Mereka semua sudah meleleh dan terkikis akibat terkena peluru racun Beaters. Kapten Julian sempat kecewa karena tidak bisa membantu petugas unit-01, meskipun di tempat lain berakhir dengan kejar-kejaran karena dirinya akan ditangkap. Namun peristiwa ini malah memunculkan ide padanya, dengan pura-pura sebagai netizen kapten Julian mendekati mayat monster sambil merekamnya.
“Hei, jangan dekat-dekat, meskipun monster itu sudah mati tetap saja masih berbahaya karena ada zat perusak ditubuhnya,” ucap salah satu petugas memberi peringatan.
“Baik pak laksanakan!” balas kapten Julian.
Lalu terdengar percakapan dari petugas yang lainnya menyinggung perihal Silver Clan.
“Ternyata setelah ditangkapnya Silver Clan, monster Beaters malah muncul di tempat ini.”
“Aneh juga, menurut laporan yang kubaca. Tempat ini merupakan tempat yang jarang sekali ada berita kemunculan Beaters, karena ada Beaters tingkat tinggi Silver Clan yang bermukim. Ditambah tim dari BASS yang tidak berguna itu, menjaga apanya jika tidak ada monster karena takut mengusik monster tingkat tinggi,” perkataannya dibalas dengan tawa oleh rekan lainnya.
“Ku dengar mereka ditahan selama 3 hari, itu dari rekanku yang bekerja di pusat dengan pak Viktor. Entahlah aku tidak diberikan detilnya kenapa mereka ditahan sesingkat itu, kata rekanku alasannya rahasia.” Setelah perbincangan yang singkat, petugas unit-01 kembali pulang keposnya. Meminta netizen yang ternyata kapten Julian untuk segera pulang setelah puas merekam mayat Beaters.
Atas perbincangan itu juga lah kapten Julian baru mengetahui bahwa Silver Clan telah ditangkap oleh pemerintah. Selain membekukan BASS mereka juga menangkap partner yang selama ini membantu dan mereka yang telah membawa formula pertama untuk dibuat menjadi racun Beaters yang dipakai oleh BASS dan orang pemerintahan.
“Padahal aku hanya iseng-iseng saja mendekati mereka, ternyata langsung mendapatkan informasinya. Jadi Silver Clan ditangkap, pantas saja bar milik mereka tutup,” seketika kesal dengan ucapan petugas tadi. “cih! Apanya yang tidak berguna, laporan mereka tidak menyebutkan kalau kamilah yang membongkar siapa yang menyebarkan video pabrik Beaters itu. Meskipun secara tidak langsung!”
Kapten Julian sangat tidak menyangka akan terjadi seperti ini, padahal BASS dan pemerintahan sudah tahu jika Silver Clan merupakan sekelompok Beaters yang tidak berbahaya. Ia akan menghubungi kapten Vela untuk menanyakan hal ini padanya. Yang sudah dipastikan bahwa orang-orang di tim 13 tidak ada yang mengetahui jika Silver Clan ditangkap oleh pemerintah.
Berbicara mengenai tim 13, sektor yang ditempati mereka menjadi sibuk tiap malamnya. Selalu saja ada monster yang lepas kontrol. Kapten Lucio terlihat kesal pada Gareth, seharunya ia bisa membetulkan helm miliknya lebih cepat sehingga mereka bisa tiba lebih cepat dibandingkan unit-01. Keduanya berakselerasi tinggi mengandalkan pelontar roket dimasing-masing baju tempur.
Tim unit-01 terlihat sedang melawan Beaters yang bergerak liar dan buas, kapten Lucio langsung mengambil inisiatif untuk membantu dengan menebas Beaters itu tepat dibagian dadanya hingga terlepas dari badannya. Beat dari dalam tubuhnya pun ikut terbelah sambil mengeluarkan cairan seperti darah. Tidak mau dari kapten Lucio, Gareth juga sudah mengalahkan Beaters dengan menusuk menggunakan belati yang sudah dilapisi oleh laser panas yang menyala.
Melihat dua anggota BASS dengan peralatan lengkapanya, tim unit-01 mengacungkan senjata pada keduanya dan meminta kapten Lucio dan juga Gareth menyerah.
“Dengar, kami hanya membantu kalian. Lihat, mayat-mayat itu. Kalian juga dapat menghemat amunisi bukan?” ucap kapten Lucio.
Gareth hanya diam, ia sudah siap jika harus pergi dari tempat itu segera mungkin. Setelah mendengar ucapan dari kapten Lucio, tim unit-01 kembali memperingatkan agar keduanya menyerah dan ikut ke markas bersama mereka. Lalu tiba-tiba seseorang datang membelah kerumunan pasukan yang siap menembak kapan saja.
“Kapten Lucio, dan…Gareth jika aku tidak salah,” ucap seseorang itu dengan menggunakan jaket yang tebal dan juga celana olahraga panjang. “sebuah kehormatan bagiku bertemu dengan kapten dari pusat, Golden Diamond….”
“Dan kau?” tanya kapten Lucio.
“Aku Kahleed, ya salah satu yang diberikan baju tempur karena hampir semua dipakai oleh tim pak Viktor di pusat. Aneh saja karena pusat itu selalu kecil angka kemunculan Beatersnya dibanding daerah lainnya, apa aku benar kapten?”
Dari gelagat dan cara bicaranya, orang yang bernama Kahleed ini sangat mencurigakan. Lagi-lagi Gareth membuat isyarat tuk segera meninggalkan tempat ini, tetapi nampaknya kapten Lucio sangat penasaran dengan orang didepannya itu.
“Baiklah, kebetulan sekali ada dua orang anggota BASS dengan baju tempur. Jika aku menangkapnya apa bisa aku dipindahkan di pusat dengan pak Viktor?” Kahleed membuka jaket tebalnya, baju tempur terlihat jelas. “Shall We?” sambil tersenyum.
“Bersiaplah Gareth….,” kapten Lucio memperingatkan bahwa malam ini akan berakhir sedikit buruk.
Kapten tim 11 yang harusnya menggunakan senapan sniper custom miliknya yang dapat diatur jarak menembaknya kini hanya memakai senapan sniper using yang bagian teropongnya retak. Lalu hal menyulitkan baginya adalah tidak adanya kartu ‘sakti’ sebagai anggota BASS yang memudahkannya mendapatkan akses memasuki berbagai macam bangunan tinggi untuk memulai aksinya.
“Cih, jika saja baju tempurku tidak diambil juga,” kapten tim 11 mulai mengarahkan senapan miliknya, dari jendela mobil yang diparkirnya ini. Menjaga jarak agar tidak ketahuan. “baiklah, aku akan membantu kalian, jika monster itu melakukan gerakan, peluruku yang akan mengecohnya.”
Selain kapten tim 11 yang mengalami hambatan seperti itu, para kapten lainnya yang bergerak secara sembunyi-sembunyi juga sama sepertinya. Baik itu kapten tim 12, tim 7, maupun kapten Vela yang bekerja dengan Nakata di sektor 13. Dirinya masih belum menghubungi Gareth, padahal sewaktu itu dirinya menyaksikan bahwa Gareth sudah bisa beraksi menggunakan baju tempur. Ini juga bertujuan agar aktivitas secara sembunyi semakin tidak terdeteksi, jika terlalu banyak orang yang terlibat maka akan semakin mudah dilacak.
Baru pertama kalinya monster yang bertingkah buas itu muncul di sektor 8, di mana tempat Silver Clan berada. Padahal malam ini barulah malam pertama pasca Silver Clan ditahan sementara di markas utama BASS. Kapten Julian yang ikut membantu tim lainnya itu kaget dan juga bingung dengan adanya laporan mengenai Beaters yang mendadak muncul di sektor 8.
“Eh? Bagaimana bisa?” sambil mendengarkan laporan yang masuk melalui radio milik polisi yang ia curi dari mobil kepolisian. “monster itu sudah mulai berani nampaknya,” awalnya kapten Julian berniat membiarkannya saja, lagipula Silver Clan pasti akan mengetahuinya. Tetapi akhirnya ia berangkat karena merasa kasus di sektor 8 masih merupakan tanggung jawabnya.
Informasi yang diberikan melalui radio itu sangatlah jelas dan terperinci, untuk seorang yang sudah lama menghuni sektor 8 tentu saja menemukan lokasinya tentu sangatlah mudah. Kapten Julian menggunakan payung yang telah dimodifikasi sehingga dapat menyimpan katananya tanpa menimbulkan reaksi publik. Bayangkan jika kapten Julian membawa katana miliknya di jalan dan terlihat oleh orang-orang, akan menimbulkan sebuah berita yang akhirnya diketahui oleh pemerintah.
Mobil truk berisi pasukan unit-01 tentunya tiba lebih dahulu dibandikan kapten Julian, dengan menggunakan senapan otomatis yang berisikan racun Beaters. Para monster akan dibasmi, namun karena monster Beaters belakangan ini menjadi sangat agresif. Peluru yang ditembakan pun menjadi sulit dikenai, malah peluru yang mengenai tubuh para monster menjadi tidak terasa. Mereka masih bergerak seperti melihat mangsa tuk makan malam.
Kapten Julian berlari melewati Wilson Bar, yang terlihat berbeda dan juga aneh. Setelah diperhatikan seksama ternyata papan penanda menunjukan bahwa Wilson Bar sudah tutup. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan baginya, biasanya ia masih bisa datang hanya sekedar melihat Solo sambil menyelam memesan kopi.
“Hm….,” kapten Julian mendekati papan penunjuknya. “semua lampu dinyalakan, ada apa jarang terjadi seperti ini? sekalipun ada yang melawan Beaters muncul, tidak mungkin semua anggotanya turut ikut serta,” kapten Julian menyimpannya untuk nanti, ia melanjutkan perjalanannya menuju area pertempuran.
Sesudah sampai di tempat, tim unit-01 buatan pemerintah ternyata sudah berhasil membereskan para monsternya. Mereka semua sudah meleleh dan terkikis akibat terkena peluru racun Beaters. Kapten Julian sempat kecewa karena tidak bisa membantu petugas unit-01, meskipun di tempat lain berakhir dengan kejar-kejaran karena dirinya akan ditangkap. Namun peristiwa ini malah memunculkan ide padanya, dengan pura-pura sebagai netizen kapten Julian mendekati mayat monster sambil merekamnya.
“Hei, jangan dekat-dekat, meskipun monster itu sudah mati tetap saja masih berbahaya karena ada zat perusak ditubuhnya,” ucap salah satu petugas memberi peringatan.
“Baik pak laksanakan!” balas kapten Julian.
Lalu terdengar percakapan dari petugas yang lainnya menyinggung perihal Silver Clan.
“Ternyata setelah ditangkapnya Silver Clan, monster Beaters malah muncul di tempat ini.”
“Aneh juga, menurut laporan yang kubaca. Tempat ini merupakan tempat yang jarang sekali ada berita kemunculan Beaters, karena ada Beaters tingkat tinggi Silver Clan yang bermukim. Ditambah tim dari BASS yang tidak berguna itu, menjaga apanya jika tidak ada monster karena takut mengusik monster tingkat tinggi,” perkataannya dibalas dengan tawa oleh rekan lainnya.
“Ku dengar mereka ditahan selama 3 hari, itu dari rekanku yang bekerja di pusat dengan pak Viktor. Entahlah aku tidak diberikan detilnya kenapa mereka ditahan sesingkat itu, kata rekanku alasannya rahasia.” Setelah perbincangan yang singkat, petugas unit-01 kembali pulang keposnya. Meminta netizen yang ternyata kapten Julian untuk segera pulang setelah puas merekam mayat Beaters.
Atas perbincangan itu juga lah kapten Julian baru mengetahui bahwa Silver Clan telah ditangkap oleh pemerintah. Selain membekukan BASS mereka juga menangkap partner yang selama ini membantu dan mereka yang telah membawa formula pertama untuk dibuat menjadi racun Beaters yang dipakai oleh BASS dan orang pemerintahan.
“Padahal aku hanya iseng-iseng saja mendekati mereka, ternyata langsung mendapatkan informasinya. Jadi Silver Clan ditangkap, pantas saja bar milik mereka tutup,” seketika kesal dengan ucapan petugas tadi. “cih! Apanya yang tidak berguna, laporan mereka tidak menyebutkan kalau kamilah yang membongkar siapa yang menyebarkan video pabrik Beaters itu. Meskipun secara tidak langsung!”
Kapten Julian sangat tidak menyangka akan terjadi seperti ini, padahal BASS dan pemerintahan sudah tahu jika Silver Clan merupakan sekelompok Beaters yang tidak berbahaya. Ia akan menghubungi kapten Vela untuk menanyakan hal ini padanya. Yang sudah dipastikan bahwa orang-orang di tim 13 tidak ada yang mengetahui jika Silver Clan ditangkap oleh pemerintah.
Berbicara mengenai tim 13, sektor yang ditempati mereka menjadi sibuk tiap malamnya. Selalu saja ada monster yang lepas kontrol. Kapten Lucio terlihat kesal pada Gareth, seharunya ia bisa membetulkan helm miliknya lebih cepat sehingga mereka bisa tiba lebih cepat dibandingkan unit-01. Keduanya berakselerasi tinggi mengandalkan pelontar roket dimasing-masing baju tempur.
Tim unit-01 terlihat sedang melawan Beaters yang bergerak liar dan buas, kapten Lucio langsung mengambil inisiatif untuk membantu dengan menebas Beaters itu tepat dibagian dadanya hingga terlepas dari badannya. Beat dari dalam tubuhnya pun ikut terbelah sambil mengeluarkan cairan seperti darah. Tidak mau dari kapten Lucio, Gareth juga sudah mengalahkan Beaters dengan menusuk menggunakan belati yang sudah dilapisi oleh laser panas yang menyala.
Melihat dua anggota BASS dengan peralatan lengkapanya, tim unit-01 mengacungkan senjata pada keduanya dan meminta kapten Lucio dan juga Gareth menyerah.
“Dengar, kami hanya membantu kalian. Lihat, mayat-mayat itu. Kalian juga dapat menghemat amunisi bukan?” ucap kapten Lucio.
Gareth hanya diam, ia sudah siap jika harus pergi dari tempat itu segera mungkin. Setelah mendengar ucapan dari kapten Lucio, tim unit-01 kembali memperingatkan agar keduanya menyerah dan ikut ke markas bersama mereka. Lalu tiba-tiba seseorang datang membelah kerumunan pasukan yang siap menembak kapan saja.
“Kapten Lucio, dan…Gareth jika aku tidak salah,” ucap seseorang itu dengan menggunakan jaket yang tebal dan juga celana olahraga panjang. “sebuah kehormatan bagiku bertemu dengan kapten dari pusat, Golden Diamond….”
“Dan kau?” tanya kapten Lucio.
“Aku Kahleed, ya salah satu yang diberikan baju tempur karena hampir semua dipakai oleh tim pak Viktor di pusat. Aneh saja karena pusat itu selalu kecil angka kemunculan Beatersnya dibanding daerah lainnya, apa aku benar kapten?”
Dari gelagat dan cara bicaranya, orang yang bernama Kahleed ini sangat mencurigakan. Lagi-lagi Gareth membuat isyarat tuk segera meninggalkan tempat ini, tetapi nampaknya kapten Lucio sangat penasaran dengan orang didepannya itu.
“Baiklah, kebetulan sekali ada dua orang anggota BASS dengan baju tempur. Jika aku menangkapnya apa bisa aku dipindahkan di pusat dengan pak Viktor?” Kahleed membuka jaket tebalnya, baju tempur terlihat jelas. “Shall We?” sambil tersenyum.
“Bersiaplah Gareth….,” kapten Lucio memperingatkan bahwa malam ini akan berakhir sedikit buruk.
redrices dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Kutip
Balas