- Beranda
- B-Log Personal
MX667's DESKTOP
...
TS
mx667
MX667's DESKTOP

Setelah beberapa tahun ngaskus, saya sadari mungkin saya suka nulis, entah itu nulis artikel tentang film, pemrograman, ataupun yang lainnya. Kaskus adalah tempat yang istimewa bagi saya untuk menyalurkan hobi menulis ini. Soalnya entah kenapa saya merasa Kaskus ini adalah tempat yang bergengsi untuk nulis. Mungkin karena Kaskus yang berbentuk sebuah forum online dan bukan website berita biasa. Ya walaupun sekarang udah mirip banget kaya website berita pada umumnya sih.
Walaupun duit yang didapat dari Kaskus Kreator gak terlalu banyak, dan sekarang Hot Threadgak bisa dapat view sebanyak kaya dulu (dulu itu sekali jadi HT yang view biasa sampai puluhan ribu, sekarang dua ribu view aja udah bersyukur). Tapi saya akan tetap memilih Kaskus untuk jadi buku tulis saya.
Tujuan saya bikin blog ini untuk menuliskan beberapa tulisan yang mungkin gak bisa dijadikan thread karena mengarah ke cerita random aja. Saya harap teman - teman bisa memaafkan dan memaklumi ya kalau di beberapa tulisan saya ada kesalahan, atau pemikiran saya yang terkesan aneh, baik itu di masa lampau atau di masa yang akan datang. Karena saya adalah manusia biasa, maka pasti tidak akan pernah berhenti melakukan kesalahan.
Tulisan - tulisan saya di Kaskus ini juga mungkin akan jadi saksi perubahan pola pikir dan kepribadian saya yah, teman - teman. Dari yang awalnya kolot atau keras kepala, menjadi lebih terbuka pikirannya. Dari yang dulu pakai "ane - ente", sekarang pakai saya dan kamu. Saya harap saya bisa berhati - hati dalam menulis dan membuat konten di dunia maya ini, kalau mau memberikan informasi ya jangan asal, tapi riset betul - betul, motivasinya bukan cuma uang, tapi juga berbagi.
Tentang Komputer:
- Cara Konek ke Server Menggunakan SSH di Terminal
- Cara Generate SSH Keys di Terminal
- Cara Atur SSH Keys Lebih dari Satu
- Cara Konek ke Server Menggunakan Private Key
- Cara Export File .sql di Terminal / CMD
- Install dan Konfigurasi ES Lint
- Cara Download dan Upload dengan SSH
- Nuxt JS, Vue JS, vue-router
- Axios
- Color Overlay di CSS
- Cara Menambahkan Font di Windows ke Linux Ubuntu
- Set Up Tailwind CSS di Project HTML Biasa
- Limit Character String Panjang di JavaScript
- MongoDB, mongoose, Node JS
- Menandai Link yang Aktif di Nuxt JS
- Filter Element Array Supaya Unique di JavaScript
- Menghilangkan Angka di Belakang Koma
- Sort Data by Huruf
- dayjs
- img
- TypeScript
- Url Search Params
Tentang Profesi:
Menjawab Pertanyaan #1
Tentang Lainnya:
Diubah oleh mx667 09-08-2023 16:00
0
2.9K
192
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal 
6.7KThread•13.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mx667
#12
Peran Keluarga dalam Karir
Sejak kecil saya sudah bercita - cita untuk menjadi programmer. Orangtua saya selalu mendukung dan tidak pernah memaksakan kehendak tentang anaknya nanti besar mau berprofesi jadi apa. Sebenarnya sempat menyuruh untuk jadi dokter, cuma karena memang mamah saya tidak suka memaksakan kehendak pada anaknya, jadi saya dibiarin mau bercita - cita jadi apapun beliau tetap dukung.
Ngomong - ngomong soal dokter, saya juga gak merasa mau untuk jadi dokter. Sekumpulan darah yang banyak menghantui pikiran saya kalau nanti saya jadi dokter, pastinya ngeri banget bagi saya.
Waktu pertama kali kenal komputer itu pas SD karena main ke rumah saudara. Dari suka main game, jadi pengen bercita - cita ingin kerja di depan komputer. Programmer saya anggap sebagai pekerjaan paling keren yang kerja duduk di depan komputer.
Punya komputer pertama kali pas SD juga kelas 6 kalau gak salah. Dibeliin sama om (kakaknya mamah saya, kalau gak salah sih beliau yang beliin, seingat saya seperti itu) untuk main game online Point Blank saat itu. Waktu itu pasang internet bulanan di rumah yang biayanya mahal menurut kami pada saat itu. Mamah saya merasa gak sanggup bayar, akhirnya jadi gak kepake lagi komputernya seingat saya.
Komputer itu kalau gak salah diambil oleh saudara karena kalau gak salah saudara butuh untuk dipakai kerja, dari situ saya udah gak punya komputer lagi dan main game online-nya pindah ke warnet. Main game di warnet terasa seru karena komputernya canggih, gak patah - patah kaya komputer waktu dulu. Layarnya pun slim dan berbentuk persegi panjang, bukan persegi. Sampai akhirnya waktu kelas 3 SMP mulai meninggalkan game online karena merasa sudah tidak tertarik lagi.
Lulus SMP, saya memutuskan untuk masuk SMK TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Saya pengennya waktu itu lulus langsung kerja, gak pengen kuliah untuk meringankan beban orangtua. Tapi sebenarnya saya ini bisa dibilang sudah membebani orangtua dengan biaya sekolah yang mahal. Uang sekolah dari SMP dan SMK itu sama karena waktu itu saya sekolah di SMP yang favorit lah bisa dibilang. Dari TK sampai lulus SMK semua swasta yang bayarnya mahal.
Sebenarnya orangtua udah nyuruh untuk negeri atau ke sekolah yang bisa dapat keringanan, tapi saya gak pernah mau karena saya nilai sekolah negeri kurang bagus, anak - anaknya nakal, dan tentunya saya pengen dapet yang terbaik. Pas kuliah juga sempat dibayarin sama orangtua karena tabungan saya waktu itu sempat habis. Di kuliah saya ketemu teman yang cerita bahwa dulu dia sekolah gak pernah bayar, orangtuanya selalu cari yang termurah, kalau bisa gratis. Kasihan mamah saya dan adek saya yang harus berkorban demi saya.
Oh iya, adek saya itu waktu SD sekolahnya masih sama dengan saya, cuma pas SMP sekolahnya beda, saya sekolah di salah satu SMP favorit, sedangkan adek saya sekolah di SMP yang biasa - biasa saja, karena mungkin gak ada biaya untuk masukkin ke SMP yang sama.
Waktu SMK itulah saya mulai bekerja sebagai tukang ketik, awalnya cuma minjem komputer saudara untuk kerja, kemudian mamah saya memutuskan untuk beliin laptop jadul bekas yang RAM-nya cuma 1GB seharga 1,5 juta untuk bekerja dan sekolah. Padahal niat saya pengen beli sendiri, tapi yaudahlah memang mamah sudah ada rejeki jadi gak apa - apa. Toh, setelah itu saya juga terus bekerja jadi tukang ketik untuk bayar uang sekolah sendiri dan bantu - bantu biaya belanja sehari - hari.

Pas mau lulus SMK mamah saya sempat sedih karena melihat saya yang gak mau kuliah. Itu karena saya merasa kalau kuliah itu kurang berfaedah dan lebih baik saya kerja langsung. Saya juga merasa kalau mamah saya gak sanggup untuk kuliahin saya. Akhirnya setelah lulus SMK saya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan saya sebagai tukang ketik. Mungkin ini terlihat konyol ya, lulus SMK TKJ malah jadi tukang ketik. Sayang banget, tapi sebenarnya ada alasannya.
Alasan saya memutuskan untuk jadi tukang ketik waktu itu karena saya merasa bahwa apapun pekerjaan yang akan saya kerjakan setelah lulus SMK, pasti akan digaji UMR. Nah pekerjaan saya sebagai tukang ketik itu duitnya sudah UMR dan bisa dikerjakan kapan aja. Bisa tengah malam, pagi hari, sore hari, tidur siang dulu kalau ngantuk, bebas. Makanya saya memutuskan untuk jadi tukang ketik aja. Baru - baru ini saya sadari bahwa pikiran ini terlalu sempit.
Sebenarnya dengan kita kerja ikut orang, alias jadi karyawan, mungkin bakalan ada yang namanya jenjang karir dimana gaji kita kemungkinan bakalan naik tiap tahun. Ya walaupun naiknya mungkin gak seberapa kalau cuma jadi admin atau tukang input data.
Alasan lain kenapa saya memutuskan untuk jadi tukang ketik setelah lulus SMK adalah karena saya pikir saya mau jadi pengusaha dengan mengumpulkan modal terlebih dahulu menjadi tukang ketik. Sambil bikin - bikin konten untuk website saya waktu itu yang ngebahas soal film. Harapannya dengan website itu bisa jadi jalan saya menuju kesuksesan. Sekarang websitenya udah gak ada karena setelah beberapa tahun males juga ngelanjutinnya dengan bayaran yang kecil dari Adsense.
Mungkin gak pakai website, tapi akan saya lanjutkan di Kaskusini aja untuk bikin artikel - artikel tentang film. Setelah kerja sekitar 9 bulan jadi tukang ketik, saya mengalami kendala sama pekerjaan dimana orderan makin sepi dan duit masuk makin tipis. Akhirnya saya putuskan untuk kerja kantoran ikut mamah saya waktu itu, disinilah peran koneksi orangtua pada saat itu. Mungkin karena ada mamah saya makanya jadi gampang masuk ke kantor tersebut.
Setelah kerja sekitar 9 bulan di kantor itu sebagai admin, saya putuskan untuk resign karena gak betah, ya sekitar 9 bulanan lah, sama kaya waktu jadi tukang ketik. Alasan saya berhenti itu sebenarnya udah pernah saya bahas di salah satu thread saya yang ngebahas soal dunia pemrograman dan karir sebagai programmer. Kalau gak salah judul thread-nya: Enaknya Jadi Programmer, dan juga udah saya buat videonya di channel YouTube saya.
Alasan lain saya resign waktu itu karena saya merasa gak enak aja kerja satu kantor bareng keluarga, ntar dikira anak manja, walaupun sebenarnya emang bener sih, haha. Sebenarnya hal seperti ini kalau gak salah dilarang di kebanyakan perusahaan, takutnya kerjasama. Pacaran di tempat kerja, dan suami istri juga harusnya gak boleh kerja di tempat yang sama. Ya walaupun di kantor itu ada sih pasangan suami istri yang kerja tapi beda divisi.
Setelah resign itu saya belum melamar pekerjaan di tempat lain karena bingung juga mau kerja dimana. Menurut saya waktu itu pikiran saya masih sempit, gak mau jadi tukang servis komputer aja. Pada saat itu saya lumayan suka benerin komputer atau laptop, servis komputer dengan install ulang dan sebagainya, tapi saya enggan bekerja sebagai tukang servis, takutnya ngelakuin kesalahan yang fatal takutnya komputernya bukannya bener tapi malah tambah rusak.
Akhirnya nganggur beberapa bulan sambil jadi tukang ketik seperti sebelumnya dengan pemasukan yang dikit banget. Mamah saya kerja, adek saya kuliah, saya waktu itu nganggur. Setelah itu saya putuskan untuk cari kerja lagi dan dapet jadi admin toko online. Ada cerita lucu pas jadi admin toko online ini, tapi mungkin akan saya ceritakan di lain kesempatan. Jadi admin toko online membuat saya belajar caranya jadi reseller, ternyata mudah juga. Saya pikir saya pasti bisa, akhirnya setelah kerja 3 bulan saya putuskan untuk keluar dan bikin toko online sendiri.
Pas jadi reseller (punya toko online sendiri), saya merasa sangat senang karena duitnya cukup banyak menurut saya pada saat itu. Bahkan jika dibanding dengan jadi programmer saat ini mungkin duit yang masuk tiap bulan hampir sama. Pas jadi reseller ini, saya putuskan untuk pakai tabungan saya (hasil kerja jadi admin & jadi admin toko online) untuk beli laptop baru dengan RAM 4GB yang saya rasa perlu untuk otak - atik marketplace.
Saya putuskan untuk beli laptop baru dan meninggalkan laptop jadul saya yang lama (yang dibeliin mamah saya) karena menurut saya laptop yang lama itu berat banget kalau buka tab banyak - banyak, padahal sebagai reseller perlu buka tab banyak pada saat itu.
Selama jadi reseller saya kerja di rumah, setiap hari buka laptop, upload - upload barang, sambil dengerin lagu, sendirian di ruang tamu, karena seperti yang saya bilang, keluarga punya kesibukan masing - masing, kebanyakan sih kerja. Karena kerja sendirian inilah, saya jadi kesepian. Ada cerita tersendiri tentang kesepian ini yang mungkin bakalan saya ceritakan di cerita yang lain. Singkat cerita karena kesepian ini saya putuskan untuk kuliah dengan harapan mungkin kuliah bisa jadi jalan keluar dari rasa bosan dan sepi yang saya rasakan.
Setelah kuliah selama beberapa semester, saat itu secara bersamaan juga saya sambil belajar pemrograman secara otodidak, dan dari situ bisa kerja jadi programmer sambil kuliah.
Peran mamah saya sangat penting dalam karir saya karena beliau yang sabar walaupun mungkin sedih lihat saya yang beberapa kali nganggur, gak mau kuliah, biayain ini itu, dan masih banyak lagi.
Saudara saya juga berperan penting karena sudah mau meminjamkan komputer terus - menerus dan memberitahu tentang profesi programmer.
Tentu masih ada orang - orang lain yang berperan penting dalam karir saya, mungkin gak bisa saya sebutkan semua karena kadang ada yang lupa juga. Baik itu anggota keluarga yang lain, teman, pacar, dan yang lainnya.
Misalnya uwak saya yang selalu ngasih makanan, beliin makanan dan jajan. Mpek atau om saya yang antar jemput waktu masih sekolah dan ngasih duit jajan tiap hari. Mamah saya gak pernah ngasih duit jajan ke saya waktu sekolah karena mungkin fokus biayain sekolah dan kebutuhan sehari - hari. Almarhum mpek atau om saya lah yang ngasih duit jajan dan duit untuk main warnet.
Ngomong - ngomong soal dokter, saya juga gak merasa mau untuk jadi dokter. Sekumpulan darah yang banyak menghantui pikiran saya kalau nanti saya jadi dokter, pastinya ngeri banget bagi saya.
Waktu pertama kali kenal komputer itu pas SD karena main ke rumah saudara. Dari suka main game, jadi pengen bercita - cita ingin kerja di depan komputer. Programmer saya anggap sebagai pekerjaan paling keren yang kerja duduk di depan komputer.
Punya komputer pertama kali pas SD juga kelas 6 kalau gak salah. Dibeliin sama om (kakaknya mamah saya, kalau gak salah sih beliau yang beliin, seingat saya seperti itu) untuk main game online Point Blank saat itu. Waktu itu pasang internet bulanan di rumah yang biayanya mahal menurut kami pada saat itu. Mamah saya merasa gak sanggup bayar, akhirnya jadi gak kepake lagi komputernya seingat saya.
Komputer itu kalau gak salah diambil oleh saudara karena kalau gak salah saudara butuh untuk dipakai kerja, dari situ saya udah gak punya komputer lagi dan main game online-nya pindah ke warnet. Main game di warnet terasa seru karena komputernya canggih, gak patah - patah kaya komputer waktu dulu. Layarnya pun slim dan berbentuk persegi panjang, bukan persegi. Sampai akhirnya waktu kelas 3 SMP mulai meninggalkan game online karena merasa sudah tidak tertarik lagi.
Lulus SMP, saya memutuskan untuk masuk SMK TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Saya pengennya waktu itu lulus langsung kerja, gak pengen kuliah untuk meringankan beban orangtua. Tapi sebenarnya saya ini bisa dibilang sudah membebani orangtua dengan biaya sekolah yang mahal. Uang sekolah dari SMP dan SMK itu sama karena waktu itu saya sekolah di SMP yang favorit lah bisa dibilang. Dari TK sampai lulus SMK semua swasta yang bayarnya mahal.
Sebenarnya orangtua udah nyuruh untuk negeri atau ke sekolah yang bisa dapat keringanan, tapi saya gak pernah mau karena saya nilai sekolah negeri kurang bagus, anak - anaknya nakal, dan tentunya saya pengen dapet yang terbaik. Pas kuliah juga sempat dibayarin sama orangtua karena tabungan saya waktu itu sempat habis. Di kuliah saya ketemu teman yang cerita bahwa dulu dia sekolah gak pernah bayar, orangtuanya selalu cari yang termurah, kalau bisa gratis. Kasihan mamah saya dan adek saya yang harus berkorban demi saya.
Oh iya, adek saya itu waktu SD sekolahnya masih sama dengan saya, cuma pas SMP sekolahnya beda, saya sekolah di salah satu SMP favorit, sedangkan adek saya sekolah di SMP yang biasa - biasa saja, karena mungkin gak ada biaya untuk masukkin ke SMP yang sama.
Waktu SMK itulah saya mulai bekerja sebagai tukang ketik, awalnya cuma minjem komputer saudara untuk kerja, kemudian mamah saya memutuskan untuk beliin laptop jadul bekas yang RAM-nya cuma 1GB seharga 1,5 juta untuk bekerja dan sekolah. Padahal niat saya pengen beli sendiri, tapi yaudahlah memang mamah sudah ada rejeki jadi gak apa - apa. Toh, setelah itu saya juga terus bekerja jadi tukang ketik untuk bayar uang sekolah sendiri dan bantu - bantu biaya belanja sehari - hari.

Pas mau lulus SMK mamah saya sempat sedih karena melihat saya yang gak mau kuliah. Itu karena saya merasa kalau kuliah itu kurang berfaedah dan lebih baik saya kerja langsung. Saya juga merasa kalau mamah saya gak sanggup untuk kuliahin saya. Akhirnya setelah lulus SMK saya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan saya sebagai tukang ketik. Mungkin ini terlihat konyol ya, lulus SMK TKJ malah jadi tukang ketik. Sayang banget, tapi sebenarnya ada alasannya.
Alasan saya memutuskan untuk jadi tukang ketik waktu itu karena saya merasa bahwa apapun pekerjaan yang akan saya kerjakan setelah lulus SMK, pasti akan digaji UMR. Nah pekerjaan saya sebagai tukang ketik itu duitnya sudah UMR dan bisa dikerjakan kapan aja. Bisa tengah malam, pagi hari, sore hari, tidur siang dulu kalau ngantuk, bebas. Makanya saya memutuskan untuk jadi tukang ketik aja. Baru - baru ini saya sadari bahwa pikiran ini terlalu sempit.
Sebenarnya dengan kita kerja ikut orang, alias jadi karyawan, mungkin bakalan ada yang namanya jenjang karir dimana gaji kita kemungkinan bakalan naik tiap tahun. Ya walaupun naiknya mungkin gak seberapa kalau cuma jadi admin atau tukang input data.
Alasan lain kenapa saya memutuskan untuk jadi tukang ketik setelah lulus SMK adalah karena saya pikir saya mau jadi pengusaha dengan mengumpulkan modal terlebih dahulu menjadi tukang ketik. Sambil bikin - bikin konten untuk website saya waktu itu yang ngebahas soal film. Harapannya dengan website itu bisa jadi jalan saya menuju kesuksesan. Sekarang websitenya udah gak ada karena setelah beberapa tahun males juga ngelanjutinnya dengan bayaran yang kecil dari Adsense.
Mungkin gak pakai website, tapi akan saya lanjutkan di Kaskusini aja untuk bikin artikel - artikel tentang film. Setelah kerja sekitar 9 bulan jadi tukang ketik, saya mengalami kendala sama pekerjaan dimana orderan makin sepi dan duit masuk makin tipis. Akhirnya saya putuskan untuk kerja kantoran ikut mamah saya waktu itu, disinilah peran koneksi orangtua pada saat itu. Mungkin karena ada mamah saya makanya jadi gampang masuk ke kantor tersebut.
Setelah kerja sekitar 9 bulan di kantor itu sebagai admin, saya putuskan untuk resign karena gak betah, ya sekitar 9 bulanan lah, sama kaya waktu jadi tukang ketik. Alasan saya berhenti itu sebenarnya udah pernah saya bahas di salah satu thread saya yang ngebahas soal dunia pemrograman dan karir sebagai programmer. Kalau gak salah judul thread-nya: Enaknya Jadi Programmer, dan juga udah saya buat videonya di channel YouTube saya.
Alasan lain saya resign waktu itu karena saya merasa gak enak aja kerja satu kantor bareng keluarga, ntar dikira anak manja, walaupun sebenarnya emang bener sih, haha. Sebenarnya hal seperti ini kalau gak salah dilarang di kebanyakan perusahaan, takutnya kerjasama. Pacaran di tempat kerja, dan suami istri juga harusnya gak boleh kerja di tempat yang sama. Ya walaupun di kantor itu ada sih pasangan suami istri yang kerja tapi beda divisi.
Setelah resign itu saya belum melamar pekerjaan di tempat lain karena bingung juga mau kerja dimana. Menurut saya waktu itu pikiran saya masih sempit, gak mau jadi tukang servis komputer aja. Pada saat itu saya lumayan suka benerin komputer atau laptop, servis komputer dengan install ulang dan sebagainya, tapi saya enggan bekerja sebagai tukang servis, takutnya ngelakuin kesalahan yang fatal takutnya komputernya bukannya bener tapi malah tambah rusak.
Akhirnya nganggur beberapa bulan sambil jadi tukang ketik seperti sebelumnya dengan pemasukan yang dikit banget. Mamah saya kerja, adek saya kuliah, saya waktu itu nganggur. Setelah itu saya putuskan untuk cari kerja lagi dan dapet jadi admin toko online. Ada cerita lucu pas jadi admin toko online ini, tapi mungkin akan saya ceritakan di lain kesempatan. Jadi admin toko online membuat saya belajar caranya jadi reseller, ternyata mudah juga. Saya pikir saya pasti bisa, akhirnya setelah kerja 3 bulan saya putuskan untuk keluar dan bikin toko online sendiri.
Pas jadi reseller (punya toko online sendiri), saya merasa sangat senang karena duitnya cukup banyak menurut saya pada saat itu. Bahkan jika dibanding dengan jadi programmer saat ini mungkin duit yang masuk tiap bulan hampir sama. Pas jadi reseller ini, saya putuskan untuk pakai tabungan saya (hasil kerja jadi admin & jadi admin toko online) untuk beli laptop baru dengan RAM 4GB yang saya rasa perlu untuk otak - atik marketplace.
Saya putuskan untuk beli laptop baru dan meninggalkan laptop jadul saya yang lama (yang dibeliin mamah saya) karena menurut saya laptop yang lama itu berat banget kalau buka tab banyak - banyak, padahal sebagai reseller perlu buka tab banyak pada saat itu.
Selama jadi reseller saya kerja di rumah, setiap hari buka laptop, upload - upload barang, sambil dengerin lagu, sendirian di ruang tamu, karena seperti yang saya bilang, keluarga punya kesibukan masing - masing, kebanyakan sih kerja. Karena kerja sendirian inilah, saya jadi kesepian. Ada cerita tersendiri tentang kesepian ini yang mungkin bakalan saya ceritakan di cerita yang lain. Singkat cerita karena kesepian ini saya putuskan untuk kuliah dengan harapan mungkin kuliah bisa jadi jalan keluar dari rasa bosan dan sepi yang saya rasakan.
Setelah kuliah selama beberapa semester, saat itu secara bersamaan juga saya sambil belajar pemrograman secara otodidak, dan dari situ bisa kerja jadi programmer sambil kuliah.
Peran mamah saya sangat penting dalam karir saya karena beliau yang sabar walaupun mungkin sedih lihat saya yang beberapa kali nganggur, gak mau kuliah, biayain ini itu, dan masih banyak lagi.
Saudara saya juga berperan penting karena sudah mau meminjamkan komputer terus - menerus dan memberitahu tentang profesi programmer.
Tentu masih ada orang - orang lain yang berperan penting dalam karir saya, mungkin gak bisa saya sebutkan semua karena kadang ada yang lupa juga. Baik itu anggota keluarga yang lain, teman, pacar, dan yang lainnya.
Misalnya uwak saya yang selalu ngasih makanan, beliin makanan dan jajan. Mpek atau om saya yang antar jemput waktu masih sekolah dan ngasih duit jajan tiap hari. Mamah saya gak pernah ngasih duit jajan ke saya waktu sekolah karena mungkin fokus biayain sekolah dan kebutuhan sehari - hari. Almarhum mpek atau om saya lah yang ngasih duit jajan dan duit untuk main warnet.
0