Jakarta, CNBC Indonesia - Sampai saat ini tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Tidak hanya di Indonesia, semua negara masih menghadapi ketidakpastian.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede mengatakan, oleh karenanya pemerintah masih perlu terus hadir memberikan bantuan terutama bagi masyarakat rentan atau miskin. Bantuan ini tidak tahu harus berlangsung sampai kapan.

"Tentu kita tidak tahu persisnya, karena pandemi kita tidak tahu ujungnya, ketidakpastian menunggu diseluruh dunia. Intinya pemerintah akan sekuat tenaga merespon kemungkinan ketidakpastian. Pemerintah akan sekuat tenaga membantu keluarga rentan ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/8/2021).

Dengan kondisi ini, pemerintah pun belum bisa memastikan berapa biaya yang dibutuhkan hingga Covid-19 selesai. Namun, sejak awal Covid-19 muncul hingga tahun depan, total kebutuhan anggaran diprediksi tembus Rp 2.000 triliun.

Anggaran yang fantastis ini ditetapkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejak tahun 2020.

"Seperti kami sebutkan tahun lalu sekitar Rp 600 triliun, tahun ini Rp 700 an triliun dan itu sekitar Rp 1.300 triliun. Kalau tahun depan minimal untuk anggaran perlindungan sosial dan kesehatan pasti kita berikan (anggarkan). Jadi angka Rp 2 ribu triliun estimasi kasar sekitar itu anggaran yang harus kita sediakan," kata dia.

Ia pun berharap jika tahun depan pandemi ini bisa berakhir. Sehingga pada tahun 2023 kondisi fiskal bisa kembali berangsur pulih.

"Harapan kita tentu pandemi selesai tahun depan. Tapi we never know," tegasnya.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-covid-di-mana