Hampir seluruh negara di dunia saat ini sedang dibuat linglung oleh virus Corona, apalagi setelah munculnya varian Delta. Akan tetapi, meski sedang berada di masa krisis, China justru terlihat aktif "menggenjot" kekuatan milternya. Dikutip dari [URL=https://fas.orgS E N S O Rsecurity/2021/07/china-is-building-a-second-nuclear-missile-silo-field/]Federation of American Scientist[/URL] (26/07/2021), ratusan silo (tempat peluncuran rudal balistik) di temukan di daratan China. Citra silo rudal balistik tersebut pertama kali ditemukan oleh Matt Korda, seorang peneliti untuk Proyek Informasi Nuklir di Federation of American Scientists (FAS).

Menggunakan citra dari perusahaan satelit komersial Planet, silo milik "Sang Naga" ditemukan di tengah gurun gersang. Lokasinya sekitar 380 km dari Hami, sebuah kota berpenduduk 170.000 orang di Provinsi Gansu. Dikutip dari website Federation of American Scientist (fas.org), konstruksi silo tersebut sudah dimulai pada awal Maret 2021 di bagian tenggara dan terus berlanjut dengan cepat.

Sejak saat itu, setidaknya ada 14 silo yang sudah dibangun dan saat ini sedang dipersiapkan pembangunan 19 silo lainnya, pada akhirnya mungkin di area gurun tersebut bisa menampung sekitar 110 silo. Analisis citra satelit lebih lanjut mengungkapkan bahwa fasilitas silo rudal berukuran sama kedua sedang dibangun di bagian timur Provinsi Xinjiang.





Dengan pembangunan lebih dari 110 silo rudal baru, jika semuanya berhasil diselesaikan, maka akan mewakili perubahan bersejarah bagi kekuatan militer China. Saat ini China dilaporkan memiliki persediaan 250 hingga 350 senjata nuklir yang kemampuannya relatif masih sederhana.

Jumlah sebenarnya dari jenis rudal baru yang akan digunakan untuk silo pada citra satelit tidak diketahui, tetapi bisa jadi jauh lebih kecil. Ada kemungkinan bahwa, silo yang diperlihatkan di satelit merupakan umpan (decoy) untuk menyesatkan informasi.

Menurut laporan fas.org, jika fasilitas silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya China memiliki sekitar 145 silo yang sedang dibangun. Kemungkinan Silo yang dibangun China adalah untuk bertahan dari serangan pertama Amerika, dan kemudian menyerang balik sistem pertahanan rudal di daratan Amerika. Dari analisa foto yang dipublikasikan, setiap silo dipisahkan sekitar 3,2 km. Dan sebagian besar disembunyikan dengan mamakai penutup besar seperti kubah.





Dikutip dari berbagai media militer internasional, silo tersebut kemungkinan digunakan untuk penempatan rudal ICBM yang dikenal sebagai DF-41. Yaitu Rudal balistik hipersonik yang dapat membawa beragam hulu ledak dan mencapai sasaran sejauh 15.000 km, yang berpotensi menyerang wilayah Amerika.

Dirunut dari spesifikasinya, rudal DF-41 punya kecepatan mencapai Mach 25 dengan dibekali hulu ledak termonuklir. Rudal dengan bobot 80 ton ini punya panjang 21 meter dan diameter 2,25 meter. Senjata pencipta kiamat ini pertama kali diperlihatkan ke publik pada Parade Militer tanggal 1 Oktober 2019 di Beijing.





Pembangunan secara masif silo yang berbasia di darat tersebut bertujuan untuk menyaingi Rusia dan Amerika dalam hal senjata nuklir. Selain itu mereka juga ingin menunjukkan kekuatan militer mereka kepada India, yang selama ini selalu berselisih.

Dengan memiliki silo yang lebih banyak, hal tersebut juga akan meningkatkan prestise nasional, saat ini China semakin kaya dan lebih kuat. Dengan status tersebut, mereka ingin memiliki lebih banyak silo dan rudal balistik guna mendukung dan mendeklarasikan diri sebagai "kekuatan besar baru" di dunia.

Dengan semakin masifnya pembangunan silo tesebut, Amerika tentu patut waspada. Meski banyak analisis militer yang masih meragukan kemampuan rudal balistik buatan China. Namun, dengan jumlah silo yang dibangun semakin banyak, jika sewaktu-waktu seluruh silo tersebut menembakkan rudal balistik ke daratan Amerika, tentu hal tersebut akan menjadi hal yang buruk untuk warga Amerika.

Demikian sedikit infornasi yang bisa ane sampaikan, semoga bisa bermanfaat dan menambah referensi baru untuk agan dan sista. Sampai jumpa