- Beranda
- Berita dan Politik
Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional
...
![sniper27777](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/07/14/avatar11062098_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
sniper27777
Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional
SuaraJawaTengah.id - Melonjaknya kasus Covid-19 terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah. Kasus kematian atau crisis fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di Jateng terbilang tinggi.
Bahkan berdasarkan catatan Satgas Covid-19 pusat, angka kematian Covid-19 di Jateng hingga 31 Juli 2021 tertinggi kedua di Indonesia dengan jumlah 19.343 jiwa. Sementara, kasus kematian tertinggi masih ditempati Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah 20.330 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku pihaknya terus berupaya menekan angka prevalensi kematian Covid-19 di Jateng.
“Salah satu upaya kita [menekan prevalensi kematian Covid-19] adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi, terutama terhadap kelompok prioritas yang memiliki risiko kematian tinggi,” terang Yulianto dilansir dari Solopos.com, Sabtu (31/7/2021) malam.
Yulianto menyebutkan berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, paling banyak kelompok yang rentan mengalami kematian adalah usia di atas 40 tahun, pasien dengan penyakit penyerta atau komorbiditas, dan pasien yang terpapar varian Delta atau B1617.2.
“Kalau berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, usia 40 tahun ke atas itu mencapai 90%. Kemudian, pasien dengan komorbiditas mencapai 82%, dan mayoritas terpapar varian Delta,” terang Yulianto.
Dengan profil kematian itu, Yulianto pun mengaku prioritas sasaran vaksinasi di Jateng saat ini masih menyasar kepada kelompok lansia dan pralansia, atau pasien usia 40 tahun ke atas.
Komorbid Diabetes & Hipertensi
Selain itu, pasien dengan komorbiditas diabetes melitus (DM) dan hipertensi, serta ibu hamil dengan risiko tinggi.
“Kami juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota, serta TNI-Polri untuk lebih mengutamakan atau mendahulukan vaksinasi kepada kelompok pralansia dan lansia [usia 40 tahun ke atas]. Karena mereka yang paling berisiko terpapar dan mengalami kematian,” imbuh Yulianto.
Selain mempercepat vaksinasi, upaya menekan tingkat kematian Covid-19 di Jateng juga dilakukan dengan terus menambah kapasitas tempat tidur baik ICU maupun isolasi.
Salah satunya melalui pengalihan status tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
“Saat ini pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan sudah tahap finalisasi. Harapan kami, awal Agustus nanti sudah beroperasi guna meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU,” terang Yulianto.
https://jateng.suara.com/read/2021/0...asional?page=1
![Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional](https://s.kaskus.id/images/2021/08/02/11062098_20210802114827.png)
![Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional](https://s.kaskus.id/images/2021/08/02/11062098_20210802114841.png)
Gubernurnya gak pinter, walikotanya tukang ngeles![Leh Uga emoticon-Leh Uga](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fber17aocqul.gif)
Gubernur DKI yg ikut ngurusin penduduk depok, bogor, bekasi, tanggerang aja bisa mengendalikan kondisi![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
Bahkan berdasarkan catatan Satgas Covid-19 pusat, angka kematian Covid-19 di Jateng hingga 31 Juli 2021 tertinggi kedua di Indonesia dengan jumlah 19.343 jiwa. Sementara, kasus kematian tertinggi masih ditempati Jawa Timur (Jatim) dengan jumlah 20.330 jiwa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengaku pihaknya terus berupaya menekan angka prevalensi kematian Covid-19 di Jateng.
“Salah satu upaya kita [menekan prevalensi kematian Covid-19] adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi, terutama terhadap kelompok prioritas yang memiliki risiko kematian tinggi,” terang Yulianto dilansir dari Solopos.com, Sabtu (31/7/2021) malam.
Yulianto menyebutkan berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, paling banyak kelompok yang rentan mengalami kematian adalah usia di atas 40 tahun, pasien dengan penyakit penyerta atau komorbiditas, dan pasien yang terpapar varian Delta atau B1617.2.
“Kalau berdasarkan profil kematian Covid-19 di Jateng, usia 40 tahun ke atas itu mencapai 90%. Kemudian, pasien dengan komorbiditas mencapai 82%, dan mayoritas terpapar varian Delta,” terang Yulianto.
Dengan profil kematian itu, Yulianto pun mengaku prioritas sasaran vaksinasi di Jateng saat ini masih menyasar kepada kelompok lansia dan pralansia, atau pasien usia 40 tahun ke atas.
Komorbid Diabetes & Hipertensi
Selain itu, pasien dengan komorbiditas diabetes melitus (DM) dan hipertensi, serta ibu hamil dengan risiko tinggi.
“Kami juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota, serta TNI-Polri untuk lebih mengutamakan atau mendahulukan vaksinasi kepada kelompok pralansia dan lansia [usia 40 tahun ke atas]. Karena mereka yang paling berisiko terpapar dan mengalami kematian,” imbuh Yulianto.
Selain mempercepat vaksinasi, upaya menekan tingkat kematian Covid-19 di Jateng juga dilakukan dengan terus menambah kapasitas tempat tidur baik ICU maupun isolasi.
Salah satunya melalui pengalihan status tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
“Saat ini pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji Donohudan sudah tahap finalisasi. Harapan kami, awal Agustus nanti sudah beroperasi guna meningkatkan kapasitas tempat tidur isolasi maupun ICU,” terang Yulianto.
https://jateng.suara.com/read/2021/0...asional?page=1
![Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional](https://s.kaskus.id/images/2021/08/02/11062098_20210802114827.png)
![Duh! Kasus Kematian Karena Covid-19 di Jateng Tertinggi Kedua Nasional](https://s.kaskus.id/images/2021/08/02/11062098_20210802114841.png)
Gubernurnya gak pinter, walikotanya tukang ngeles
![Leh Uga emoticon-Leh Uga](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fber17aocqul.gif)
Gubernur DKI yg ikut ngurusin penduduk depok, bogor, bekasi, tanggerang aja bisa mengendalikan kondisi
![Blue Guy Bata (L) emoticon-Blue Guy Bata (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbejiqljqkd1.gif)
0
662
30
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Tampilkan semua post
![sudarmadji-oye](https://s.kaskus.id/user/avatar/2006/11/17/avatar221776_3.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
sudarmadji-oye
#3
nah ane demen ni yg gini
jadi kalo jakarta, depok, bogor, bekasi dan tangerang terkendali itu karena anis
berarti kalo tuh daerah tinggi jadi salah siapa?
jadi kalo jakarta, depok, bogor, bekasi dan tangerang terkendali itu karena anis
berarti kalo tuh daerah tinggi jadi salah siapa?
0
Tutup