Siapa diantara kita yang saat ini mendapat musibah? Ada yang dirinya sedang sakit, anggota keluarganya, atau siapa saja orang terdekatnya? Bagaimana rasanya?

Pertanyaannya, ketika kita semua beserta seluruh anggota keluarga baik-baik saja. Tidak ada yang sakit, tidak ada yang kecelakaan, tidak ada yang mendapat masalah. Adakah kita ingat bagaimana rasanya ketika tiba-tiba sesuatu terjadi dan menimpa?

Sebelumnya, pada saat bangun pagi masing-masing sibuk beraktifitas mempersiapkan kegiatan hariaannya. Ada yang mau berangkat ke sekolah, kuliah, ke tempat kerja, ada yang ke pasar berjualan, ada yang ke sawah bertani dan sebagainya.

Ibu-ibu sibuk mempersiapkan sarapan pagi dan keperluan lainnya. Tentu saja semua akan sangat sibuk hingga tidak sempat berpikir, bagaimana jika sesuatu yang buruk menimpa anggota keluarga.

Padahal setiap gerak yang dilakukan, bahaya selalu mengancam, terjatuh di kamar mandi misalnya, pas keluar rumah mendapat kecelakaan, terserempet kendaraan, dan lain sebagainya.

Seperti yang menimpa anggota keluarga Gw. Ketika sang istri dan dua anaknya lagi sibuk bekerja di belakang rumahnya tiba-tiba dari depan rumah, sebuah suara kendaraan yang direm secara paksa dalam waktu yang lama, selanjutnya terdengar suara benturan dan teriakan! Kecelakaan!

Sontak ketenangan sekejap saja berganti dengan suara gaduh dimana-mana. Sesorang telah tertabrak kendaraan dari kendaraan lain ya g melaju di belakangnya.

Teriakan, "Ayo tolong orang itu!" "Kasihan! Cepetan ditolong!" Dua orang dari tempat berbeda tergeletak meregang nyawa. Darah berhamburan keluar dari batok kepala.

Pasti siapa pun yang menyaksikan kejadian tersebut akan meresakan trauma luar biasa. Jadi jangan heran ketika ada seorang ibu yang menyaksikan kejadian tersebut tiba-tiba pingsan.

Akhirnya korban dan sang ibu tersebut pun dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Siapa yang menyangka akan terjadi musibah? Orang yang mendapatkan kecelakaan tersebut ada bapak dari dua orang putera. Saat ini mereka harusnya sedang asyik bercanda dengan teman sebayanya atau saudaranya di depan TV. Namun tiba-tiba saja terpaksa harus tinggal di teras puskesmas. Menemani bapakereka yang dirawat.

Tidak itu saja, anak dan suami dari ibu yang pingsan tadi saat ini seharusnya mereka sedang memadu kasih di atas ranjang mereka. Terpaksa harus terlentang di dipan puskesmas dengan hidung terhubung tabung oksigen. Siapa sangka!

Demikianlah. Di puskesmas dan rumah sakit, betapa banyak kita lihat kamar dan bangsal penuh berisi pasien yang sakit. Bermacam-macam penyakit yang sedang akan disembuhkan. Berada dalam perawatan. Tdak hanya sehari, bahkan lebih dari itu.

Coba saja jika saat ini salah satu anggota keluarganya tidak sedang berada di puskesmas maupun rumah sakit. Pasti mereka sedang lelap tertidur dengan nyenyak di ranjang empuk dan kamar-kamar anget dalam rumahnya.

Musibah memang datang tanpa pemberitahuan. Kita tidak akan dapat menghindar jika musibah itu datang pada kita atau anggota keluarga kita. Hanya satu yang mampu kita lakukan pada saat musibah itu datang menimpa. Yaitu bersabar dan berusaha.

Nah, pada saat tidak ada musibah yang menimpa pernahkah terlintas jika suatu saat musibah menimpa. Pernahkah terucap syukur dengan segala aspeknya mengusik perasaan kita?

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita bersyukur atas keselamatan yang meliputi kehidupan kita hari ini. Yakinlah "jika bersyukur maka nikmatmu akan ditambah, jika kufur, maka akan datang azab yang sangat pedih."