Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Belanja di Toko Kelontong Tetangga Sistem Sederhana Penyintas Pandemi

newsmerahputihAvatar border
TS
newsmerahputih
Belanja di Toko Kelontong Tetangga Sistem Sederhana Penyintas Pandemi


Merahputih.com - Sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan pada 2 Maret, hampir tidak ada dunia usaha yang tidak terkena dampaknya. Akibatnya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PKH) pun tidak terhindarkan sehingga angka pengangguran pun meningkat di hampir semua sektor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebut jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus lalu saja sudah tembus 9,77 juta orang. Naik 2,67 juta dibandingkan periode yang sama pada 2019.

"Paling besar terjadi di perkotaan, tingkat pengangguran terbuka sebesar 8,98 persen dan desa 4,71 persen," kata Suhariyanto, dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Kamis (5/11).

Toko Kelontong dan Imbauan Jokowi



Imbas PHK massal itu, kini menjadi pemandangan umum di berbagi sisi perkotaan bermunculan pelaku-pelaku usaha baru yang memajang berbagai jenis usaha di media sosial atau kawasan perumahan warga. Umumnya bisnis di bidang kuliner, seperti makanan, minuman, hingga toko sembako.

Toko kelontong mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya menstabilkan perekonomian di tengah terpaan krisis pandemi COVID-19. Presiden Presiden menyeru dan mengajak masyarakat untuk membantu antarsesama, di antaranya untuk tetap berbelanja di UMKM, seperti di toko-toko kelontong.

Menurut Jokowi, ketika berbelanja di toko-toko kelontong sekitar tempat tinggal masing-masing merupakan wujud konkreat dan sederhana membantu tetangga yang tengah kesulitan. Harapannya dengan membeli produk UMKM lokal dan toko kelontong maka kekuatan ekonomi baru akan muncul.

Pahlawan Pandemi Versi FAO



"Saling menjaga sesama jangan sampai terpapar dan kita juga saling membantu agar ekonomi kita tidak terkapar," kata Jokowi ketika membuka Kampanye Nasional "Bangga Buatan Indonesia" secara virtual, di Jakarta, Mei silam.

Seruan serupa disampaikan Organisasi PBB untuk Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization of the United Nations/FAO). Selama pandemi, FAO mengimbau masyarakat membeli makanan dari usaha kecil, sekaligus menghargai petani, nelayan, serta peternak.

"Saatnya kita memerhatikan satu sama lain dan menghargai mereka yang berada di garis depan dalam pandemi ini. Mereka yang memroduksi pangan untuk kita makan setiap hari di masa yang sulit ini," kata Perwakilan FAO di Indonesia Stephen Rudgard dalam rilisnya.

Ada delapan imbauan yang disampaikan FAO. Pertama: mengingat para pahlawan pangan selama pandemi ini, seperti petani kecil nelayan, peternak, pengemudi truk dan para penjual di pasar atau swalayan yang menyiapkan bahan-bahan pangan untuk masyarakat.

Kedua, membeli makanan dari usaha kecil untuk mendukung mata pencaharian mereka di masa-masa sulit ini. Ketiga, ketika membeli makanan dari pasar selalu memakai masker untuk memastikan jarak fisik aman dan jaga kebersihan tangan.

Keempat, berbelanja dengan bijaksana, tidak membeli terlalu banyak pangan segar buah, sayur, ikan, daging sapi, dan daging ayam pada satu waktu. Agar makanan tidak rusak atau terbuang sehingga meningkatkan sampah pangan dan menghabiskan uang.

Kelima, tidak perlu menimbun makanan di rumah karena COVID-19 tidak secara langsung mempengaruhi produksi makanan. Keenam, konsumsi pangan bergizi, beragam, seimbang, dan aman.

Ketujuh, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan di rumah. Terpenting, selalu ikuti praktik pengolahan makanan yang baik.

Terakhir kedelapan, membagikan makanan atau mendukung bank makanan, kelompok masyarakat, atau badan amal yang menyediakan makanan gratis bagi orang-orang rentan. Sikap kedermawanan sangat penting selama krisis ini.

Bekerja sama dengan klaster pangan BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM menggagas program belanja di warung tetangga sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM. telah terjaring 30.000 toko kelontong yang tergabung dalam program ini.

Sasaran program ini adalah koperasi, UKM, dan masyarakat yang terkena dampak PHK. Sekaligus mempermudah memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Mulai dari kebutuhan beras, telor, minyak, gula, sardin, kurma, dan tepung.

Tak hanya itu, Kementerian Pertanian (Kementan) juga mengembangkan program Toko Mitra Tani yang menyediakan bahan pangan berkualitas dan harga terjangkau. Toko Mitra Tani dapat menjual bahan pangan dengan harga terjangkau karena langsung mendapat pasokan dari petani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan).

"Kita berharap dengan bertambahnya Toko Mitra Tani di permukiman permukiman wilayah Jabodetabek tentu saja dapat meredam fluktuasi harga," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dikutip Antara, saat meresmikan dua Toko Mitra Tani Koja dan Pasar Mitra Tani Rawasari.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menambahkan Toko Mitra Tani dapat menjual bahan pangan dengan harga terjangkau karena langsung mendapat pasokan dari petani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Saling membantu, terlebih di masa krisis pandemi COVID-19 saat ini seharus sudah jadi kewajiban bersama umat beriman. Perintah tolong-menolong dalam agama dapat diterapkan dalam aksi kepedulian dan itu bisa diwujudkan dalam bentuk membantu pedagang kecil di sekitar dengan berbelanja di warung tetangga kita.


Sumber
Diubah oleh newsmerahputih 29-07-2021 13:15
side.id
kabarotocom
iskrim
iskrim dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Tampilkan semua post
nasgorbasiAvatar border
nasgorbasi
#1
Yang deket rumah suka Mark up, skip.
emoticon-Traveller
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.