Kau kira orang ini menikmati pekerjaannya?

Dialah perawat yang berjuang menyelamatkan sesama

Siapa di antara kita yang pernah sakit kemudian mendapatkan perawatan, baik di puskesmas, klinik, maupun rumah sakit pasti akan bertemu dengan orang yang mendapat gelar sebagai perawat?

Siapa mereka?
Dimulai dari lulus SMA kemudian melanjutkan pendidikannya sebagai perawat. Entah pendidikan dan pelatihan semacam apa yang diberikan yang jelas kita akan melihat hasil proses pendidikan itu setelah mereka terjun langsung menjadi perawat. Beberapa, ada sih yang ketus namun sebagian hesar dari mereka ramah, santun, sopan, dan berperangai sangat baik.

Kadang kita sampai lupa mereka seperti kita atau seperti malaikat.

Bayangkan saja, dengan pakaian lengkap, seragam yang dikenakan terlihat megah dan menyejukkan mata. Jika mereka datang mendekati pasien, 80 % rasa khawatir akan hilang.

Selang infus yang macet atau terlepas, lengan yang bengkak, nyeri hebat dan sebagainya akan mendapat penanganan.

Sebelum ada corona, sebelum setiap orang wajib mengenakan masker, bibir tipis dengan senyum menawan lalu berkata, "Permisi..." Setelah mengetuk pintu kamar rawat inap dan dengan keyikan penuh mampu melerai derita dan keksusahan pasien serta penjaga padien. Mereka benar-benar seperti malaikat.

Saat membetulkan dan mengayur selang infus, mengecek tekanan darah, dan denyut jantung orang tidak akan menyangka jika di kepala mereka, di hati mereka juga menanggung beban kehidupan.

Ada yang ingin segera pulang, ingin segera bertemu keluarga dan bercengkerama bersama mereka. Bahkan ada di antara mereka menyimpan kesusahan. Mungkin lebih susah dari pasien dan penunggu pasien, namun tersembunyi sangat rapi. Yang kita lihat, mereka seperti malaikat penyelamat.

Beberapa hari berada di rumah sakit, telah mengajarkan pada gw, betapa berat tugas dan tanggung jawab perawat. Dengan tidak mengenal kantuk, bahkan saat tengah malam begitu ada masalah dalam kamar pasien mereka siap sedia tanpa pernah mengeluh. Dengan sigap melayani apa keluhan dan permintaan pasien.

Gw pernah memperhatikan, setelah mereka ke luar rumah sakit. Ganti seragam dengan pakaian biasa, mereka sama seperti kita. Berdiri di tengah panas menanti angkot untuk pulang. Melihat jam takut terlambat (mungkin saja anak mereka ada yang sedang sakit di rumah), memegang perut karena merasa lapar, menyeka keringat karena panas dan pengab.

Sungguh! Kita pasti akan sangat berterimakasih pada kehadiran mereka. Sebuah pekerjaan yang amat mulia. Sebagian besar mendapatkan gaji yang tak seberapa tetap ikhlas bekerja dan meniti karirnya.

Tulisan ini gw buat sebagai bentuk terimakasih yang teramat dalam setelah beberapa hari berada di rumah sakit dan menunggu pasien rawat inap.

Kepada para perawat di seluruh dunia, semoga kalian semua mendapatkan balasan yang setimpal dari keramahan, keikhlasan, serta kerja kerasnya selama ini.

Pasien, penunggu pasien, dan yang lainnya, mereka adalah orang yang sabar, namun kalian semua lebih sabar ternyata.

Oleh karena itu, tak berlebihan kirnanya jika kali ini gw anggap kalian sebagai malaikat yang memberi rasa aman pada pasien dan keluargnya.

Dengan tidak menutup mata terhadap pada dokter, dan paramadik kelengkapan puskesmas, klinik dan rumah sakit. Mereka semua telah berjasa memberi pertolongan pada pasien yang membutuhkan.

Alhamdulillah ya Allah.... Ternyata masih banyak orang yang berhati mulai dan ikhlas dan melakukan pekerjaannya.