goal481Avatar border
TS
goal481
Survei Lingkungan Belajar, Pengamat: Sekolah Berpotensi di Cap Radikal
PENDIDIKAN
28 Juli 2021, 10:18:02 WIB


ILUSTRASI. Survei lingkungan belajar dikatan sebagai upaya profiling individu. Ujungnya, akan adanya potensi pemberian cap, seperti sekolah radikal. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JawaPos.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membantah bahwa survei lingkungan belajar merupakan upaya profiling individu. Hal ini ramai diperbincangkan karena banyak pertanyaan yang menyinggung suku, ras, agama dan antargolongan (SARA).

Namun, Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, pernyataan Kemendikbudristek tersebut bertentangan dengan kenyataan. Padahal, dalam survei tersebut jelas pertanyaannya dapat mendikte pandangan para guru dan kepala sekolah.

“Kalau kita lihat pertanyaannya itu akan menjadi profiling kan. Jadi kita melihat kalimat dari seorang eselon 1 Kemendikbud sendiri sudah kontradiksi,” terang dia dalam diskusi daring Kursus Kilat Menjawab Survei Lingkungan Belajar, Rabu (28/7).

Dikatakan tidak ada upaya untuk melakukan profiling individu, faktanya pun jelas ada. Untuk itu, dia mempertanyakan tujuan dari Kemendikbudristek membuat survei tersebut.

“Ini nggak jelas sebetulnya tujuan Kemendikbud apa, yang mau dicapai apa dengan melakukan survei dan surveinya bagian dari AN,” tutur dia.

Kata dia, meskipun hasil survei ini tidak akan disebarluaskan ke publik. Namun, akan adanya potensi pemberian cap, seperti sekolah radikal, kemungkinan tersebut bisa terjadi.

“Betul-betul berpotensi untuk memberikan label seseorang, dikatakan tidak ada profiling tapi akan ketemu nanti labelnya, ‘oh sekolah ini belum bhinneka’ kan begitu, sekolah yang belum bhineka bisa bahasa lainnya kan sekolah yang radikal, sekolah yang anti Pancasila, guru yang radikal, kepala sekolah yang anti Pancasila,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbangbuk) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, survei ini tidak ada maksud menyinggung pihak manapun atau mengkotak-kotakan identitas tertentu. Hal ini murni untuk mendorong sekolah agar memperbaiki lingkungan sekolah yang sudah dievaluasi dari AN, khususnya apabila masih ada poin yang rendah.

“Kalau itu (poin survei lingkungan belajar) rendah, artinya sinyal bagi sekolah untuk meningkatkan iklim kebhinekaan di sekolahnya, sama sekali tidak ada maksud untuk melakukan profiling individu,” tutur dia dalam Persiapan Pelaksanaan AN 2021 secara daring, Selasa (27/7).


“Karena ini potret kolektif, yang ingin kita lakukan adalah memotret aman nggak lingkungannya, kalau rendah itu mereka nanti cari solusi. Memperbaiki hal itu,” tandas Anindito.


Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Saifan Zaking


link

Sebetulnya survei tersebut bisa saja menjadi suatu landasan objektif tapi dilihat-lihat juga sedikit terguncang bagi sekolah yang ada kantung kadrunnya..





Nah, di atas tuh telah nampak belainya....
Diubah oleh goal481 28-07-2021 04:01
syech.pudji
areszzjay
chatcare
chatcare dan 2 lainnya memberi reputasi
3
581
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Tampilkan semua post
superman313Avatar border
superman313
#6
TS bodoh kuper🤭😂
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.