Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
PACARKU HIDUP KEMBALI

Permisi Gan/Sis pembaca setia cerita cinta Hayati dan Asnawi, dalam trit baru ini ane mau cerita lanjutan petualangan Hayati setelah berpisah sama Asnawi.
Spoiler for Sinopsis:


KARAKTER


Spoiler for Karakter Utama:

Spoiler for Mahluk Gaib dan Bangsa Siluman:

Spoiler for Karakter Pendukung:



Quote:


Soundtrack cerita biar kayak film-film ANIME....emoticon-Embarrassmentemoticon-Embarrassment

Spoiler for Opening Song:


 
BAGIAN 1
ALAM BAKA
part 1



Malam itu setelah petarungan besar antara Bendoro dan Hayati, keadaan tampak sangat memilukan. Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan buat dirinya untuk memeluk Hayati.

Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengen kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Hayati terbang di dalam sebuah pusaran energi dalam tuangan yang tak terbatas. Dia melayang tanpa arah yang jelas, Hayati mencoba untuk berbalik arah melawan arus tarikan gaya,akan tetap usahanya itu gagal. Hayati menangis selama berada dalam pusaran itu. Dalam hatinya dia terus berkeluh kesah dengan keadaan yang dialaminya.

“Oh Tuhan....kenapa Engkau melakukan ini kepadaku?.....aku cuma ingin hidup bahagia bersama kekasihku....kenapa Tuhan??” gerutu Hayati dalam tangisannya.

Tiba tiba seberkas cahaya putih kecil mulai muncul diujung pusaran. Hayati langsung melihat kearah cahaya itu, dia tampak mengernyitkan dahinya. “Mungkin itu adalah pintu alam baka” gumam Hayati dalam hati. Lama-lama cahaya putih itu semakin membesar dan mendekati Hayati. Jantungnya semakin berdebar kencang ketika dia mendekatinya dan akhirnya dia masuk kedalam cahaya putih itu.

Tiba-tiba Hayati berbaring diatas tanah yang tandus. Dia menghela napas dengan kencang dan berusaha membuka matanya pelan-pelan. Hayati mulai berdiri dan melihat keadaan disekitarnya. Ternyata tempat itu adalah sebuah padang tandus yang sangat luas dan memiliki kontur permukaan tanah yang datar. Hayati tampak sangat kebingungan dengan tempat itu. Dia kemudian berjalan untuk mencari tahu tempat yang baru didatanginya itu. Padang tandus itu dipenuhi oleh kabut dan bersuhu panas, seperti suasana Kota Bandung di siang hari.

Hayati berjalan lurus kedepan untuk mengetahui tempat itu. Dia tidak bisa melihat jauh karena terhalang oleh kabut, jarak pandangnya sangat terbatas. Akhirnya dia menemukan sebuah pohon kering yang menjulang cukup tinggi. Hayati memiliki ide untuk memanjat pohon itu dengan tujuan dapat melihat keadaan di sekitarnya. Dia pun memanjat pohon itu dengan susah payah.

Wujud Hayati berubah menjadi seperti manusia, dia tidak bisa melayang dan terbang seperti biasanya, tampak tubuhnya juga memadat. Hayati masih memakai baju gaun putih kuntinya yang berlumuran darah akibat pertarungan dengan Bendoro. Ketika sampai di puncak pohon, Hayati mulai melihat lihat kondisi sekitar yang masih tertutup kabut.

Tak lama berselang, tiba-tiba angin kencang bertiup dan menyingkirkan kabut yang mengahalangi pandangannya. Hayati tampak menutup matanya ketika diterpa angin tersebut. Setelah angin itu hilang, Hayati kembali membuka matanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat pemandangan yang ada dihadapannya. Dia melihat orang-orang yang sangat banyak tampak antri untuk masuk ke dalam sebuah pintu besar yang berada di sebuah benteng yang sangat tinggi dan panjang di ujung cakrawala. Orang-orang yang kira kira berjumlah jutaan itu tampak bersabar dalam menunggu antrian masuk ke gerbang itu. Mereka tampak mengenakan kain kafan yang digunakan untuk menutup tubuh. Tergambar berbagai macam ekspresi yang tersirat di raut wajah mereka, ada ekspresi senyum bahagia, sedih, menangis dan penuh penyesalan.

................................................................

Spoiler for Closing Song:



Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pendamping hidup Asnawi ?
Diubah oleh Martincorp 06-12-2019 01:04
muliatama007
chrysalis99
gembogspeed
gembogspeed dan 207 lainnya memberi reputasi
196
679.3K
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#3516
BAGIAN 51
WARISAN IBLIS
part 1

Hayati dan Karma memandangi indahnya pemandangan gunung Semeru ketika diterpa cahaya matahari yang terbenam. Lembayung senja melukiskan suatu panorama indah di langit ketika awan putih membentuk pola yang indah.

Secara tak sadar, Hayati memegang tangan Karma. Ia menangis terharu ketika melihat keindahan pemandangan itu.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Karma.

"Aku cuman terharu liat pemandangan ini" jawab Hayati.

"Kamu punya kenangan indah sama gunung ya? Dulu kamu sering mendaki gunung bareng temen temen mu" sahut Karma.

"Lho kenapa kamu tau?" Hayati kaget.

"Aku tau segala tentangmu Hayati, bahkan sejak kamu lahir sampe sekarang, aku udah baca semua memori mu, jadi aku tau segalanya tentang kami bahkan rahasia yang ada dalam dirimu"

"Sialan kamu!! Itu pelanggaran privasi dong!!"

"Ya mau gimana lagi! Itu semua udah otomatis"

"Hmmmmm...kurang ajar!"

"Kamu tenang aja Hayati, aku gak akan nyebarin ke siapa siapa, aku jaga rahasiamu"

"Aku gak percaya sama kamu!"

"Terserah kamu deh Ti, mau percaya atau engga"

Karma kembali memeluk Hayati dari belakang. Dia juga mengendus leher dan mengusap bokongnya. Hayati merasa terganggu dengan aksi Karma yang penuh dengan hasrat.

"Apaan sih! Kamu grepe grepein pantatku? Pake nyiumin leher lag! Kamu mau aku engas?" bentak Hayati.

"Kalo kamu engas, aku siap kok melayani kamu, anggap aja kamu lagi mimpi"

"Aku gak mau bersetubuh sama orang lain kecuali Asnawi, karena jiwa dan ragaku miliknya"

"Haha...lagi lagi kamu naif Hayati!!"

"Biarin bweeeeek!!"

"Yaudah kalo gitu, kamu mau apa sekarang?"

"Entahlah! Aku pengen ke gunung Semeru"

"Apaaaaaah!! Gampang dong! Kita tinggal terbang ke puncak"

"Gak mau ah, aku pengennya mendaki dari bawah, apa kamu bisa menemaniku?"

"Bisa...kalo gitu kita harus nyiapin peralatan"

Karma dengan kemampuan sihirnya, mengubah pakaian yang dipakainya dan Hayati menjadi setelan untuk mendaki gunung. Dia juga memunculkan berbagai perlengkapan mendaki gunung di hadapan Hayati, lengkap dengan tas ransel. Hayati sangat terkesima dengan aksi Karma. Ia langsung menggendong ransel besar itu.

"Apa kamu senang Hayati?"

"Ya, aku seneng banget Karma, makasih ya"

"Syukur deh kalo kamu seneng"

Tiba tiba Hayati memeluk erat Karma, ia juga mencium kedua pipinya. Sontak, Karma pun kaget.

"Kenapa kamu lakuin itu?" tanya Karma yang masih shock.

"Bukannya kamu suka minta dipeluk? Nah itu aku kasih kamu pelukan" jawab Hayati santai.

"Tapi...tapi...tapi...kamu ngasih aku ciuman di pipi?"

"Anggap aja itu bonus, tadi kan kamu juga nyiumin leherku terus"

"Iya juga yah"

"Yuk ah pergi sekarang!" ajak Hayati.

Mereka pergi meninggalkan istana Puncak Hamerang menuju gunung Semeru. Hayati memandangi aula besar istana itu. Ia teringat akan kejadian yang menimpanya dua tahun yang lalu.

Setelah keluar dari bangunan istana, mereka menyusuri jalan menuju sebuah perkampungan. Hayati merasa heran dengan suasana kampung itu kerena tak ada seorang pun yang nampak.

"Kenapa disini gak ada orang?" tanya Hayati.

"Kita kan lagi di ruang hatimu Ti, jadi ya cuman ada kita berdua aja" jawab Karma.

"Kok bisa ruang hati jadi kayak gini? Luas gitu?"

"Bisa dong, aku tinggal memodifikasinya sesuai kenanganmu"

"Jadi kamu menciptakan istana dan perkampungan ini dari kenanganku? "

"Iya Hayati, kenangan dari semua tempat yang pernah kau datangi"

"Oalah...hebat juga ya"

"Iya dong"

Karma sangat senang ketika Hayati menyanjungnya. Hal itu sudah lama tak dirasakannya.

Perjalanan menuju gunung Semeru sangat panjang. Mereka menyusuri jalan setapak yang membelah perkebunan dan hutan pinus. Sepanjang perjalanan, Hayati meminta Karma untuk menceritakan isi kenangannya yang telah dibaca. Hayati berkali kali terkejut dengan cerita Karma yang membuka rahasia rahasia kecil yang dipendam oleh Hayati selama hidupnya, seperti dia memberikan kamarnya untuk Rini dan pacarnya bermesraan, masturbasi, merokok di sekolah dengan teman, dan banyak kenakalan remaja lainnya yang dilakukan oleh Hayati.

"Ihhh...kamu kok bisa tau semuanya sih!! Aku jadi malu" protes Hayati.

"Ya, mau gimana lagi, aku udah liat semua memori kamu, tapi yang bikin aku super kaget adalah kamu suka masturbasi ya? Hahaha"

"Udah ah jangan bahas itu!! Malu!!"

"Iya deh maaf, aku cuma pengen ngehibur kamu"

"Jangan bahas hal itu dong!! Yang lain aja!"

"Bahas apa ya? Gimana kalo gunung Semeru, kenapa bisa ada dalam ruang hatimu ini? Apakah kamu pernah berkunjung ke sana?"

Hayati menghentikan langkahnya, lalu menengok ke arah Karma. Dia menatap karma dengan tajam.

"Kamu kenapa Hayati?"

"Apa kamu ingin aku cerita kenapa gunung Semeru ada di hatiku?"

"Iya Hayati"

"Kamu kan pasti udah tau, semua ada dalam memori aku"

"Aku gak bisa baca memori kamu yang ini Ti, sebagian terkunci, kayaknya memori ini adalah memori kamu yang terpendam... Kamu pasti gak mau mengingatnya ya?"

"Hmmm... Bener Kar, ini adalah kenangan yang paling kubenci sebenernya"

"Kenapa kamu benci?"

"Mendaki gunung Semeru adalah awal malapetaka yang menimpaku dan keluargaku, gara gara ini aku jadi kuntilanak"

"Ceritain dong! Aku pengen tau"

"Yaudah, aku ceritain khusus buat kamu, yuk sambil jalan!"

Mereka melanjutkan perjalanan menuju gunung Semeru. Hayati bercerita sambil menyusuri jalan setapak diantara pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang.

"Kar, sebenernya aku pada awalnya gak pernah tau sama pendakian gunung, orang pertama yang ngajakin aku naik gunung adalah Yadi, dulu pas kita masih sekolah SMA, Yadi waktu itu baru kelas 1 sedangkan aku udah kelas 3, awalnya sih aku gak mau naik gunung, tapi Rini maksa aku buat ikutan"

"Kenapa ada Rini segala?"

"Dia kan temen sekelas Yadi, jadi mereka berdua sama sama punya hobi naek gunung dan camping, jadinya aku ikutan deh gara gara mereka"

"Kalian pergi kemana?"

"Ke gunung Salak, karena lokasinya deket dari Jakarta, abis itu aku jadi ketagihan mendaki gunung, tiap libur sekolah aku selalu camping bareng Rini dan Yadi, sampe akhirnya aku kenal Bram, dia anak mapala di kampus, ketika aku resmi pacaran sama si brengsek itu, aku selalu ikut camping sama dia dan anak anak mapala lainnya, sampe akhirnya aku ikut ke gunung Semeru"

"Kenapa kamu menyebut mendaki gunung Semeru sebagai sumber malapetaka, emang kamu udah ngalamin apa?"

"Ngelakuin sesuatu yang harusnya tak kulakukan"

"Apa itu?"

"Bercinta sama Bram"

"Apaaaaah!! Kamu setubuh sama Bram?"

"Iya, kita ngelakuinnya sampe berkali kali di dalem tenda, bahkan setiap malam aku dan Bram bercinta karena udah dibutain sama nafsu, kita camping di Semeru hampir seminggu sampe akhirnya malapetaka itu hadir, ketika pulang dari sana aku merasa tak enak badan, aku telat datang bulan, pas di cek ternyata aku positif hamil, aku pada awalnya gak percaya, tapi setelah berkali kali di cek, hasilnya tetep sama"

"Hmmm... Panik gak? Panik gak? Panik gak?"

"Ya panik lah, Karma!! Aku gak tau harus gimana? Aku kasih tau Yadi, dia marah kepadaku, tapi itu gak berlangsung lama, dia nganter aku ke rumah Bram untuk minta pertanggung jawaban, tapi Bram malah ngusir kita dan gak mau ngakuin kalo anak yang ku kandung adalah darah dagingnya"

"Emang kurang ajar tuh si Bram!! Untungnya dia udah ku kirimi karma yang menyakitkan!"

"Iya Kar, makasih banget yah!"

"Sama sama Hayati, terus gimana kamu bisa dibunuh sama Bram?"

"Kamu gak bisa baca memori tentang kejadian itu juga Kar? "

"Iya Hayati, kenangan mu yang itu termasuk kenangan yang terpendam?"

"Oke, aku ceritain khusus buatmu, kenangan ini adalah malapetaka yang bener bener menimpaku, jadi setelah kejadian pengusiran itu, besoknya di kampus Yadi melabrak Bram, dia mukulin Bram agar mau tanggung jawab, tapi sayang, Yadi malah ditangkep polisi dan dipenjara, aku makin sedih dan merana waktu itu, aku mengunjungi Yadi di tahanan, dia meminta maaf padaku karena gagal membuat Bram bertanggung jawab, tapi dia juga berjanji kepadaku akan menanggung semua kesalahanku, kalo udah keluar dari penjara, Yadi akan menikahiku dan mengakui kalo bayi yang ada perutku adalah anaknya, aku makin shock dan sedih mendengar omongan Yadi, aku sadar selama ini dialah orang yang sangat peduli sama aku, tapi aku malah gak peka dan lebih memilih cowok brengsek itu... Semaleman aku berpikir untuk mengakhiri masalah ini, orang tuaku masih belum tau kalo aku hamil, akhirnya aku minggat dari rumah, aku mendatangi Bram lagi buat memohon untuk membebaskan Yadi dan menikahi ku, setelah alu bersujud dihadapannya sambil nyium kaki, akhirnya Bram mau tanggung jawab, dia juga mau ngebebasin Yadi, tapi sebagai syaratnya, aku harus ngikutin dia, jadinya aku nurut aja waktu itu, Bram membawaku keluar kota, bahkan sampe pelosok banget, aku gak tau itu di daerah mana, dia menghentikan mobilnya di tepian jurang, dia ngajak aku ngobrol di luar, tapi kenyataannya dia menendang ku ke jurang, dan di bawah jurang itulah aku sekarat sebelum akhirnya Bendoro mendatangiku dan mengubahku jadi kuntilanak"

"Buset!! Kisah kamu sedih banget Hayati, baru kali ini kamu bikin aku nangis, kisah mu ini lebih tragis dari kisah kematian Bendoro" seru Karma sambil berlinang air mata.

"Oalaaaah!! Iblis bisa nangis juga!!"

"Ini kedua kalinya aku nangis Ti, setelah Adam meninggal dunia"

"Hmmm...seandainya nih kalo aku hari itu gak ikut ke gunung Semeru, mungkin aku gak bakalan berakhir kayak gini, harusnya sekarang aku hidup bahagia, aku gak bakalan membuat keluargaku menderita, bapakku mungkin gak akan mati muda gara gara stres mikirin aku, ibu ku gak bakalan capek kerja siang malam demi menuhin kebutuhan keluarga dan hidup Rini bakalan baik, dia gak akan jadi model dan dipaksa jadi pramuria oleh Roy...dan terakhir Yadi, mungkin kalo aku gak minggat malem itu untuk ngedatengin Bram dan menerima tawaran Yadi yang ingin menikahi ku, mungkin sekarang aku dan Yadi bahagia sebagai keluarga dan memiliki sebelas anak dari dia, mungkin Yadi kuliahnya bakalan lancar dan gak jadi pecandu narkoba"

"Hmmm...Hayati! Semua itu udah takdir kamu, Tuhan punya rencana untuk kamu, kamu gak bisa mengubahnya"

"Takdir emang kejam ya Kar"

"Begitulah, tergantung kita menyikapinya, ada yang bilang kejam ada juga yang bilang sebaliknya, tapi menurutku takdirmu baik kok Ti?"

"Baik gimana maksudmu?"

"Yaaaa...kamu sampe saat ini belum mati, kayaknya Tuhan masih ngasih kesempatan buat memperbaiki hidup"

"Tapi kan aku tetep menderita! Aku puluhan tahun jadi kunti tanpa tau kalo aku ini masih hidup, aku sering disakiti sama Bendoro, terus jadi buronan Ratu siluman, berpisah sama Mas Nawi dan sekarang ditinggal Arsal, apa itu yang kamu bilang takdir yang baik?"

"Hayati, bukan itu maksudku, kamu itu harusnya mati pas didorong ke jurang waktu itu, tapi kan kamu masih hidup di dunia ini walaupun jadi kunti dan akhirnya kamu ketemu Asnawi yang mengubah hidupmu, terus ketika kamu abis berantem sama Bandoro, kamu juga gak jadi masuk alam baka, malah dikembalikan ke dunia, setelah kamu hidup, kamu sekarang jadi penyelamat banyak nyawa, kamu mengobati orang orang yang sakit, itulah takdir kamu, coba kalo kamu dulu langsung mati? Kamu akan masuk neraka karena dosa yang banyak banget dan menjadi budak ku di sana"

"Oalaaaaah iya juga yah, gak kepikiran sama aku, kamu itu sebenernya apa sih? Iblis kok ngomongnya baik gitu?"

"Kan aku dulunya malaikat, jadi masih ada sedikit dari jiwa malaikatku yang tersisa"

Hayati dan Karma menempuh perjalanan cukup panjang untuk mencapai kaki gunung Semeru. Setelah lima jam berjalan kaki, akhirnya mereka tiba di tepian danau yang berada di kaki gunung.

Hari semakin sore, sang raja siang akan pulang ke tempat peraduannya. Hayati memutuskan berkemah di tepian danau itu untuk beristirahat sebelum mendaki ke puncak gunung.

Mereka mencari tempat yang nyaman untuk mendirikan tenda. Hayati mengeluarkan tendanya dari ransel besar. Karma mencoba untuk membangun tenda dengan menggunakan sihirnya, namun hal itu dicegah oleh Hayati. Ia tak mau tenda terbangun secara instan, ia lebih memilih cara manual.

Mereka cukup lama menghabiskan waktu untuk membangun tenda secara manual. Sekitar satu jam kemudian, akhirnya tenda selesai. Hayati sangat puas dengan usaha itu, begitupun Karma.

Setelah semua selesai, mereka pergi ke hutan untuk mengumpulkan ranting ranting kering. Mereka berniat membuat api unggun. Suhu di tepian danau sangat dingin, Hayati pun menggigil dibuatnya. Karma mengeluarkan api dari telapak tangannya untuk membakar ranting yang yang telah tersusun rapi.

Api unggun tercipta, pancaran radiasi panasnya membuat suasana sekitar menjadi hangat. Hayati menengadahkan tangannya ke arah api untuk menghangatkan tangannya.

Setelah merasa hangat, Hayati kemudian menyiapkan peralatan masak. Karma membantu membuatkan tungku api dari batu yang disusun. Hayati mengambil air dari danau ke dalam panci untuk memasak. Ia mengeluarkan lima bungkus mie instan dari ransel, lalu memasukan semuanya ke dalam panci.

"Banyak amat mie yang kamu masak Ti?"

"Itu semua buat makan malam ku, Kar! Kamu mau?"

"Enggak ah, aku mah gak laper, tapi serius nih kamu makan sebanyak itu?"

"Iya dong Kar, aku biasa makan banyak"

"Tapi kamu kok gak gendut sih? Apa susumu gede gara gara ini?"

"Ya bukan lah!! Susu ku ini bisa gede gara gara ngikutin latihan keras Bendoro tauuuk!!! Terus aku tetep langsing walau banyak makan, soalnya aku punya kelainan metabolisme"

"Iya.. Iya... Iya... aku ngerti Hayati, soalnya aku yang ngasih ide sama Bendoro buat ngegedein ukuran susu calon wadah yang ikut latihan keras"

"Oalaaaah jadi kamu toh dalang dari semua ini, kurang ajar!!!" Hayayi memukul kepala Karma.

"Hahaha...maaf Hayati, soalnya aku seneng cewek berdada besar, aku pengen wadah wadah yang menampung jiwaku adalah cewek cantik yang berdada besar semua"

"Kamu kayak Mas Nawi ya! Suka cewek berdada besar!"

Mir instan telah matang, Hayati kemasukan bumbu kedalam panci sambil mengaduknya. Setelah itu ia mengangkatnya dari tungku. Perlahan ia mulai makan secara perlahan.

Makan malam selesai, Hayati dan Karma menghabiskan waktu dengan menghibur diri. Karma bermain gitar sedangkan Hayati bernyanyi. Ia menyanyikan lagu lagu yang populer pada era 80an. Hayati merasa senang malam itu, untuk sementara ia melupakan perasaan sedih karena ditinggal Arsal.

Malam semakin larut, api unggun perlahan mulai mengecil. Hayati dan Karma berbaring di atas permukaan rumput. Mereka memandangi langit malam yang terang benderang dari cahaya bulan purnama. Di sana juga tampak hamparan bintang kecil yang berkelip.

"Karma, langitnya indah banget ya?"

"Iya Hayati"

"Apa di atas langit sana surga berada?"

"Yup, surga berada di atas berlapis-lapis langit, di sana banyak taman taman indah yang sejuk, makanan berlimpah, buah-buahan, madu, bahkan para bidadari selalu siap melayani kapan saja kalo mau"

"Bidadari kan buat melayani cowok yang masuk surga, lah kalo yang masuk surganya cewek? Gimana tuh?"

"Ya sama aja Ti, kalo cewek yang masuk surga, tetep dilayani sama bidadari"

"Lho kok! Masa dilayani sesama cewek"

"Bidadari itu kan bisa berubah-ubah, Hayati! Mereka bisa jadi cewek cantik dan bisa jadi cowok ganteng"

"Oalaaaaah gitu toh? Apa kamu pernah pacaran sama mereka? Apa kamu pernah bercinta?"

"Ya enggak lah, Aku ini kan dulu malaikat, aku sama sekali gak tertarik... walaupun para bidadari itu telanjang di hadapanku dan menggodaku, aku gak terpengaruh, soalnya aku gak punya hati dan perasaan... tapi beda kalo sekarang mah, semenjak jadi iblis, tubuhku dipenuhi nafsu dan menciptakan perasaan seperti kalian para keturunan Adam.
Diubah oleh Martincorp 27-07-2021 00:10
chrysalis99
key.99
lelakiperantau
lelakiperantau dan 37 lainnya memberi reputasi
38
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.