- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#137
Chapter 91
Quote:
Mobil-mobil tentara terlihat melintasi jalanan di wilayah 8, tempat Silver Clan berada. Mobil-mobil itu memiliki kesan yang menyeramkan. Solo yang sedang membeli bahan karena kondisi Djohan belum pulih melihat rombongan itu berjalan beriringan.
“Ada konvoy apa?” tanyanya sambil memegang bahan makanan.
Mobil-mobil itu bergerak menuju markas kapten Julian dari tim 8, ia tidak menyangka kedatangan orang pemerintah lebih cepat dari perkiraan. Pesan yang ia terima dari Ketua BASS semalam bahkan belum berubah warnanya.
“Bersiaplah,” ungkapnya kepada anggotanya. “kita hadapi dengan kepala dingin.”
Mobil-mobil itu berhenti tepat di depan halaman kantor tim 8, salah seorangnya turun dan langsung memasuki kantor. Disambut oleh kapten Julian yang baru juga datang tuk bekerja. Sebuah surat dikeluarkan dari dalam saku celana orang tersebut, yang memakai pakaian rapih dan juga kacamata hitam di dalam ruangan seperti ini.
“Ini surat perintah kami, taati dan turuti. Jangan membuat pekerjaan kami menjadi sulit,” ucap orang tersebut.
“Kalian begitu bernafsu, ada apa?” tanya kapten Julian sedikit menyindir. “kalian yakin bisa memburu beaters seperti apa yang kami lakukan?” orang tersebut tidak menanggapinya.
“Sudahlah, tadi kamu bilang harus dengan kepala dingin,” ucap Danny membujuk kaptennya agar tidak terus berbicara menyindir.
Orang-orang dari pemerintahan ini mengambil seluruh perlengkapan dan juga peralatan yang biasa dipakai oleh organisasi BASS dalam menjalankan tugasnya memburu beaters. Sampai ke bagian identitas sebagai anggota BASS tanpa terkecuali truk besar yang dapat mengisi daya baju tempur. Ada tiga buah katana yang terpajang di dinding, salah satu petugas mencoba meraihnya namun dihalangi oleh kapten Julian.
“Hei, yang itu hanya pajangan saja. Aku sudah dengan kultur negaranya dan filosofi dari samurai yang sangat epic,” kapten Julian berharap petugas ini mampu dibodohi, dan ternyata keinginannya terkabul. Tiga katana itu didiamkan, selanjutnya orang-orang ini akan pergi ke tempat lainnya untuk melakukan hal yang sama dengan tim lain.
Sebuah segel dari benda mirip garis polisi dibentangkan menutupi pintu kantornya, tim kapten Julian terusir dari tempatnya sendiri. Jika segel ini dibuka, maka kapten Julian yang harus bertanggung jawab dan akan dimasukan ke penjara karena melawan pemerintah. Dengan ini tim 8 resmi dibekukan dari segala aktivitasnya.
“Selanjutnya apa?” tanya Danny.
“Entahlah, kalian juga butuh liburan kan. Istirahatlah sejenak, aku akan berkomunikasi dengan kapten lainnya, sampai jumpa…..,” kapten Julian meninggalkan para anggotanya dibelakang.
Orang-orang dari pemerintahan juga mengunjungi kantor tim 13 tempat dari orang-orang kapten Vela. Kantornya sangat sepi karena hanya ada tiga orang di sana, sisanya Gareth dan juga Leah masih dalam perawatan di rumah sakit. Sama seperti kapten Julian, sikap kapten Vela juga sangat tenang ketika para petugas mulai membawa satu persatu barang yang mereka temukan di sini. Kejanggalan terjadi ketika hanya terdapat dua baju tempur di dalam truk besar milik tim 13.
“Kemana dua lainnya?” tanya seorang petugas.
“Dua anggotaku terluka sangat parah dan baju tempurnya hancur, jika kalian mau kuantarkan ke tempat sampah sekarang. Sambil berharap petugas kebersihan belum mengangkutnya, bagaimana?” ucapan kapten Vela tersebut cukup membuat petugas diam.
Satu lagi kantor BASS yang disegel, dan kini hanya menyisakan dua kantor lagi sebelum organisasi BASS secara resmi dibekukan oleh pemerintahan. Tiga orang berdiri di depan pintu masuknya melihat mobil-mobil pemerintah melintas berjalan menjauh.
“Baru saja aku bekerja di sini, belum banyak pengalaman seru yang dapat kuambil,” ucap Gerard sang supir.
“Kita tidak dipecat, aktivitas kita hanya dibekukan saja,” ucap kapten Vela. Dirinya cukup bersyukur karena Gareth tidak ada di sini, jika anggotanya itu ada kemungkinan sudah terjadi keributan di area ini. “aku mempunyai sebuah tempat untuk kita tinggal sementara sambil memikirkan langkah selanjutnya,” kedua anggotanya itu setuju untuk mengikuti kapten Vela.
Solo yang sudah kembali bekerja sedang menunggu pelanggannya datang, kejadian gila waktu itu cukup mempengaruhi tingkat keramaian Wilson Bar ini. Di jam menuju makan siang ini biasanya meja-meja sudah terisi setengahnya, sekarang hanya dua-tiga meja yang terlihat ditempati oleh pelanggan.
“Hmm, jika media waktu itu tidak membesar-besarkan kejadian. Mungkin tempat kita tidak sesepi sekarang,” keluh Solo.
“Kejadian waktu itu sangat mengerikan bagi orang biasa, tidak mungkin media tidak memberitakannya secara besar-besaran. Belum lagi terdapat korban jiwa, untungnya Lio dan Djohan mampu selamat,” ucap Gonzalo menanggapi.
“Oh iya, apa Djohan sudah keluar dari kamarnya?” tanya Solo.
“Aku belum melihat, dia butuh beberapa hari lagi agar kembali ke keadaan semula.”
Perbincangan hangat antar kedua berhenti sementara setelah siaran televisi mendadak berubah. Seseorang duduk di tengah, dengan logo pemerintah dibelakangnya. Dalam siarannya itu orang ini berbicara bahwa BASS sudah dinonaktifkan, sontak membuat Solo dan Gonzalo terheran-heran. Apalagi Solo yang berjalan menghadap televisi untuk melihat siaran dari dekat. Berita yang mengagetkan ini muncul dengan tiba-tiba. Dan dalam lanjutannya orang pemerintah ini berkata bahwa pihak militer dan kepolisian yang akan mengambil alih dalam menumpaskan monster beaters.
“Tidak mungkin….,” ucap Solo.
Selain Solo dan Gonzalo, Djohan juga melihat siarannya melalui ponselnya setelah ramai diperbincangkan di media sosial. Warga yang mulai menyadari akan bahaya beaters setelah kejadian Alphanz yang meneror wilayah 14 sanggup membuka mata mereka. Saat ini BASS hanya dinonaktifkan saja, dan ada dua kemungkinan yang dipikirkan oleh Djohan. Yaitu kedepannya BASS akan dibubarkan jika pihak pemerintah dapat bekerja dengan baik, dan kemungkinan kedua BASS kembali diaktifkan untuk membunuh para monster.
Badannya masih sedikit kaku dan kebas dibeberapa bagian, Djohan tidak bisa beranjak dari kasurnya. Begitu juga dengan Gareth, yang mencoba berontak setelah mengetahui berita tersebut. Ia memaksakan diri untuk mencabut alat-alat medis yang menempel dibadannya. Sementara itu Leah hanya bisa memberikan saran agar dirinya bisa tenang sedikit, dikarenakan kapten Vela belum memberinya kabar mengenai hal tersebut.
“Apa yang dipikirkan oleh orang-orang tersebut?! kami sampai mempertaruhkan nyawa demi menjaga kota ini?!”
“Tentu saja mereka akan melakukan ini, jika dilihat dari kinerja kita waktu itu….,” kata-kata Leah itu mampu membuat Gareth diam.
“Cih! Seandainya aku jauh lebih kuat, SIAL!” memukul penyangga tangan di bagian samping kasurnya.
Seseorang kembali terlihat mengunjungi sel khusus yang ditempati oleh Hunter. Kali ini pertemuan mereka sangatlah singkat. Seseorang ini menyampaikan bahwa Hunter harus bersiap. Setelah mengatakan apa yang ingin disampaikan, orang yang memiliki akses untuk menuju tempat yang rahasia ini dikalangan anggota BASS pun pamit. Sebelum orang ini hilang sepenuhnya dari pandangannya, Hunter teringat akan sesuatu.
“Tunggu, aku ingat semuanya sekarang. Pertarungan itu membuat pikiranku cukup berantakan, padahal sebelumnya baik-baik saja. Apakah karena sel beaters yang terus dipompakan untuk mengaktifkan regen?.....kapten?!”
Seseorang itu memutar badannya, lalu tersenyum lebar kepada Hunter. “Jangan terlalu berisik, mereka bisa mengintai kita,” telunjuknya menempel bibirnya.
“Ada konvoy apa?” tanyanya sambil memegang bahan makanan.
Mobil-mobil itu bergerak menuju markas kapten Julian dari tim 8, ia tidak menyangka kedatangan orang pemerintah lebih cepat dari perkiraan. Pesan yang ia terima dari Ketua BASS semalam bahkan belum berubah warnanya.
“Bersiaplah,” ungkapnya kepada anggotanya. “kita hadapi dengan kepala dingin.”
Mobil-mobil itu berhenti tepat di depan halaman kantor tim 8, salah seorangnya turun dan langsung memasuki kantor. Disambut oleh kapten Julian yang baru juga datang tuk bekerja. Sebuah surat dikeluarkan dari dalam saku celana orang tersebut, yang memakai pakaian rapih dan juga kacamata hitam di dalam ruangan seperti ini.
“Ini surat perintah kami, taati dan turuti. Jangan membuat pekerjaan kami menjadi sulit,” ucap orang tersebut.
“Kalian begitu bernafsu, ada apa?” tanya kapten Julian sedikit menyindir. “kalian yakin bisa memburu beaters seperti apa yang kami lakukan?” orang tersebut tidak menanggapinya.
“Sudahlah, tadi kamu bilang harus dengan kepala dingin,” ucap Danny membujuk kaptennya agar tidak terus berbicara menyindir.
Orang-orang dari pemerintahan ini mengambil seluruh perlengkapan dan juga peralatan yang biasa dipakai oleh organisasi BASS dalam menjalankan tugasnya memburu beaters. Sampai ke bagian identitas sebagai anggota BASS tanpa terkecuali truk besar yang dapat mengisi daya baju tempur. Ada tiga buah katana yang terpajang di dinding, salah satu petugas mencoba meraihnya namun dihalangi oleh kapten Julian.
“Hei, yang itu hanya pajangan saja. Aku sudah dengan kultur negaranya dan filosofi dari samurai yang sangat epic,” kapten Julian berharap petugas ini mampu dibodohi, dan ternyata keinginannya terkabul. Tiga katana itu didiamkan, selanjutnya orang-orang ini akan pergi ke tempat lainnya untuk melakukan hal yang sama dengan tim lain.
Sebuah segel dari benda mirip garis polisi dibentangkan menutupi pintu kantornya, tim kapten Julian terusir dari tempatnya sendiri. Jika segel ini dibuka, maka kapten Julian yang harus bertanggung jawab dan akan dimasukan ke penjara karena melawan pemerintah. Dengan ini tim 8 resmi dibekukan dari segala aktivitasnya.
“Selanjutnya apa?” tanya Danny.
“Entahlah, kalian juga butuh liburan kan. Istirahatlah sejenak, aku akan berkomunikasi dengan kapten lainnya, sampai jumpa…..,” kapten Julian meninggalkan para anggotanya dibelakang.
Orang-orang dari pemerintahan juga mengunjungi kantor tim 13 tempat dari orang-orang kapten Vela. Kantornya sangat sepi karena hanya ada tiga orang di sana, sisanya Gareth dan juga Leah masih dalam perawatan di rumah sakit. Sama seperti kapten Julian, sikap kapten Vela juga sangat tenang ketika para petugas mulai membawa satu persatu barang yang mereka temukan di sini. Kejanggalan terjadi ketika hanya terdapat dua baju tempur di dalam truk besar milik tim 13.
“Kemana dua lainnya?” tanya seorang petugas.
“Dua anggotaku terluka sangat parah dan baju tempurnya hancur, jika kalian mau kuantarkan ke tempat sampah sekarang. Sambil berharap petugas kebersihan belum mengangkutnya, bagaimana?” ucapan kapten Vela tersebut cukup membuat petugas diam.
Satu lagi kantor BASS yang disegel, dan kini hanya menyisakan dua kantor lagi sebelum organisasi BASS secara resmi dibekukan oleh pemerintahan. Tiga orang berdiri di depan pintu masuknya melihat mobil-mobil pemerintah melintas berjalan menjauh.
“Baru saja aku bekerja di sini, belum banyak pengalaman seru yang dapat kuambil,” ucap Gerard sang supir.
“Kita tidak dipecat, aktivitas kita hanya dibekukan saja,” ucap kapten Vela. Dirinya cukup bersyukur karena Gareth tidak ada di sini, jika anggotanya itu ada kemungkinan sudah terjadi keributan di area ini. “aku mempunyai sebuah tempat untuk kita tinggal sementara sambil memikirkan langkah selanjutnya,” kedua anggotanya itu setuju untuk mengikuti kapten Vela.
Solo yang sudah kembali bekerja sedang menunggu pelanggannya datang, kejadian gila waktu itu cukup mempengaruhi tingkat keramaian Wilson Bar ini. Di jam menuju makan siang ini biasanya meja-meja sudah terisi setengahnya, sekarang hanya dua-tiga meja yang terlihat ditempati oleh pelanggan.
“Hmm, jika media waktu itu tidak membesar-besarkan kejadian. Mungkin tempat kita tidak sesepi sekarang,” keluh Solo.
“Kejadian waktu itu sangat mengerikan bagi orang biasa, tidak mungkin media tidak memberitakannya secara besar-besaran. Belum lagi terdapat korban jiwa, untungnya Lio dan Djohan mampu selamat,” ucap Gonzalo menanggapi.
“Oh iya, apa Djohan sudah keluar dari kamarnya?” tanya Solo.
“Aku belum melihat, dia butuh beberapa hari lagi agar kembali ke keadaan semula.”
Perbincangan hangat antar kedua berhenti sementara setelah siaran televisi mendadak berubah. Seseorang duduk di tengah, dengan logo pemerintah dibelakangnya. Dalam siarannya itu orang ini berbicara bahwa BASS sudah dinonaktifkan, sontak membuat Solo dan Gonzalo terheran-heran. Apalagi Solo yang berjalan menghadap televisi untuk melihat siaran dari dekat. Berita yang mengagetkan ini muncul dengan tiba-tiba. Dan dalam lanjutannya orang pemerintah ini berkata bahwa pihak militer dan kepolisian yang akan mengambil alih dalam menumpaskan monster beaters.
“Tidak mungkin….,” ucap Solo.
Selain Solo dan Gonzalo, Djohan juga melihat siarannya melalui ponselnya setelah ramai diperbincangkan di media sosial. Warga yang mulai menyadari akan bahaya beaters setelah kejadian Alphanz yang meneror wilayah 14 sanggup membuka mata mereka. Saat ini BASS hanya dinonaktifkan saja, dan ada dua kemungkinan yang dipikirkan oleh Djohan. Yaitu kedepannya BASS akan dibubarkan jika pihak pemerintah dapat bekerja dengan baik, dan kemungkinan kedua BASS kembali diaktifkan untuk membunuh para monster.
Badannya masih sedikit kaku dan kebas dibeberapa bagian, Djohan tidak bisa beranjak dari kasurnya. Begitu juga dengan Gareth, yang mencoba berontak setelah mengetahui berita tersebut. Ia memaksakan diri untuk mencabut alat-alat medis yang menempel dibadannya. Sementara itu Leah hanya bisa memberikan saran agar dirinya bisa tenang sedikit, dikarenakan kapten Vela belum memberinya kabar mengenai hal tersebut.
“Apa yang dipikirkan oleh orang-orang tersebut?! kami sampai mempertaruhkan nyawa demi menjaga kota ini?!”
“Tentu saja mereka akan melakukan ini, jika dilihat dari kinerja kita waktu itu….,” kata-kata Leah itu mampu membuat Gareth diam.
“Cih! Seandainya aku jauh lebih kuat, SIAL!” memukul penyangga tangan di bagian samping kasurnya.
Seseorang kembali terlihat mengunjungi sel khusus yang ditempati oleh Hunter. Kali ini pertemuan mereka sangatlah singkat. Seseorang ini menyampaikan bahwa Hunter harus bersiap. Setelah mengatakan apa yang ingin disampaikan, orang yang memiliki akses untuk menuju tempat yang rahasia ini dikalangan anggota BASS pun pamit. Sebelum orang ini hilang sepenuhnya dari pandangannya, Hunter teringat akan sesuatu.
“Tunggu, aku ingat semuanya sekarang. Pertarungan itu membuat pikiranku cukup berantakan, padahal sebelumnya baik-baik saja. Apakah karena sel beaters yang terus dipompakan untuk mengaktifkan regen?.....kapten?!”
Seseorang itu memutar badannya, lalu tersenyum lebar kepada Hunter. “Jangan terlalu berisik, mereka bisa mengintai kita,” telunjuknya menempel bibirnya.
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas