untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.3K
11.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread10.7KAnggota
Tampilkan semua post
prabuanomAvatar border
prabuanom
#3588
Tak terasa hampir dua bulan saya ikut grup ini. Grup berbayar yang membahas mengenai pikiran positif dan afirmasi positip. Saya ingat bahwa saya molai ikut grup ini sejak saya masih ada sisa sakit dan tertekan. Sampai ahirnya saya sudah merasa bahagia dan sehat. Ah puji tuhan.

Kini saya ga akan memperpanjang untuk bulan ke tiga. Saya mengetahui bahwa grup ini sangat luar biasa memang. Tp ada beberapa hal yg menurut saya bisa diperbaiki lagi. Dan saya merasa sudah siap melangkah lebih jauh lagi. Jd saatnya meletakan kehebatan grup ini sebagai masa lalu dalam kenangan emas.

Dalam ilmu pikiran positif ternyata ada yg namanya adiktiv positiv. Ini saya tahunya dr yutube orang barat. Disini maksudnya adalah, adanya suatu adiksi dan ketergantungan atau kemelekatan sangat kuat akan kepositifan. Sehingga kita memeluknya terlalu erat dan menimbulkan kontradiksi dalam prakteknya.

Dalam dasar2 yg diajarkan. Siapa yg melekat adalah mereka yg aslinya takut kehilangan akan apa yg dipeluknya erat. Jika manusia melekat pada harta maka sebenernya manusia itu sangat takut kehilangan harta. Semakin melekat semakin kita malah ga dapat. Karena kita memancarkan rasa takut kehilangan. Maka yg kita dapat ya bertambahnya rasa takut.

Dalam hal positip addictive juga sama. Semakin melekat dengan positif maka akan semakin memancarkan takut kehilangan kepositifan. Hasilnya bukan makin positif tp malah makin negatif. Karena yg dipancarkan adalah frekwensi takut.

Dan sayangnya di grup yg indah itu saya merasakan adanya positiv addiktive ini. Dimana para pengasuhnya merasa bahwa jika ada yg bercerita negatif maka akan dianggap merusak frekwensi. Akan dianggap mendatangkan negativitas. Dan sering sekali di cut dan tidak di perhatikan secara baik.

Hal yg selanjutnya juga sama. Tp berkaitan dengan tuhan. Relijiusitas yg berlebihan akan membuat orang melekat dengan tuhan..sehingga ketika ada yg sambat atau berkeluh kesah dengan tuhan, maka otomatis akan dilawan dan dipukul balik. Kenapa begini? Karena terlalu melekat dengan tuhan. Sehingga merasa perlu membela tuhan..pdhl tuhan tidak perlu dibela. Dan tidak pernah meminta dibela.

Kadang orang dan manusia perlu melepaskan unek2 nya. Dan karena mereka relijius maka yg jd sasaran ya biasanya mempertanyakan keputusan tuhan..terlalu kaku memframing tuhan dan malah memarahi mereka yg sambat hanya akan menghasilkan kebencian. Jangan kira mereka yg dimarahi oleh mereka yg beralasan atas nama membela tuhan akan lalu berubah mencintai tuhan. Nope, hanya hati yg disentuh dan didengarkan sajalah yg akan membuat mereka mencintai tuhan.

Oleh karenanya, proses itu perlu. Pergerakan dan cerita perubahan itu sangat kudu diceritakan dan dihargai. Perubahan itu di dalamnya pasti ada negativitas. Didalamnya pasti ada rasa keraguan atas keputusan tuhan yg menimpanya. Toh itu semua hanya sementara karena dalam proses yg diceritakan dalam kepositifan maka hasil ahirnya adalah "cerita menggapai positif dan cinta kasih". Jika semua dr awal dianggap kudu harus cerita yg baik2 saja, lalu dimana prosesnya?. Dimana perubahannya?

Dan semua itu hanya sedikit saja hal yg menurut saya masih kurang. Selebihnya ya hanya berisi kepositifan dan juga anjuran dan bimbingan merubah diri ke arah yg lebih baik dalam berpikir merasa dan bersikap yang sangat bagus.

Terimakasih
SunInTheDark
SunInTheDark memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.