- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#133
Chapter 89
Quote:
Kasur berwarna putih yang empuk, sejuknya angin yang masuk melalui celah jendela, hingga membuat kain penutup menari-nari. Djohan masih terbaring lemas, belum juga siuman akibat pertarungan besar kemarin. Sterling dan Solo menjemput Djohan dan juga Lio. Keadaan Lio lebih baik karena dirinya sempat terbangun diperjalan, lalu melanjutkan istirahatnya. Tidak demikian dengan Djohan, tangan yang terputus saja baru tumbuh sedikit.
“Aku tidak tahu jika mereka berdua ikut dalam pertempuran itu,” ucap Sterling berdiri di samping kasur Djohan.
Wajah Solo menunduk lesu, ia tahu betul ketika Djohan dan Lio pergi. Ia juga melihat ketika rombongan BASS yaitu Gareth dan Leah datang ke Wilson Caffe.
“Ah, tidak…aku tidak menyalahkanmu kok, yang harusnya disalahkan tentu saja Tuan Stam bukan?” Sterling tidak bermaksud menyerang Solo dengan ucapannya, semuanya ia ketahui ketikan melihat tayangan televisi.
Waktu itu Sterling dan Vivian sedang berada di sebuah kedai kopi, pagi itu sangat melelahkan baginya. Karena semalam harus berurusan dengan kriminal yang picik. Sehingga secangkir kopi dibutuhkannya pagi itu. Waktu berjalan cepat, hingga berita pertempuran itu tersebar ke semua media, termasuk televisi milik kedai yang sedang menampilkan pertunjukan sebelum siarannya diganti. Tidak ada perasaan apapun karena sudah sepatutnya Silver Clan tidak mengurusi semua hal yang berbau Beaters, kecuali saat melawan Allison tempo hari.
Kopi dimulutnya tumpah ruah ketika kamera mengarah ke sosok yang tidak asing lagi, yaitu Djohan bersamaan dalam tangkapan layar ada satu Beaters berwarna abu yang tidak dikenali olehnya. Kengerian yang ditampakan membuat Sterling khawatir, terlebih lagi jika Djohan telah melanggar penjanjian dengan BASS. Yaitu ikut campur dalam melawan beaters. Ia segera pergi dari kedai itu, Vivian tidak ikut pergi dengannya, karena yakin bahwa Sterling mampu melawan monster Beaters berukuran raksasa itu.
Diperjalanan Sterling bertemu dengan truk besar milik tim 13 yang sedang dalam perjalanan menuju medan pertempuran, tanpa perintah yang memperbolehkan mereka pergi. Didalamnya terdapat Solo yang entah kenapa juga ikut. Ketika ditanya olehnya, Solo mengaku bahwa ini semua kesalahannya. Sterling tidak mengerti maksudnya, dan membiarkannya terlebih dahulu hingga truk besar sampai di lokasi semua pertempuran telah berakhir.
Lokasi yang hancur dipenuhi puing-puing semakin membuat Solo khawatir. Tubuh Djohan ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan, tangannya hilang sebelah. Tubuhnya penuh memar tanpa sehelai benangpun menutupinya. Sementara itu Lio lebih stabil tidak sadarkan diri. Sementara itu Sterling mencoba membaca situasi pertarungannya, tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi dipertarungan itu jika hasilnya saja sudah serusak ini.
Dua anggota Silver Clan, dua anggota BASS tim 13, dan juga kapten James dari tim 15 diangkut serta menggunakan truk besar yang dipimpin kapten Vela. Melihat kondisi rekannya yang bertarung membuatnya bangga sekaligus lega, karena mereka telah melakukan yang terbaik, sialnya Gareth dalam kesadaran yang penuh. Sepanjang perjalanan ia bercerita banyak, bagaimana jalannya pertarungan, lebih banyak menyombongkan dirinya karena ialah yang menuntaskannya. Lalu ketika ia bertanya tentang Hunter, tidak ada yang menjawabnya karena sosoknya sudah tidak di sana. Dari sinilah Sterling mengetahui bahwa beaters yang dilawannya merupakan spesimen khusus yang melarikan diri waktu itu.
Keadaan tim 14 tidak terlalu baik. Terutama kapten Jeremy yang mengalami cidera paling berat diantara semuanya. Setelahnya semuanya telah dilarikan ke rumah sakit diwilayahnya masing-masing, begitupun juga kapten James yang dijemput oleh rekannya. Belum ada lagi titah atau pengumuman dari kantor pusat BASS, semuanya sedang fokus menyembuhkan diri terlebih dahulu.
Kerusakan yang ditimbulkan sangat merugikan bagi warga wilayah 14, umumnya seluruh Surban City. Belum lagi korban jiwa yang ternyata ada angkanya, menimbulkan keraguan publik terhadap kinerja BASS. Pihak berwenang pun disalahkan karena tidak bisa melakukan apapun dan terlalu percaya dengan BASS sehingga semuanya ini terjadi. Pembicaraannya semakin panas dan hangat, padahal luka para petarung belum kering tetapi mereka sudah saling menyalahkan.
Solo yang belum bisa memaafkan dirinya keluar sambil tetap menurunkan kepalanya, sikapnya itu membuat Sterling makin tidak enak hati.
“Di mana Vivian? Apakah pekerjaan lebih penting dibanding menjenguk temannya sesame Silver Clan?” ucap Sterling.
Pintu kamar Djohan terbuka, Sterling mengira yang membukanya adalah Solo, dan ternyata bukan.
“Kamu membicarakanku hah?” ucap Vivian dengan wajah datarnya.
“Tidak…, tanya saja Djohan, iya kan?” wajahnya dipalingkan menghadap Djohan.
“Jangan beralasan,” Vivian berjalan mendekati Sterling, keringat dinginnya mulai bercucuran melihat Vivian yang memasang wajah tanpa emosi itu. “maaf aku baru sempat, kasus yang kutangani sedikit berbeda,” raut wajah Sterling seperti tidak yakin.
“Benar---,” Vivian meliriknya dengan tajam lalu terdiam.
Vivian berucap bahwa dirinya bangga dengan Djohan karena sudah menyelesaikan misinya sendiri. Monster beaters berukuran besar yang diketahuinya setelah bertanya kepada Solo adalah hasil spesimen pabrik beaters milik Allison itu mampu dimusnahkan. Dengan begini Djohan akan semakin kuat nantinya.
“Oh iya, beaters abu bersamanya itu, siapa dia?” tanya Vivian.
“Itu, Hunter. Mantan kapten tim 10 yang skuadnya dibantai habis oleh Allison, entah darimana ia mendapatkan serum perubah beaters. Apa BASS ada proyek rahasia seperti ini yah….,” Sterling memegang dagunya sambil berpikir.
“Entahlah, semuanya menjadi aneh saja semenjak Red Sun kembali ditemukan.”
Sementara itu di markas pusat BASS, tepatnya di area bawah tanah yang lebih dalam lagi. Terdapat suatu tempat yang berisikan ruangan-ruangan berukuran sedang yang dilapisi oleh kaca tebal. Salah satu ruangan kaca memuat Hunter yang sedang duduk santai, luka diwajahnya akibat dihantam tangan besar oleh kapten tim 5 sudah sembuh.
Terdengar langkah kaki dari kejauhan, lalu mendekat dan sosoknya semakin jelas. Yaitu kapten tim 4 yang datang mengunjungi Hunter di area bawah tanah ini.
“Kau lagi rupanya, kalian tidak pernah mengikuti rapat. Jadi maaf saja jika aku tidak mengenalimu,” ucap Hunter.
Kapten tim 4 mengeluarkan sebuah kartu nama dari sakunya, lalu ditempelnya di dinding kaca itu biar Hunter melihatnya sendiri.
“Ah…, Juka Romero, namamu seperti nama perempuan saja, Juka….,” Hunter meledeknya.
Kapten Juka menghiraukannya, “Kau masih tampak nyaman di sini setelah semua pertarungan itu? wow, kuakui kau sudah menjadi hebat setelah menjadi beaters, hunter!
Hunter tersenyum sinis, dari tempatnya yang sedemikian rupa, lalu ‘kamar-kamar’ yang sudah disiapkan ini membuatnya curiga.
“Kalian sudah membuat ini? sejak kapan?” bahu Hunter terangkat sedikit. “ahhhh, aku tahu, apa ini sel bagi mereka? orang-orang seperti Silver Clan? Eits, mereka itu bukanlah manusia lagi, aku lupa….”
Kapten Juka tidak menjawabnya, dirinya pergi dan mulai menghilang perlahan. Setelah kapten Juka hilang, muncul seseorang lainnya, ia tersenyum kepada Hunter sambil mengatakan sesuatu padanya.
“Istirahatlah dahulu, belum saatnya,” suaranya begitu halus dan sosok ini kemudian pergi.
“Aku tidak tahu jika mereka berdua ikut dalam pertempuran itu,” ucap Sterling berdiri di samping kasur Djohan.
Wajah Solo menunduk lesu, ia tahu betul ketika Djohan dan Lio pergi. Ia juga melihat ketika rombongan BASS yaitu Gareth dan Leah datang ke Wilson Caffe.
“Ah, tidak…aku tidak menyalahkanmu kok, yang harusnya disalahkan tentu saja Tuan Stam bukan?” Sterling tidak bermaksud menyerang Solo dengan ucapannya, semuanya ia ketahui ketikan melihat tayangan televisi.
Waktu itu Sterling dan Vivian sedang berada di sebuah kedai kopi, pagi itu sangat melelahkan baginya. Karena semalam harus berurusan dengan kriminal yang picik. Sehingga secangkir kopi dibutuhkannya pagi itu. Waktu berjalan cepat, hingga berita pertempuran itu tersebar ke semua media, termasuk televisi milik kedai yang sedang menampilkan pertunjukan sebelum siarannya diganti. Tidak ada perasaan apapun karena sudah sepatutnya Silver Clan tidak mengurusi semua hal yang berbau Beaters, kecuali saat melawan Allison tempo hari.
Kopi dimulutnya tumpah ruah ketika kamera mengarah ke sosok yang tidak asing lagi, yaitu Djohan bersamaan dalam tangkapan layar ada satu Beaters berwarna abu yang tidak dikenali olehnya. Kengerian yang ditampakan membuat Sterling khawatir, terlebih lagi jika Djohan telah melanggar penjanjian dengan BASS. Yaitu ikut campur dalam melawan beaters. Ia segera pergi dari kedai itu, Vivian tidak ikut pergi dengannya, karena yakin bahwa Sterling mampu melawan monster Beaters berukuran raksasa itu.
Diperjalanan Sterling bertemu dengan truk besar milik tim 13 yang sedang dalam perjalanan menuju medan pertempuran, tanpa perintah yang memperbolehkan mereka pergi. Didalamnya terdapat Solo yang entah kenapa juga ikut. Ketika ditanya olehnya, Solo mengaku bahwa ini semua kesalahannya. Sterling tidak mengerti maksudnya, dan membiarkannya terlebih dahulu hingga truk besar sampai di lokasi semua pertempuran telah berakhir.
Lokasi yang hancur dipenuhi puing-puing semakin membuat Solo khawatir. Tubuh Djohan ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan, tangannya hilang sebelah. Tubuhnya penuh memar tanpa sehelai benangpun menutupinya. Sementara itu Lio lebih stabil tidak sadarkan diri. Sementara itu Sterling mencoba membaca situasi pertarungannya, tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi dipertarungan itu jika hasilnya saja sudah serusak ini.
Dua anggota Silver Clan, dua anggota BASS tim 13, dan juga kapten James dari tim 15 diangkut serta menggunakan truk besar yang dipimpin kapten Vela. Melihat kondisi rekannya yang bertarung membuatnya bangga sekaligus lega, karena mereka telah melakukan yang terbaik, sialnya Gareth dalam kesadaran yang penuh. Sepanjang perjalanan ia bercerita banyak, bagaimana jalannya pertarungan, lebih banyak menyombongkan dirinya karena ialah yang menuntaskannya. Lalu ketika ia bertanya tentang Hunter, tidak ada yang menjawabnya karena sosoknya sudah tidak di sana. Dari sinilah Sterling mengetahui bahwa beaters yang dilawannya merupakan spesimen khusus yang melarikan diri waktu itu.
Keadaan tim 14 tidak terlalu baik. Terutama kapten Jeremy yang mengalami cidera paling berat diantara semuanya. Setelahnya semuanya telah dilarikan ke rumah sakit diwilayahnya masing-masing, begitupun juga kapten James yang dijemput oleh rekannya. Belum ada lagi titah atau pengumuman dari kantor pusat BASS, semuanya sedang fokus menyembuhkan diri terlebih dahulu.
Kerusakan yang ditimbulkan sangat merugikan bagi warga wilayah 14, umumnya seluruh Surban City. Belum lagi korban jiwa yang ternyata ada angkanya, menimbulkan keraguan publik terhadap kinerja BASS. Pihak berwenang pun disalahkan karena tidak bisa melakukan apapun dan terlalu percaya dengan BASS sehingga semuanya ini terjadi. Pembicaraannya semakin panas dan hangat, padahal luka para petarung belum kering tetapi mereka sudah saling menyalahkan.
Solo yang belum bisa memaafkan dirinya keluar sambil tetap menurunkan kepalanya, sikapnya itu membuat Sterling makin tidak enak hati.
“Di mana Vivian? Apakah pekerjaan lebih penting dibanding menjenguk temannya sesame Silver Clan?” ucap Sterling.
Pintu kamar Djohan terbuka, Sterling mengira yang membukanya adalah Solo, dan ternyata bukan.
“Kamu membicarakanku hah?” ucap Vivian dengan wajah datarnya.
“Tidak…, tanya saja Djohan, iya kan?” wajahnya dipalingkan menghadap Djohan.
“Jangan beralasan,” Vivian berjalan mendekati Sterling, keringat dinginnya mulai bercucuran melihat Vivian yang memasang wajah tanpa emosi itu. “maaf aku baru sempat, kasus yang kutangani sedikit berbeda,” raut wajah Sterling seperti tidak yakin.
“Benar---,” Vivian meliriknya dengan tajam lalu terdiam.
Vivian berucap bahwa dirinya bangga dengan Djohan karena sudah menyelesaikan misinya sendiri. Monster beaters berukuran besar yang diketahuinya setelah bertanya kepada Solo adalah hasil spesimen pabrik beaters milik Allison itu mampu dimusnahkan. Dengan begini Djohan akan semakin kuat nantinya.
“Oh iya, beaters abu bersamanya itu, siapa dia?” tanya Vivian.
“Itu, Hunter. Mantan kapten tim 10 yang skuadnya dibantai habis oleh Allison, entah darimana ia mendapatkan serum perubah beaters. Apa BASS ada proyek rahasia seperti ini yah….,” Sterling memegang dagunya sambil berpikir.
“Entahlah, semuanya menjadi aneh saja semenjak Red Sun kembali ditemukan.”
Sementara itu di markas pusat BASS, tepatnya di area bawah tanah yang lebih dalam lagi. Terdapat suatu tempat yang berisikan ruangan-ruangan berukuran sedang yang dilapisi oleh kaca tebal. Salah satu ruangan kaca memuat Hunter yang sedang duduk santai, luka diwajahnya akibat dihantam tangan besar oleh kapten tim 5 sudah sembuh.
Terdengar langkah kaki dari kejauhan, lalu mendekat dan sosoknya semakin jelas. Yaitu kapten tim 4 yang datang mengunjungi Hunter di area bawah tanah ini.
“Kau lagi rupanya, kalian tidak pernah mengikuti rapat. Jadi maaf saja jika aku tidak mengenalimu,” ucap Hunter.
Kapten tim 4 mengeluarkan sebuah kartu nama dari sakunya, lalu ditempelnya di dinding kaca itu biar Hunter melihatnya sendiri.
“Ah…, Juka Romero, namamu seperti nama perempuan saja, Juka….,” Hunter meledeknya.
Kapten Juka menghiraukannya, “Kau masih tampak nyaman di sini setelah semua pertarungan itu? wow, kuakui kau sudah menjadi hebat setelah menjadi beaters, hunter!
Hunter tersenyum sinis, dari tempatnya yang sedemikian rupa, lalu ‘kamar-kamar’ yang sudah disiapkan ini membuatnya curiga.
“Kalian sudah membuat ini? sejak kapan?” bahu Hunter terangkat sedikit. “ahhhh, aku tahu, apa ini sel bagi mereka? orang-orang seperti Silver Clan? Eits, mereka itu bukanlah manusia lagi, aku lupa….”
Kapten Juka tidak menjawabnya, dirinya pergi dan mulai menghilang perlahan. Setelah kapten Juka hilang, muncul seseorang lainnya, ia tersenyum kepada Hunter sambil mengatakan sesuatu padanya.
“Istirahatlah dahulu, belum saatnya,” suaranya begitu halus dan sosok ini kemudian pergi.
Diubah oleh the.collega 21-07-2021 19:55
redrices dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Kutip
Balas