- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++

Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 19:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
398.9K
12.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#891
She's Back
Setelah puas tertawa, Firda meninggalkan aku di teras. Entah mau ngapain dia?
Penasaran pada yang menjitak dan cekikikan, aku menoleh ke belakang....
Seraut wajah cantik, tampak tersenyum manis padaku.
"Ikha....?" tanyaku.
Ya...dia Zulaikha. Dia sudah kembali lagi ke sampingku.
"Kamu udah balik? Kok cuman sebentar di sana?" tanyaku.
"Oh...baru sebentar ya? Kalau gitu aku balik lagi ke alam ghaib aja ya?" katanya sambil melotot padaku.
"Dih...ngambek... Dasar jin ambekan...!" kataku.
"Emang... Itu juga gara-gara kamu...!" sahutnya ketus.
Hadeehh...ternyata masih sama kayak dulu. Judes dan galak minta ampun...
"Mikir apa kamu? Aku masih galak dan judes? Mau aku gaplok lagi...?" serunya.
"Eh...enggak..enggak... Maaf!" kataku.
"Mbakyu...!"
"Puteri...!"
Bersamaan Menik dan Kurnia menyapa Zulaikha.
"Hemm... Bagaimana kabar kalian? Dan gimana kelakuan orang yang kalian ikuti ini?" tanya Zulaikha sambil melirik ketus padaku.
"Baik mbakyu... Mas Aji masih kayak dulu kok! Sok playboy, tapi begitu dapet masalah sama cewe, bingung dia...ahaha!" sahut Menik seenaknya.
"Iya putri... Aku aja sampai digodain sama den Aji!" sahut Kurnia.
"Hemmm...segitunya ya? Ga ada perubahan ternyata...!" desis Zulaikha
"Tapi ilmunya meningkat tajam mbakyu...!" kata Menik.
Tumben ni anak muji2 kayak gini?
"Masa...? Dia kan males latihan..?" tanya Zulaikha ga percaya.
"Iya putri... Bahkan dia diajari oleh Kyai Punggel...!"
"Hei...benarkah? Kyai Punggel yang berdiam di bukit Punggel itu?" Zulaikha tampak kaget.
"Iya putri...!"
"Ya sudah, sekarang kalian kembali ke kost dulu. Biar aku yang bersama mas Aji di sini!"
"Baik mbakyu...!"
"Baik putri...!"
Dan perlahan dua abg itu menghilang dari pandangan.
Begitu 2 ABG ghaib itu pergi, Zulaikha serta merta memelukku dan menghujaniku dengan ciuman yang panas. Seluruh muka dan bibirku habis diciumi olehnya.
"Ikha...kamu ngapa....haeppp...?"belum selesai ngomong, bibirku sudah dilahapnya.
Yah...terpaksa deh, karena enak ya aku jabanin aja tuh maunya Zulaikha.
Untung Firda ga keluar...
Kalau dia keluar, bakal nyangka aku dah gila, karena berciuman dengan udara kosong....
"Huuhhh...makanya kita disuruh pergi, ternyata mbakyu mau enaknya sendiri...!" sebuah suara mengagetkan kami.
"Mennikkk.... Ngapain kalian balik lagi?" sentak Zulaikha pada duo Abg itu.
"Hihihik...maaf putri, kata putri Menik, dia penasaran kenapa disuruh pergi, makanya balik kemari...! Eh, ternyata dapat tontonan menarik...hihihi!" sahut Kurnia cekikikan...
Ternyata, biarpun Zulaikha dan Menik berbeda kasta dengannya, tapi Kurnia seperti ga ada takutnya sama mereka. Apa mungkin karena hubungan mereka yang begitu erat?
"Ish...kalian ini. Kalian belum cukup umur buat melihat yang begituan...!" ketus Zulaikha.
"Udah ya mbakyu... Kami sering lihat mas Aji diciumin sama Nyi Rambat kok...hihihi!" sahut Menik.
"Oh...jadi selama aku pergi, mas Aji sering begituan sama Nyi Rambat ya? Menik, Kurnia...ayo kita pergi...!" kata Zulaikha sambil melirikku dengan tatapan membunuh.

Ini duo abg bawa sial mulu deh perasaan. Pasti nanti aku bakalan habis diinterogasi Ikha...
"Udah ngopi dan ngududnya?" suara Firda mengagetkan aku.
"Udah dong... Yuk kita kerjain tugasnya...!" kataku.
"Telat... Udah selesai... Tuh, tinggal kamu cek lagi...!" katanya sambil menyodorkan tugasnya.
Aku mengambil tugas hitung-hitungan itu dan memeriksanya. Ada sedikit kesalahan, di hasil akhir. Jadi kita ulangi sebagian yang masih dirasa kurang benar.
"Wah, makin pinter aja lo Fir...!" kataku sambil menowel hidungnya yang mancung.
"Hhh...tapi masih belum sempurna juga...!" katanya mengeluh.
"Ga papa... Yang pasti lo udah banyak meningkat dibanding dulu...!" kataku menghiburnya.
"Iya juga sih. . ini juga berkat kamu kok Yank...!" katanya.
"Sstt...jangan panggil yank kenapa sih? Kalo kedengaran mama lo, gue ga enak lah...!" kataku.
"Kenapa ga enak? Mama ngebolehin kok aku pacaran sama kamu...!" katanya.
"Hah... Bonyok lo khan udah tahu gue dah punya cewe, masa ngerestuin lo pacaran ama gue?" tanyaku heran.
"Kata mereka, kalau belum ada janur kuning melengkung, tandanya masih milik umum. Bisa diperebutkan...!" jelas Firda.

Ajaran sesat macam apa itu?
Heran juga sih, kenapa ortu Firda merestui Firda pacaran sama aku yang udah punya cewe.
"Lo ga takut sakit hati, kalau gue ga bisa bales perasaan lo?"
"Enggak... Berarti belum jodoh aja...!" katanya santai.
Duh...malah gemes sendiri aku sama cewe satu ini. Gimana enggak, dengan entengnya dia bilang ga bakal sakit hati, seolah ini cuma sebuah game aja...
Kalah ya udah...
Sebuah suara mobil terdengar memasuki halaman rumah.
Lalu, tak lama kemudian masuklah Om Bram ke dalam rumah
"Eh....ada nak Aji to? Udah lama?" tanyanya ramah.
Aku menjabat tangan beliau dan mencium tangannya.
"Udah dari tadi siang Om. Biasa, ngerjain tugas...! Kok baru pulang Om?" tanyaku
"Hahaha, bagus... Biar Firda makin pinter. Ini masih sore nak Aji, biasanya Om malah pulang habis Isya...!" katanya
"Eh .om masuk dulu ya? Mau mandi, gerah banget nih...!" lanjutnya.
"Silahkan Om...!"
Om Bram beranjak masuk rumah. Dari sebuah kamar, keluar tante Fitri menyambut kedatangan Om Bram. Tante Fitri sudah berdandan cantik dengan make up tipis yang membuatnya tampak sangat cantik...
Sadar Ji... Istri orang itu ..! Kata batinku mengingatkanku.
Ah ..cuma kagum ga papa lah...! Kata batinku yang lain.
"Hei...malah bengong... Ngeliatin papa mama terus!" sentak Firda.
"Hehe...asik ya kalau pulang kerja ada yang menyambut kayak gitu? Rasanya gimanaaa gitu..!!" kataku ngasal.
"Lah...malah mikir sampai ke situ, kuliah dulu yang bener, baru mikirin itu...!"
"Ah...rese lo...! Udah ah, gue copy dulu tugasnya, trus gue mau balik!" kataku
"Nih... Aku tinggal dulu ke kamar."
Aku segera menyalin tugas yang sudah diperbaiki tadi. Setelah selesai, bertepatan dengan Firda yang keluar dari kamar, aku pamit pulang ke kost.
Sore menjelang, adzan maghrib sudah berkumandang. Aku gas motor menuju kost...
Sesampai di kostan, aku langsung sholat maghrib dan dzikir, dilanjutkan sholat isya.
Usai sholat, aku menghadapi laptop dan mengecek lagi tugas yang tadi kukerjakan. Supaya meminimalkan kesalahan yang mungkin bisa terjadi.
Saat asyik menghadapi laptop, ada telpon masuk. Kulihat nama Desi terpampang di layar hpku.
"Halo, assalamu'alaikum neng...!"
"Wa'alaikum salam mas .. Mas lagi sibuk ga?"
"Enggak sih neng. Emang ada apa? Tumben telpon, ga langsubg ke kamarku?"
"Aku lagi di tempat temen mas. Oh iya mas, temen aku butuh bantuan tentang hal ghaib nih mas. Katanya, setiap malam, dia sering didatangi sosok makhluk yang menyeramkan dan selalu mengganggunya!" cerita Desi.
"Oh... Terus gimana neng?"
"Gini mas, aku khan cerita tentang mas yang tahu hal ghaib kayak gini, eh dia minta tolong mas buat bantuin dia biar ga diganggu sama makhluk iti lagi..! Gimana mas, bisa?"
"Bisa sih... Tapi di mana alamatnya?"
"Nanti aku kirim lewat chat alamatnya. Aku juga lagi di tempat kostnya kok!" kata Desi.
"Oke... Nanti kita ketemu di sana..!" kataku.
"Baik mas .. Assalamu'alaikum...!" cklek...telpon dimatikan...
Woi...aku belum balas salam woi...!!! Main tutup aja....
"Wa'alaikum salam...!" ucapku lirih.
Aku segera bersiap untuk ke tempat kost temennya Desi. Tapi sebelum aku sempat pergi, muncul neng Ikha dengan wajah cemberut ..!
Wah, bakal ada masalah lagi ini
Penasaran pada yang menjitak dan cekikikan, aku menoleh ke belakang....
Seraut wajah cantik, tampak tersenyum manis padaku.
"Ikha....?" tanyaku.
Ya...dia Zulaikha. Dia sudah kembali lagi ke sampingku.
"Kamu udah balik? Kok cuman sebentar di sana?" tanyaku.
"Oh...baru sebentar ya? Kalau gitu aku balik lagi ke alam ghaib aja ya?" katanya sambil melotot padaku.
"Dih...ngambek... Dasar jin ambekan...!" kataku.
"Emang... Itu juga gara-gara kamu...!" sahutnya ketus.
Hadeehh...ternyata masih sama kayak dulu. Judes dan galak minta ampun...

"Mikir apa kamu? Aku masih galak dan judes? Mau aku gaplok lagi...?" serunya.
"Eh...enggak..enggak... Maaf!" kataku.
"Mbakyu...!"
"Puteri...!"
Bersamaan Menik dan Kurnia menyapa Zulaikha.
"Hemm... Bagaimana kabar kalian? Dan gimana kelakuan orang yang kalian ikuti ini?" tanya Zulaikha sambil melirik ketus padaku.
"Baik mbakyu... Mas Aji masih kayak dulu kok! Sok playboy, tapi begitu dapet masalah sama cewe, bingung dia...ahaha!" sahut Menik seenaknya.
"Iya putri... Aku aja sampai digodain sama den Aji!" sahut Kurnia.
"Hemmm...segitunya ya? Ga ada perubahan ternyata...!" desis Zulaikha
"Tapi ilmunya meningkat tajam mbakyu...!" kata Menik.
Tumben ni anak muji2 kayak gini?
"Masa...? Dia kan males latihan..?" tanya Zulaikha ga percaya.
"Iya putri... Bahkan dia diajari oleh Kyai Punggel...!"
"Hei...benarkah? Kyai Punggel yang berdiam di bukit Punggel itu?" Zulaikha tampak kaget.
"Iya putri...!"
"Ya sudah, sekarang kalian kembali ke kost dulu. Biar aku yang bersama mas Aji di sini!"
"Baik mbakyu...!"
"Baik putri...!"
Dan perlahan dua abg itu menghilang dari pandangan.
Begitu 2 ABG ghaib itu pergi, Zulaikha serta merta memelukku dan menghujaniku dengan ciuman yang panas. Seluruh muka dan bibirku habis diciumi olehnya.
"Ikha...kamu ngapa....haeppp...?"belum selesai ngomong, bibirku sudah dilahapnya.
Yah...terpaksa deh, karena enak ya aku jabanin aja tuh maunya Zulaikha.
Untung Firda ga keluar...
Kalau dia keluar, bakal nyangka aku dah gila, karena berciuman dengan udara kosong....

"Huuhhh...makanya kita disuruh pergi, ternyata mbakyu mau enaknya sendiri...!" sebuah suara mengagetkan kami.
"Mennikkk.... Ngapain kalian balik lagi?" sentak Zulaikha pada duo Abg itu.
"Hihihik...maaf putri, kata putri Menik, dia penasaran kenapa disuruh pergi, makanya balik kemari...! Eh, ternyata dapat tontonan menarik...hihihi!" sahut Kurnia cekikikan...
Ternyata, biarpun Zulaikha dan Menik berbeda kasta dengannya, tapi Kurnia seperti ga ada takutnya sama mereka. Apa mungkin karena hubungan mereka yang begitu erat?
"Ish...kalian ini. Kalian belum cukup umur buat melihat yang begituan...!" ketus Zulaikha.
"Udah ya mbakyu... Kami sering lihat mas Aji diciumin sama Nyi Rambat kok...hihihi!" sahut Menik.
"Oh...jadi selama aku pergi, mas Aji sering begituan sama Nyi Rambat ya? Menik, Kurnia...ayo kita pergi...!" kata Zulaikha sambil melirikku dengan tatapan membunuh.

Ini duo abg bawa sial mulu deh perasaan. Pasti nanti aku bakalan habis diinterogasi Ikha...

"Udah ngopi dan ngududnya?" suara Firda mengagetkan aku.
"Udah dong... Yuk kita kerjain tugasnya...!" kataku.
"Telat... Udah selesai... Tuh, tinggal kamu cek lagi...!" katanya sambil menyodorkan tugasnya.
Aku mengambil tugas hitung-hitungan itu dan memeriksanya. Ada sedikit kesalahan, di hasil akhir. Jadi kita ulangi sebagian yang masih dirasa kurang benar.
"Wah, makin pinter aja lo Fir...!" kataku sambil menowel hidungnya yang mancung.
"Hhh...tapi masih belum sempurna juga...!" katanya mengeluh.
"Ga papa... Yang pasti lo udah banyak meningkat dibanding dulu...!" kataku menghiburnya.
"Iya juga sih. . ini juga berkat kamu kok Yank...!" katanya.
"Sstt...jangan panggil yank kenapa sih? Kalo kedengaran mama lo, gue ga enak lah...!" kataku.
"Kenapa ga enak? Mama ngebolehin kok aku pacaran sama kamu...!" katanya.
"Hah... Bonyok lo khan udah tahu gue dah punya cewe, masa ngerestuin lo pacaran ama gue?" tanyaku heran.
"Kata mereka, kalau belum ada janur kuning melengkung, tandanya masih milik umum. Bisa diperebutkan...!" jelas Firda.

Ajaran sesat macam apa itu?
Heran juga sih, kenapa ortu Firda merestui Firda pacaran sama aku yang udah punya cewe.
"Lo ga takut sakit hati, kalau gue ga bisa bales perasaan lo?"
"Enggak... Berarti belum jodoh aja...!" katanya santai.
Duh...malah gemes sendiri aku sama cewe satu ini. Gimana enggak, dengan entengnya dia bilang ga bakal sakit hati, seolah ini cuma sebuah game aja...
Kalah ya udah...

Sebuah suara mobil terdengar memasuki halaman rumah.
Lalu, tak lama kemudian masuklah Om Bram ke dalam rumah
"Eh....ada nak Aji to? Udah lama?" tanyanya ramah.
Aku menjabat tangan beliau dan mencium tangannya.
"Udah dari tadi siang Om. Biasa, ngerjain tugas...! Kok baru pulang Om?" tanyaku
"Hahaha, bagus... Biar Firda makin pinter. Ini masih sore nak Aji, biasanya Om malah pulang habis Isya...!" katanya
"Eh .om masuk dulu ya? Mau mandi, gerah banget nih...!" lanjutnya.
"Silahkan Om...!"
Om Bram beranjak masuk rumah. Dari sebuah kamar, keluar tante Fitri menyambut kedatangan Om Bram. Tante Fitri sudah berdandan cantik dengan make up tipis yang membuatnya tampak sangat cantik...

Sadar Ji... Istri orang itu ..! Kata batinku mengingatkanku.
Ah ..cuma kagum ga papa lah...! Kata batinku yang lain.
"Hei...malah bengong... Ngeliatin papa mama terus!" sentak Firda.
"Hehe...asik ya kalau pulang kerja ada yang menyambut kayak gitu? Rasanya gimanaaa gitu..!!" kataku ngasal.
"Lah...malah mikir sampai ke situ, kuliah dulu yang bener, baru mikirin itu...!"
"Ah...rese lo...! Udah ah, gue copy dulu tugasnya, trus gue mau balik!" kataku
"Nih... Aku tinggal dulu ke kamar."
Aku segera menyalin tugas yang sudah diperbaiki tadi. Setelah selesai, bertepatan dengan Firda yang keluar dari kamar, aku pamit pulang ke kost.
Sore menjelang, adzan maghrib sudah berkumandang. Aku gas motor menuju kost...
Sesampai di kostan, aku langsung sholat maghrib dan dzikir, dilanjutkan sholat isya.
Usai sholat, aku menghadapi laptop dan mengecek lagi tugas yang tadi kukerjakan. Supaya meminimalkan kesalahan yang mungkin bisa terjadi.
Saat asyik menghadapi laptop, ada telpon masuk. Kulihat nama Desi terpampang di layar hpku.
"Halo, assalamu'alaikum neng...!"
"Wa'alaikum salam mas .. Mas lagi sibuk ga?"
"Enggak sih neng. Emang ada apa? Tumben telpon, ga langsubg ke kamarku?"
"Aku lagi di tempat temen mas. Oh iya mas, temen aku butuh bantuan tentang hal ghaib nih mas. Katanya, setiap malam, dia sering didatangi sosok makhluk yang menyeramkan dan selalu mengganggunya!" cerita Desi.
"Oh... Terus gimana neng?"
"Gini mas, aku khan cerita tentang mas yang tahu hal ghaib kayak gini, eh dia minta tolong mas buat bantuin dia biar ga diganggu sama makhluk iti lagi..! Gimana mas, bisa?"
"Bisa sih... Tapi di mana alamatnya?"
"Nanti aku kirim lewat chat alamatnya. Aku juga lagi di tempat kostnya kok!" kata Desi.
"Oke... Nanti kita ketemu di sana..!" kataku.
"Baik mas .. Assalamu'alaikum...!" cklek...telpon dimatikan...
Woi...aku belum balas salam woi...!!! Main tutup aja....
"Wa'alaikum salam...!" ucapku lirih.
Aku segera bersiap untuk ke tempat kost temennya Desi. Tapi sebelum aku sempat pergi, muncul neng Ikha dengan wajah cemberut ..!
Wah, bakal ada masalah lagi ini
arinu dan 68 lainnya memberi reputasi
69
Tutup