Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dari Kaskus Kreator, Hingga Jurnalis Resmi ITB & Kepala Redaksi Wisuda Juli ITB 2021

pcjamesAvatar border
TS
pcjames
Dari Kaskus Kreator, Hingga Jurnalis Resmi ITB & Kepala Redaksi Wisuda Juli ITB 2021
 "It's all started in KASKUS"



13 Februari 2018, hari di mana pertama kali gue menginjakkan kaki di forum online terbesar di Indonesia, Kaskus. Saat itu, gue yang masih duduk di kelas 10 SMA baru saja memulai langkah pertama gue di dunia content writing. Memulai langkah dengan menulis artikel yang cukup kontroversial dan banyak diperdebatkan. Yap, salah satu tujuan gue untuk mulai menulis adalah meluruskan pandangan yang salah dan telah tersebar secara luas di masyarakat Indonesia, dan artikel pertamgue berjudul "[url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id][color=#1155cc][size=2]Amerika Negara Seks Bebas ?[/size][/color][/url]"

Artikel pertamgue yang juga merupakan artikel yang paling berkesan sepanjang perjalanan karir gue. Yap, artikel pertamgue merupakan artikel yang paling berkesan untuk gue. Artikel ini juga menjadi artikel gue dengan pembaca terbanyak, 110 ribu pembaca.



Saat itu, artikel [url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id][color=#1155cc][size=2]ini[/size][/color][/url] langsung mendapatkan 16 ribu pembaca dalam satu hari, dan hal itu yang memacu semangat gue hingga saat ini. Ribuan pembaca dalam satu hari, untuk artikel pertama yang dibuat oleh seorang bocah baru masuk SMA merupakan hal yang membahagiakan untuk gue. Saat itu juga respons yang gue dapat mayoritas baik, karena gue tidak hanya menyertakan berbagai fakta dari berbagai hasil survei berbagai lembaga survei di Amerika. Berbagai artikel selanjutnya akhirnya gue telurkan seiring berjalannya waktu.

Hari demi hari selama SMA gue penuhi dengan menulis di Kaskus. Hampir setiap hari gue selalu menulis untuk menyegarkan pikiran serta menyampaikan opini. Topik bahasan tentang negara barat, sosial politik, agama, serta demografi menjadi andalan gue. Gue banyak membahas topik topik tersebut karena ketertarikan gue akan dunia luar yang sering disalah mengerti oleh orang Indonesia.

Namun saat itu, masih banyak kecacatan dari penulisan gue. Masih sangat kacau soal kerapihan dan EYD. Bukan hanya itu, saat itu penyampaian gue juga cukup frontal hingga mengakibatkan "keributan" di forum. Namun, perlahan lahan semuanya berhasil gue perbaiki berkat berbagai saran dan bantuan orang-orang di sekitar gue dan juga agan-agan Kaskus Kreator yang lebih senior.

Hot thread serta ribuan pembaca yang gue dapatkan melalui Kaskus membuat semangat gue semakin terbakar untuk menulis artikel. 8 artikel sehari, 20 artikel seminggu, bahkan 50 artikel dalam sebulan pernah gue tulis saat itu. Menulis artikel menjadi hobi, penyegar, serta perkerjaan yang benar-benar melekat pada diri gue. Bolos sekolah untuk menulis artikel pun pernah hehe.



Berbagai hal menjadi kenangan manis melalui hasil kerjgue selama berkiprah sebagai KASKUS Kreator. Dari menempati posisi Top 10 Kaskus Kreator beberapa kali, hingga sampai menempati posisi ke-4, mendapat ratusan ribu pembaca perbulan, hingga mendapatkan 330 kali Hot Threads menjadi beragam hal yang menjadi kenangan manis gue di Kaskus. Rasanya saat itu seneng banget bisa mendapatkan itu semua. 






Hingga saat ini, gue telah menulis 632 thread di Kaskus. Berbagai hal ini yang membuat gue jatuh hati pada dunia kepenulisan, meskipun tulisan gue pun masih tidak sepenuhnya rapi dan sempurna. Kaskus benar-benar menjadi salah satu bagian besar dari masa SMA gue.


Hingga suatu hari, gue harus mengakhiri masa SMA dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Yap, saat itu gue diterima di salah satu perguruan tinggi negeri yang paling "prestisius" di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB)Sejak saat itu, gue sempat memutuskan untuk berhenti dari dunia kepenulisan unuk fokus belajar karena gue merasa memiliki kemampuan akademik yang tak sebaik anak-anak ITB pada umumnya.

Sayangnya, keputusan gue salah. Gue menjalani masa-masa yang paling berat dalam hidup gue saat menjalani semester pertama gue di ITB. Akademik yang menurut gue sangat berat menjadi hal yang sangat membuat gue stress. Ditambah lagi, gue telah hengkang dari pekerjaan gue. Rasanya saat itu bener-bener down, ngerasa diri useless. Belum lagi saat itu gue sedang terjebak didalam toxic relationship. Semuanya benar-benar berat saat itu.

Untungnya kutipan "Selalu ada pelangi sehabis hujan" itu benar-benar nyata

Kembali ke dunia kepenulisan berhasil mengembalikan diri gue dan membantu gue untuk bangkit. Bukan hanya bangkit, namun semakin melambung. Memulai semester dua, gue mencoba mengembalikan diri gue yang sebenarnya. Langkah pertama yang gue lakukan adalah mendaftarkan diri untuk program magang jurnalis kampus ITB, untuk official website ITB (ITB Journalist Apprentice). Puji Tuhan, saat itu gue diterima. Langkah pertama gue ini yang bersyukurnya membuat gue perlahan-lahan berhasil memberikan diri gue kebahagiaan. Saat itu, gue cukup excited dan bahagia ketika melihat tulisan gue berhasil di muat di official website ITB. Tulisan pertama gue untuk ITB berjudul "[url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id#]Webinar SITH ITB dan Labkes Jabar: Membahas Satu Tahun Pandemi di Kota Bandung[/url]".



Sejak saat itu, gue akhirnya kembali bekerja sebagai penulis dan menulis banyak tulisan untuk pekerjaan gue di ITB. Melalui pekerjaan gue ini, bukan hanya uang serta pemenuhan hobi yang gue dapet, tapi juga ilmu. Yap, gue mendapat banyak sekali ilmu baru melalui pekerjaan ini karena banyak webinar tentang penelitian dari berbagai cabang ilmu teknik yang bisa gue hadiri dan gue liput. Melalui pekerjaan ini juga gue merambah dunia baru dalam kepenulisan yaitu Jurnalistik. Hingga saat ini, gue telah menulis 20 artikel untuk[url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id#] Official Website ITB.[/url] Kalau boleh jujur, pekerjaan ini menjadi salah satu pekerjaan favorit gue.



Melalui pekerjaan gue sebagai jurnalis resmi ITB ini, berbagai kesempatan serta berkat baru berdatangan kepada gue. So far, ada beberapa pekerjaan yang gue jalani berkat perjalanan gue. Kini gue bekerja untuk Universitas Diponegoro sebagai campus ambassador untuk acara kompetisi business case FEB UNDIP dan juga sebagai contract copywriter dari salah satu brand provider besar (yang sering muncul juga di Kaskus). 



Bukan hanya itu, gue juga berhasil mendapat rekomendasi serta ajakan kerja sama dari senior di kampus ane untuk beberapa organisasi dan proyek seperi menjadi Kepala Redaksi Majalah Ganesha ITB, Media Branding Staff American Institute Of Chemical Engineers (AiChE), serta menjadi Content & Media Manager BeriTahu. Gue bener-bener bersyukur, banyak banget berkat yang dateng ketika gue kembali kepada dunia kepenulisan. Bukan hanya itu, bisa kenal dan berteman dengan senior-senior gue di kampus adalah hal yang gue sangat syukuri.

Berbagai pekerjaan, pengalaman, serta kesempatan baru banyak gue dapatkan seiring berjalannya waktu. Namun, terdapat satu pekerjaan serta kesempatan yang cukup berkesan untuk gue, dan juga baru saja gue tuntaskan. Yap, Kepala Redaksi Perayaan Wisuda Juli ITB 2021. Pekerjaan ini juga gue dapatkan melalui rekomendasi dari senior di kampus gue. Subdivisi redaksi merupakan bagian dari divisi Ekstrakampus pada Perayaan Wisuda Juli ITB 2021. 



Melalui pekerjaan ini, gue mendapatkan pengalaman yang cukup bermakna untuk gue. Gue beserta teman-teman gue di subdivisi redaksi bertugas untuk menulis liputan rangkaian acara perayaan Wisuda Juli ITB 2021. Bukan hanya itu, kami juga ditugaskan untuk meng-interview para wisudawan berprestasi yang diwisuda pada gelaran wisuda kali ini. Pengalaman inilah yang sangat berkesan untuk gue. 

Melalui interview ini, gue mendapat banyak sekali pengalaman, pelajaran hidup, serta cerita hebat dari kakak-kakak wisudawan ITB yang jujur sangat menginspirasi gue. Selain itu, tim kami juga berhasil bekerja sama dengan berbagai media besar untuk mempublikasikan hasil kerja kami. Shoutout buat semua temen-temen kerja gue di Redaksi ! Sejauh ini, kami telah menerbitkan dua tulisan tentang wisudawan berprestasi di dua media besar dan masih ada 3 artikel yang akan luncur.



Artikel kakak-kakak Wisudawan Berprestasi [url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id#]ITB[/url] pada Wisuda Juli[url=https://www.SENSOR 4114021347240144228/2951745471547915487?hl=id#] ITB[/url] 2021 oleh Tim Redaksi


Quote:


Hal yang paling membuat gue senang melalui pekerjaan gue sebagai Kepala Redaksi Perayaan Wisuda Juli ITB 2021 adalah, gue dan teman teman bisa memberikan "kenang-kenangan" untuk kakak-kakak kami para wisudawan ITB yang telah berhasil menuntaskan perjalanan kuliahnya yang juga telah banyak membagikan pelajaran hidup untuk kami. Selain itu, melalui pekerjaan gue sebagai jurnalis resmi ITB hal yang membuat gue bahagia adalah, gue dapat berkesempatan untuk berkontribusi secara kecil-kecilan untuk almamater gue.

Konklusi dari semua hal ini adalah, "It's all started in Kaskus".

Berkat Kaskus, berkat pengalaman gue yang telah banyak gue pupuk sejak SMA di Kaskus, dan berkat Kaskus yang menjadi tempat di mana hasil kerja gue dapat mengudara, gue bisa mendapatkan berbagai berkat yang gue dapat saat ini. Dari pas jaman SMA bisa nulis 50 artikel sebulan di Kaskus bahkan sampe total nulis 600an artikel di Kaskus, hingga kini gue berkesempatan untuk bekerja untuk kampus gue sendiri. After all, thanks a lot Kaskus buat pengalaman yang banyak membentuk diri gue hingga saat ini. 
Diubah oleh pcjames 25-07-2021 05:29
Kaurika2004
ulermaboq
omkumisss
omkumisss dan 45 lainnya memberi reputasi
46
5.2K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Tampilkan semua post
KyraAltairAvatar border
KyraAltair
#7
Quote:


2018 ya itu thread

gak nyangka udah selama itu

inget sih gw sama thread ente itu, tapi lupa komen dan isinya apa

hahaha

gw sendiri udah ngaskus sejak 2010, dan hampir setiap hari buka dan meninggalkan komentar-komentar yang juga terkadang pedas dan kontroversial

sempat bikin thread tentang "micin" yang saat itu lagi populer digunakan anak2 alay untuk bully orang, sebagai individu kritis pun gw coba membuat thread tentang MSG tersebut dan masuk ke HT, pun juga mengundang cukup banyak komentar pro dan kontra

cuma karena gaya penulisan gw yang saat itu buat sebagian besar pembaca terlalu teknikal, berasa baca Skripsi/Tesis, ditambah sumber2 gw dari jurnal internasional yang sudah tentu bikin orang-orang sini yang rata-rata low intelligence tambah malas bacanya (baca skripsi lokal aja eneg apalagi yang berbahasa Inggris hahah)

jadilah tidak sebanyak yang komentar di thread ente tentang esek-esek tsb

dari situ gw sedikit banyak belajar bahwa dalam penulisan itu bagaimana caranya sebuah tulisan itu menarik banyak pembaca tanpa harus membuat pembaca itu merasa bodoh sambil show off bawah si penulis lebih cerdas dari pembacanya, tapi juga tidak mengesampingkan informasi yang ingin disampaikan

intinya bagaimana membuat sebuah informasi yang ingin disampaikan melalui tulisan itu mudah diterima semua kalangan, dari yang gak sekolah sampai yang mungkin seorang doktor kurang kerjaan berforum disini

nah itu hal yang belum gw seriusin, makanya gw jarang banget bikin thread, karena tbh take whole lot of times for me, padahal ketika Kaskus bikin Kaskus Creator itu gw langsung semangat, tapi jadi malas lagi karena kehidupan kerjaan dan sampe rumah ya maunya entertainment hehe, jadilah gw enggak konsisten, akhirnya cuma jadi komentator aja selama 10 tahun ke belakang ini meskipun banyak sekali ide untuk menulis

dan memang sih, gw selalu setuju bahwa apa yang menjadi minat dan bakat seseorang, itulah yang harus diseriusin, harus diupgrade, harus dikembangkan, karena yang namanya rezeki itu bisa darang darimana saja, bukan dari fakultas/jurusan yang "gampang cari duit"

gw termasuk "korban" keadaan yang harus mengubur minat dan bakat gw waktu kecil, drawing, karena kondisi ekonomi dan tidak ada support dari manapun, apalagi kebanyakan keluarga di Indo bahkan dunia ini kan masih berdoktrin, pendidikan = cari kerja, bukan pendidikan = cari ilmu

sebagai contoh, kawan sekelas gw waktu SMA itu selalu kalah sama gw dalam soal pelajaran sejarah, istilahnya gw "dewa" sejarah di kelas tsb, tapi saat ini malah kawan gw yang jadi calon Professor Sejarah lulusan Belanda, saat ini masih proses menyelesaikan program S3nya, dan tbh kehidupan dia lebih baik walau ngambil jurusan yang pasti dipandang sebelah mata sama 99% orang di negeri ini

contoh lainnya, kawan sekelas gw waktu SMA yang lain pun punya minat dan bakat yg sama dengan gw, drawing, bedanya dia pursue minat dan bakatnya tsb, selepas SMA masuk IKJ (sekarang UNJ) untuk memperdalam ilmu animasi, ortunya pun support bgt untuk minat dan bakatnya tsb, sekarang dia sudah jadi founder dan CEO studio animasi yang ckup terkemuka di US sana, mungkin disini unknownlah, jadi gak perlu saya sebut, meanwhile i'm just nobody, padahal waktu SMA secara akademis jauhlah antara gw dan dia



gw lihat ente di ITB juga ngambil jurusan Teknik Kimia, tbh gw sendiri pun juga berbakat dalam Kimia waktu SMA dimana orang-orang kebanyakan benci hehe, tapi justru temen gw yang skillnya di bawah gw tp memang mencintai kimia yang masuk ke dunia Farmasi, dan lebih sukses dari gw hidupnya hahaha, pun ada juga kawan semeja gw yang kerjaannya debat matematika terus sama gw tp ga pernah menang, sekarang hidupnya juga lebih makmur ngambil jurusan Teknik

gw jd curiga ente masuk ITB ngambil jurusan tsb bukan karena minat dan bakat ente, tapi dorongan/paksaan ortu, terbukti ente curhat kesulitan mengikuti dan ckup lemah secara akademis, hal yang gak mungkin terjadi kalau ente memang minat/bakat di bidang tsb

dan terbukti ketika ente seriusin apa yang jadi passion ente, menulis, rezeki justru lebih mengalir dari arah situ, bukan dari gelar Teknik Kimia ente

semoga hal ini jadi pelajaran buat para kaskuser2 semua yang nanti punya anak agar anaknya disupport apa yang jadi cita-citanya, minatnya, atau bakatnya

film 3 Idiots ckup bagus buat jadi bahan referensi apa yang terjadi di dunia pendidikan kita

buat TS, sukses selalu
pcjames
telah.ditipu
rieed
rieed dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.