Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lupisnepAvatar border
TS
lupisnep
Eittsss Hati-Hati Kata Penyemangat Bisa Jadi Toxic Lho
Eittsss Hati-Hati Kata Penyemangat Bisa Jadi Toxic Lho

"Aduh aku ngga lolos wawancara nih."


"Udah gapapa, semuanya ada jalalannya. Mungkin kamu kurang kerja kerasnya. Semangat ya, yuk bisa"

Pernah tidak dengar atau mengucapkan kata seperti itu? Hati-hati lhoo bisa jadi itu bukan menyemangati malah jadi toxic positivity.


Toxic Positivity adalah kondisi dimana memaksakan semua situasi dengan perpikir positif. Sebenarnya berpikir positif baik untuk kesehatan mental tetapi jika terlalu dipaksakan hingga mengabaikan perasaan selain bahagia, ceria, dan bersyukur akan jadi tidak baik.


Kata-kata yang bisa menyebabkan toxic positivy

1. Ketika seseorang kehilangan pekerjaan atau gagal mendapat pekerjaan lalu seorang berkata, "stay positive" atau "coba lihat sisi yang lain". Ucapan seperti dapat menuntukkan simpati tetapi disisi lain malah dapat menjatuhkan mental dan melukai perasaan.

2. Setelah kehilangan sesutau atau seseorang lalu seseorang berkata seperti, "semua terjadi karena suatu alasan". Kata-kata itu ditunjukkan untuk menenangkan seseorang, tetapi itu juga dapat ditunjukkan untuk memenghindari perasaan tersakiti orang lain.

3. Saat sedang mengekspresikan kesedihan atau kekecewaan seseorang akan berkata, "Bahagia itu pilihan". Perkataan seperti merupakan sebuah saran, sehingga jika tidak terlihat bahagia itu merupakan kesalahan kalian karena memilik utnutk tidak bahagia.


Eittsss Hati-Hati Kata Penyemangat Bisa Jadi Toxic Lho

Mengapa Toxic Positivity dapat Berbahaya?

1. Ketika seseorang mengalami kesulitan perasaan yang orang itu rasakan merupakan perasaan yang valid. Tapi orang toxic akan berkata jika perasaan mereka tidak dapat diterima

2. Berbeda dengan orang toxic, jika kalian agan semua merasakan toxic positivity, agan akan merasa bersalah karena tidak dapat berpikiran positif.

3. Perasaan sedih itu wajar bagi setiap manusia. Begitu juga dengan perasaan bahagia. Tetapi jika memaksakan untuk bahagia terus sehingga mengabaikan perasaan sedih bahkan menyangkal kalau sedang sedih inilah yang bahagia.


Tanda dari Toxic Posotivity

1. Menghindari masalah daripada menghadapinya.
2. Merasa bersalah karena sedih, marah, dan kecewa.
3. Menyembunyikan perasaan sesungguhnya agar terlihat lebih diterima.
4. Menghindari berhadapan dengan perasaan orang lain karena akan merasa tidak nyaman.
5. Mempermalukan seseorang yang tidak dapat berpikir positif.
6. Menyangkal semua perasaan yang menyakitkan.

Bagaimana untuk Mencegah Toxic Positivity

1. Menerima perasaan negatif seperti sedih, marah, dan kecewa tetapi jangan sampai berlebihan.
2. Lebih realistik dengan apa yang sedang dirasakan.
3. It's okay to feel more than one thing.
4. Berikan dukungan dan dengarkan cerita seseorang yang sedang mengalami kesulitan. jangan 
5. Ketahui apa yang sedang dirasakan.

Nah, buat agan sista semua mau sedih atau kecewa boleh-boleh aja. Menyikapi masalah dengan hal-hal positif juga boleh tapi jangan abai sama persaaan kalian yang sebenarnya. 


referensi:
link
Photo :
photo 1
photo 2
madoka911
MemoryExpress
alifrian.
alifrian. dan 15 lainnya memberi reputasi
16
4.3K
51
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Tampilkan semua post
RaneeysAvatar border
Raneeys
#15
Ini bener. Anaknya temen gue (gak deket sih), itu kurus bgtttttt. Gw pernah tanya berat badan & tinggi badan nya, dan gw plot ke kurva pertumbuhan, hasilnya kurang bagus. Dia jg blg DSA nya menyarankan anaknya pake susu tinggi kalori tp dia gamau. Sampe skrg anaknya udh mau 2 thn msh blm ada kata2 sama sekali, babbling aja jarang, suaranya pun msh kaya anak bayi.

Masalah dtg saat dia nanya2 tips ke ane. Apalagi dia nanya tp maksa 'anak gw normal kan' pdhl pan dia tau yak akhirnya gw blg dgn halus sih sepengetahuan gue anak usia dia hrsnya udh bs ini itu, tp dia ngamuk ktnya setiap anak beda. Trs ngapain elu tanya ke guaaa kalo gt mpokkkk, eh sm dia ga di bales.

Akhirnya dia BFF sama temen gw yg 11-12 ama dia, denial dan saling menyemangati 'gpp kok gpp kok'.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.