Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

augustus.caesarAvatar border
TS
augustus.caesar
Faisal Basri Sebut Kesalahan Utama RI dalam Tangani Covid-19: Menuhankan Ekonomi


TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Indef Faisal Basri mengatakan kesalahan utama Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah lantaran pendekatannya yang mengedepanTEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Indef Faisal Basri mengatakan kesalahan utama Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah lantaran pendekatannya yang mengedepankan ekonomi. Padahal, menurut dia, seharusnya pemerintah berfokus kepada penanganan kesehatan.


"Kesalahan ini sejak awal. Yang membuat pandemi berlama-lama dan semakin buruk karena kita menuhankan ekonomi dan memberhalakan investasi," ujar Faisal dalam webinar, Jumat, 16 Juli 2021.

Hal tersebut terlihat dari struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tak hanya itu, ia mengatakan Ketua Pelaksana KPCPEN pun dari kalangan ekonomi, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Begitu pula dengan sekretaris komite yang dijabat Raden Pardede dari Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Belum lagi, saat ini PPKM Darurat dikoordinatori Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Jadi suara kesehatan tidak terdengar. Apalagi Pak Luhut sudah ngomong, semua diam. Hanya mau mendengarkan masukan yang dia mau," kata Faisal.

kan ekonomi. Padahal, menurut dia, seharusnya pemerintah berfokus kepada penanganan kesehatan.

"Kesalahan ini sejak awal. Yang membuat pandemi berlama-lama dan semakin buruk karena kita menuhankan ekonomi dan memberhalakan investasi," ujar Faisal dalam webinar, Jumat, 16 Juli 2021.

Hal tersebut terlihat dari struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tak hanya itu, ia mengatakan Ketua Pelaksana KPCPEN pun dari kalangan ekonomi, yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Begitu pula dengan sekretaris komite yang dijabat Raden Pardede dari Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Belum lagi, saat ini PPKM Darurat dikoordinatori Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi suara kesehatan tidak terdengar. Apalagi Pak Luhut sudah ngomong, semua diam. Hanya mau mendengarkan masukan yang dia mau," kata Faisal.



Ia juga menyoroti kesibukan Luhut yang juga menangani berbagai persoalan seperti hubungan luar negeri, persoalan dalam negeri, pariwisata, hingga pertambangan. "Itu lah pemimpin kita yang sudah kehabisan waktu. Jelas dia tidak bisa menyerapi masalah dengan baik karena semua orang punya kapasitas."

Faisal Basri mengatakan penanganan pandemi di Indonesia semakin tidak karuan dan menyebabkan pemulihan ekonomi terbata-bata. Musababnya, tutur dia, semakin efektif pembatasan sosial maka semakin cepat ekonomi pulih.

Lambatnya penanganan Covid-19, kata Faisal, membuat pemulihan ekonomi Indonesia relatif lebih lambat ketimbang negara lain. "Pemulihan ekonomi kita seperti ubur-ubur, seperti kura-kura, seperti bajaj. Kalau Filipina memang rada gila presidennya, kecepatan recoverynya seperti Ferrari," tutur dia,

Faisal Basri juga menyoroti Turki dan India yang sempat menderita, namun kemudian angka kematiannya bisa ditekan lebih rendah dari Indonesia dan pemulihannya lebih cepat. "Karena betul-betul kebijakannya firm, bold, sakit tapi sebentar," tutur dia. "Di kesehatan kan gitu, banyak orang takut disuntik. Padahal kalau tidak disuntik lebih lama."

Dalam diskusi yang dihadiri Faisal Basri tersebut, Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tirmidzi mengatakan keseimbangan penanganan kesehatan dan ekonomi menjadi sesuatu yang bisa dilakukan bersama.

Sumur

Faisal Bisri resmi menjadi tokoh kadrun
Tempo sudah lama menjadi media kadrun, sekarang menjadi (media kadrun)^2

emoticon-shakehand
nomorelies
b.omat
b.omat dan nomorelies memberi reputasi
2
3.2K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
kampret.strezAvatar border
kampret.strez
#19
Kemajuan kedokteran membuat banyak orang meremehkan pandemi. Karena di zaman modern sekarang ini amat jarang sekali orang meninggal karena penyakit menular (sebelum pandemi covid).

Yang bisa menyebabkan pandemi adalah bakteri atau virus, karena reproduksinya super cepat.

Infeksi bakteri tidak menakutkan lagi semenjak penemuan antibiotik, karena antibiotik itu "super effective" untuk menyembuhkan segala macam infeksi bakteri. Sebelum penemuan antibiotik, 30% manusia di negara maju sekalipun meninggal dunia karena infeksi bakteri bukan karena usia tua. Black Death 600 tahun lalu adalah wabah yang disebabkan oleh bakteri dan menewaskan 2/3 penduduk Europe. Antibiotik adalah "silver bullet" untuk melawan segala infeksi bakteri.

Infeksi virus tidak bisa disembuhkan, dan hanya bisa berharap pada kekuatan sistem imun tubuh. Kita hanya bisa mencegah dengan vaksin. Vaksin melatih sistem imun untuk melawan virus di masa mendatang. Penemuan vaksin menyebabkan banyak penyakit infeksi virus punah seperti polio dan smallpox.

Kalau antibiotik adalah silver bullet untuk infeksi bakteri, vaksin adalah silver bullet untuk infeksi virus.

Masalahnya kalau muncul virus evolusi terbaru, kita tidak bisa mampu langsung segera menemukan vaksinnya. Bill gates sudah memperingatkannya.

Diubah oleh kampret.strez 18-07-2021 08:49
gabener.edan
dalamuka
kankenkinkunkon
kankenkinkunkon dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.