TS
ABP1112
Pemain Senior Bisa Ubah Nasib Inggris? Michael Owen Punya Data untuk Bantah Itu!
Polemik kegagalan timnas Inggris di final Euro 2020 masih terus jadi perbincangan.
Dan tentu saja, pemilihan pemain-pemain yang jadi eksekutor penalti di babak adu penalti jadi bahasan utama.
Dok. Twitter/@goal
Gareth Southgate dikritik karena memasukkan nama pemain muda macam Rashford, Sancho, dan Saka yang terbukti ketiganya gagal melaksanakan tugas dan akibatnya Inggris harus merelakan gelar juara jatuh ke tangan Italia.
Banyak orang yang menyayangkan kenapa nama-nama pemain senior, seperti Sterling, Henderson, dan Luke Shaw malah tidak jadi eksekutor utama di babak tos-tosan itu.
Orang-orang menganggap kalau saja pemain senior jadi eksekutor utama, nasib Inggris mungkin akan berbeda.
Namun, mantan pemain timnas Inggris Michael Owen justru punya pandangan lain.
Menurut Owen, memasang pemain senior untuk jadi eksekutor utama tak menjamin Inggris akan meraih kemenangan atas Italia.
Melalui cuitan di Twitter, Owen mengatakan bahwa sejak 1990, sudah banyak pemain senior di timnas Inggris yang mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor penalti dan tetap gagal menjalankan tugasnya.
Nama besar seperti Stuart Pearce, Paul Ince, David Beckham, hingga Steven Gerrard dan Frank Lampard adalah pemain-pemain berusia di atas 25 tahun yang pernah jadi eksekutor penalti dan gagal menceploskan bola ke gawang.
Bahkan, Owen menyebut nama pelatih timnas Inggris saat ini, Gareth Southgate, sebagai salah satu pemain senior yang gagal menjalankan tugasnya.
"Seperti yang saya katakan, teori itu (pemain senior harus jadi eksekutor utama) adalah hal yang tak masuk akal," kata Owen.
Owen dalam cuitan lain menyebut bahwa teori yang mengatakan pemain muda tak seharusnya jadi eksekutor utama sangat tak masuk akal.
Justru, lanjut Owen, pemain muda biasanya tidak punya beban besar saat menjalankan tugasnya karena mereka punya rasa percaya diri yang tinggi dan tak punya rasa takut sama sekali.
Dan akhir kata, Owen mengatakan bahwa skuad Inggris di Euro 2020 punya masa depan cerah karena diisi pemain muda kelas atas dan pastinya kekalahan di final Euro 2020 akan jadi pelajaran berharga bagi mereka semua.
Dan tentu saja, pemilihan pemain-pemain yang jadi eksekutor penalti di babak adu penalti jadi bahasan utama.
Dok. Twitter/@goal
Gareth Southgate dikritik karena memasukkan nama pemain muda macam Rashford, Sancho, dan Saka yang terbukti ketiganya gagal melaksanakan tugas dan akibatnya Inggris harus merelakan gelar juara jatuh ke tangan Italia.
Banyak orang yang menyayangkan kenapa nama-nama pemain senior, seperti Sterling, Henderson, dan Luke Shaw malah tidak jadi eksekutor utama di babak tos-tosan itu.
Orang-orang menganggap kalau saja pemain senior jadi eksekutor utama, nasib Inggris mungkin akan berbeda.
Namun, mantan pemain timnas Inggris Michael Owen justru punya pandangan lain.
Menurut Owen, memasang pemain senior untuk jadi eksekutor utama tak menjamin Inggris akan meraih kemenangan atas Italia.
Melalui cuitan di Twitter, Owen mengatakan bahwa sejak 1990, sudah banyak pemain senior di timnas Inggris yang mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor penalti dan tetap gagal menjalankan tugasnya.
Nama besar seperti Stuart Pearce, Paul Ince, David Beckham, hingga Steven Gerrard dan Frank Lampard adalah pemain-pemain berusia di atas 25 tahun yang pernah jadi eksekutor penalti dan gagal menceploskan bola ke gawang.
Bahkan, Owen menyebut nama pelatih timnas Inggris saat ini, Gareth Southgate, sebagai salah satu pemain senior yang gagal menjalankan tugasnya.
"Seperti yang saya katakan, teori itu (pemain senior harus jadi eksekutor utama) adalah hal yang tak masuk akal," kata Owen.
Owen dalam cuitan lain menyebut bahwa teori yang mengatakan pemain muda tak seharusnya jadi eksekutor utama sangat tak masuk akal.
Justru, lanjut Owen, pemain muda biasanya tidak punya beban besar saat menjalankan tugasnya karena mereka punya rasa percaya diri yang tinggi dan tak punya rasa takut sama sekali.
Dan akhir kata, Owen mengatakan bahwa skuad Inggris di Euro 2020 punya masa depan cerah karena diisi pemain muda kelas atas dan pastinya kekalahan di final Euro 2020 akan jadi pelajaran berharga bagi mereka semua.
hammyhamzz dan 12 lainnya memberi reputasi
11
5.6K
76
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
23.3KThread•11.9KAnggota
Tampilkan semua post
bayar8juta
#13
michael owen salah satu lejen inggris ngebacot ya
nih gw ngetik panjang lebar baca baik2
inggris kagak juara bukan salah italy
itu salah inggris jadi tim kok bodoh
belom lagi kepedean anjeng udah make hastag its coming home ato apalah itu
penonton rusuh jebol masuk tanpa tiket
fans cilik jerman dibully
makan tuh tai,udah dikasih jalan ama uefa ampe final malah masih sama aja mental pencundang ga bisa dilepas akhirnya kalah
maen parkir bus anjeng,udah unggul 1-0 bertahan ,seri 1-1 juga bertahan lu takut ato ga bisa nambah keunggulan buat kill the game ya
eh ternyata inggris dari euro 2012 udah demen parkir bis
https://money.kompas.com/read/2012/06/21/15400134/quotitalia.main.cantik.inggris.jadi.catenaccioquot
eh gw dapet fakta lagi inggris yg katanya salah satu tim unggulan di world cup 2002 ,iya pildun 2002 silam itu lho…salah satu partai bigmatch yg ditunggu2 digrup stage vs argentina yg akhirnyaaaa ,iya inggris emang menang va argentina tapi inggris menunjukan mental pecundang dan pengecutnya dengan maen 11 orang di area pertahanan sendiri alias parkir bus
kemenangan vs argentina juga penalty karna hasil diving michael owen, big match yg ditunggu2 akhirnya jadi kagak mutu , diving siapa ? iya betul michael owen yg ngebacot di tred ini
ga usah ngebacot punya masa depan cerah selama elu2 pade fans inggris ato media inggris pada overproud,overhyped ,klo udah juara baru deh terserah (walaupun baiknya tetep rendah hati)
inget kan lebaynya lu pade pas pildun 2006 lalu
yg katanya tengahnya serem ada gerard lampard belum lagi depan ada rooney ,dan apa ….elu tetep jadi pecundang nggris …inggriss
yg kocaknya lagi suporter tolol inggris malah bikin petisi minta final diulang karna chielini ga dikartu merah
loser always complain 
nih gw ngetik panjang lebar baca baik2
inggris kagak juara bukan salah italy
itu salah inggris jadi tim kok bodoh
belom lagi kepedean anjeng udah make hastag its coming home ato apalah itu
penonton rusuh jebol masuk tanpa tiket
fans cilik jerman dibully
makan tuh tai,udah dikasih jalan ama uefa ampe final malah masih sama aja mental pencundang ga bisa dilepas akhirnya kalah
maen parkir bus anjeng,udah unggul 1-0 bertahan ,seri 1-1 juga bertahan lu takut ato ga bisa nambah keunggulan buat kill the game ya
eh ternyata inggris dari euro 2012 udah demen parkir bis
https://money.kompas.com/read/2012/06/21/15400134/quotitalia.main.cantik.inggris.jadi.catenaccioquot
eh gw dapet fakta lagi inggris yg katanya salah satu tim unggulan di world cup 2002 ,iya pildun 2002 silam itu lho…salah satu partai bigmatch yg ditunggu2 digrup stage vs argentina yg akhirnyaaaa ,iya inggris emang menang va argentina tapi inggris menunjukan mental pecundang dan pengecutnya dengan maen 11 orang di area pertahanan sendiri alias parkir bus
kemenangan vs argentina juga penalty karna hasil diving michael owen, big match yg ditunggu2 akhirnya jadi kagak mutu , diving siapa ? iya betul michael owen yg ngebacot di tred ini
ga usah ngebacot punya masa depan cerah selama elu2 pade fans inggris ato media inggris pada overproud,overhyped ,klo udah juara baru deh terserah (walaupun baiknya tetep rendah hati)
inget kan lebaynya lu pade pas pildun 2006 lalu
yg katanya tengahnya serem ada gerard lampard belum lagi depan ada rooney ,dan apa ….elu tetep jadi pecundang nggris …inggriss
yg kocaknya lagi suporter tolol inggris malah bikin petisi minta final diulang karna chielini ga dikartu merah
loser always complain 
skydivine23 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup