- Beranda
- Stories from the Heart
HITAM Season 2
...
TS
Mbahjoyo911
HITAM Season 2


Quote:
Prolog
Ini adalah cerita fiksi, lanjutan dari thread sebelumnya yang berjudul HITAM. Menceritakan tentang anak yang bernama Aryandra, seorang anak yang ndableg, serba cuek dan nggak nggagasan. Dari kecil Aryandra bisa melihat makhluk halus dan sebangsanya, dia juga punya kemampuan untuk melihat masa depan hanya dengan sentuhan, pandangan mata, dan juga lewat mimpi.
Karena sejak kecil Aryandra sudah terbiasa melihat makhluk halus yang bentuknya aneh-aneh dan menyeramkan, maka dia sudah tidak merasa takut lagi melihat makhluk alam lain itu. Setelah di beri tahu oleh mbah kakungnya, Aryandra baru tahu kalau kemampuannya itu berasal dari turunan moyangnya. Dengan bimbingan mbah kakungnya itulah, Aryandra bisa mengetahui seluk-beluk dunia gaib.
Pada thread sebelumnya menceritakan tentang masa kecil Aryandra. Takdir telah mempertemukan dia dengan sesosok jin yang bernama Salma, jin berilmu sangat tinggi, tapi auranya hitam pekat karena rasa dendamnya yang sangat besar, dan juga karena dia mempelajari ilmu-ilmu hitam yang dahsyat. Tapi Salma telah bertekad untuk selalu menjaga dan melindungi Aryandra, dan akhirnya merekapun bersahabat dekat.
Belakangan baru diketahui oleh Aryandra kalau Salma adalah ratu dari sebuah kerajaan di alam jin. Salma menampakkan diri dalam wujud gadis sangat cantik berwajah pucat, berbaju hitam, memakai eye shadow hitam tebal, lipstick hitam, dan pewarna kuku hitam. Kehadiran Salma selalu ditandai oleh munculnya bau harum segar kayu cendana,
Salma juga sering berubah wujud menjadi sosok yang sangat mirip dengan kuntilanak hitam dengan wajah menyeramkan, memakai jubah hitam panjang, rambut panjang awut-awutan, mulut robek sampai telinga, mata yang bolong satu, tinggal rongga hitam berdarah. Tapi wujudnya itu bukan kuntilanak hitam.
Bedanya dengan kuntilanak hitam adalah, Salma mempunyai kuku yang sangat panjang dan sangat tajam seperti pisau belati yang mampu menembus batu sekeras apapun. Kuku panjang dan tajam ini tidak dimiliki kuntilanak biasa.
Dalam cerita jawa, sosok seperti Salma itu sering dikenal dengan nama kuntilanak jawa, sosok kunti paling tua, paling sakti dan paling berbahaya daripada segala jenis kuntilanak yang lain. Kuntilanak jawa sangat jarang dijumpai, karena makhluk jenis ini memang sangat langka. Manusia sangat jarang melihatnya, dan kalau manusia melihatnya, biasanya mereka langsung ketakutan setengah mati, bahkan mungkin sampai pingsan juga, dan setelah itu, dia akan menjadi sakit.
Aryandra juga dijaga oleh satu sosok jin lagi yang dipanggil dengan nama eyang Dim, dia adalah jin yang menjaga nenek moyangnya dan terus menjaga seluruh keturunannya turun-temurun hingga sampai ke Aryandra. Dari eyang Dim dan Salma inilah Aryandra mempelajari ilmu-ilmu olah kanuragan, beladiri, ilmu pukulan, tenaga dalam, dan ilmu-ilmu gaib.
Perjalanan hidup Aryandra mempertemukannya dengan satu sosok siluman yang sangat cantik, tapi memiliki wujud perempuan setengah ular. Siluman itu mengaku bernama Amrita, dengan penampilan yang khas, yaitu serba pink, mulai pakaiannya dan bahkan sampai ilmu kesaktian yang dikeluarkannya pun juga berwarna pink. Amrita adalah siluman yang selalu menggoda manusia untuk berbuat mesum, yang pada akhirnya manusia itu dibunuh olehnya. Semua itu dilakukan karena dendamnya pada kaum laki-laki.
Awalnya Aryandra berseteru dengan Amrita, dan Amrita sempat bertarung mati-matian dengan Salma, yang pada akhirnya Amrita bisa dikalahkan oleh Salma. Dan kemudian Amrita itupun bersahabat dekat dengan Aryandra dan Salma. Dia juga bertekad untuk terus menjaga Aryandra. Jadi Aryandra memiliki 3 jin yang terus melindunginya kemanapun dia pergi.
Di masa SMA itu Aryandra juga berkenalan dengan cewek yang bernama Dita, kakak kelasnya. Cewek manis berkacamata yang judes dan galak. Tapi setelah mengenal Aryandra, semua sifat Dita itu menghilang, Dita berubah menjadi sosok cewek yang manis dan penuh perhatian, Dita juga sangat mencintai Aryandra dan akhirnya merekapun jadi sepasang kekasih.
Dalam suatu peristiwa, Aryandra bertemu dengan dua saudara masa lalu nya, saudara keturunan sang raja sama seperti dirinya. Mereka bernama Vano dan Citradani. Dan mereka menjadi sangat dekat dengan Aryandra seperti layaknya saudara kandung. Saking dekatnya hingga kadang menimbulkan masalah dan salah paham dalam kehidupan percintaannya.
Aryandra mendapatkan suatu warisan dari nenek moyangnya yaitu sang raja, tapi dia menganggap kalau warisan itu sebagai suatu tugas untuknya. Warisan itu berupa sebilah keris kecil yang juga disebut cundrik. Keris itu bisa memanggil memerintah limaratus ribu pasukan jin yang kesemuanya ahli dalam bertarung, pasukan yang bernama Pancalaksa ini dibentuk oleh sang raja di masa lalu. Karena keris itu pula, Aryandra bisa kenal dengan beberapa tokoh jin yang sangat sakti dan melegenda.
Tapi karena keris itu jugalah, Aryandra jadi terlibat banyak masalah dengan kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Dewa Angkara. Ternyata keris itu sudah menjadi rebutan para jin dan manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Keris itu menjadi buruan banyak makhluk, karena dengan memiliki keris itu, maka akan memiliki ratusan ribu pasukan pula.
Perebutan keris itulah yang akhirnya mengantarkan Aryandra pada suatu peperangan besar. Untunglah Aryandra dibantu oleh beberapa sahabat, yang akhirnya perang itu dimenangkan oleh pihak Aryandra, meskipun kemudian Aryandra sendiri memutuskan untuk mengorbankan dirinya untuk menghancurkan musuh utamanya. Dan karena itulah Aryandra jadi kehilangan kemampuannya untuk beberapa waktu, tapi akhirnya kemampuan itu kembali lagi padanya dengan perantara ratu utara.
Pada thread kali ini akan menceritakan kisah hidup Aryandra setelah lulus dari SMA, dari pertama masuk kuliah, tentang interaksinya dengan alam gaib dengan segala jenis makhluknya. Juga tentang persahabatan dengan teman kuliah dan dengan makhluk alam lain, percintaan, persaingan, tawuran, segala jenis problematika remaja yang beranjak dewasa, dan juga sedang dalam masa pencarian jati diri. Teman baru, musuh baru, ilmu baru dan petualangan baru.
Sekali lagi, thread ini adalah cerita fiksi. Dimohon pembaca bijak dalam menyikapinya. Mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan, kesalahan tentang fakta-fakta, dan kesamaan nama orang. Tidak ada maksud apa-apa dalam pembuatan thread ini selain hanya bertujuan untuk hiburan semata. Semoga thread ini bisa menghibur dan bisa bermanfaat buat agan dan sista semuanya.
Seperti apakah kisah hidup Aryandra setelah lulus dari SMA ini..? Mari kita simak bersama-sama...
Spoiler for Salma:
Spoiler for Amrita:
Diubah oleh Mbahjoyo911 27-03-2022 06:54
Dhekazama dan 401 lainnya memberi reputasi
378
1.6M
25K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Mbahjoyo911
#6005
Rahasia raga
Ekawadya telah menemukan sarang dari kelompok yang diduga telah menculik Dita. Kami menyerbu ke sana, sempat terjadi pertempuran sengit karena ternyata pasukan musuh sangat tangguh. Dalam penyerbuan itu aku berhadapan dengan Ketua Kedua yang ternyata adalah sosok perempuan bertubuh sexy tapi punya wajah seseram setan. Tapi akhirnya dengan sebuah keberuntungan, aku berhasil juga mengalahkan Ketua Kedua.
Dan ternyata Dita nggak berada di sana, aku cuma dipancing dan akan dijebak disana. Di saat terakhir aku mau menghilangkan seluruh energi dari Ketua Kedua, muncul satu sosok bayangan hitam yang menyambar Ketua Kedua hingga dia lolos dari pukulan Badai Penyerap Sukmaku. Sosok bayangan hitam itu membawa Ketua Kedua terbang ke angkasa, Maka kususul lagi dengan pukulan Bara Pembakar Ragake arah sosok bayangan hitam yang kini mengambang di angkasa itu. Aura hitamnya menguar dengan dahsyat.
Bersamaan dengan seranganku, melesat pula sabit biru raksasa, semburan api naga dan bola energi padat berwarna hitam. Salma, Amrita dan Ekawadya telah ikut lepaskan pukulan jarak jauh menyusul seranganku. Sosok bayangan hitam tadi nggak mencoba menghindar, sosoknya seakan meregang, melebar seperti sebuah kain hitam yang sangat lebar dan menerima keempat serangan sekaligus!
Tapi kemudian aku jadi melengak kaget, keempat serangan itu menghilang begitu saja, seperti terserap masuk ke dalam bayangan hitam yang lebar seperti kain itu! Musuh telah menyerap keempat serangan dahsyat sekaligus! Nggak bisa kubayangkan seberapa tingginya sosok bayangan hitam yang telah membawa makhluk perempuan itu!
Kulihat sebuah kilatan cahaya ungu yang melesat dari sosok bayangan hitam tadi ke arahku. Sebentuk bola cahaya ungu sebesar kelereng. Dengan cepat aku melompat keatas menangkap energi ungu itu. Tapi kemudian energi ungu itu langsung meresap ke dalam telapak tanganku, membuat tanganku terasa kebas kesemutan sampai ke siku. Dan saat aku melihat ke atas lagi, sosok bayangan hitam tadi telah menghilang dari angkasa.
Kugenggam tangan Salma, aku juga meminta Amrita dan Ekawadya mendekat. Empat tangan saling menggenggam bertumpukan, lalu kubagi energi ungu yang kutangkap tadi menjadi empat dan kusalurkan pada mereka bertiga, yang seperempat bagian kusimpan untukku sendiri.
Memang tadi aku secara kebetulan bisa mengalahkannya, dia merasa kaget karena ilmu yang diandalkannya ternyata bisa kuhancurkan. Kekagetannya itulah yang membuatnya lengah hingga aku bisa menghancurkan tangannya. Tadi sekiranya dia nggak lengah dan masih bisa memakai ilmu ilusinya, maka aku pasti akan kalah, karena meskipun aku sudah memejamkan mata, ilmu ilusinya masih bisa mempengaruhiku.
Aku memandang berkeliling, tempat itu jadi sepi, seluruh pasukan musuh telah habis dibantai oleh pasukan mata-mata Pancalaksa. Rumah megah tadi juga sudah menghilang, tinggal dua rumpun bambu yang lebat itu, kulihat juga dua orang manusia yang masih tergeletak pingsan di tanah, merekalah yang telah jadi penghubung antara jin musuhku dengan alam dunia. Aku bahkan nggak tau apa yang harus kulakukan pada mereka, jadi kubiarkan saja.
Lalu aku teringat nasibnya Dita, aku jadi ngerasa sedih, gimana keadaannya disana? Apa dia menderita dan mungkin telah disiksa dengan kejam? Dan mendadak emosiku jadi memuncak. Dua tanganku jadi merah membara bagai besi yang di bakar. Dengan teriakan keras kuhantamkan dua tanganku ke arah dua rumpun bambu di depanku.
Dua rumpun bambu itu langsung berkobar api, dan api itu langsung membesar melalap semuanya. Aku jadi panik sendiri, gimana kalo ntar terjadi kebakaran besar? Lalu kulihat sosoknya Salma mewujud jadi nyata, dua tangannya dipukulkan ke depan. Entah dari mana datangnya, mendadak aja muncul suara gemuruh seperti ombak lautan, dan di depan sana kulihat dua gelombang air setinggi sepuluh meter.
Dua gelombang air itu langsung menerjang dua rumpun bambu yang sedang terbakar, dan dalam sekejap, kobaran api itu padam seketika, lalu gelombang air itu menghilang secara tiba-tiba, tempat itu jadi kayak habis dilanda banjir bandang. Sedangkan aku melongo takjub, gimana mungkin ilmu gaib bisa dimunculkan secara nyata di dunia? Lalu terpikirkan olehku, tujuan Salma mewujud jadi nyata adalah agar ilmu gaibnya juga bisa mewujud nyata. Sungguh pintar dan sangat hebat.
Baru kali ini aku mendengar ada pasukan Pancalaksa yang mengajukan sebuah permintaan padaku. Tapi aku memang nggak menempatkan diriku sebagai pemimpin mereka, aku menganggap kalo diriku adalah sahabat mereka, jadi mereka bisa bebas berbuat apa saja, dan tentunya aku langsung menyetujui permintaan itu.
Maka kami kembali ke tempat aku menyembunyikan motor tadi. Aku harus kembali menerabas semak belukar lebat yang terasa sangat jauh itu. Perjalanan itu terasa sangat lambat karena semak belukar itu juga berduri, jadi aku harus berhati-hati menerabasnya.
Sampai di motorku, Amrita segera menghilangkan ilmu halimunannya. Lalu Salma nongkrong diatas motor itu, matanya terpejam, dan mendadak aja Salma beserta motor itu menghilang begitu aja. Dan aku mulai menghitung. Tepat tiga puluh hitungan kemudian, Salma telah kembali, motor itu sudah nggak ada. Beginilah enaknya punya sahabat jin sakti, meskipun tidak dibenarkan juga.
Salma mendekat dan memelukku dari depan. Amrita ikut-ikutan meluk dari belakang. Salma dan Amrita membawaku melesat pergi dari tempat itu, aku bahkan nggak perlu menggunakan energiku, karena teleportasi jarak jauh itu menggunakan energi mereka. Dijepit dua cewek gini sungguh terasa sangat nyaman.
Sampailah kami di pinggiran sebuah padang rumput yang luas, bahkan dalam kegelapan itu aku masih bisa melihat samar, batu-batu besar yang mencuat dari dalam tanah yang tersebar di seluruh padang rumput itu. Aku lupa apa aku pernah kesini. Tapi kata Salma, tempat ini masih di alam dunia. Kurasakan hawa disini sangat segar, aura dan energi positif juga banyak disini. Suatu tempat yang cocok untuk menyerap energi.
Kudengar suara gemericik air di belakangku, waktu kutengok ke belakang, ada pohon-pohon besar yang tumbuh berderet memanjang. Aku yakin ada sungai di situ. Lalu aku mulai mencari tempat meditasi. Kutemukan sebuah batu besar yang datar bagian atasnya, batu ini setinggi 1 meteran tapi lebar. Aku langsung duduk bersila di atasnya, mengambil sikap meditasi.
Aku bisa saja menggunakan ilmu Badai Penyerap Sukmaagar memperoleh energi dengan cepat dan dalam jumlah banyak. Tapi penyerapan energi yang terlalu cepat seperti itu akan membuat ragaku kesulitan dalam 'mencerna' dan 'memproses' energi yang kuperoleh tadi agar bisa kujadikan sebagai energiku sendiri. Jadi aku memilih penyerapan energi secara perlahan.
Setelah lama coba meditasi, aku masih saja gagal konsentrasi, pikiranku masih tertuju pada Dita. Kalo dia kelamaan di alam gaib, maka raganya akan jadi nggak kuat, begitulah pemikiran yang terus berputar di otakku hingga pemusatan pikiran jadi buyar. Aku sampai menghentikan usaha itu untuk menenangkan diri dulu. Dan setelah percobaan pemusatan yang entah keberapa kalinya, akhirnya aku bisa tenggelam dalam meditasi.
Suasana yang sunyi, udara yang dingin segar dan suara gemericik air membuatku betah berlama-lama dalam meditasi. Aku nggak tau udah berapa lama tenggelam dalam meditasi itu. Dan akhirnya suaranya Salma membangunkan aku. Saat kubuka mata, langit sudah mulai remang agak terang, pertanda pagi udah datang. Badanku terasa segar, ragaku telah terisi energi lebih dari 90%.
Kurasa sudah cukup, karena kalo kelamaan dalam menyerap energi alam akan membuatku jadi masuk angin. Aku beranjak dari atas batu datar itu dan menuju ke sungai untuk sekedar cuci muka. Airnya sangat dingin dan segar, mungkin saat ini aku berada di daerah pegunungan. Kesegaran air itu membuatku pengen mandi sekalian.
Maka tanpa ragu kucopot aja baju dan celanaku dan menyisakan cd doank. Lalu aku langsung nyemplung ke sungai yang ternyata dalamnya cuma selutut.
Tapi kemudian kutemukan bagian sungai yang agak dalam membentuk semacam kolam. Setelah puas berenang sana-sini, akupun minggir, duduk bersila di pinggiran sungai dan airnya nyampe dada, dan kembali aku menyerap energi dari air itu.
Hawa dingin segera masuk ke ragaku, menimbulkan efek kesegaran yang luar biasa. Tapi baru sebentar menyerap, kurasakan kayak ada yang menduduki pahaku. Mengira kalo ada jin yang usil, maka kubuka mataku. Dan kulihat dua gundukan besar yang putih, padat dan kencang tepat di depan hidungku. Kudongakkan kepala ke atas, dan kulihat Amrita yang menatapku dengan pandangan sendu dan bibir sedikit terbuka. Sosoknya mewujud jadi nyata, dan dia nggak memakai pakaian apapun!
Tapi kemudian mulutku disumpal oleh mulutnya. Reflek kudorong tubuhnya dengan dua telapak tangan agar menjauhiku. Tapi ternyata yang kudorong malah bagian dadanya, hingga dua telapak tanganku menyentuh dua gundukan indah itu. Amrita terdorong ke belakang dan tercebur ke air yang lebih dalam. Sebentar kemudian dia muncul kembali dari air sambil ketawa cekikikan.
Dengan masih tertawa, Amrita berjalan perlahan ke pinggiran, dia keluar dari air dengan sangat pelan, berjalan berlenggak-lenggok memperlihatkan bemper belakangnya yang bohai itu. Dasar Amrita! Usilnya kumat lagi, pagi-pagi udah bikin masalah aja! Kucoba konsentrasi penyerapan lagi. Tapi otakku sudah nggak bisa diajak kompromi, aku gagal berkonsentrasi. Maka kusudahi aja meditasi itu dan keluar dari sungai.
Kulihat Amrita duduk di batu datar tadi. Sudah ada pakaian yang melekat di tubuhnya. Sosoknya juga udah nggak mewujud nyata kayak tadi. Aku menarik napas lega. Berarti godaannya udah berhenti. Anehnya, rambutnya langsung kering, padahal tadi waktu mewujud nyata di sungai, bisa kulihat kalo rambutnya jadi basah.
Baru aja dibicarain, tau-tau Salma udah nongol aja. Maka langsung kuminta dia membawaku kembali ke rumah. Dan seperti saat berangkat. Mereka membawaku dengan menjepitku di tengah-tengah. Kadang aku ngerasa risih sendiri kalo kayak gini. Tapi aku bisa apa.. kalo kularang dan mereka ngambek, bisa-bisa aku ditinggal di tempat antah-berantah tadi.
Dan ternyata Dita nggak berada di sana, aku cuma dipancing dan akan dijebak disana. Di saat terakhir aku mau menghilangkan seluruh energi dari Ketua Kedua, muncul satu sosok bayangan hitam yang menyambar Ketua Kedua hingga dia lolos dari pukulan Badai Penyerap Sukmaku. Sosok bayangan hitam itu membawa Ketua Kedua terbang ke angkasa, Maka kususul lagi dengan pukulan Bara Pembakar Ragake arah sosok bayangan hitam yang kini mengambang di angkasa itu. Aura hitamnya menguar dengan dahsyat.
Bersamaan dengan seranganku, melesat pula sabit biru raksasa, semburan api naga dan bola energi padat berwarna hitam. Salma, Amrita dan Ekawadya telah ikut lepaskan pukulan jarak jauh menyusul seranganku. Sosok bayangan hitam tadi nggak mencoba menghindar, sosoknya seakan meregang, melebar seperti sebuah kain hitam yang sangat lebar dan menerima keempat serangan sekaligus!
Tapi kemudian aku jadi melengak kaget, keempat serangan itu menghilang begitu saja, seperti terserap masuk ke dalam bayangan hitam yang lebar seperti kain itu! Musuh telah menyerap keempat serangan dahsyat sekaligus! Nggak bisa kubayangkan seberapa tingginya sosok bayangan hitam yang telah membawa makhluk perempuan itu!
Quote:
Kulihat sebuah kilatan cahaya ungu yang melesat dari sosok bayangan hitam tadi ke arahku. Sebentuk bola cahaya ungu sebesar kelereng. Dengan cepat aku melompat keatas menangkap energi ungu itu. Tapi kemudian energi ungu itu langsung meresap ke dalam telapak tanganku, membuat tanganku terasa kebas kesemutan sampai ke siku. Dan saat aku melihat ke atas lagi, sosok bayangan hitam tadi telah menghilang dari angkasa.
Quote:
Kugenggam tangan Salma, aku juga meminta Amrita dan Ekawadya mendekat. Empat tangan saling menggenggam bertumpukan, lalu kubagi energi ungu yang kutangkap tadi menjadi empat dan kusalurkan pada mereka bertiga, yang seperempat bagian kusimpan untukku sendiri.
Quote:
Memang tadi aku secara kebetulan bisa mengalahkannya, dia merasa kaget karena ilmu yang diandalkannya ternyata bisa kuhancurkan. Kekagetannya itulah yang membuatnya lengah hingga aku bisa menghancurkan tangannya. Tadi sekiranya dia nggak lengah dan masih bisa memakai ilmu ilusinya, maka aku pasti akan kalah, karena meskipun aku sudah memejamkan mata, ilmu ilusinya masih bisa mempengaruhiku.
Aku memandang berkeliling, tempat itu jadi sepi, seluruh pasukan musuh telah habis dibantai oleh pasukan mata-mata Pancalaksa. Rumah megah tadi juga sudah menghilang, tinggal dua rumpun bambu yang lebat itu, kulihat juga dua orang manusia yang masih tergeletak pingsan di tanah, merekalah yang telah jadi penghubung antara jin musuhku dengan alam dunia. Aku bahkan nggak tau apa yang harus kulakukan pada mereka, jadi kubiarkan saja.
Lalu aku teringat nasibnya Dita, aku jadi ngerasa sedih, gimana keadaannya disana? Apa dia menderita dan mungkin telah disiksa dengan kejam? Dan mendadak emosiku jadi memuncak. Dua tanganku jadi merah membara bagai besi yang di bakar. Dengan teriakan keras kuhantamkan dua tanganku ke arah dua rumpun bambu di depanku.
Dua rumpun bambu itu langsung berkobar api, dan api itu langsung membesar melalap semuanya. Aku jadi panik sendiri, gimana kalo ntar terjadi kebakaran besar? Lalu kulihat sosoknya Salma mewujud jadi nyata, dua tangannya dipukulkan ke depan. Entah dari mana datangnya, mendadak aja muncul suara gemuruh seperti ombak lautan, dan di depan sana kulihat dua gelombang air setinggi sepuluh meter.
Dua gelombang air itu langsung menerjang dua rumpun bambu yang sedang terbakar, dan dalam sekejap, kobaran api itu padam seketika, lalu gelombang air itu menghilang secara tiba-tiba, tempat itu jadi kayak habis dilanda banjir bandang. Sedangkan aku melongo takjub, gimana mungkin ilmu gaib bisa dimunculkan secara nyata di dunia? Lalu terpikirkan olehku, tujuan Salma mewujud jadi nyata adalah agar ilmu gaibnya juga bisa mewujud nyata. Sungguh pintar dan sangat hebat.
Quote:
Baru kali ini aku mendengar ada pasukan Pancalaksa yang mengajukan sebuah permintaan padaku. Tapi aku memang nggak menempatkan diriku sebagai pemimpin mereka, aku menganggap kalo diriku adalah sahabat mereka, jadi mereka bisa bebas berbuat apa saja, dan tentunya aku langsung menyetujui permintaan itu.
Quote:
Maka kami kembali ke tempat aku menyembunyikan motor tadi. Aku harus kembali menerabas semak belukar lebat yang terasa sangat jauh itu. Perjalanan itu terasa sangat lambat karena semak belukar itu juga berduri, jadi aku harus berhati-hati menerabasnya.
Sampai di motorku, Amrita segera menghilangkan ilmu halimunannya. Lalu Salma nongkrong diatas motor itu, matanya terpejam, dan mendadak aja Salma beserta motor itu menghilang begitu aja. Dan aku mulai menghitung. Tepat tiga puluh hitungan kemudian, Salma telah kembali, motor itu sudah nggak ada. Beginilah enaknya punya sahabat jin sakti, meskipun tidak dibenarkan juga.

Quote:
Salma mendekat dan memelukku dari depan. Amrita ikut-ikutan meluk dari belakang. Salma dan Amrita membawaku melesat pergi dari tempat itu, aku bahkan nggak perlu menggunakan energiku, karena teleportasi jarak jauh itu menggunakan energi mereka. Dijepit dua cewek gini sungguh terasa sangat nyaman.

Sampailah kami di pinggiran sebuah padang rumput yang luas, bahkan dalam kegelapan itu aku masih bisa melihat samar, batu-batu besar yang mencuat dari dalam tanah yang tersebar di seluruh padang rumput itu. Aku lupa apa aku pernah kesini. Tapi kata Salma, tempat ini masih di alam dunia. Kurasakan hawa disini sangat segar, aura dan energi positif juga banyak disini. Suatu tempat yang cocok untuk menyerap energi.
Kudengar suara gemericik air di belakangku, waktu kutengok ke belakang, ada pohon-pohon besar yang tumbuh berderet memanjang. Aku yakin ada sungai di situ. Lalu aku mulai mencari tempat meditasi. Kutemukan sebuah batu besar yang datar bagian atasnya, batu ini setinggi 1 meteran tapi lebar. Aku langsung duduk bersila di atasnya, mengambil sikap meditasi.
Aku bisa saja menggunakan ilmu Badai Penyerap Sukmaagar memperoleh energi dengan cepat dan dalam jumlah banyak. Tapi penyerapan energi yang terlalu cepat seperti itu akan membuat ragaku kesulitan dalam 'mencerna' dan 'memproses' energi yang kuperoleh tadi agar bisa kujadikan sebagai energiku sendiri. Jadi aku memilih penyerapan energi secara perlahan.
Setelah lama coba meditasi, aku masih saja gagal konsentrasi, pikiranku masih tertuju pada Dita. Kalo dia kelamaan di alam gaib, maka raganya akan jadi nggak kuat, begitulah pemikiran yang terus berputar di otakku hingga pemusatan pikiran jadi buyar. Aku sampai menghentikan usaha itu untuk menenangkan diri dulu. Dan setelah percobaan pemusatan yang entah keberapa kalinya, akhirnya aku bisa tenggelam dalam meditasi.
Suasana yang sunyi, udara yang dingin segar dan suara gemericik air membuatku betah berlama-lama dalam meditasi. Aku nggak tau udah berapa lama tenggelam dalam meditasi itu. Dan akhirnya suaranya Salma membangunkan aku. Saat kubuka mata, langit sudah mulai remang agak terang, pertanda pagi udah datang. Badanku terasa segar, ragaku telah terisi energi lebih dari 90%.
Kurasa sudah cukup, karena kalo kelamaan dalam menyerap energi alam akan membuatku jadi masuk angin. Aku beranjak dari atas batu datar itu dan menuju ke sungai untuk sekedar cuci muka. Airnya sangat dingin dan segar, mungkin saat ini aku berada di daerah pegunungan. Kesegaran air itu membuatku pengen mandi sekalian.
Maka tanpa ragu kucopot aja baju dan celanaku dan menyisakan cd doank. Lalu aku langsung nyemplung ke sungai yang ternyata dalamnya cuma selutut.
Tapi kemudian kutemukan bagian sungai yang agak dalam membentuk semacam kolam. Setelah puas berenang sana-sini, akupun minggir, duduk bersila di pinggiran sungai dan airnya nyampe dada, dan kembali aku menyerap energi dari air itu.Hawa dingin segera masuk ke ragaku, menimbulkan efek kesegaran yang luar biasa. Tapi baru sebentar menyerap, kurasakan kayak ada yang menduduki pahaku. Mengira kalo ada jin yang usil, maka kubuka mataku. Dan kulihat dua gundukan besar yang putih, padat dan kencang tepat di depan hidungku. Kudongakkan kepala ke atas, dan kulihat Amrita yang menatapku dengan pandangan sendu dan bibir sedikit terbuka. Sosoknya mewujud jadi nyata, dan dia nggak memakai pakaian apapun!
Quote:
Tapi kemudian mulutku disumpal oleh mulutnya. Reflek kudorong tubuhnya dengan dua telapak tangan agar menjauhiku. Tapi ternyata yang kudorong malah bagian dadanya, hingga dua telapak tanganku menyentuh dua gundukan indah itu. Amrita terdorong ke belakang dan tercebur ke air yang lebih dalam. Sebentar kemudian dia muncul kembali dari air sambil ketawa cekikikan.
Quote:
Dengan masih tertawa, Amrita berjalan perlahan ke pinggiran, dia keluar dari air dengan sangat pelan, berjalan berlenggak-lenggok memperlihatkan bemper belakangnya yang bohai itu. Dasar Amrita! Usilnya kumat lagi, pagi-pagi udah bikin masalah aja! Kucoba konsentrasi penyerapan lagi. Tapi otakku sudah nggak bisa diajak kompromi, aku gagal berkonsentrasi. Maka kusudahi aja meditasi itu dan keluar dari sungai.
Kulihat Amrita duduk di batu datar tadi. Sudah ada pakaian yang melekat di tubuhnya. Sosoknya juga udah nggak mewujud nyata kayak tadi. Aku menarik napas lega. Berarti godaannya udah berhenti. Anehnya, rambutnya langsung kering, padahal tadi waktu mewujud nyata di sungai, bisa kulihat kalo rambutnya jadi basah.
Quote:
Baru aja dibicarain, tau-tau Salma udah nongol aja. Maka langsung kuminta dia membawaku kembali ke rumah. Dan seperti saat berangkat. Mereka membawaku dengan menjepitku di tengah-tengah. Kadang aku ngerasa risih sendiri kalo kayak gini. Tapi aku bisa apa.. kalo kularang dan mereka ngambek, bisa-bisa aku ditinggal di tempat antah-berantah tadi.

Lanjut bawah gaess...
Diubah oleh Mbahjoyo911 17-07-2021 17:23
agoezsholich107 dan 119 lainnya memberi reputasi
118
Tutup

