- Beranda
- Berita dan Politik
Epidemiolog: Indonesia Saat Ini Tidak Hanya Episenter Covid-19 di Asia, tapi Dunia
...
TS
banteng.muda
Epidemiolog: Indonesia Saat Ini Tidak Hanya Episenter Covid-19 di Asia, tapi Dunia
JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, Indonesia saat ini tidak hanya menjadi episenter Covid-19 di Asia, melainkan juga di dunia.
"Saat ini sebenarnya kita sudah jadi episenter Asia ya, dan bahkan dunia ya sebetulnya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Dicky mengatakan, positivity rate pada suatu negara akan menunjukkan kondisi terkendali atau tidaknya pandemi Covid-19.
Baca juga: Rekor Penambahan Kasus dan Tingginya Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Pulau Jawa
Ia mengatakan, sesuai ketentuan WHO, kondisi pandemi terkendali di suatu negara apabila positivity rate-nya di bawah 5 persen.
"Kalau di atas itu (5 persen) tidak terkendali, kalau di atas 10 persen apalagi ini seperti ini sangat tidak terkendali. Jadi itu yang paling mudah merujuk mana indikator negara itu terkendali atau tidak," ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan, masyarakat harus menerima dan merespons bahwa Indonesia menjadi episenter Covid-19 di dunia dengan memperketat protokol kesehatan.
Selain itu, kata dia, pemerintah harus transparan menyampaikan kondisi pandemi Covid-19.
"Mengakui keadaan saat ini itu artinya kita menguasai masalah, mengetahui apa yang kita miliki dan kita hadapi, kita memiliki strategi dan mana yang baik, 3T, ini testing 500.000 sehari itu kalau bisa 1 juta sehari," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, selama 24 jam terakhir, sebanyak 240.724 spesimen terkait Covid-19 diperiksa di sejumlah laboratorium, Rabu (14/7/2019).
Rinciannya, sebanyak 166.931 spesimen diperiksa melalui tes swab polymerase chain reaction (PCR), 853 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM), dan 72.940 spesimen melalui tes rapid antigen.
Dengan demikian, hingga Rabu, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 22.373.873 spesimen Covid-19 dari 15.102.724 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, 240.724 spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir ini berasal dari dari 172.859 orang.
Jumlah ini terdiri dari 111.527 orang menggunakan real time swab tes PCR dan 785 menggunakan TCM. Kemudian, ada 60.547 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.
Hasilnya, sebanyak 54.517 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 46.708 hasil swab PCR, 481 dari TCM, dan 7.328 dari antigen.
Dari data tersebut, positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 31,54 persen.
Namun jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM, maka positivity rate menunjukan angka lebih tinggi yakni mencapai 42,02 persen.
Kompas
Ya, paling tidak ada prestasi level dunianya.
Kdeantz dan 17 lainnya memberi reputasi
16
7.3K
165
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Tampilkan semua post
1per4
#15
padahal delta pernah dikenal sebagai surganya indonesia, kini delta menjadi musuh bersama
hanya yg paham saja.
hanya yg paham saja.
cumi2amis dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup