PPKM menelan korban, dimana ada permasalahan di pos penyekatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat tepatnya di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ada kejadian menarik kalau dilihat dalam video yang banyak beredar ada salah seorang anggota Paspampres tanpa baju dinas, di perlakukan secara arogan oleh empat Polisi yang membawanya ke tepi. Disini Praka Izroi didesak untuk membuktikkan bahwa dirinya Paspampres, bahkan yang menariknya Praka Izroi juga sudah meminta "maaf saya salah" namun didorong oleh salah seorang oknum Polisi tersebut dengan nada intimidasi ketika menyebut dirinya anggota Paspampres, "Kalau Kamu Paspampres Kenapa Memangnya?".





Ketika ditanya KTA ia memang tak bisa memberikan karena sedang di proses, namun Kartu Identitas lain diperlihatkan kepada petugas penyekatan, untuk membuktikan bahwa dirinya memang dari institusi TNI.

Ketika terbukti ia anggota, satu persatu Polisi yang bertugas itupun pergi. Tentu saja buntut perdebatan yang menjadi viral di ranah publik memicu puluhan anggota Paspampres untuk kembali mengintimidasi Polisi yang bertindak arogan tersebut. Jadi bisa dilihat oleh mata kita arogan dibalas arogan, dan inilah institusi negara kita siapa yang punya power dia yang kuat.

Ujungnya keempat personel yang terlibat cekcok dengan Praka Izroi sedang diperiksa oleh Bid Propam Polda Metro Jaya, walau kasus ini menurut Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo sudah selesai.



Namun yang menarik, apa jadinya kalau yang di intimidasi adalah rakyat sipil yang ada keperluan urgent ditengah penyekatan? Entahlah, yang jelas melanggar PPKM adalah hal yang salah apalagi kalau tidak ada keperluan khusus, urgent atau apapun itu.

Kasus diatas harusnya membuat kita aware untuk sabar berada di rumah, apalagi untuk pekerja yang memang bukan karyawan atau ASN. Saatnya putar otak, kalau masih ada kampung halaman segeralah berdayakan apa yang ada di kampung.



Mau menjadi petani, peternak, atau apapun itu jelas lebih baik dibandingkan harus tinggal di kota besar dan berharap keadaan akan normal.

Selama pandemi masih menjadi momok menakutkan, desa menjadi tempat pilihan yang tepat. Kenapa kasus covid tidak terdampak besar di pulau besar lainnya? Bisa dikatakan daerah pedesaan antara rumah satu dengan tetangga juga jaga jarak.

Imun tubuh lebih kuat karena banyak konsumsi ramuan herbal seperti aren, dan rempah-rempah yang mudah didapat. Bisa dibilang pandemi di Indonesia tidak merata, ada daerah zona merah ada juga daerah zona hijau.





Namun sayang di media seakan semua dipatok rata, maka timbul prasangka Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Andaikata pemberitaan berimbang antara wilayah zona merah dan zona hijau, mungkin akan lebih baik agar urbanisasi tidak terjadi dan aktivitas ekonomi tidak terpusat di kota besar saja.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.







"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google