Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sundul Bola
  • Biografi Singkat Goran Pandev Kapten Makedonia Utara Yang Lebih Tua Dari Negaranya

peteradisAvatar border
TS
peteradis
Biografi Singkat Goran Pandev Kapten Makedonia Utara Yang Lebih Tua Dari Negaranya

Goran Pandev Kapten Timnas Makedonia Utara yang usianya lebih tua dari negaranya

Kompetisi sepak bola utama antar negara Eropa, Euro 2020 telah mencapai babak perempat final yang akan mulai digelar tanggal 2 Juli 2021 malam WIB. Banyak kejutan terjadi serta hal-hal baru yang muncul di kompetisi ini, salah satunya adalah adanya dua negara yang baru pertama kali berpartisipasi dalam kompetisi tersebut yaitu Finlandia dan Makedonia Utara.

Di thread ini, ane gak akan bahas soal kedua negara tersebut, tapi ane akan bahas salah satu sosok penting di timnas Makedonia Utara yaitu sang kapten Goran Pandev. Ane akan coba mengulas sebaik mungkin sosoknya di thread ini. Semoga bermanfaat.

Goran Pandev merupakan pesepakbola dan sekaligus kapten tim nasional Makedonia Utara khususnya selama Euro 2020. Goran Pandev lahir di Strumica pada 27 Juli 1983, dia tak lama lagi akan berusia 38 tahun.

Hal unik dari sosok pesepakbola yang berposisi gelandang atau striker dengan tinggi badan 1,84 meter ini adalah usianya yang lebih tua dari usia negaranya. Sekedar informasi, Republik Makedonia Utara yang tahun ini akan merayakan kemerdekaannya ke-30 baru meraih kemerdekaan dari Republik Sosialis Federal Yugoslavia pada 8 September 1991. Jadi Pandev lebih tua sekitar delapan tahun dari negaranya.

Kapten timnas Makedonia Utara yang baru saja memutuskan pensiun membela negaranya usai Euro 2020 ini mengawali karir bermain bolanya di klub FK Belasica sebagai pemain junior. Semusim membela FK Belasica yang tampil di kompetisi Prva Liga, Pandev mencatatkan 18 penampilan serta mencetak 6 gol.

Musim panas 2001, Pandev yang saat itu berusia 18 tahun memutuskan bergabung ke Inter Milan. Musim 2002-2003, Pandev dipinjamkan ke Spezia yang berkompetisi di Serie C1 dengan catatan 22 penampilan dan 4 gol. Musim 2003-2004, Pandev kembali dipinjamkan, kali ini ke klub promosi Serie A, Ancona. Bersama Ancona, Pandev tampil sebanyak 20 kali dan mencetak 1 gol.

Januari 2004, Inter Milan membeli Dejan Stankovic dari Lazio dan Pandev menjadi bagian dari transaksi tersebut. Lazio membayar 500 Euro untuk setengah hak kepemilikan Pandev. Pandev masih diijinkan membela Ancona sampai akhir musim.


Goran Pandev saat berkostum Lazio

Musim pertama membela Lazio, Pandev ternyata langsung mampu tampil bagus dengan catatan 29 penampilan dan tiga gol. Gol spektakuler dicetak Pandev di giornata ke-14 Serie A menghadapi Juventus setelah mengecoh Cannavaro, Thuram, Zambrotta, dan Buffon.


Pandev mencetak gol ke gawang Juventus setelah mengecoh empat pemain Juventus

Musim 2005-2006, pelatih baru Lazio, Delio Rossi meminta ke manajemen untuk membeli secara penuh hak kepemilikan Pandev yang saat itu telah dimiliki oleh Udinese sebagai bagian dari transfer David Pizarro ke Inter Milan. Lazio membayar 4 Juta Euro untuk hak kepemilikan penuh tersebut dan per Juni 2006 Pandev secara penuh dimiliki oleh Lazio.

Januari 2009, Pandev mencetak hattrick pertama bagi Lazio pada laga melawan Reggina di Serie A. Maret 2009, Pandev menerima penghargaan Medal for Service to the Country dari Presiden Makedonia Utara, Branko Crvenkovski atas prestasi di bidang olahraga serta jasanya mengembangkan dan mempopulerkan olahraga di Makedonia serta mempromosikan negaranya di dunia internasional.

Pandev mengutarakan keinginannya untuk meninggalkan Lazio pada musim panas 2009, namun Presiden Lazio, Claudio Lolito tidak sepakat dengan keinginan Pandev. Lolito kemudian membekukan Pandev dari skuad, akibatnya Pandev hanya bisa menghabiskan waktu selama empat bulan dengan berlatih mandiri tanpa sekalipun tampil di atas lapangan.

Hal tersebut kemudian memicu perdebatan panjang antara Pandev dengan Lolito. September 2009, Pandev secara resmi mengajukan pemutusan kontrak dengan Lazio ke otoritas yang berwenang. Manajemen klub melabelinya sebagai ‘penentang’. Pandev menganggap keputusan membekukan dirinya dari skuad merupakan bentuk pelanggaran kontrak.

23 Desember 2009, setelah perdebatan dan tanpa kejelasan selama berbulan-bulan, akhirnya Lega Nazionale Professionisti mengabulkan permintaan Pandev serta memerintahkan manajemen Lazio memutus kontrak Pandev serta membayar 170 Ribu Euro sebagai ganti rugi atas tekanan yang dialaminya. Secara keseluruhan Pandev tampil dalam 159 pertandingan bersama Lazio dengan catatan 48 gol.

Januari 2010, Pandev menandatangani kontrak empat setengah tahun bersama Inter Milan serta menerima nomor punggung 27. Bersama Inter Milan, Pandev memenangkan sejumlah gelar diantaranya Serie A 2009-2010, Liga Champions 2009-2010, serta Piala Dunia Antar Klub 2010.


Pandev ketika tampil untuk Inter Milan

Pandev menjadi pemain Makedonia ketiga sepanjang sejarah yang pernah memenangkan Liga Champions serta menjadi pemain Makedonia pertama yang pernah mencetak gol dan memenangkan turnamen Piala Dunia Antar Klub.

Agustus 2011, Pandev bergabung ke Napoli sebagai pemain pinjaman selama semusim. 20 Mei 2012, Pandev kembali meraih gelar Coppa Italia untuk keempat kali secara beruntun. Semusim membela Napoli sebagai pemain pinjaman, Pandev tampil dalam 30 laga dan mencetak 6 gol.


Goran Pandev ketika tampil membela Napoli

6 Juni 2012, Pandev akhirnya dipermanenkan oleh Napoli. Kabarnya Pandev rela menerima pemotongan gaji demi bergabung ke Napoli, yang oleh Presiden Napoli dianggap sebagai bentuk komitmen terhadap klub dan fans. Pandev memperkuat Napoli hingga akhir musim 2013-2014 dengan catatan 62 penampilan dan 13 gol.

1 September 2014, Pandev dikontrak selama setahun dengan kemungkinan perpanjangan satu tahun oleh Galatasaray. Pandev menerima gaji 2,4 Juta Euro semusim. Pandev ternyata hanya semusim membela Galatarasaray dengan catatan 4 penampilan.


Goran Pandev saat membela Galatasaray

Merasa gagal bersama Galatasaray, sejak musim 2015-2016, Pandev akhirnya kembali ke Italia untuk membela Genoa hingga saat ini. Sejauh ini Pandev telah tampil dalam 156 laga dengan torehan 28 gol untuk Genoa.


Goran Pandev tampil bersama Genoa

Di level timnas, Pandev menjalani debut senior untuk negaranya pada Juni 2001 di ajang kualifikasi Piala Dunia FIFA menghadapi Turki. Sejak saat itu, Pandev selalu menjadi andalan negaranya dan bahkan dipercaya mengemban tugas sebagai kapten tim.

Pandev sempat ingin pensiun dari ajang sepak bola internasional pada 2015 lalu, namun pelatih timnas, Igor Angelovski, berhasil membujuknya untuk tetap bermain. Pandev mencatatkan penampilan ke-100 bagi negaranya di laga kandang menghadapi Latvia di ajang kualifikasi Euro 2020 pada Maret 2019 lalu. Pada laga play-off Euro 2020 menghadapi Georgia yang digelar November 2020 lalu, Pandev mencetak satu-satunya gol pada laga tersebut dan sekaligus mengantarkan negaranya tampil di turnamen internasional untuk pertama kali.

Di Euro 2020, Pandev menjadi pencetak gol perdana bagi Makedonia Utara di turnamen internasional saat negaranya harus mengakui keunggulan 3-1 dari Austria di laga perdana babak grup. Gol tersebut membuat Pandev menjadi pencetak gol tertua kedua di fase final Euro setelah Ivica Vastic.

Seiring kegagalan negaranya untuk melaju lebih jauh di ajang Euro 2020, pada 21 Juni 2021 lalu, berakhir pula pengabdian Pandev bagi negaranya. Laga menghadapi Belanda tersebut menjadi penampilan terakhirnya, tampaknya sejak awal Pandev sudah memutuskan untuk pensiun usai Euro 2020. Pada laga tersebut, Pandev juga menerima penghormatan dari para pemain Belanda. Rekan-rekan setimnya juga membentuk guard of honour ketika Pandev ditarik keluar pada laga tersebut.


Laga terakhir Goran Pandev untuk negaranya Makedonia Utara

Secara keseluruhan, Pandev telah mengabdi selama 20 tahun bagi negaranya dengan catatan 122 laga dan 38 gol. Pandev menjadi top skorer sepanjang masa negaranya melampaui capaian Gjorgji Hristov. Pandev tercatat pernah menjadi pesepakbola terbaik Makedonia Utara pada 2004, 2006, 2007, 2008, 2010.

Kontribusi Pandev di bidang olahraga khususnya sepak bola bagi negaranya ternyata tidak hanya sebagai pemain. Pandev juga mendirikan akademi sepak bola di negaranya. Semua yang telah dilakukannya membuatnya menjadi sosok yang dihormati di negaranya.

Itulah biografi singkat Goran Pandev sang kapten Makedonia Utara yang ternyata usianya bahkan lebih tua dari usia negaranya sendiri. Terima kasih gan, sis sudah baca sampai akhir dan semoga bermanfaat.


Spoiler for Referensi:


Spoiler for Foto:

emineminna
anton2019827
hammyhamzz
hammyhamzz dan 8 lainnya memberi reputasi
9
4K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sundul Bola
Sundul BolaKASKUS Official
5.8KThread5.8KAnggota
Tampilkan semua post
MasterSimsAvatar border
MasterSims
#3
Gila aja Kelahiran 83 masih dikasih tiket masuk sekuad timnas 😂 bukan masalah performa nya atau jam terbang nya ya, tapi wajib memberikan jalan bagi pemain2 muda sbg bentuk regenerasi 👌
el.achmeedy
el.achmeedy memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.