Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rogerrabbitAvatar border
TS
rogerrabbit
America meninggalkan Pangkalan Udara Bagram secara diam diam
Militer AS meninggalkan Lapangan Terbang Bagram tanpa memberi tahu komandan barunya di Afghanistan, kata pejabat militer Afghanistan kepada Associated Press, Selasa. 

Sementara AS mengumumkan keberangkatannya dari Bagram pada hari Jumat setelah hampir 20 tahun mengoperasikan pangkalan tersebut, komandan baru, Jenderal Mir Asadullah Kohistani, mengetahui keberangkatannya sekitar dua jam setelah pasukan Amerika pergi. Para pejabat militer Afghanistan mengatakan pangkalan itu digeledah oleh para penjarah sebelum tentara negara itu mengambil kendali penuh. 

“Kami [mendengar] rumor bahwa Amerika telah meninggalkan Bagram . . . dan akhirnya pada pukul tujuh pagi, kami mengerti bahwa mereka telah dikonfirmasi telah meninggalkan Bagram,” kata Kohistani kepada AP. Juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett merujuk AP ke sebuah pernyataan dari pekan lalu, dan tidak secara langsung mengomentari tuduhan tersebut. 

Tentara Afghanistan yang berpatroli di sekeliling pangkalan juga mengatakan bahwa pasukan AS pergi tanpa memberi tahu mereka. 

“Dalam satu malam, mereka kehilangan semua niat baik selama 20 tahun dengan meninggalkan apa yang mereka lakukan, di malam hari, tanpa memberi tahu tentara Afghanistan yang berada di luar berpatroli di daerah itu,” kata seorang tentara. 

Awal tahun ini, Presiden Biden mengumumkan rencana untuk menarik semua pasukan Amerika dari Afghanistan pada 11 September, setelah dua dekade perang. 

“Kami tidak dapat melanjutkan siklus memperluas atau memperluas kehadiran militer kami di Afghanistan dengan harapan dapat menciptakan kondisi ideal untuk penarikan kami, mengharapkan hasil yang berbeda,” kata Biden saat itu. 

Kekhawatiran tetap ada tentang kemampuan pasukan Afghanistan untuk menahan gerilyawan Taliban, yang telah menguasai berbagai distrik di negara itu dalam beberapa pekan terakhir. 

0
596
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
crowsdAvatar border
crowsd
#2
Akhirnya setelah 20 tahun menduduki Afghanistan, akhirnya seluruh pasukan Amerika dan NATO meninggalkan Afghanistan. Tapi cara perginya betul-betul tidak ksatria, tinggal gelanggang colong playu. Tengah malam langsung pergi diam-diam meninggalkan semuanya termasuk ratusan tahanan Taliban yang ditahan di penjara Bagram. Tahu-tahu pagi-pagi tentara Afghanistan datang ngantor, sudah gak ada lagi satupun orang Amerika yang tersisa. Ngacir semuanya.

Kepanikan sekarang melanda pemerintahan Afghanistan, pasca penarikan mundur tentara Amerika, Taliban langsung menggebrak dari utara dan selatan, maju dengan kecepatan tinggi merebut berbagai kota, dari Provinsi Kandahar di ujung selatan Afghanistan hingga Provinsi Badakshan di ujung paling utara Afghanistan. Bahkan koridor Wakhan di perbatasan dengan Cina juga berhasil direbut Taliban tanpa perlawanan, hanya dengan 4 Taliban yang datang, penduduk setempat langsung menyerah, dan berarti kini Cina berbatasan langsung dengan Taliban. Benar-benar mengkhawatirkan.

Sementara Tentara Nasional Afghanistan (ANA) benar-benar terdemoralisasi pasca ditinggal tentara Amerika, banyak yang langsung menyerah dan menyerahkan semua persenjataan mereka, ratusan kendaraan lapis baja, 700 humvee, artileri dan berbagai persenjataan modern dari Amerika jatuh ke tangan Taliban. Bahkan 1000 tentara Afghanistan melarikan diri melintasi perbatasan ke Tajikistan saat Taliban menyerang provinsi Badakshan, perbatasan Tajikistan. Demikian juga di selatan, ratusan tentara Afghanistan melarikan diri ke Pakistan saat serangan Taliban.

Rantai komando Tentara Nasional Afghanistan benar-benar ambruk kali ini, runtuh dengan cepat hanya dalam hitungan hari kena blitzkrieg Taliban. Amerika membangun tentara macam beginian, mengeluarkan ratusan juta bahkan mungkin miliaran dolar untuk membangun, melatih dan melengkapi tentara Afghanistan selama 20 tahun dan kini langsung ambruk hanya dalam hitungan hari. Mengingatkan pada tentara Vietnam Selatan dalam Perang Vietnam, mengingatkan Saigon tahun 1975, saat akan jatuh ke tangan Vietkong dan komunis Vietnam Utara. Makanya Presiden Ashraf Ghani langsung mereposisi rantai komando militernya dengan menggeser posisi komando militernya, memanggil kembali Jenderal Bismillah Khan Mohammadi, veteran pemimpin Aliansi Utara anti Taliban yang telah pensiun sebagai Menteri Pertahanan yang baru. Pemerintah juga mulai mempersenjatai warga sipil untuk menjadi milisi melawan Taliban, bahkan putra Ahmad Shah Massoud yang tinggal di London kembali ke Afghanistan untuk membentuk milisi melawan Taliban.

Kini 3/4 wilayah Afghanistan telah dikuasai Taliban dan hanya 1/4 wilayah yang dikuasai pemerintah. Ibukota Kabul kini juga dalam posisi terkepung dari utara dan selatan. Ribuan warga sipil terus mengalir dan membanjir mengungsi ke wilayah-wilayah yang masih dikuasai pemerintah. Sementara para tokoh politik dan militer Afghanistan kini hanya bisa mengutuk Amerika, meninggalkan mereka sendirian setelah bertempur bersama selama 20 tahun melawan Taliban.

Pemerintahan Afghanistan kini berada di ambang keruntuhan, mungkin para pemimpin Afghanistan harus memikirkan mulai sekarang mau mengungsi ke negara mana, daripada nanti digantung Taliban jika Taliban berhasil merebut Kabul. Cahaya gelap kini menaungi pemerintahan Afghanistan, hanya keajaiban sepertinya yang bisa menyelamatkan mereka. Mereka butuh bantuan dari manapun saat ini pasca mundurnya tentara Amerika dan seluruh pasukan koalisi dari Afghanistan.

Tapi sebenarnya ada secercah harapan, ada seberkas kecil cahaya yakni Turki. Turki menyatakan akan mengirim tentaranya ke Afghanistan jika tentara Amerika telah meninggalkan Afghanistan, tentara Turki akan ditempatkan di bandara Kabul. Rencana Turki ini ditentang oleh Taliban, yang mempertanyakan apa alasan Turki mau menempatkan tentara di Afghanistan. Mau jadi imperialis pengganti Amerika ?. Taliban bahkan mengancam bahwa semua tentara asing di Afghanistan akan mereka serang termasuk Turki.

Tapi sepertinya Turki tetap kukuh dengan rencananya, bahkan ada kabar bahwa Turki akan membawa serta "anjing-anjing bulldognya", yakni para jihadis-jihadis pemberontak dari Suriah yang didukungnya untuk ikut ke Afghanistan bersama tentara reguler Turki. Jadi garis keras akan dihadapkan dengan garis keras juga. Mungkin tentara Turki inilah yang bisa diharapkan untuk mempertahankan pemerintahan Afghanistan yang kini sudah di ambang kejatuhan.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.