Sumber: AP

Kekalahan Perancis atas Swiss di 16 besar Euro 2020 menjadi sorotan banyak orang, salah satunya kegagalan bintang muda Kylian Mbappe mengeksekusi pinalti.

Kegagalan tersebut sontak membuat Tim Ayam Jago pulang, dan tak dapat melanjutkan perjuangan di kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut.

Namun tidak semua pihak terima dengan kekalahan Perancis tersebut, khususnya warga Perancis sendiri. Sejumlah orang menginisiasi petisi agar laga Perancis kontra Swiss diulang.

Sebuah petisi telah ditandatangani 252 ribu orang, menuntut agar laga Perancis versus Swiss diulang oleh UEFA. Pertandingan tersebut berakhir imbang 3-3 hingga extra time, dan dilanjutkan ke babak adu pinalti.

Sebagai algojo terakhir, Mbappe gagal memanfaatkan kesempatan. Tendangannya mampu dibaca dan ditepis kiper Swiss Yann Sommer, sehingga Swiss melaju ke babak selanjutnya.

Penggagas petisi menyebut bahwa Yann Sommer berada di luar garis gawang sebelum berhasil menepis tendangan Mbappe.

Berdasarkan aturan 'Laws of the game 2021-2022' yang dikeluarkan IFAB, penjaga gawang atau kiper harus berdiri di garis gawang, dan di antara tiang gawang saat tendangan penalti. Kiper juga tak boleh menyentuh tiang, mistar, dan jaring gawang.

"Selama sesi penalti pertandingan Prancis Vs Swiss, kiper Yann Sommer tidak berada di garis gawang saat Kylian Mbappe melepas tembakan penalti. Kami meminta pembatalan kualifikasi Swiss dan oleh karena itu untuk memutar ulang pertandingan," tulis Pierre, dilansir dari CNN Indonesia.

Target petisi adalah 500 ribu tanda tangan. Namun, hal tersebut tidak serta merta dan otomatis membuat UEFA mempertimbangkan ketentuan. Apalagi, protes tidak dilontarkan langsung oleh pihak federasi sepakbola Perancis.