Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joyfullifeAvatar border
TS
joyfullife
Marak Ditemukan Gelandangan Meninggal Dunia Terpapar Covid-19 di Semarang
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beberapa hari terakhir marak ditemukan gelandangan di Kota Semarang meninggal dunia terpapar Covid-19.

Ada pula warga yang melakukan isolasi mandiri meninggal dunia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, temuan tersebut menandakan sebaran kasus sudah terlalu luas.

"Orang bilang disinfektan tidak ada gunanya, tapi ternyata orang di pinggir jalan terpapar.

Makanya, di satu sisi lingkungan dibersihkan, di sisi lain mari membiasakan diri tertibkan prokes sama vaksinasi digalakkan," terang Hakam, Rabu (30/6/2021).

Menurut Hakam, orang yang meninggal karena terpapar Covid-19 tidak perlu ditakuti.

Justru, yang perlu diwaspadai adalah masyarakat yang masih hidup karena mereka bisa memaparkan atau menularkan virus.

Meski cairan yang keluar dari seluruh lubang jenazah Covid-19 kemungkinan ada infeksius, namun hal itu bisa diantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

Saat ini, pihaknya sedang meminta seluruh pihak baik kecamatan, kelurahan, relawan, maupun Disperkim yang memiliki ambulan jenazah untuk bergerak bersama menangani apabila ada orang atau warga yang meninggal mendadak.

Pasalnya, tenaga kesehatan (nakes) sendiri sudah kewalahan melakukan tracing, vaksinasi, dan merawat warga yang terpapar Covid-19 baik di tempat isolasi.

"Kami dari Dinkes memastikan jika ada warga yang meninggal karena Covid-19. Teman-teman OPD lain kolaborasi menangani bersama karena ini menjadi tanggungjawab bersama bukan Dinkes saja.

Semua bisa ikut memberi layanan walaupaun dia (warga) meninggal," jelas Hakam.

Jika nakes sudah melakukan pemeriksaan bahwa ada gelandangan atau warga meninggal karena terpapar Covid-19, Hakam berharap ada kolaborasi penanganan dengan instansi lainnya untuk bersama-sama melakukan pemulasaran dan memakamkan secara protokol kesehatan.

"Kalau sudah dirapid teman-teman puskesmas, pemulasaran jenazah harus secara protokol kesehatan. Memandikan pakai APD.

Siapa yang memandikan? Ada karang taruna, ada pihak yang lainnya," sebutnya. (eyf)


https://jateng.tribunnews.com/2021/0...ini-kata-hakam




Update:



Sabtu-Selasa, 10 Orang Positif Covid Meninggal di Pasar, Jalan, Hotel, dan Rumah


TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejak Sabtu (26/6) hingga Selasa (29/6), 10 orang meninggal dunia karena Covid-19 di luar rumah sakit ataupun tempat karantina.

Rinciannya, masing-masing satu orang meninggal di pasar dandi pinggir jalan, lalu dua orang hotel, dan 6 lainnya menghembuskan napas terakhir di rumah.

Sabtu lalu, gelandangan yang biasa dipanggil Y (70) ditemukan meninggal dunia di lantai 2 Pasar Peterongan.

Sementara pada Minggu (27/6), ada 8 orang yang meninggal dunia karena Covid di luar rumah sakit ataupun tempat karantina.

Mereka adalah warga Krapyak berinisial RE (55) yang menjalani isolasi mandiri rumah.

Lalu S (67), warga Jalan Condrokusumo, Bongsari, Semarang Barat juga meninggal dunia di rumah.

Setelah dicek, ia positif Covid.

Kemudian seorang tunawisma tanpa identitas yang ditemukan meninggal dunia di Jalan Veteran.

Di hari yang sama, warga Subang, Jabar, H (30), meninggal dunia di Hotel Singosari, Semarang Selatan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan jika H positif Covid-19.

Lainnya adalah warga Bandarharjo, S yang juga meninggal dunia di hotel saat isolasi mandiri.

Selanjutnya, orang meninggal dunia karena Covid-19 juga ditemukan di Depok dan Sendang Indah Barat, Muktiharjo Lor, Genuk.

Terakhir adalah SAS, warga Ciputan, Tangerang Selatan, Banten yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos di Kelurahan/Kecamatan Gayamsari.

Sedangkan pada Selasa (29/6), R (77) ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah di Jalan Madukoro Raya, Semarang Barat.

Korban merupakan warga Lamper Lor, Semarang Selatan.

Di tengah pandemi, saat menjumpai orang meninggal dunia di tempat umum, proses evakuasi sedikit lebih ribet dibanding dalam kondisi normal.

Menanggapi hal itu Ketua Kelompok Staf Medis Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP dr Kariadi Semarang, dr. Raden Panji Uva Utomo, MH., Sp. KF mengatakan, warga tak perlu panik menghadapi jenazah Covid-19.

Namun demikian, warga harus benar-benar hati-hati.

Prinsipnya penanangan orang meninggal dengan Covid-19 harus dilengkapi pengaman.

Menurutnya, Corona menular melalui reseptor penerima virus semisal mulut, hidung, dan mata.

"Maka daerah-daerah itu diamankan.

Mulut dengan masker, mata dengan kacamata atau face shield.

Tubuh tidak perlu hazmat, cukup dengan gaun dapur atau jas hujan," katanya, Rabu (30/6).

Dia menyebut, jenazah pasien Covid-19 yang baru meninggal masih berpotensi menularkan virus.

Bisa saja, di dalam tubuh jenazah terdapat virus aktif atau virus menempel di benda-benda yang berada di sekitar korban.

"Keluarga atau orang hendak mendekat ke korban harus mengamankan diri dari kemungkinan dari masuknya virus ke tubuh melalui reseptor tersebut," jelas dia.

Ia menjelaskan, ada dua cara penularan Corona, yakni langsung dan tidak langsung.

Cara langsung adalah ketika bertatap muka dengan penderita Covid-19.

Sementara cara tidak langsung adalah ketika virus menempel di benda lalu ada orang yang menyentuh barang tersebut.

"Prinsipnya jangan lupa 5 M, jaga pola makan, dan jangan lupa gembira," tambahnya.

Sementara relawan spesialis Pertolongan Pertama (PP) PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti, ketika masyakarat dihadapkan kejadian tersebut hendaknya melakukan pertolongan pertama.

Namun berhubung saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, pertolongan pertama yang dilakukan bukan secara medis melainkan reaksi cepat menghubungi pihak terkait seperti Ambulance Hebat, kepolisian, atau unsur terkait lainnya.

Menanggapi tunawisma yang meninggal dunia karena Covid-19, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam menerangkan, hal itu menandakan sebaran kasus sudah luas.

"Orang bilang disinfektan tidak ada gunanya, tapi ternyata orang di pinggir jalan terpapar.

Makanya, di satu sisi lingkungan dibersihkan, di sisi lain mari membiasakan diri tertibkan prokes dan vaksinasi digalakkan," ujar Hakam kemarin.

Menurut Hekam, orang yang meninggal karena terpapar Covid-19 tidak perlu ditakuti.

Justru, yang perlu diwaspadai adalah masyarakat yang masih hidup karena mereka bisa memaparkan atau menularkan virus.

Meski cairan yang keluar dari seluruh lubang jenazah Covid-19 kemungkinan ada infeksius, namun hal itu bisa diantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).

Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang sedang meminta seluruh pihak baik kecamatan, kelurahan, relawan, maupun Disperkim yang memiliki ambulan jenazah untuk bergerak bersama menangani apabila ada orang atau warga yang meninggal mendadak.

Pasalnya, tenaga kesehatan (nakes) sudah kewalahan melakukan tracing, vaksinasi, dan merawat warga yang terpapar Covid-19 baik di tempat isolasi.

"Kami dari Dinkes memastikan jika ada warga yang meninggal karena Covid-19.

Teman-teman OPD lain kolaborasi menangani bersama karena ini menjadi tanggungjawab bersama bukan Dinkes saja.

Semua bisa ikut memberi layanan walaupaun dia (warga, red) meninggal," jelas Hakam.

Jika nakes sudah melakukan pemeriksaan ada gelandangan atau warga meninggal karena terpapar Covid-19, Hakam berharap ada kolaborasi penanganan dengan instansi lainnya untuk bersama-sama melakukan pemulasaran dan memakamkan secara protokol kesehatan.

"Kalau sudah dirapid teman-teman puskesmas, pemulasaran jenazah harus secara protokol kesehatan.

Memandikan pakai APD. Siapa yang memandikan?

Ada karang taruna, ada pihak yang lainnya," sebutnya. (iwn/eyf)

https://jateng.tribunnews.com/2021/0...otel-dan-rumah

Komen TS:
positif thinking aja, mungkin ini upaya pemerintah utk memberantas gepeng emoticon-Wkwkwk
Diubah oleh joyfullife 01-07-2021 10:06
bagask
bagask memberi reputasi
1
1.1K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
adamyvonAvatar border
adamyvon
#2
Mati kena kopet lebih mulia drpd mati kelaparan

Terima kasih cina roket nya sdh tiba di Indonesia emoticon-Imlek












Bismillah komisaris Tesla
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.