- Beranda
- Stories from the Heart
Istriku Ternyata Bukan Manusia !
...
TS
mr..dr
Istriku Ternyata Bukan Manusia !
Quote:

note: cerita ini hanyalah cerita fiksi, kesamaan nama dan tempat di cerita ini hanyalah kebetulan saja
DILARANG MENYALIN SEBAGIAN ATAU SELURUH CERITA ATAU IDE DAN ALUR CERITA YANG ADA DI SINI TANPA IJIN DARI PENULIS.
INDEX> dibaca sesuai urutan biar gak bingung dan tersesat
part 1 ____page 1
part 2____disini
part 3____disini
part 4____disini
part 5____disini
part 6____disini
part 7____warning!!! 18+ only
part 8____disini
part 9____disini
part 10___disini
TAMAT ???
part 11___disini
TRILOGI 1 ; Scifi Movie ___disini
part 12___disini
part 13___disini
part 14___disini
part 15___disini
part 16___disini
part 17___disini
part 18___disini
part 19___disini
part 20___disini
part 21___disini
part 22___disini
part 23___disini
part 24___disini
part 25___disini
part 26___disini
part 27___disini
part 28___disini
part 29___disini
part 30___disini
part 31___disini
part 32___disini
part 33___disini
part 34___disini
part 35___disini
part 36___disini
part 37___disini
part 38___disini
TRILOGI 3 ; disini
Cerita yg sama dari part 19 sampai part 38 dengan POV orang ketiga,
TRILOGI 2 ; Romantic Movie___disini
tips and tricks part 1 ___disini
tips and tricks part 2__disini
tips and tricks part 3___disini
JAWABAN POLLING ; C. Dua-duanya mati
Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 17 suara
Siapakah yang akan mati di akhir cerita ini?
Indra
24%
Siti
24%
Dua-duanya mati
6%
Tidak ada yang mati
47%
Diubah oleh mr..dr 06-10-2021 16:42
irriducibili69 dan 39 lainnya memberi reputasi
34
33.2K
909
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mr..dr
#107
part 21
Didalam kamarku, aku tiduran di atas kasur perasaan bingung dan galau, tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya,
“ndra, ibu mau ngomong”
Pintu dibuka dan Bu Udin duduk di tepi kasur anaknya
“ibu mau marah juga ya?” tanya Indra
“enggak,..ibu cuma mau dengar alasanmu”
“beneran ibu gak marah?”
“iya”
“Bu, dia itu perempuan yang ada dalam mimpiku”
“maksudnya begitu kamu lihat dia, terus terbayang-bayang dalam mimpi gitu?’
“bukan gitu bu,… dia ada dalam mimpi indra setahun yg lalu”
“hah?”
“sebelum orang-orang tahu tentang Siti, Siti udah ada dalam mimpi indra setahun yang lalu, sama persis orangnya,”
“ohh,..gitu, makanya kamu nekat lamar dia”
“iya bu”
“ibu gak marah sama kamu, kamu udah dewasa dan tau mana yang terbaik buat dirimu sendiri”
“makasih bu”
“tapi ndra,..ibu mohon kamu jangan marah sama bapakmu ya, …bapakmu itu punya pertimbangan sendiri, dan dia itu sayang sama kamu, karena kamu kan anak laki-laki satu-satunya”
“iya bu,..”
“ya udah, ibu mau tenangin bapakmu dulu”
“makasih ya bu”
Ibu keluar dari kamarku meninggalkan rasa sayang yang begitu besar pada anaknya, selalu saja begitu, masih sama seperti dulu.
Ya begitulah ibuku, wanita yang penuh kasih sayang kepada anaknya itu memang selalu saja jadi penengah kalo ada yang berseteru, kata-katanya bagaikan cahaya kebijaksanaan yang penuh kasih sesuai dengan nama aslinya, Nur Rahayu Syafiattudin binti Jamaluddin
“ndra, ibu mau ngomong”
Pintu dibuka dan Bu Udin duduk di tepi kasur anaknya
“ibu mau marah juga ya?” tanya Indra
“enggak,..ibu cuma mau dengar alasanmu”
“beneran ibu gak marah?”
“iya”
“Bu, dia itu perempuan yang ada dalam mimpiku”
“maksudnya begitu kamu lihat dia, terus terbayang-bayang dalam mimpi gitu?’
“bukan gitu bu,… dia ada dalam mimpi indra setahun yg lalu”
“hah?”
“sebelum orang-orang tahu tentang Siti, Siti udah ada dalam mimpi indra setahun yang lalu, sama persis orangnya,”
“ohh,..gitu, makanya kamu nekat lamar dia”
“iya bu”
“ibu gak marah sama kamu, kamu udah dewasa dan tau mana yang terbaik buat dirimu sendiri”
“makasih bu”
“tapi ndra,..ibu mohon kamu jangan marah sama bapakmu ya, …bapakmu itu punya pertimbangan sendiri, dan dia itu sayang sama kamu, karena kamu kan anak laki-laki satu-satunya”
“iya bu,..”
“ya udah, ibu mau tenangin bapakmu dulu”
“makasih ya bu”
Ibu keluar dari kamarku meninggalkan rasa sayang yang begitu besar pada anaknya, selalu saja begitu, masih sama seperti dulu.
Ya begitulah ibuku, wanita yang penuh kasih sayang kepada anaknya itu memang selalu saja jadi penengah kalo ada yang berseteru, kata-katanya bagaikan cahaya kebijaksanaan yang penuh kasih sesuai dengan nama aslinya, Nur Rahayu Syafiattudin binti Jamaluddin
Quote:
piaupiaupiau dan 5 lainnya memberi reputasi
6