Di beberapa postingan Ane yang sebelumnya, beberapa diantara kalian yang nyebutin gameini sebagai game horor favoritnya di PS2, yang berarti bisa Ane asumsikan kalo game garapan FromSoftware yang rilis eksklusif di PS2 pada 1 April 2004 ini cukup nge-hype di Indonesia. Tapi sayang, game ini kalah pamor dengan game-game horor ternama di PS2 lainnya, sebut saja Silent Hill & Resident Evil. Padahal, Kuon ini digarap sama studio yang sama dengan Sekiro, Bloodborne dan Dark Souls.

Jauh sebelum J-Stars Victory Vs & Jump Forceada, game inilah yang berhasil menggabungkan 3 judul manga/anime ternama dunia ke dalam sebuah anime crossover fighting game, yakni Dragon Ball, One Piece dan Naruto. Game yang dibesut oleh Bandai Namco ini dirilis serempak di konsol PS2 dan Nintendo Gamecube pada 20 Juli 2006. Meskipun Bandai Namco sudah membuat game ini se-hype mungkin, tapi game ini gak terlalu banyak diminati di pasar Amerika dan Eropa, sementara di pasar Asia (khususnya Indonesia), game ini cukup digilai oleh para pemainnya, termasuk anak-anak di tempat rentalan Ane dulu.

Di tempat rentalan Ane, gameini banyak dimainkan oleh pemain dengan rentang usia remaja hingga dewasa. Game first person shooter ini menyajikan elemen action yang asik ditambah dengan temanya yang dark dan alur cerita yang menarik. Darkwatch sendiri merupakan sebuah game besutan High Moon Studios yang berkolaborasi dengan CAPCOM & Ubisoft sebagai publisher nya (CAPCOM sebagai publisher untuk pasar Amerika, sementara Ubisoft untuk pasar Eropa). Game ini dirilis untuk konsol PS2 dan Xbox pada 16 Agustus 2005.

Keputusan High Moon Studios untuk menggaet CAPCOM dan Ubisoft untuk diajak kolaborasi malah membuat hype dari game hanya berjalan dalam waktu yang singkat, pasalnya game ini kalah pamor dengan game-game andalannya CAPCOM dan Ubisoft saat itu, yakni Resident Evil 4, Prince of Persia & Rayman.

Sama halnya dengan "Darkwatch", di tempat rentalan Ane gameini digemari oleh kalangan pemain remaja hingga dewasa. Tapi, kalo dibikin perbandingannya, anak-anak gede/remaja di tempat Ane lebih banyak mainin "Darkwatch", kalo yang dewasa (kebanyakan Bapak-bapak sih) mereka lebih suka main Black. Terus terang Ane aja baru pertama kali nyobain "Black" itu tahun 2020 kemarin. Dan dari situ, Ane jadi paham kenapa banyak Bapak-bapak di tempat Ane suka sama game ini. Elemen action yang intense dan gameplay-nya yang seru jadi alasannya.

Fun fact, "Black" adalah salah satu karyanya Criterion Games & Electronic Arts (EA), 2 perusahaan game ternama yang dikenal dengan serial Need for Speed & Burnout. Gara-gara 2 serial game itulah yang bikin hype dari game rilisan 24 Februari 2006 ini jadi tenggelam di pasar luar negeri. Game ini dirilis untuk konsol PS2, Xbox dan Xbox 360.

2 game fightingyang satu ini selalu menjadi pesaing terberat dari serial Tekken di PS2, khususnya di pasar Indonesia. Satu hal yang menarik dari Bloody Roar adalah fitur "evolusi" yang dapat mengubah wujud karakter yang kita gunakan menjadi sosok manusia setengah hewan, mulai dari Serigala, Harimau, Bunglon, Kelelawar, sampai Serangga.

Berbanding terbalik dengan pasar Indonesia, di luar negeri "Bloody Roar" selalu dipandang sebelah mata oleh para pemain di sana. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bermain "Tekken" ketimbang "Bloody Roar". Dan hal itulah yang membuat game ini tidak dilanjutkan ke seri kelimanya. Gak cuma itu, alasan lain mengapa kita tidak akan mendapatkan game "Bloody Roar 5" adalah karena salah satu developer nya, yakni Hudson Soft sudah gulung tikar pada tahun 2012 silam, sementara developer "Bloody Roar" yang satunya lagi, yaitu Eighting lebih berfokus untuk menggarap game-game lainnya, salah satunya adalah serial Kamen Rider. Untuk Bloody Roar 3, game ini awalnya dirilis di Arcade (Dingdong) pada Desember 2000, kemudian di porting ke versi PS2 pada 1 Maret 2001. Sementara Bloody Roar 4 dirilis eksklusif untuk PS2 pada 11 November 2003.

Di circleAne, Monster Hunter adalah game-nya anak-anak "elite". Mereka yang suka sama game ini bakalan bikin kubunya sendiri sambil ngebahas tentang "Monster Hunter", mulai dari hasil buruan mereka, ajang pamer inventory sampe sharing info, tips & trik. Karena Ane diajarin sama orang tua buat berteman dengan siapa saja tanpa memandang status sosial, ras, suku dan agama, Ane bisa dengan leluasa gabung dan bercengkrama sambil berusaha buat memahami percakapan mereka, ya...walaupun sampai sekarang Ane gak pernah tertarik buat nyoba main sih. Meski begitu, Ane seenggaknya jadi tau sedikit tentang game besutan CAPCOM yang satu ini.

Memang, pada saat itu "Monster Hunter" masih tergolong sebagai game baru yang dipandang sebelah mata sama orang-orang. Tapi, CAPCOM gak menyerah hingga akhirnya nama "Monster Hunter" pun jadi salah satu ladang uangnya CAPCOM selain Street Fighter dan Resident Evil. "Monster Hunter" sendiri pertama kali dirilis di PS2 pada 11 Maret 2004, kemudian di porting ke konsol Nintendo Wii pada 23 April 2009.

Di saat SmackDownsempet di banned di tempat-tempat rental PS gara-gara kasus bocil meninggal akibat niru gerakan-gerakannya, Def Jam series pun hadir sebagai alternatifnya. Tapi, saat "SmackDown" masih merajai tempat-tempat rental PS, "Def Jam" lah yang jadi pesaing terberatnya, sama halnya kayak "Tekken" vs "Bloody Roar".

Hal unik dari "Def Jam series" adalah fitur Blazing Moves, sebuah fitur yang bisa kita aktifkan apabila special bar kita terisi penuh usai melayangkan sejumlah serangan kepada lawan. Dengan "Blazing Moves" tersebut, kita bisa menghabisi nyawa lawan sekaligus (jika kita beruntung), atau memberikan dampak serangan yang sangat besar terhadap lawan kita. Hal unik lainnya dari serial ini adalah karakternya yang merupakan para penyanyi hip-hop, R&B dan rapper ternama asal Amerika Serikat, sebut saja DMX, Sean Paul, Method Man, Xzibit sampai Snoop Dogg. Akan tetapi, dengan fitur-fitur menarik tersebut ternyata tidak menambah hype dari para pemain di negara asalnya, yakni Amerika Serikat, berbeda dengan para pemainnya di Indonesia.

Meskipun game ini adalah garapannya EA, tapi pamornya masih kalah dengan pamornya Need for Speed, Burnout, sampai FIFA Street. "Def Jam series" dibuka dengan game pertamanya, yaitu Def Jam Vendetta, yang rilis serentak di konsol PS2 dan Nintendo GameCube pada 1 April 2003. Disusul dengan game keduanya yang bertajuk Def Jam Fight For NY, dirilis untuk konsol PS2, GameCube dan Xbox pada 21 September 2004.

Cukup mengejutkan sih ngeliat Naruto : Ultimate Ninja seriesada di daftar ini. Tapi, menurut Ane rasanya wajar aja kok, karena di pasar Amerika dan Eropa, "Naruto" masih belum terlalu nge-hype banget kayak sekarang. Beda lagi dengan pasar Asia, terutama Indonesia. Di sini, "Ultimate Ninja series" yang paling nge-hype itu dari Ultimate Ninja 3-5, tapi kalo di tempat Ane, hype-nya "Ultimate Ninja series" itu udah dimulai sejak Ultimate Ninja 2.

Serial ini dimulai dengan Naruto : Ultimate Ninja yang dirilis eksklusif di PS2 pada 23 Oktober 2003. Kemudian, serial "Ultimate Ninja" ini ditutup dengan Naruto Shippuden : Ultimate Ninja 5 yang dirilis pertama kali pada 20 Desember 2007. Setelah itu, serial game "Naruto" pun dilanjutkan dengan serial Ultimate Ninja Storm yang dirilis eksklusif untuk PS3 dan Ultimate Ninja Heroes di PSP.

Yap, jangan kaget kalo Fatal Frame seriesbisa masuk ke dalam daftar ini. Sayang banget game horor dengan gameplay-nya yang ikonik ini kurang diperhatikan oleh para pemainnya di pasar Amerika dan Eropa. Dan lagi-lagi, franchise Silent Hill & Resident Evil lah yang bikin nama franchise ini tenggelam.

Series ini dibuka dengan game pertamanya yang dirilis di PS2 pada 13 Desember 2001 dan Xbox pada 22 November 2002. Disusul dengan game keduanya yang berjudul Fatal Frame 2 : Crimson Butterfly, rilis di PS2 pada 27 November 2003 dan di Xbox pada 1 November 2004. Terakhir, Fatal Frame 3 : The Tormented menjadi penutup trilogi "Fatal Frame" di PS2. Game ini dirilis eksklusif di PS2 pada 28 Juli 2005.

Ya, kalian gak salah baca. Tenchu seriesmemang sangat digemari oleh para pemainnya di Indonesia, tapi nyatanya, serial ini dicap sebagai salah satu Serial Game Paling Underrated di pasar Amerika dan Eropa. Sayang banget salah satu mahakaryanya FromSoftware ini lagi-lagi dipandang sebelah mata, padahal dari segi gameplay dan ceritanya sangat menarik buat diikuti.

Di PS2, cuma ada 2 judul game "Tenchu" yang dirilis, Wrath of Heaven & Fatal Shadows. Untuk "Wrath of Heaven", game ini dirilis untuk konsol PS2 (3 Maret 2003), Xbox (10 Maret 2004) dan PSP (27 Agustus 2009). Sementara "Fatal Shadows" dirilis di PS2 (22 Juli 2004) dan PSP (28 Januari 2010).

Yap, kalian gak salah baca lagi. Sengoku Basara seriessendiri hanya laku keras di pasar Asia saja (termasuk Indonesia), sementara di pasar Amerika dan Eropa, series ini hanya sedikit orang yang tau. Jangankan game-nya, manga & anime nya pun gak banyak orang Amerika dan Eropa yang tau soal itu. Tapi, Ane rasa ada alasan lain dibalik itu, salah satunya adalah Samurai Warriors series. Ya, dibandingkan "Basara", "Samurai Warriors" jauh lebih populer. Series "Basara" sendiri dibuka dengan game pertamanya yang dirilis pada 21 Juli 2005. Untuk pasar Amerika dan Eropa, "Sengoku Basara" diganti namanya menjadi Devil Kings, guna menyesuaikan produknya dengan kondisi pasar. Sayangnya, sejak awal game-nya pun series ini kurang diminati oleh para pemain. Sejak saat itu, CAPCOM selaku developer pun lebih memilih untuk memfokuskan "Sengoku Basara" di pasar Asia.

Di PS2, ada 4 judul game "Basara" yang dirilis, Sengoku Basara (Devil Kings), Sengoku Basara 2, Sengoku Basara X dan yang paling populer di pasar Indonesia adalah Sengoku Basara 2 : Heroes. Buat yang nanya apakah ada perbedaan antara "Sengoku Basara 2" dengan "Sengoku Basara 2 : Heroes"? Sebetulnya perbedaan antara kedua game tersebut ibarat series Dynasty Warriors. Kan ada tuh "Dynasty Warriors" biasa sama yang "Dynasty Warriors Empires" atau gak "Dynasty Warriors Extreme Legends". Bedanya, judul game "Dynasty Warriors" yang ada tambahan "Empire" atau "Extreme Legends" itu lebih ke ekspansi dari game "Dynasty Warriors" biasa. Ekspansi tersebut bisa berupa karakter, senjata, maupun levelnya.

Yap, Ane yakin kalian pasti bakalan ngelakuin hal di atas tiap kali main gameyang satu ini. Surprisingly, di negara asalnya sendiri, yaitu Amerika Serikat game balap sepeda ini gak banyak orang yang tau. Sementara itu di Indonesia, inilah salah satu game balapan wajib di beberapa tempat rental PS.

Fun fact, Incognito Entertainment selaku developer dari Downhill adalah developer yang sama dengan yang membuat serial Twisted Metal. Gak cuma itu, fakta menarik lainnya seputar Incognito Entertainment adalah perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaannya Sony Computer Entertainment. Tapi sayang, perusahaan ini sudah gulung tikar pada tahun 2009 lalu. Soal perilisan, game eksklusif PS2 ini dirilis pada 23 Juli 2003.

Dari salah satu sumber yang Ane dapet, para fans Mortal Kombatdi Amerika dan Eropa awalnya "trauma" dengan game-game spin-off "Mortal Kombat" semenjak game Mortal Kombat Mythologies : Sub Zero & Mortal Kombat : Special Forces rilis di PS1 (yang mana hasil akhirnya tidak sesuai ekspektasi para fans). Mereka takut kalau hasil akhir dari game ini bakalan sama kayak 2 game spin-off sebelumnya. Bahkan, dibanding sama Indonesia yang lebih milih "Shaolin Monks" ketimbang game "Mortal Kombat utamanya (kayak Deadly Alliance, Deception dan Armageddon), para fans "Mortal Kombat" di sana lebih milih untuk mainin game utama "Mortal Kombat". Tapi pada akhirnya, Shaolin Monks menjadi salah satu game "Mortal Kombat" yang ditunggu banget kelanjutan ataupun versi remake-nya sama fans di beberapa tahun terakhir. "Shaolin Monks" sendiri dirilis serempak di PS2 dan Xbox pada 16 September 2005.

Banyak media internasional yang masukin gameini ke daftar Game Underrated PS2. Ya, dari faktanya saja gak banyak orang luar sana yang tau kalo game ini diadaptasi dari film berjudul sama yang dirilis pada tahun 1979 silam, cuman bedanya dari segi cerita versi game-nya ditambahkan beberapa background story dari para karakternya, sebut saja Cleon, Vermin, Snow, Swan, Cochise, Ajax, Fox, Cowboy sampai Rembrandt. Meskipun game ini merupakan salah satu mahakaryanya Rockstar Games, tetep aja cuy, gak banyak orang yang tau soal keberadaan game The Warriors. "The Warriors" pada awalnya dirilis serempak buat PS2 dan Xbox tanggal 17 Oktober 2005. Barulah di tanggal 12 Februari 2007, versi PSP dari game ini pun dirilis.

Ya, God Handjuga termasuk ke dalam daftar Game Underrated PS2 nya media internasional. Gak banyak orang luar negeri yang tau soal game ini pada awal perilisannya, sekalipun game ini dibikin oleh CAPCOM atas arahan Shinji Mikami, sang Bapak Resident Evil, Dino Crisis, Devil May Cry dan The Evil Within. Pada awalnya, Shinji Mikami emang sengaja mau bikin suatu game yang punya mekanisme gameplay yang unik, menantang dan gokil, juga dikhususkan bagi mereka yang ngakunya pro gamer. Sayangnya, segala ciri khas dari game ini, bikin namanya gak terlalu dikenal oleh para gamer di sana. Namanya pun seolah-olah ditenggelamkan oleh "Resident Evil" dan "Devil May Cry". "God Hand" sendiri merupakan game eksklusif PS2 yang dirilis pada 14 September 2006.