Entah kenapa anak suka sekali jalan-jalan melewati sungai, setiap membeli sesuatu harus muter dulu hanya untuk melihatnya.



Ada kejadian yang membuat hati geram, ada seorang bapak-bapak membawa kantong plastik putih isinya penuh dengan sampah dengan santainya melempar ke dalam sungai.





Seandainya saya menjadi Pak Haji Udin di film Adit Sopo Jarwo yang selalu menjaga kebersihan sungai lingkungannya, sudah saya denda orang tersebut, padahal rumahnya di pinggir sungai dan sudah pasti kalau banjir terkena dampaknya, banjir mengeluh tetapi mereka sendiri yang merusak lingkungannya, sungguh terlalu!



Tidak bisakah mereka memulai diri sendiri disiplin untuk tidak membuang sampah meskipun hanya sebungkus bungkusan permen.

Perbuatan kecil tetapi berdampak besar untuk lingkungan kita sendiri, perbuatan tidak membuang sampah sembarangan sudah saya ajarkan kepada anak sedini mungkin, membuang sampah pada tempatnya, meskipun hanya selembar daun kering, bisa karena terbiasa.

Selain melatih diri dan keluarga untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena kebersihan daripada iman, ada hal-hal kecil yang saya lakukan demi investasi lingkungan sekitar, sudah pasti untuk kita dan dari kita.







Pasti kaskuser masih ingat yang sempat viral kemarin membuang kue lebaran lengkap dengan toples-toplesnya, nah dari pada dibuang, mending buat tempat ikan atau peralatan lainnya selain makanan jika toples tersebut tidak worth it untuk refill makanan kembali.



Bisa juga untuk tempat tanaman seperti cabai atau tanaman hias lainnya, selain mengurangi sampah plastik, pun menambah hijau perkarangan rumah.







Meskipun kini di lingkungan kita sudah banyak yang menyediakan tempat sampah yang di pisah-pisah, tetapi masih banyak yang saya lihat tidak sesuai, di tempat sampah tulisan organik, akan tetapi dibuang buat sampah plastik begitu pun sebaliknya.



Melalui thread ini saya ingin mengajak memulai dari disiplin diri membuang sampah sesuai fungsinya, agar bisa di recycleoleh karang taruna atau bank sampah.

Kebetulan untuk sampah plastik kami membakarnya dan untuk sampah organik dibuang di kebun khusus sampah organik untuk dijadikan pupuk.





Untuk mengurangi sampah plastik biasakan membawa wadah saat membeli makanan lauk pauk, atau hanya membeli gorengan.





Mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless, jadi setiap membeli es katakan sama pembeli, "tidak usah pakai sedotan."

Penggunaan sedotan stainlessuntuk anak-anak harus diperhatikan penggunaannya, harus ada pengawasan orang dewasa.






Salah satu mengurangi sampah plastik sudah dimulai di minimarket-minimarket, jadi memang sudah secara paksa kita selalu membawa kantong belanja.

Jadi setiap ke mana-mana selalu sediakan kantong belanja di tas kaskuser ya, ada kok yang di lipat kecil jadi besar, harganya lumayan murah, saat itu saya hanya membeli Rp. 10.000,-



Beberapa perbuatan kecil yang sudah saya lakukan untuk investasi lingkungan sekitar, menabung kebaikan dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, untuk membiasakan membuang bungkus permen pada tempatnya, kalau belum bisa juga? Jangan kesal jika lingkungan, alam marah kepada kita!