emlysofianaAvatar border
TS
emlysofiana
Hati yang Dirudapaksa Berkali-kali
Aku ingin jatuh cinta tanpa ada rasa takut yang tumpah ruah. Menikmati masa pendekatan dengan sikap manis dan manja-manja. Tanpa harus dituntun curiga atau marah-marah. Layaknya orang lain yang ketika jatuh cinta terkesan pasrah, terlena dalam kungkungan asmara. Bukan sepertiku yang pemikir sampai apa pun terlihat celanya. Aku ingin seperti dulu, mudah percaya, setia, dan mungkin rela melakukan apa saja. Sayangnya semua itu memburai bersama luka-luka yang belum sepenuhnya pulih dari trauma.

Aku ingin jatuh cinta tanpa ada rasa takut yang tumpah ruah. Memiliki sandaran ketika diterpa lara. Ada satu orang yang sanggup mendengarkan setiap keluh kesah lantaran cinta, bukan karena kasihan semata. Tempat bertukar pikiran yang memang dibutuhkan oleh beberapa anak remaja yang beranjak dewasa sepertiku. Aku mencoba terlatih menerima keadaan dan situasi, tetapi mengapa sakit itu masih menggumpal di sekujur tubuh? Memerangi rasa percaya, manja, dan sebagian besar rasa. Hatiku bukan lagi rumah ternyaman untuk pulang. Melainkan wisata air mata tempat tualang.

Rasanya baru kemarin mencoba membuka hati dengan susah payah. Menghalau semua pikiran negatif yang berdesakan memenuhi rongga kepala. Lantas kenapa hari ini kembali kacau balau ditimpa badai nestapa? Siapa yang salah? Tidak ada. Semua orang berhak pergi walau aku menahannya untuk di sini. Aku tahu tidak ada sesuatu yang abadi. Namun, caramu pergi membuatku bersikukuh sendiri. Mengubah cara pandangku terhadap dunia. Aku tidak marah, hanya kecewa. Ini bukan salahmu, ini salahku yang salah menitipkan rasa.

Aku tahu, kamu hanya orang yang dipinjam Tuhan untuk menguatkanku. Membuatku lebih dewasa, tidak cepat berputus asa, dan belajar mengalah saat berseteru. Tidak ada alasan untuk membencimu, sebab akulah yang mengizinkan kamu masuk ke dalam hidupku. Memang tidak perlu ada yang disesali. Sekali pun keputusanku saat itu untuk mengenalmu lebih dalam lagi. Tidak ada yang indah dari larangan yang dilanggar penuh pembenaran. Seperti menyelam tanpa tabung oksigen, aku sekarat memaki keadaan.

Aku kewalahan menyiasati diriku sendiri agar pulih. Bekas-bekasnya yang mengganggu supaya sirna, lalu seperti sedia kala. Katakan padaku bagaimana caranya sembuh? Setelah hati yang rapuh disiksa karena cinta masa muda. Benar, tidak ada obat terbaik selain waktu dan aku harus menikmati semua ini dengan rasa percaya diri tinggi. Percaya bahwa diriku kuat dan tidak akan tersesat dalam labirin nikmat laknat. Aku tidak akan menggadaikan kehidupan yang mahadahsyat ini demi bunuh diri karena berharap masalah lekas undur diri. Tidak akan, aku akan tetap gagah mempertahankan napas untuk menyambut dunia. Meskipun dunia tidak menyambutku dengan bahagia.

Quote:
Diubah oleh emlysofiana 08-06-2021 01:14
si.naga
si.naga memberi reputasi
1
1.1K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Tampilkan semua post
pecuseAvatar border
pecuse
#6
Judul e sadisss
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.