Seiring berjalannya waktu, sampah-sampah plastik di muka bumi makin tak terbendung jumlahnya. Sampah-sampah tersebut kemudian mengalir dari hulu ke hilir hingga mencapai lautan lepas. Tak jarang kita temui kondisi perairan yang memprihatinkan, sebagai contoh Great Garbage Patch yang ada di Samudera Pasifik.

Solusi demi solusi telah dikeluarkan untuk menekan jumlah peredaran sampah plastik di muka bumi ini. Namun mau bagaimanapun caranya saat ini belum ada langkah efektif karena produksi plastik lebih banyak daripada daur ulangnya. Beruntungnya di 2021 ini telah muncul konsep baru yang brilian untuk mengatasi sampah-sampah yang terapung di lautan. Penasaran seperti apakah konsep tersebut, yuk cermati thread berikut!

Yvan Bourgon selaku founder dari konsep The Manta ini mengatakan bahwa kapal ini kelak akan mengatasi 1/3 jumlah pencemaran plastik di lautan. Kapal tersebut nantinya dilengkapi panel surya agar dapat beropreasi lebih lama tanpa harus berkali-kali bersandar mengisi bahan bakar.

Ia juga menjelaskan bahwa nantinya didalam kapal tersebut akan tersedia teknologi pengurai sampah plastik. Jadi sampah yang telah masuk tidak hanya ditimbun tetapi akan diubah menjadi senyawa gas layaknya gas bumi yang bisa menjadi bahan-bakar untuk kapal ini beropreasi.

Prototype The Manta ditargetkan rampung 2024 dan untuk mengatasi 1/3 pencemaran di lautan telah diestimasi membutuhkan hanya 400 kapal. Kapal ini memiliki panjang 56 meter yang artinya cukup luas untuk menampung sampah plastik.
Nantinya mekanisme penangkapan sampah yang digunakan menganut konsep "Convenyor Belt". Sebagai ilustrasi bayangkan saja mekanisme tersebut seperti treadmill.

Jadi mekanisme yang akan dijalankan yakni sampah akan ditarik mengunakan convenyor belt besar yang ada di kapal. Kemudian sampah akan dipisahkan dan dikeringkan di mesin pemisah. Sampah selanjutnya akan dibakar yang mana gas hasil pembakaran sampah akan digunakan untuk menggerakan turbin kapal dan juga generator pembangkit listrik kapal.

Yvan Bourgon

Disamping pembakaran sampah yang terdengar tidak ramah lingkungan, ternyata hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan sangat matang oleh Yvan Bourgon. Jadi nantinya gas hasil pembakaran sampah telah didesain supaya tidak akan sampai ke lingkungan dengan menciptakan chamber kedap udara. Kemudian tekanan yang dihasilkan dari gas tersebut juga digunakan untuk menggerakan turbin dan generator listrik.

Dengan adanya sistem panel surya dan gas dari pembakaran sampah. Kebutuhan listrik kapal 70% telah tercukupi. Sehingga bisa lebih lama membersihkan sampah. Bourgon berharap inovasi kapal penangkap sampah ini akan memberikan persiapan untuk menghadapi lonjakan sampah yang mencapai 3x lipat pada tahun 2060 mendatang.

Wah udah bentuknya keren menyerupai ikan pari, fungsinya juga tidak kalah penting pula. Walaupun kapal ini bisa membantu mengumpulkan sampah di lautan hingga 1/3 total sampah dunia, tetap saja kita tidak bisa serta merta mengandalkan kapal ini saja.

Kalau bumi kita mau bersih dari sampah, ya ada baiknya kita mulai dari diri sendiri dahulu seperti mengurangi penggunaan plastik, membawa kantung belanja sendiri, membuang sampah pada tempatnya dan juga memilah sampah plastik supaya mudah diberikan ke pihak daur ulang.