- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
arieaduh dan 197 lainnya memberi reputasi
188
386.7K
12.1K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#486
Tekad Naning
Aku tersadar dari belenggu nafsuku berkat jitakan keras yang ga kira-kira.
Aku menghentikan aktifitasku, dan membenahi pakaian Naning yang sudah ga karuan.
"Maaf Ning, gue khilaf...!" kataku pada Naning.
"Ga perlu minta maaf. Kamu tahu isi hatiku, dan aku juga yang mancing kamu melakukan hal itu."
"Tetep aja gue ngerasa bersalah...!"
"Udah deh, ga usah dipikirin... Aku masuk dulu ya? Ntar kamu masuk aja ke dalam. Aku mau mandi dulu...!" kata Naning sambil beranjak masuk ke dalam rumah.
Aku menengok ke belakang, pasti Zulaikha yang tadi menjitak kepalaku. Tapi kali ini jitakannya ga kira-kira.
Tapi yang kulihat, hanya ada Menik yang nyengir di situ.
"Tadi kamu yang jitak aku Nik?"
"He'eh... Disuruh mbakyu...!" katanya tanpa rasa bersalah.
"Jitaknya kok keras banget sih... Sakit tahu?"
"Hihi...kalo pelan takutnya ga kerasa. Kan mas Aji sukmanya lagi melayang dibuai asrama...!"
"Asmara...!"
"Iya itu.. Makanya kugetok keras-keras....pake batu...!"
"Apa....? Batu....? Tega banget kamu Nik...!" kataku sambil meraba kepalaku.
Benar saja...ada benjolan di sana.
Menik emang ga kira-kira kalau ngegetok kepala.
"Tuh kan...benjol...!!" ujarku.
"Ga papa... Cuman benjol paling dua hari pulih kok...!" dengan entengnya Menik menjawab.
"Lha...mbakyumu pergi kemana?"
"Ga tahu... Lihat mas ciuman langsung pergi sambil bilang supaya kalo mas udah kelewatan, aku disuruh jitak kepala mas Aji...!"
Hadeehh...ada aja kelakuan kakak beradik ini...
Aku membaringkan diri di gazebo itu... Memikirkan kembali apa yang baru saja aku lakukan dengan Naning. Aku merasa bersalah pada Naning, karena melakukan hal itu tanpa rasa cinta.
Dan aku juga merasa bersalah pada Desi, karena sudah berkhianat.
Tapi itu sudah terjadi, meskipun disesali tak akan merubah apapun.
Hanya janji pada diriku sendiri, untuk lebih menahan diri jika dihadapkan pada situasi semacam itu.
Untunglah, belum sampai kebablasan tadi... Ga bisa kubayangkan akibatnya jika sampai kebablasan.
Ada baiknya juga Menik menjitakku tadi.
"Makasih ya Nik, udah diingetin tadi!"
"Sama-sama mas... Aku sih cuma menjalankan perintah dari mbakyu. Kalo nggak ada perintah, ya aku biarin aja sambil nonton...haha!"
"Anak kecil ga boleh nonton yang begitu... Ga baik..!"
"Lah...salah mas sendiri, ngelakuin itu kok di depanku. Ya sudah, aku nonton aja. Biar tambah pengalaman...hihi!"
Duh..ini anak selalu punya jawaban untuk membela diri. Aku jadi mati kutu dibuatnya...
Ga terasa aku tertidur di gazebo..
Aku terbangun karena kedinginan. Segera aku masuk ke dalam rumah, melalui pintu belakang rumah, langsung tiba di dapur.
Aku melanjutkan langkah menuju ruang keluarga, berencana tidur di sofa.
Tapi tampak Naning sedang duduk di sofa sambil menonton tv.
"Ga dingin po? Kok baru masuk sekarang?" tanyanya begitu melihatku masuk.
"Gue ketiduran tadi di gazebo?"
"Emang ga kedinginan?"
"Lha ini bangun karena kedinginan...!" sahutku.
"Mau diangetin?" katanya sambil memainkan matanya.
Benar-benar godaan yang berat.
Cewe cantik, seksi, mau ngangetin...
"Ogah ah... Mending tidur aja...!" jawabku jaim.
"Kirain mau. Kalau mau, aku suruh nongkrong di atas kompor di dapur, biar anget....!"
"Lo pikir gue sayur, diangetin di kompor?" kataku sambil melotot.
"Ahaha...kirain mau diangetin...!"
Bujug dah...aku dikerjain. Kirain mau diangetin yang ena ena... Ga tahunya......
"Gue tidur dimana nih...? Ngantuk beud gue...!"
"Tidur di kamarku mau?"
"Ogah... Lo ngoroknya keras banget..!"
"Emang pernah tahu aku lagi tidur. Ngarang aja kamu...! Kalau mau, ayo ke kamar...!"
"Ga ah... Gue tidur di sofa aja..!"
"Oh... Bentar, aku ambilin bantal dan selimut." sahut Naning sambil beranjak masuk ke kamar.
Aku menunggu sambil melihat acara tv. Aku pindah-pindah channel tapi ga ada yang menarik.
Aku berbaring di sofa, mencoba memejamkan mata.
Naning keluar membawa bantal dan selimut untukku.
Lalu dia duduk di lantai bersandarkan sofa yang kutiduri. Naning duduk membelakangiku.
"Ji...tahu ga? Baru tadi aku berciuman dengan cowo lho. Dan itu my first kiss...!" ujarnya.
"Oh... Biasanya sama cewe ya?" tanyaku iseng.
"Apa kamu bilang....??? Enak aja, aku ini cewe normal lho...!" katanya sambil mendelik memandangku.
Untung memandang, bukan menendang...hehe.
"Oh...kirain... Udah ah, ga usah dibahas. Tidur aja yuk... Besok gue harus balik ke kost pagi2. Ada kuliah pagi soalnya."
"Halah...bo'ong banget. Besok kan hari pertama masuk kuliah, paling khan masih ngurus sks...!"
Hehe...ketahuan belangnya....
"Emang kenapa sih, kamu pengin buru2 pulang. Ga nyaman ya ngobrol sama aku...?"
"Bukan ga nyaman... Tapi takut tergoda kayak tadi...!" jawabku jujur.
"Hihi...ternyata kamu gampang tergoda ya? Nanti aku godain lagi deh...!"
"Udah ah..gue mau tidur...!" kataku, lalu aku memunggunginya supaya ga diajak bicara terus.
Suasana jadi hening.... Hanya suara tv yang kudengar.
Mungkin Naning sudah pergi ke kamarnya atau menonton tv.
Aku bertahan dalam posisi membelakangi Naning selama 10 menit.
Suasana masih hening... Fix, Naning dah pergi ke kamarnya.
Akupun merubah posisi menjadi telentang, dan...anjrittt....
Muka Naning persis berada di atas mukaku...
"Lo ngapain Ning? Gue pikir, lo udah masuk kamar....!"
"Aku cuman lagi heran Ji... Dari tadi aku lihatin kamu, dan aku jadi bingung sendiri!"
"Lah..bingung kenapa?"
'Heran aja... Kok aku bisa bisanya jatuh cinta sama kamu, padahal aku tahu kamu dah punya cewe. Banyak cowo yang ngejar-ngejar aku, tapi aku cuekin. Tapi begitu ketemu kamu, rasanya ada dorongan kuat buat memiliki kamu... Padahal, maaf nih, yang ngejar-ngejar aku rata-rata lebih segalanya dari kamu...!"
"Nah...kenapa kamu ga milih salah satu aja buat dijadiin pacar?"
'Ga tahu, aku kayak kurang sreg aja sama mereka. Tapi begitu ketemu kamu, kayak chemistry kita nyambung gitu...!"
"Gini aja... Lo tahu, gue cowo yang serba pas-pasan. Nah, lo inget-inget aja semua kekurangan gue, bandingin dengan cowo lain yang lebih dari gue. Nanti pelan-pelan, lo bakal bisa ngelupain gue deh...!" kataku mencoba memberi saran.
"Emang kenapa...? Manusia ga ada yang sempurna. Kamu tahu? Aku kalau sudah menginginkan sesuatu, maka akan aku kejar itu hingga aku dapatkan...! Sekali aku memilih, aku ga akan berpaling pada yang lain...!" katanya tegas.
"Tapi lo tahu kan, kalo gue ga bakal bisa ngebales rasa lo itu?"
"Saat ini mungkin kamu ga bisa. Tapi aku akan berusaha supaya nanti, kamu bisa jadi milikku. Atau tidak jadi milik siapapun...!!"
'Wah...ngancam nih....!"
"Hehe...pokoknya kamu akan jadi milikku. Selamanya... Ingat itu... Bagaimanapun caranya..!"
Busyet...keras kepala banget ni cewe. Udah tahu aku dah punya cewe, tapi dia ga menyerah.
Hadeehhh....bagaimana nasibku selanjutnya ya?
Dasar titisan Wwning yang galak dan keras kepala....
Aku harus mencari akal untuk menjauhkan Naning dari kehidupanku.
Bagaimanapun, aku masih memilih Desi untuk saat ini. Dan aku ga ingin Desi terluka...
Pusing....pusing....
Kenapa aku mesti terlibat dalam masalah asmara seperti ini sih?
Dan ini benar-benar membuatku pusing.
"Dah..kita bicarain besok lagi. Aku tidur dulu deh.. Ngantuk nih...!" aku mencoba menyudahi percakapan tanpa ujung itu.
'Ga boleh... Kamu harus nemenin aku dulu. Percuma dong, kamu nemenin aku di rumah, tapi malah tidur duluan...!"
Waduh... Aku merasakan sesuatu yang ga enak.nih.
Kayaknya bakal begadang semalaman nih....
Aku menghentikan aktifitasku, dan membenahi pakaian Naning yang sudah ga karuan.
"Maaf Ning, gue khilaf...!" kataku pada Naning.
"Ga perlu minta maaf. Kamu tahu isi hatiku, dan aku juga yang mancing kamu melakukan hal itu."
"Tetep aja gue ngerasa bersalah...!"
"Udah deh, ga usah dipikirin... Aku masuk dulu ya? Ntar kamu masuk aja ke dalam. Aku mau mandi dulu...!" kata Naning sambil beranjak masuk ke dalam rumah.
Aku menengok ke belakang, pasti Zulaikha yang tadi menjitak kepalaku. Tapi kali ini jitakannya ga kira-kira.
Tapi yang kulihat, hanya ada Menik yang nyengir di situ.
"Tadi kamu yang jitak aku Nik?"
"He'eh... Disuruh mbakyu...!" katanya tanpa rasa bersalah.
"Jitaknya kok keras banget sih... Sakit tahu?"
"Hihi...kalo pelan takutnya ga kerasa. Kan mas Aji sukmanya lagi melayang dibuai asrama...!"
"Asmara...!"
"Iya itu.. Makanya kugetok keras-keras....pake batu...!"
"Apa....? Batu....? Tega banget kamu Nik...!" kataku sambil meraba kepalaku.
Benar saja...ada benjolan di sana.
Menik emang ga kira-kira kalau ngegetok kepala.
"Tuh kan...benjol...!!" ujarku.
"Ga papa... Cuman benjol paling dua hari pulih kok...!" dengan entengnya Menik menjawab.
"Lha...mbakyumu pergi kemana?"
"Ga tahu... Lihat mas ciuman langsung pergi sambil bilang supaya kalo mas udah kelewatan, aku disuruh jitak kepala mas Aji...!"
Hadeehh...ada aja kelakuan kakak beradik ini...
Aku membaringkan diri di gazebo itu... Memikirkan kembali apa yang baru saja aku lakukan dengan Naning. Aku merasa bersalah pada Naning, karena melakukan hal itu tanpa rasa cinta.
Dan aku juga merasa bersalah pada Desi, karena sudah berkhianat.
Tapi itu sudah terjadi, meskipun disesali tak akan merubah apapun.
Hanya janji pada diriku sendiri, untuk lebih menahan diri jika dihadapkan pada situasi semacam itu.
Untunglah, belum sampai kebablasan tadi... Ga bisa kubayangkan akibatnya jika sampai kebablasan.
Ada baiknya juga Menik menjitakku tadi.
"Makasih ya Nik, udah diingetin tadi!"
"Sama-sama mas... Aku sih cuma menjalankan perintah dari mbakyu. Kalo nggak ada perintah, ya aku biarin aja sambil nonton...haha!"
"Anak kecil ga boleh nonton yang begitu... Ga baik..!"
"Lah...salah mas sendiri, ngelakuin itu kok di depanku. Ya sudah, aku nonton aja. Biar tambah pengalaman...hihi!"
Duh..ini anak selalu punya jawaban untuk membela diri. Aku jadi mati kutu dibuatnya...
Ga terasa aku tertidur di gazebo..
Aku terbangun karena kedinginan. Segera aku masuk ke dalam rumah, melalui pintu belakang rumah, langsung tiba di dapur.
Aku melanjutkan langkah menuju ruang keluarga, berencana tidur di sofa.
Tapi tampak Naning sedang duduk di sofa sambil menonton tv.
"Ga dingin po? Kok baru masuk sekarang?" tanyanya begitu melihatku masuk.
"Gue ketiduran tadi di gazebo?"
"Emang ga kedinginan?"
"Lha ini bangun karena kedinginan...!" sahutku.
"Mau diangetin?" katanya sambil memainkan matanya.
Benar-benar godaan yang berat.
Cewe cantik, seksi, mau ngangetin...
"Ogah ah... Mending tidur aja...!" jawabku jaim.
"Kirain mau. Kalau mau, aku suruh nongkrong di atas kompor di dapur, biar anget....!"
"Lo pikir gue sayur, diangetin di kompor?" kataku sambil melotot.
"Ahaha...kirain mau diangetin...!"
Bujug dah...aku dikerjain. Kirain mau diangetin yang ena ena... Ga tahunya......
"Gue tidur dimana nih...? Ngantuk beud gue...!"
"Tidur di kamarku mau?"
"Ogah... Lo ngoroknya keras banget..!"
"Emang pernah tahu aku lagi tidur. Ngarang aja kamu...! Kalau mau, ayo ke kamar...!"
"Ga ah... Gue tidur di sofa aja..!"
"Oh... Bentar, aku ambilin bantal dan selimut." sahut Naning sambil beranjak masuk ke kamar.
Aku menunggu sambil melihat acara tv. Aku pindah-pindah channel tapi ga ada yang menarik.
Aku berbaring di sofa, mencoba memejamkan mata.
Naning keluar membawa bantal dan selimut untukku.
Lalu dia duduk di lantai bersandarkan sofa yang kutiduri. Naning duduk membelakangiku.
"Ji...tahu ga? Baru tadi aku berciuman dengan cowo lho. Dan itu my first kiss...!" ujarnya.
"Oh... Biasanya sama cewe ya?" tanyaku iseng.
"Apa kamu bilang....??? Enak aja, aku ini cewe normal lho...!" katanya sambil mendelik memandangku.
Untung memandang, bukan menendang...hehe.
"Oh...kirain... Udah ah, ga usah dibahas. Tidur aja yuk... Besok gue harus balik ke kost pagi2. Ada kuliah pagi soalnya."
"Halah...bo'ong banget. Besok kan hari pertama masuk kuliah, paling khan masih ngurus sks...!"
Hehe...ketahuan belangnya....
"Emang kenapa sih, kamu pengin buru2 pulang. Ga nyaman ya ngobrol sama aku...?"
"Bukan ga nyaman... Tapi takut tergoda kayak tadi...!" jawabku jujur.
"Hihi...ternyata kamu gampang tergoda ya? Nanti aku godain lagi deh...!"
"Udah ah..gue mau tidur...!" kataku, lalu aku memunggunginya supaya ga diajak bicara terus.
Suasana jadi hening.... Hanya suara tv yang kudengar.
Mungkin Naning sudah pergi ke kamarnya atau menonton tv.
Aku bertahan dalam posisi membelakangi Naning selama 10 menit.
Suasana masih hening... Fix, Naning dah pergi ke kamarnya.
Akupun merubah posisi menjadi telentang, dan...anjrittt....
Muka Naning persis berada di atas mukaku...
"Lo ngapain Ning? Gue pikir, lo udah masuk kamar....!"
"Aku cuman lagi heran Ji... Dari tadi aku lihatin kamu, dan aku jadi bingung sendiri!"
"Lah..bingung kenapa?"
'Heran aja... Kok aku bisa bisanya jatuh cinta sama kamu, padahal aku tahu kamu dah punya cewe. Banyak cowo yang ngejar-ngejar aku, tapi aku cuekin. Tapi begitu ketemu kamu, rasanya ada dorongan kuat buat memiliki kamu... Padahal, maaf nih, yang ngejar-ngejar aku rata-rata lebih segalanya dari kamu...!"
"Nah...kenapa kamu ga milih salah satu aja buat dijadiin pacar?"
'Ga tahu, aku kayak kurang sreg aja sama mereka. Tapi begitu ketemu kamu, kayak chemistry kita nyambung gitu...!"
"Gini aja... Lo tahu, gue cowo yang serba pas-pasan. Nah, lo inget-inget aja semua kekurangan gue, bandingin dengan cowo lain yang lebih dari gue. Nanti pelan-pelan, lo bakal bisa ngelupain gue deh...!" kataku mencoba memberi saran.
"Emang kenapa...? Manusia ga ada yang sempurna. Kamu tahu? Aku kalau sudah menginginkan sesuatu, maka akan aku kejar itu hingga aku dapatkan...! Sekali aku memilih, aku ga akan berpaling pada yang lain...!" katanya tegas.
"Tapi lo tahu kan, kalo gue ga bakal bisa ngebales rasa lo itu?"
"Saat ini mungkin kamu ga bisa. Tapi aku akan berusaha supaya nanti, kamu bisa jadi milikku. Atau tidak jadi milik siapapun...!!"
'Wah...ngancam nih....!"
"Hehe...pokoknya kamu akan jadi milikku. Selamanya... Ingat itu... Bagaimanapun caranya..!"
Busyet...keras kepala banget ni cewe. Udah tahu aku dah punya cewe, tapi dia ga menyerah.
Hadeehhh....bagaimana nasibku selanjutnya ya?
Dasar titisan Wwning yang galak dan keras kepala....
Aku harus mencari akal untuk menjauhkan Naning dari kehidupanku.
Bagaimanapun, aku masih memilih Desi untuk saat ini. Dan aku ga ingin Desi terluka...
Pusing....pusing....
Kenapa aku mesti terlibat dalam masalah asmara seperti ini sih?
Dan ini benar-benar membuatku pusing.
"Dah..kita bicarain besok lagi. Aku tidur dulu deh.. Ngantuk nih...!" aku mencoba menyudahi percakapan tanpa ujung itu.
'Ga boleh... Kamu harus nemenin aku dulu. Percuma dong, kamu nemenin aku di rumah, tapi malah tidur duluan...!"
Waduh... Aku merasakan sesuatu yang ga enak.nih.
Kayaknya bakal begadang semalaman nih....
arinu dan 55 lainnya memberi reputasi
56
Tutup