pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
My Secret Story.. #TrueStory
Spoiler for Cover:


Hallo semua para readers setia sub forum SFTH Kaskus.. Sebelumnya saya mohon maaf sebesar besarnya karena belum bisa menyelesaikan thread saya sebelumnya dimana sudah terbengkalai begitu lama. Disini saya akan kembali menuliskan cerita saya dan merapikan tulisannya kembali karena di thread dulu terlalu amburadul. Buat pembaca lama tolong jangan spoiler dan bakal ada sisi lain yang akan diceritakan disini. Buat pembaca baru selamat menikmati saja cerita ini, ada baik buruknya kisah saya ini buat pembelajaran saja untuk kita semua kedepannya..

Quote:


Spoiler for Index:
Diubah oleh pendakimalas 01-10-2022 23:36
i4munited
hitnaru714
alcipea
alcipea dan 30 lainnya memberi reputasi
31
10.5K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
#65
#18 : Surprise From Alya

Tak lama ada motor yang datang dihalaman rumah Alya. Tepat disamping motor saya. Saya pun menengok dan ternyata itu temannya tadi yang berbincang dengan Alya didepan gerbang sekolahnya. Tampak dia terkejut melihat saya yang seperti habis digebukin warga akibat nyolong daleman janda.. Ah sudahlah...

"Astaghfirullah.. Ini kenapa? Kok bisa sampai kek gini? Kalian jatuh dari motor apa gimana?.. . " Tanya nya bertubi-tubi efek kepo atas apa yang terjadi.

"Bukan.. Kalo kecelakaan pasti aku juga luka-luka.. Panjang ceritanya.. " Jawab Alya kemudian.

"Kayak abis digebukin gini?. . "

Bener kan.. .

Alhasil Alya pun menceritakan kejadian mengenaskan yang saya alami barusan. Saya tak kuasa pula mencegahnya.

"Ya ampun, masa itu orang sampe segitunya?. . "

"Ya kenyataannya gitu nit, untung aja ada Mursid tadi.. Tapi ga tega juga kalo sampe liat dia kek gini. . "

"Aku gapapa kok, namanya juga anak laki.. Hehe. . " Sela ku diantara pembahasan mereka.

"Oiya, kenalin ini temen semeja aku namanya Nita.. Nit, dia yang namanya Mursid yang pernah tak ceritain. . *

Kami pun berjabat tangan tanda saling memperkenalkan diri. Oiya, kalau diingat-ingat dia temannya yang insiden tabrakan di depan fotokopian lalu.

"Ralat al, bukan pernah tapi sering kamu ceritain wkwk. . "

"Iisshh,, jangan dibilang depan orangnya langsung. . "

"Eh, emang Alya ceritain apa tentang aku?. . " Kini balikku bertanya pada Nita. Efek penasaran juga apa yang cewek obrolin soal cowok..

"Banyak banget sid, dia........ "

Langsung Alya berdiri dan reflek menutup mulut Nita dengan tangannya.

"Aduuh jangan diceritain doonk.. Maluuu. . " Ucap Alya kemudian.

"Wkwkwkwk... Sorry sorry.. "

"Duh,, kalian bikin penasaran aja deh ah.. " Ucapku menyela mereka.

"Wkwkwkwkwk. . . maap, ntar tak ceritain sid wkwk. . " Jawab Nita kemudian.

"Ditunggu ya wkwk. . " Jawabku lagi.

"Iihh kalian ini aah.. " Sela Alya kemudian.

"Bikinin minum kek,, tamu loh ini masa ga disuguhin apa gitu? Wkwk. . " Imbuh Nita lagi.

"Iya iya.. Awas ya kalo kamu ceritain yang tadi. . "

"Wkwkwkwkwkwk. . . "

Lalu Alya pun masuk rumah membuatkan minuman untuk kami. Jujur aja, berantem tadi membuat saya haus. Padahal ga lama, ga sampai 5 menit. Setelah mengalami gimana rasanya berkelahi, saya pun jadi tau bahwa dalam film-film crows zero itu terlalu berlebihan, gimana bisa berkelahi begitu lama sampai habisin satu sekolah?? Mungkin para readers sekalian pernah menontonnya? Seru tuh.. Wkwk

"Eh sid, aku mau nanya kok bisa beneran sampe berantem sih?. . " Tanya Nita lagi yang kali ini duduk disamping saya.

"Ya seperti yang diceritain Alya tadi, dia mukul duluan. Aku ga tau kenapa reflek balas.. Kemudian terjadi deh baku hantam wkwkwk. . "

"Kamu ini sid udah babak belur masih bisa ketawa.. Hadeh. . "

"Dia lebih babak belur nit ketimbang aku wkwk.. Masa aku harus sedih gitu? Wkwkwk. . "

"Tau dah.. Anak cowok emang susah dimengerti. . "

"Eh, ga kebalik nit? Wkwkwk. . "

"Gak.. Gak kebalik wkwk. . "

"Kalian berisik deh, pada bahas apaan sih.? . . " Tanya Alya kala tiba dan membawa senampan berisi gelas plus minumannya.

"Kepo deh wkwkkwk. . . " Sahut Nita seketika.

"Awas aja ya bahas aneh-aneh.. Apalagi soal aku. ." Balas Alya kemudian.

"Yeee, ge er banget deh wkwkkwk. . " Balas Nita lagi.

Saya hanya bisa tertawa mendengar pertengkaran mereka.

Perasaan saya tipe orang yang pemalu jika ngobrol dengan kenalan baru. Apalagi cewek, tapi mungkin karena Nita temannya Alya entah kenapa ga ada kaku-kaku nya ngobrol sama dia.

Alhasil, rencana untuk main usai ujian tengah semester ini pun pupus. Bagaimana tidak pupus, baru perjalanan ke rumah Alya aja harus baku hantam sama orang. Sedih rasanya. Berhubung ada Nita juga yang baru datang, jadi rencana untuk refreshing berdua sama Alya pun ditiadakan. Sementara. Kami pun hanya saling mengobrol bertiga dihalaman rumah Alya. Saling bercerita bagimana sekolah kami, ujian yang baru dilalui, dll.. Ada saja yang bisa diobrolkan jika ada cewek.

Sampai hampir setengah satu siang, akhirnya saya pun berpamitan pulang. Saya cuma ingin beristirahat sebentar. Pipi lebam bisa jadi riasan wajah saya untuk beberapa hari kedepan. Entah alasan apa yang bisa saya utarakan ke emak jika beliau bertanya pada saya apa yang sudah terjadi. Biarlah, pikir nanti. . .

"Itu muka kenapa? Kok bisa gitu?. . " Tanya emak kala saya baru tiba dirumah.

"Tadi tanding pas latihan silat, kena pukul. . " Jawabku ngasal.

"Masa sampe segitunya?. . " Tanya beliau lagi

"Ya bisa lah mak, namanya aja kena jurus kungfu. . " Jawabku lagi.

"Dah dulu, aku mau tidur bentar. . " Lanjutku lagi menutup obrolan singkat saya dan bunda saya.

Sesampainya dikamar, tanpa melepas baju sekolah yang tak karuan saya langsung merebahkan badan saya dikasur..

"Huuufftt. . . "

Keluhkku pada hari ini. Badan saya rasanya nyilu, hampir di sekujur tubuh. Saya sendiri tak mengerti atas apa yang telah terjadi pada hari ini. Jika saya ingat, rasanya sulit dipercaya atas apa yang telah terjadi.

Tentu readers sekalian ingat bagaimana sifat saya yang lebih menjauhi masalah daripada terlibat dengannya. Namun, kenyataan justru saya malah terlibat. Hal tersebut terus saja membuat saya selalu kepikiran. Namun, karena dorongan hati untuk melindungi Alya mengalahkan segala logika yang saya tanamkan. Ya, saya tak menyesalinya. Justru ada rasa lega dan bersyukur karena setidaknya saya sudah berusaha melindungi orang yang saya sayangi. Begitulah pikir saya.

Drrrrrttt drrrrttt drrrrttttttt. . . .

Getar hp mungil saya tanda ada telepon masuk, terpampang nama gadis manis di seberang sana tengah menelpon saya,

"Haloo ya, ada ap.... "

Belom sempat saya bertanya udah dipotong olehnya.

"Sid?? Siid??? Tolong aku pliiisss, rumahku kebakaran... Tolong kesiniiiii.. Ya Allaaaaaah apinyaaaaa.... " Teriaknya panik diseberang telepon sana. Terdengar sedikit gemeletuk suara api juga dari hp saya semakin meyakinkan saya.

"Cari ember.. Air, siram.... Jangan panik aku kesitu sekarang... Matiin listrik.... "

Dengan cepat saya menutup telepon lalu bergegas menyalakan motor dan saya pacu secepat yang saya bisa. Tanpa pamitan orang rumah karena tak sempat dan tak kepikiran dikepala saya.

Saya pacu motor mx saya dengan kecepatan tinggi dijalanan, saya tak pedulikan speedometer menunjukkan angka berapa yang penting saya segera sampai kerumah Alya. Bagai kesetanan saya dijalan raya menyalip mobil dan motor yang tak terhitung. Masih memakai baju sekolah plus celananya. Saya hanya memakai sandal sebagai pengganti sepatu yang tentu sudah saya lepas dirumah. Tak ada kepikiran ganti baju atau memakai jaket. Hanya helm yang tentu saya tak lupa.

10 menit saya pun tiba dirumah Alya, yang biasanya saya butuh 15-20 menitan. Motor saya parkir kan di depan pagar gerbang, lalu segera berlari kedalam rumah.

Saya pun dibuat sangat terkejut, para readers tau kenapa? Alya sedang membakar tumpukan kayu dan sampah disebelah rumahnya. Lutut saya lemas dan terjatuh melihat ini semua. Coba kalian bayangkan ya, kalian dibuat panik bahwa rumahnya kebakaran ternyata kena prank. Sumpah, seandainya ini kejadian dimasa sekarang itu Alya pasti jadi yutuber terkenal.

"Ya, maksudnya apa ini?. . " Tanyaku lemas masih tak percaya apa yang telah terjadi.

"Hehe maaf ya udah buat kamu khawatir. . " Jawabnya lalu membantu saya berdiri dan memandu saya buat duduk di halaman rumahnya.

"Aku mau ngetes kamu aja sid, reaksi kamu gimana hehe.. Maaf ya udah buat kamu khawatir banget.. " Ucapnya didepan saya dengan satu tangannya menyentuh lembut pipi saya.

Saya masih tidak bisa berkata-kata, lebih tepatnya tidak tau harus berkata apa.

"Sid, aku mau mengatakan sesuatu ke kamu.. " Ucapnya lagi kali ini dengan sambil tersenyum. Tatapan matanya menunjukkan kesan luar biasa dalam.

Kembali, tak pernah sedikitpun apa yang terjadi dihari ini terbenak dan terbayang dipikiran saya. Semuanya seperti plot twist yang sangat diluar kepala. Terlebih saat ini..

"Aku seneng banget bisa kenal sama kamu. Deket sama kamu, dilindungi oleh kamu, dibuat tersenyum dan tertawa sama kamu, disayangi sama kamu. Aku ingin kamu selalu seperti itu buat aku. Mursid, aku ingin juga jadi orang yang seperti itu buat kamu.. " Ucapnya lembut di hadapan saya.

"Ma maksud kamu?.. " Tanya ku terbata-bata usai mendengar kalimat yang dia ucapkan.

"Iya, aku ingin jadi pacar kamu sid. Kamu mau gak jadi pacar aku? Aku ingin kamu jadi orang pertama yang aku sayangi sid, aku juga ingin jadi orang pertama yang kamu sayangi. Bukan pertama, tapi yang terakhir juga. Satu-satunya. Aku sayang sama kamu sid.. " Ucapnya lagi kali ini lebih dalam. Tatapan matanya benar-benar membuat saya tak tau harus berkata apa.

DEGG!!! Begitu detak jantung saya mendengar kalimat barusan.

Entah ini mimpi apa kenyataan, orang seperti saya bisa ditembak oleh cewek secantik Alya. Kembali plot twist hari ini membuat saya seolah tak percaya apa yang telah terjadi dihari ini.

"Sid? Kamu mau kan jadi pacar aku? Pacar pertama aku? Dan juga aku jadi pacar pertama kamu? Aku ingin selalu ada disisi kamu sid, aku sayang banget sama kamu.. " Ucapnya lagi kali ini lebih lirih terdengar ditelinga saya.

Tangan saya pun digenggam dengan eratnya oleh Alya.

Saya pun menghirup nafas panjang dan memantapkan jawaban saya,

" A Akuu......... "







Diubah oleh pendakimalas 30-05-2021 22:42
ym15
i4munited
alcipea
alcipea dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.