- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#115
Chapter 79
Quote:
Tim gabungan yang terdiri dari tiga tim yang saling berdekatan yaitu tim 13, 14, dan 15 berupaya untuk menghancurkan dinding besar dihadapannya. Petir sintesis yang ditembakan masih belum cukup untuk membuka jalan untuk menemukan spesimen khusus yang kemungkinan besar bersembunyi di dalam. Begitu pun dengan Djohan, sensor menunjukan bahwa dot yang memberi tanda untuk anggota Silver Clan itu masih menyala, namun tidak ada pergerakan.
“Bagaimana ini? Silver Clan saja tidak bisa lepas dari situ,” ucap salah satu anggota tim 14.
“Aku sudah banyak menggunakan thunder milik ku, bagian ujungnya juga sudah berasap,” ucap kapten Jeremy sambil memiringkan senapannnya itu.
“Tukar denganku kapten,” anggotanya dengan sigap menukar senapan miliknya dengan sang kapten.
Selain menggunakan thunder gun, Gareth mencobanya dengan menggunakan belati khusus miliknya. Hasilnya cukup memuaskan, tetapi jangkauan serangannya tidak menyebar. Semakin banyak ia gunakan untuk menyapu penghalang ini maka belatinya akan kekurangan kekuatan jika sewatu-waktu spesimen khususnya muncul. Cara yang paling bijaksana adalah dengan menunggu sampai spesimen khusus itu bangkit, tentunya hal itu akan beresiko tinggi.
Sementara itu Lio berharap Djohan segera keluar, ia mencoba melacaknya dari luar dan sama seperti sensor milik anggota BASS. Tidak ada pergerakan dari dalam, tentunya mengkhawatirkan Lio.
“Ayolah Djohan! Apa hanya itu hasil latihanmu selama ini?!”
Di dalam semua tampak sangat gelap, Djohan merasakan bahwa seluruh tubuhnya tertusuk, menembus dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Tangan kanannya reflek melindungi bagian dadanya, jika terkena maka semuanya usai baginya.
“Cih, dengan meminum darah Overmars sampai kering. Makhluk menjijikan ini mendapatkan kekuatan yang besar!” Djohan menggerutu. “aku belum terbiasa menggunakan mode ini, tapi untungnya aku bisa menahannya!”
Ada pemikiran dari anggota BASS yang terlibat untuk menghubungi tim lainnya untuk datang membantu. Namun usulan itu ditolak secara halus, memanggil tim lainnya sama saja seperti meragukan kemampuan tim 14 itu sendiri. Apalagi posisinya sekarang sudah ada perwakilan tim 13 karena ada seorang Silver Clan yang terlibat. Belum lagi ada kapten James dari tim 15 yang mempunyai agendanya sendiri. Mereka harus bisa melakukannya, jika bisa cadangan energi yang ada di truk besar milik BASS habis.
Gareth meregangkan otot-ototnya, baju tempur yang dikenakan jauh dari kata elastis dan nyaman dipakai. Tapi setidaknya ia mengharapkan bahwa pergerakan lebih lincah ketika melakukannya.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Leah.
“Kunci kita terjebak di sana, aku akan mengeluarkannya,” ucap Gareth dengan percaya diri.
“Maksudmu membebaskan Djohan?”
“Yup, kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Senjataku masih cukup jika harus mengeluarkan satu orang saja. Lagipula ini sangat aneh, membuat dinding dengan bagian tubuhnya hingga menjulang tinggi. Dan jika kuingat lagi, yang satu ini hanya memakan Beaters bukan?”
Perkataan Gareth barusan membuat pikiran Leah terbuka, spesimen khusus melakukan ini semua karena tidak ingin makan siangnya diganggu. Dan menunya adalah seorang anggota Silver Clan. Leah tidak menyangka Gareth bisa menelaah sampai sejauh itu, jika benar maka mereka harus mengeluarkan Djohan sekarang juga.
Leah memberitahu anggota yang lain, tentang maksud dan tujuan dari spesimen khusus membuat ini semua. Namun muncul masalah lainnya, letak Djohan cukup jauh dari lokasi mereka berada. Memang dengan pelontar roket anggota BASS bisa menjangkaunya, tetapi yang menyulitkan adalah membuat posisinya seimbang di udara. Untuk berakselerasi bukan hal yang sulit meskipun anggota BASS tidak melakukan latihan khusus seperti anggota yang terpilih dalam program Mechanism.
Lalu kerasnya dinding yang terbuat dari tentakel yang mengeras ini akan sangat beresiko ketika ditembakan thunder gun. Pada posisi biasa saja petir yang ditembakan dapat dipantulan ke arah sembarang. Ditakutkan jika dalam posisi melayang di udara lalu thunder gun digunakan maka akan mengenai baju tempurnya sendiri yang akan berakibat fatal. Mendengar penjelasan yang masuk akal tidak mengurungkan niat kapten James untuk membantu Gareth membebaskan Djohan.
Djohan yang masih terjebak merasakan sesuatu dalam tubuhnya, entah mengapa kondisi badannya menjadi sedikit letih. Armor yang melekat ditubuhnya perlahan menipis, padahal Djohan dalam kondisi statis tidak melakukan apapun kecuali melindungi Beat di bagian dada.
“Eh? Sel beaters yang membuat armor ini terguncang?” Djohan dapat merasakannya. “apa yang terjadi? Harusnya dalam posisi ini aku bisa bertahan lebih lama….,” tiba-tiba Djohan teringat, bahwa spesimen khusus ini hanya memakan Beaters. “ah…ia sedang memakan sel beaters di dalam tubuhku, pantas saja tubuhnya merasakan hal aneh. Tak akan kubiarkan…,” Djohan mencari cara untuk keluar dari posisi terjepit ini.
Gareth dan kapten James memulai aksinya, dimulai dengan membuat tubuh mereka terbang dengan bantuan pelontar roketnya. Gareth di posisi terdepan karena gerakannya lebih cepat. Jika dilihat dari atas, pemandangan yang tersajikan seperti melihat padang rumput yang berkilauan karena memantulkan sinar matahari. Sensor yang ditampilkan dalam visor helm masing-masing memberikan petunjuk bagi mereka.
“Gareth! Biar aku yang membukakan jalan padamu,” ucap kapten James sambil mengeluarkan pistol kembarnya yang terpasang di paha kiri dan kanan.
Kapten James juga mendapatkan perilaku khusus dengan dimodifikasi pistol kembarnya. Memberikan daya ledak yang besar meskipun ukuran pistolnya tetap sama.
Dirinya meliuk-liuk di udara, kedua tangannya mengarahkan ke tempat yang dituju. “Maaf Djohan, bukan masalah personal,” kapten James menembakan pistolnya berkali-kali. Ledakan demi ledakan terdengar begitu jelas, hanya saja anggota BASS lainnya tidak dapat menyaksikan karena tinggi dinding yang menghalangi pandangan mereka.
Gareth yang sudah jauh di atas mulai menukik ketika kepulan asapnya sudah menipis. Dengan landasan yang jauh diharapkan kekuatan tebasannya meningkat. Seperti elang yang melihat mangsa, Gareth menukik tajam. Lalu menebas dengan cepat tentakel-tentakel yang menghalangi pemandangannya. Pelontar dikakinya berubah arah, Gareth kembali naik ke atas. Bersama dengan kapten James keduanya melayang di udara.
“Hanya segini saja, kita harus melakukannya lagi,” ucap kapten James setelah melihat baru setengahnya saja yang berhasil dihancurkan.
“Dalam juga,” Gareth mencoba terbang lebih tinggi. Energi yang dibutuhkan untuk melayang saja sudah tinggi karena pelontar roket terus menyala, ini ditambah harus mendorong tubuh Gareth ke tempat yang lebih tinggi.
Kapten James memikirkan cara lain, barusan ia menembakan pelurunya secara bertubi-tubi menyebar ke segala titik dengan tujuan memberikan daya hancur yang lebih merata. Sekarang ia mencoba tuk menembak ke satu titik saja. Pistolnya bergantian menembak, ledakan yang besar kembali terdengar. Anggota tim 14 yang penasaran ingin melihatnya, Ia melayang sedang dan melihat kapten James yang beraksi bak koboy. Namun sosok Gareth tidak nampak didepannya.
“Bagaimana?” tanya kapten Jeremy.
“Kapten James melakukan tugasnya dengan baik, tetapi Gareth tidak ada.”
Kali ini hasilnya lebih baik, tampak secara samar-samar bagian tubuh Djohan sudah terlihat. Sekarang tinggal Gareth yang harus menyelesaikannya dengan baik. Di dalam juga Djohan sudah merasakan ada cahaya matahari yang mengenai kulitnya.
“Jika aku tidak merasa lelah dalam kondisi ini pasti aku sudah keluar.”
Gareth menambah daya pada pelontar roket dikakinya, kali ini tampak meteor yang jatuh ke bumi. Semakin cepat akan semakin beresiko, jika salah perhitungan bisa jadi malah Beat dalam tubuh Djohan yang terkena sabetan belatinya.
“ARGH!!” Gareth menukik tajam, lalu menebas dengan cara menyilang.
Tentakel yang begitu rapat hingga menutupi tubuh Djohan berhasil dihancurkan, bukan itu saja karena Gareth juga berhasil membelah tubuh Djohan dalam bentuk armored mode. Yang tersisa dari tubuhnya hanya bagian atasnya dengan satu tangan sedangkan dari pinggang ke bawah semuanya masih tersangkut.
Dalam posisi yang sulit karena Gareth juga menahan dirinya agar tidak tertusuk, ia masih sempat menarik tanduk milik Djohan lalu menariknya ke atas. Darah bercucuran turun menodai tempat dibawahnya.
“Hei, kau cerdas juga sedikit menunduk agar tentakel menjijikan ini tidak menusuk seluruh tubuhmu. Menggunakan tangan sebagai perihai eh?” tidak ada jawaban dari Djohan, ia tidak sadarkan diri.
Gareth dan kapten James berhasil membebaskan Djohan dari perangkap yang dibuat oleh spesimen khusus. Kondisi Djohan begitu mengenaskan, setengah tubuhnya terpotong, darah yang mengucur deras, masih dalam mode armored nya. Pemandangan yang sangat baru bagi tim 14. Leah juga tidak tega melihat Djohan seperti ini.
“DJOHAN!” terdengar teriakan dari arah samping, Lio datang menghampiri.
“Eh? Bukannya ia adik kecil yang barusan?” ucap wanita muda anggota tim 14 keheranan.
“Lio?” Leah tidak menyangka jika Lio masih ada di sini.
“Cih!” Lio mau tidak mau harus membuka identitasnya. “Aku Lio dari Silver Clan, serahkan Djohan padaku!”
Kapten James memberinya izin, kapten Jeremy pun tidak mempermasalahkannya. Lalu Lio membawa Djohan ke tempat yang sepi dan aman.
“Jangan berubah dulu! orang-orang akan berteriak jika melihat seseorang membawa setengah badan manusia,” sedikit bergurau untuk menenangkan hatinya sendiri.
“Lio….,” ucap Djohan rintih.
Setelah Silver Clan menepi sementara, terjadi getaran yang sangat kuat. Tentakel-tentakel yang menjulang tinggi itu mendadak masuk ke dalam tanah kembali. Meninggalkan lubang di tanah. Semua anggota BASS di sana langsung bersiap dengan apa yang terjadi selanjutnya. Setelah getaran berhenti, terjadi tanah amblas di dekat mereka. Semuanya sedikit menjauh dan tanah semakin terkikis.
Muncul dari dalam tanah, monster Beaters yang berukuran besar dan mempunyai tinggi setara bangunan tiga lantai. Berwarna hitam tetapi tidak terlalu pekat bahkan mendekati warna abu. Bagian tangannya sangat panjang hingga menjuntai sedangkan bagian kakinya sedikit lebih pendek. Bulu-bulu halus menghiasi bagian lengan yang dilapisi kulit yang keras dan juga kasar berduri kecil. Sayap mengembang lebar sambil mengibas melayang di atas tanah yang tergerus. Tanduknya memiliki kesan yang tajam dengan sudut-sudut yang menukik.
Sensor milik kapten James dan anggota yang lainnya menyala, dengan ini sudah jelas bahwa musuh didepannya adalah monster Beaters. “Akhirnya sensornya berfungsi dengan baik, bersiaplah kawan.”
“Bagaimana ini? Silver Clan saja tidak bisa lepas dari situ,” ucap salah satu anggota tim 14.
“Aku sudah banyak menggunakan thunder milik ku, bagian ujungnya juga sudah berasap,” ucap kapten Jeremy sambil memiringkan senapannnya itu.
“Tukar denganku kapten,” anggotanya dengan sigap menukar senapan miliknya dengan sang kapten.
Selain menggunakan thunder gun, Gareth mencobanya dengan menggunakan belati khusus miliknya. Hasilnya cukup memuaskan, tetapi jangkauan serangannya tidak menyebar. Semakin banyak ia gunakan untuk menyapu penghalang ini maka belatinya akan kekurangan kekuatan jika sewatu-waktu spesimen khususnya muncul. Cara yang paling bijaksana adalah dengan menunggu sampai spesimen khusus itu bangkit, tentunya hal itu akan beresiko tinggi.
Sementara itu Lio berharap Djohan segera keluar, ia mencoba melacaknya dari luar dan sama seperti sensor milik anggota BASS. Tidak ada pergerakan dari dalam, tentunya mengkhawatirkan Lio.
“Ayolah Djohan! Apa hanya itu hasil latihanmu selama ini?!”
Di dalam semua tampak sangat gelap, Djohan merasakan bahwa seluruh tubuhnya tertusuk, menembus dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. Tangan kanannya reflek melindungi bagian dadanya, jika terkena maka semuanya usai baginya.
“Cih, dengan meminum darah Overmars sampai kering. Makhluk menjijikan ini mendapatkan kekuatan yang besar!” Djohan menggerutu. “aku belum terbiasa menggunakan mode ini, tapi untungnya aku bisa menahannya!”
Ada pemikiran dari anggota BASS yang terlibat untuk menghubungi tim lainnya untuk datang membantu. Namun usulan itu ditolak secara halus, memanggil tim lainnya sama saja seperti meragukan kemampuan tim 14 itu sendiri. Apalagi posisinya sekarang sudah ada perwakilan tim 13 karena ada seorang Silver Clan yang terlibat. Belum lagi ada kapten James dari tim 15 yang mempunyai agendanya sendiri. Mereka harus bisa melakukannya, jika bisa cadangan energi yang ada di truk besar milik BASS habis.
Gareth meregangkan otot-ototnya, baju tempur yang dikenakan jauh dari kata elastis dan nyaman dipakai. Tapi setidaknya ia mengharapkan bahwa pergerakan lebih lincah ketika melakukannya.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Leah.
“Kunci kita terjebak di sana, aku akan mengeluarkannya,” ucap Gareth dengan percaya diri.
“Maksudmu membebaskan Djohan?”
“Yup, kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Senjataku masih cukup jika harus mengeluarkan satu orang saja. Lagipula ini sangat aneh, membuat dinding dengan bagian tubuhnya hingga menjulang tinggi. Dan jika kuingat lagi, yang satu ini hanya memakan Beaters bukan?”
Perkataan Gareth barusan membuat pikiran Leah terbuka, spesimen khusus melakukan ini semua karena tidak ingin makan siangnya diganggu. Dan menunya adalah seorang anggota Silver Clan. Leah tidak menyangka Gareth bisa menelaah sampai sejauh itu, jika benar maka mereka harus mengeluarkan Djohan sekarang juga.
Leah memberitahu anggota yang lain, tentang maksud dan tujuan dari spesimen khusus membuat ini semua. Namun muncul masalah lainnya, letak Djohan cukup jauh dari lokasi mereka berada. Memang dengan pelontar roket anggota BASS bisa menjangkaunya, tetapi yang menyulitkan adalah membuat posisinya seimbang di udara. Untuk berakselerasi bukan hal yang sulit meskipun anggota BASS tidak melakukan latihan khusus seperti anggota yang terpilih dalam program Mechanism.
Lalu kerasnya dinding yang terbuat dari tentakel yang mengeras ini akan sangat beresiko ketika ditembakan thunder gun. Pada posisi biasa saja petir yang ditembakan dapat dipantulan ke arah sembarang. Ditakutkan jika dalam posisi melayang di udara lalu thunder gun digunakan maka akan mengenai baju tempurnya sendiri yang akan berakibat fatal. Mendengar penjelasan yang masuk akal tidak mengurungkan niat kapten James untuk membantu Gareth membebaskan Djohan.
Djohan yang masih terjebak merasakan sesuatu dalam tubuhnya, entah mengapa kondisi badannya menjadi sedikit letih. Armor yang melekat ditubuhnya perlahan menipis, padahal Djohan dalam kondisi statis tidak melakukan apapun kecuali melindungi Beat di bagian dada.
“Eh? Sel beaters yang membuat armor ini terguncang?” Djohan dapat merasakannya. “apa yang terjadi? Harusnya dalam posisi ini aku bisa bertahan lebih lama….,” tiba-tiba Djohan teringat, bahwa spesimen khusus ini hanya memakan Beaters. “ah…ia sedang memakan sel beaters di dalam tubuhku, pantas saja tubuhnya merasakan hal aneh. Tak akan kubiarkan…,” Djohan mencari cara untuk keluar dari posisi terjepit ini.
Gareth dan kapten James memulai aksinya, dimulai dengan membuat tubuh mereka terbang dengan bantuan pelontar roketnya. Gareth di posisi terdepan karena gerakannya lebih cepat. Jika dilihat dari atas, pemandangan yang tersajikan seperti melihat padang rumput yang berkilauan karena memantulkan sinar matahari. Sensor yang ditampilkan dalam visor helm masing-masing memberikan petunjuk bagi mereka.
“Gareth! Biar aku yang membukakan jalan padamu,” ucap kapten James sambil mengeluarkan pistol kembarnya yang terpasang di paha kiri dan kanan.
Kapten James juga mendapatkan perilaku khusus dengan dimodifikasi pistol kembarnya. Memberikan daya ledak yang besar meskipun ukuran pistolnya tetap sama.
Dirinya meliuk-liuk di udara, kedua tangannya mengarahkan ke tempat yang dituju. “Maaf Djohan, bukan masalah personal,” kapten James menembakan pistolnya berkali-kali. Ledakan demi ledakan terdengar begitu jelas, hanya saja anggota BASS lainnya tidak dapat menyaksikan karena tinggi dinding yang menghalangi pandangan mereka.
Gareth yang sudah jauh di atas mulai menukik ketika kepulan asapnya sudah menipis. Dengan landasan yang jauh diharapkan kekuatan tebasannya meningkat. Seperti elang yang melihat mangsa, Gareth menukik tajam. Lalu menebas dengan cepat tentakel-tentakel yang menghalangi pemandangannya. Pelontar dikakinya berubah arah, Gareth kembali naik ke atas. Bersama dengan kapten James keduanya melayang di udara.
“Hanya segini saja, kita harus melakukannya lagi,” ucap kapten James setelah melihat baru setengahnya saja yang berhasil dihancurkan.
“Dalam juga,” Gareth mencoba terbang lebih tinggi. Energi yang dibutuhkan untuk melayang saja sudah tinggi karena pelontar roket terus menyala, ini ditambah harus mendorong tubuh Gareth ke tempat yang lebih tinggi.
Kapten James memikirkan cara lain, barusan ia menembakan pelurunya secara bertubi-tubi menyebar ke segala titik dengan tujuan memberikan daya hancur yang lebih merata. Sekarang ia mencoba tuk menembak ke satu titik saja. Pistolnya bergantian menembak, ledakan yang besar kembali terdengar. Anggota tim 14 yang penasaran ingin melihatnya, Ia melayang sedang dan melihat kapten James yang beraksi bak koboy. Namun sosok Gareth tidak nampak didepannya.
“Bagaimana?” tanya kapten Jeremy.
“Kapten James melakukan tugasnya dengan baik, tetapi Gareth tidak ada.”
Kali ini hasilnya lebih baik, tampak secara samar-samar bagian tubuh Djohan sudah terlihat. Sekarang tinggal Gareth yang harus menyelesaikannya dengan baik. Di dalam juga Djohan sudah merasakan ada cahaya matahari yang mengenai kulitnya.
“Jika aku tidak merasa lelah dalam kondisi ini pasti aku sudah keluar.”
Gareth menambah daya pada pelontar roket dikakinya, kali ini tampak meteor yang jatuh ke bumi. Semakin cepat akan semakin beresiko, jika salah perhitungan bisa jadi malah Beat dalam tubuh Djohan yang terkena sabetan belatinya.
“ARGH!!” Gareth menukik tajam, lalu menebas dengan cara menyilang.
Tentakel yang begitu rapat hingga menutupi tubuh Djohan berhasil dihancurkan, bukan itu saja karena Gareth juga berhasil membelah tubuh Djohan dalam bentuk armored mode. Yang tersisa dari tubuhnya hanya bagian atasnya dengan satu tangan sedangkan dari pinggang ke bawah semuanya masih tersangkut.
Dalam posisi yang sulit karena Gareth juga menahan dirinya agar tidak tertusuk, ia masih sempat menarik tanduk milik Djohan lalu menariknya ke atas. Darah bercucuran turun menodai tempat dibawahnya.
“Hei, kau cerdas juga sedikit menunduk agar tentakel menjijikan ini tidak menusuk seluruh tubuhmu. Menggunakan tangan sebagai perihai eh?” tidak ada jawaban dari Djohan, ia tidak sadarkan diri.
Gareth dan kapten James berhasil membebaskan Djohan dari perangkap yang dibuat oleh spesimen khusus. Kondisi Djohan begitu mengenaskan, setengah tubuhnya terpotong, darah yang mengucur deras, masih dalam mode armored nya. Pemandangan yang sangat baru bagi tim 14. Leah juga tidak tega melihat Djohan seperti ini.
“DJOHAN!” terdengar teriakan dari arah samping, Lio datang menghampiri.
“Eh? Bukannya ia adik kecil yang barusan?” ucap wanita muda anggota tim 14 keheranan.
“Lio?” Leah tidak menyangka jika Lio masih ada di sini.
“Cih!” Lio mau tidak mau harus membuka identitasnya. “Aku Lio dari Silver Clan, serahkan Djohan padaku!”
Kapten James memberinya izin, kapten Jeremy pun tidak mempermasalahkannya. Lalu Lio membawa Djohan ke tempat yang sepi dan aman.
“Jangan berubah dulu! orang-orang akan berteriak jika melihat seseorang membawa setengah badan manusia,” sedikit bergurau untuk menenangkan hatinya sendiri.
“Lio….,” ucap Djohan rintih.
Setelah Silver Clan menepi sementara, terjadi getaran yang sangat kuat. Tentakel-tentakel yang menjulang tinggi itu mendadak masuk ke dalam tanah kembali. Meninggalkan lubang di tanah. Semua anggota BASS di sana langsung bersiap dengan apa yang terjadi selanjutnya. Setelah getaran berhenti, terjadi tanah amblas di dekat mereka. Semuanya sedikit menjauh dan tanah semakin terkikis.
Muncul dari dalam tanah, monster Beaters yang berukuran besar dan mempunyai tinggi setara bangunan tiga lantai. Berwarna hitam tetapi tidak terlalu pekat bahkan mendekati warna abu. Bagian tangannya sangat panjang hingga menjuntai sedangkan bagian kakinya sedikit lebih pendek. Bulu-bulu halus menghiasi bagian lengan yang dilapisi kulit yang keras dan juga kasar berduri kecil. Sayap mengembang lebar sambil mengibas melayang di atas tanah yang tergerus. Tanduknya memiliki kesan yang tajam dengan sudut-sudut yang menukik.
Sensor milik kapten James dan anggota yang lainnya menyala, dengan ini sudah jelas bahwa musuh didepannya adalah monster Beaters. “Akhirnya sensornya berfungsi dengan baik, bersiaplah kawan.”
Diubah oleh the.collega 06-06-2021 04:40
redrices dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas
Tutup