- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#114
Chapter 78
Quote:
Pertarungan masih jauh dari kata usai, malahan bagi Djohan pertarungannya barulah dimulai. Serangan-serangan yang dilakukannya belum cukup untuk menjatuhkan lawannya, bahkan berubah menjadi Beaters saja belum. Baginya ini sebuah kesempatan langka karena ketika berubah dan tanduknya mulai berfrekuensi maka kekuatan musuh akan jauh meningkat. Djohan mengeluarkan gerakan andalannya yaitu berupa ilusi dirinya yang maju, ia mengeluarkan tiga ilusi dirinya.
Spesimen khusus hanya berdiri saja belum merespon ilusi dari Djohan, lalu ketika sosok Djohan mulai menghilang barulah ia mulai beraksi dengan memanjangkan lengannya menyapu semua ilusi Djohan. Satu gerakan seperti itu sudah cukup bagi Djohan, lewat salah satu ilusinya ia bergerak lagi memutar, bagian belakang spesimen khusus ini sangat terbuka lebar.
“Aku akan mengincar lagi Beat nya!” cakar mulai diruncingkan, Djohan melesat dan mengarahkan cakarnya itu ke bagian dada. Spesimen khusus tidak bisa menyanggupi kecepatan Djohan kali ini, refleksnya sangat kurang. Kepala menoleh tahu keberadaan Djohan, tetapi sudah terlambat. Karena cakar Djohan semakin mendekat dan menusuk dada spesimen khusus sekali lagi. “berhasilkah?” tanya Djohan.
Sementara itu kapten Jeremy sudah mengarahkan thunder gun miliknya, jika ada pergerakan seperti tadi jemarinya sudah siap untuk menembak pelatuknya.
“Ayolah...,” ucapnya, kemudian yang ditunggunya menjadi kenyataan saat ia melihat sesuatu gumpalan lagi berbentuk bola keluar dari leher spesimen khusus. “itu dia!” visornya sangat bisa diandalkan karena gerakan yang cepat itu seakan menjadi lambat, lalu pelatuk ditekan. Bunyi gemuruh seraya keluar bersamaan dengan ditembakannya thunder gun.
Gumpalan yang berbentuk bola itu terkena petir buatan yang ditembakan oleh kapten Jeremy, untungnya Djohan menunduk saat melakukan serangan sehingga petir buatan itu tidak terkena dirinya juga. Hal aneh lainnya adalah ketika gumpalan itu kembali masuk ke dalam tubuh spesimen khusus, ia memuntahkan darah dan cakar Djohan masih menempel didadanya. Kejadiannya sungguh berjalan cepat, serangan Djohan dan kapten Jeremy membuahkan hasil.
“Ia memuntahkan darah? Apakah Beat nya hancur?” tanya Djohan.
Spesimen khusus itu kemudian keluar dari tubuhnya dari arah samping, meninggalkan tubuh lamanya di tangan Djohan yang seketika menjadi kering dan rapuh. Kesempatan ini tidak disia-siakan lagi oleh kapten Jeremy, ia menembakan sekali lagi petir buatan dari senapan berteknologi canggih miliknya.
“Kena kau monster!” tembakannya tepat mengenai kepala spesimen khusus, namun lagi-lagi ia keluar dari tubuhnya tetapi kali ini langsung melompat menjauh dari Djohan khususnya yang sudah lepas dari jerat bekas tubuhnya yang mengering.
“Hm, jadi begitu,” kapten Jeremy mulai menyadari sesuatu.
Analisis sederhana dari kapten Jeremy tentang kemampuan spesimen khusus adalah berkutat pada kemampuan regen yang sangat luar biasa cepat. Seorang Beaters bahkan sekelas royal seperti Djohan saja hanya mampu menyembuhkan lukanya melalui kemampuan regen yang dimiliki. Sedangkan spesimen khusus lebih mengganti bagia tubuh yang rusak dengan tubuh yang baru. Sehingga terlihat seperti ular yang mengganti kulitnya.
Adapun kelemahan terbesarnya adalah ketika bagian vitalnya yaitu Beat diserang. Maka mau tidak mau spesimen khusus harus mengeluarkan Beat di dalam tubuhnya agar tubuhnya dapat kembali utuh. Kelemahan ini akan menjadi sangat fatal ketika banyak orang yang melakukan penyerangan pada dirinya seperti yang tadi dilakukan oleh Djohan dan juga kapten Jeremy.
Melihat itu semua, kapten Jeremy berniat mengumpulkan seluruh anggotanya karena pertarungan ini sudah dalam genggamannya. “Per---,” seketika ia berhenti ketika melihat spesimen khususnya didepannya melakukan gerakan yang aneh seperti orang yang kejang-kejang.
“Tidak akan kubiarkan!” Djohan kembali melancarkan serangannya, namun tiba-tiba dari dalam tanah keluar lagi tentakel-tentakel yang ujungnya tajam. “dari kaki?” jumlahnya sangat banyak membentuk dinding, Djohan kesulitan menembusnya. “ada lagi?” sesaat Djohan ingin menebasnya dengan cakar tajam miliknya, dari bagian tentakel itu keluar lagi bagian lainnya.
Kapten Jeremy membantunya dengan menembakan kembali senapan petirnya, sekali menembak dinding itu berlubang dengan luka bekas terbakar. Namun situasinya semakin gila karena jemari kaki yang memanjang itu muncul di mana-mana di area sekitar Djohan dan juga kapten Jeremy.
“Perhatian kepada seluruh skuad! Aku minta berkumpul sekarang, keadaannya menjadi kacau!”
Kapten Jeremy berhasil menjauh, sedangkan posisi Djohan masih terperangkap di dalam. Tempat mereka tadi bertempur seperti ditumbuhi ilalang yang menjulang tinggi, hanya saja terbentuk dari bagian tubuh manusia. Lio yang bersembunyi pun berhasil menghindarinya, ia masih bisa merasakan bahwa Djohan baik-baik saja di dalam.
“Ayolah Djohan, spesimen khusus itu belum berubah menjadi Beaters!” ucapnya dalam persembunyian.
Jemari yang memanjang itu tadinya memiliki tekstur yang sama dengan yang dimiliki oleh manusia biasa, namun perlahan berubah warna menjadi hitam dan mengeras. Bahkan mampu memantulkan sinar matahari yang menyinari Surban City hari ini. Pemandangannya berubah drastis, kali ini menjadi serpihan kaca yang berserakan dilantai membentuk duri-duri ranjau.
“Kapten!” anggota tim 14 yang lain mulai berdatangan. “apa ini?” takjub dengan apa yang dilihatnya.
“Entahlah, pertarungan tadi sangat gila dan…,” kapten Jeremy berhenti sejenak, “Silver Clan terjebak di sana, belum ada pergerakan darinya. Entahlah apakah ia selamat dari kekacauan ini.”
Wanita muda yang mengantar Lio barusan mencoba menembaknya dengan thunder gun miliknya, anehnya peluru petir itu hanya mengikis sedikit saja bagian dari tentakel yang mengeras itu.
“Kapten….,” tatapanya terpancar dari visor yang bening itu, nampaknya situasinya akan menjadi gawat kedepannya.
Suara motor besar terdengar jelas di kesunyian yang menghinggapi tempat tim 14 berada, dibelakangnya ada sebuah mobil hitam yang mengikuti. Tim 14 menyaksikannya ketika orang yang mengendarai motor itu turun, membuka helm kemudian membuka kotak besar yang menempel pada bagian samping motornya. Orang itu tidak asing bagi sang kapten tim 14, ia adalah kapten James dari tim 15 yang anehnya jauh-jauh datang ke sini padahal wilayah ini di luar tanggung jawabnya.
Kapten James memakai baju tempurnya, lengkap dengan pelindung kepala berupa helm yang canggih. Orang yang mengendarai mobil juga turun, mereka adalah Leah dan Gareth dari tim 13. Kedatangan mereka sudah pasti karena ada Silver Clan yang terlibat dalam permasalahan ini. Keduanya membuka bagasi mobil mereka, mengeluarkan koper besar yang berisi baju tempur milik masing-masing.
“Maaf jika ikut campur dalam misi ini, jika kamu sudah membaca laporanku pasti kamu akan memakluminya,” ucap kapten James yang berhadapan langsung dengan kapten Jeremy.
“Hm…aku tidak keberatan asalkan pada saat eksekusinya nanti tim ku lah yang akan melakukannya,” ucap kapten Jeremy.
“Aku tidak masalah dengan kondisi itu, terlihat adil.”
Gareth mengecek keberadaan Djohan dalam visornya, “Eh, dia terjebak di dalam sana,” ucapnya santai.
Sementara itu rombongan tim 3 yang mengikuti Hunter menggunakan mobil harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka secara tiba-tiba kehilangan jejaknya. Padahal jarak mobil sudah disesuaikan agar tidak terlalu dekat maupun jauh. Hunter seperti angin yang tiba-tiba lenyap dari pandangan. Kapten tim 3 membuka ponselnya, lalu melihat apakah ada tim yang sedang aktif menumpas Beaters. Ternyata ada beberapa, namun wilayah 14 menunjukan hasil yang berbeda. Dot yang ditunjukan lebih besar dibandingkan tim lain.
“Tidak mungkin…”
“Ada apa kapten?” tanya rekannya.
“Hunter…ia pergi ke wilayah 14….,” ekspresi terkejut diperlihatkan rekannya. “masih berlaga seperti kapten tim BASS hah?? HUNTER!” kapten tim 3 masih belum yakin apakah pemberian akses yang dilakukan oleh pusat akan memberikan dampak positif bagi BASS atau malah akan dipergunakan untuk menyerang organisasi di kemudian hari.
Spesimen khusus hanya berdiri saja belum merespon ilusi dari Djohan, lalu ketika sosok Djohan mulai menghilang barulah ia mulai beraksi dengan memanjangkan lengannya menyapu semua ilusi Djohan. Satu gerakan seperti itu sudah cukup bagi Djohan, lewat salah satu ilusinya ia bergerak lagi memutar, bagian belakang spesimen khusus ini sangat terbuka lebar.
“Aku akan mengincar lagi Beat nya!” cakar mulai diruncingkan, Djohan melesat dan mengarahkan cakarnya itu ke bagian dada. Spesimen khusus tidak bisa menyanggupi kecepatan Djohan kali ini, refleksnya sangat kurang. Kepala menoleh tahu keberadaan Djohan, tetapi sudah terlambat. Karena cakar Djohan semakin mendekat dan menusuk dada spesimen khusus sekali lagi. “berhasilkah?” tanya Djohan.
Sementara itu kapten Jeremy sudah mengarahkan thunder gun miliknya, jika ada pergerakan seperti tadi jemarinya sudah siap untuk menembak pelatuknya.
“Ayolah...,” ucapnya, kemudian yang ditunggunya menjadi kenyataan saat ia melihat sesuatu gumpalan lagi berbentuk bola keluar dari leher spesimen khusus. “itu dia!” visornya sangat bisa diandalkan karena gerakan yang cepat itu seakan menjadi lambat, lalu pelatuk ditekan. Bunyi gemuruh seraya keluar bersamaan dengan ditembakannya thunder gun.
Gumpalan yang berbentuk bola itu terkena petir buatan yang ditembakan oleh kapten Jeremy, untungnya Djohan menunduk saat melakukan serangan sehingga petir buatan itu tidak terkena dirinya juga. Hal aneh lainnya adalah ketika gumpalan itu kembali masuk ke dalam tubuh spesimen khusus, ia memuntahkan darah dan cakar Djohan masih menempel didadanya. Kejadiannya sungguh berjalan cepat, serangan Djohan dan kapten Jeremy membuahkan hasil.
“Ia memuntahkan darah? Apakah Beat nya hancur?” tanya Djohan.
Spesimen khusus itu kemudian keluar dari tubuhnya dari arah samping, meninggalkan tubuh lamanya di tangan Djohan yang seketika menjadi kering dan rapuh. Kesempatan ini tidak disia-siakan lagi oleh kapten Jeremy, ia menembakan sekali lagi petir buatan dari senapan berteknologi canggih miliknya.
“Kena kau monster!” tembakannya tepat mengenai kepala spesimen khusus, namun lagi-lagi ia keluar dari tubuhnya tetapi kali ini langsung melompat menjauh dari Djohan khususnya yang sudah lepas dari jerat bekas tubuhnya yang mengering.
“Hm, jadi begitu,” kapten Jeremy mulai menyadari sesuatu.
Analisis sederhana dari kapten Jeremy tentang kemampuan spesimen khusus adalah berkutat pada kemampuan regen yang sangat luar biasa cepat. Seorang Beaters bahkan sekelas royal seperti Djohan saja hanya mampu menyembuhkan lukanya melalui kemampuan regen yang dimiliki. Sedangkan spesimen khusus lebih mengganti bagia tubuh yang rusak dengan tubuh yang baru. Sehingga terlihat seperti ular yang mengganti kulitnya.
Adapun kelemahan terbesarnya adalah ketika bagian vitalnya yaitu Beat diserang. Maka mau tidak mau spesimen khusus harus mengeluarkan Beat di dalam tubuhnya agar tubuhnya dapat kembali utuh. Kelemahan ini akan menjadi sangat fatal ketika banyak orang yang melakukan penyerangan pada dirinya seperti yang tadi dilakukan oleh Djohan dan juga kapten Jeremy.
Melihat itu semua, kapten Jeremy berniat mengumpulkan seluruh anggotanya karena pertarungan ini sudah dalam genggamannya. “Per---,” seketika ia berhenti ketika melihat spesimen khususnya didepannya melakukan gerakan yang aneh seperti orang yang kejang-kejang.
“Tidak akan kubiarkan!” Djohan kembali melancarkan serangannya, namun tiba-tiba dari dalam tanah keluar lagi tentakel-tentakel yang ujungnya tajam. “dari kaki?” jumlahnya sangat banyak membentuk dinding, Djohan kesulitan menembusnya. “ada lagi?” sesaat Djohan ingin menebasnya dengan cakar tajam miliknya, dari bagian tentakel itu keluar lagi bagian lainnya.
Kapten Jeremy membantunya dengan menembakan kembali senapan petirnya, sekali menembak dinding itu berlubang dengan luka bekas terbakar. Namun situasinya semakin gila karena jemari kaki yang memanjang itu muncul di mana-mana di area sekitar Djohan dan juga kapten Jeremy.
“Perhatian kepada seluruh skuad! Aku minta berkumpul sekarang, keadaannya menjadi kacau!”
Kapten Jeremy berhasil menjauh, sedangkan posisi Djohan masih terperangkap di dalam. Tempat mereka tadi bertempur seperti ditumbuhi ilalang yang menjulang tinggi, hanya saja terbentuk dari bagian tubuh manusia. Lio yang bersembunyi pun berhasil menghindarinya, ia masih bisa merasakan bahwa Djohan baik-baik saja di dalam.
“Ayolah Djohan, spesimen khusus itu belum berubah menjadi Beaters!” ucapnya dalam persembunyian.
Jemari yang memanjang itu tadinya memiliki tekstur yang sama dengan yang dimiliki oleh manusia biasa, namun perlahan berubah warna menjadi hitam dan mengeras. Bahkan mampu memantulkan sinar matahari yang menyinari Surban City hari ini. Pemandangannya berubah drastis, kali ini menjadi serpihan kaca yang berserakan dilantai membentuk duri-duri ranjau.
“Kapten!” anggota tim 14 yang lain mulai berdatangan. “apa ini?” takjub dengan apa yang dilihatnya.
“Entahlah, pertarungan tadi sangat gila dan…,” kapten Jeremy berhenti sejenak, “Silver Clan terjebak di sana, belum ada pergerakan darinya. Entahlah apakah ia selamat dari kekacauan ini.”
Wanita muda yang mengantar Lio barusan mencoba menembaknya dengan thunder gun miliknya, anehnya peluru petir itu hanya mengikis sedikit saja bagian dari tentakel yang mengeras itu.
“Kapten….,” tatapanya terpancar dari visor yang bening itu, nampaknya situasinya akan menjadi gawat kedepannya.
Suara motor besar terdengar jelas di kesunyian yang menghinggapi tempat tim 14 berada, dibelakangnya ada sebuah mobil hitam yang mengikuti. Tim 14 menyaksikannya ketika orang yang mengendarai motor itu turun, membuka helm kemudian membuka kotak besar yang menempel pada bagian samping motornya. Orang itu tidak asing bagi sang kapten tim 14, ia adalah kapten James dari tim 15 yang anehnya jauh-jauh datang ke sini padahal wilayah ini di luar tanggung jawabnya.
Kapten James memakai baju tempurnya, lengkap dengan pelindung kepala berupa helm yang canggih. Orang yang mengendarai mobil juga turun, mereka adalah Leah dan Gareth dari tim 13. Kedatangan mereka sudah pasti karena ada Silver Clan yang terlibat dalam permasalahan ini. Keduanya membuka bagasi mobil mereka, mengeluarkan koper besar yang berisi baju tempur milik masing-masing.
“Maaf jika ikut campur dalam misi ini, jika kamu sudah membaca laporanku pasti kamu akan memakluminya,” ucap kapten James yang berhadapan langsung dengan kapten Jeremy.
“Hm…aku tidak keberatan asalkan pada saat eksekusinya nanti tim ku lah yang akan melakukannya,” ucap kapten Jeremy.
“Aku tidak masalah dengan kondisi itu, terlihat adil.”
Gareth mengecek keberadaan Djohan dalam visornya, “Eh, dia terjebak di dalam sana,” ucapnya santai.
Sementara itu rombongan tim 3 yang mengikuti Hunter menggunakan mobil harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka secara tiba-tiba kehilangan jejaknya. Padahal jarak mobil sudah disesuaikan agar tidak terlalu dekat maupun jauh. Hunter seperti angin yang tiba-tiba lenyap dari pandangan. Kapten tim 3 membuka ponselnya, lalu melihat apakah ada tim yang sedang aktif menumpas Beaters. Ternyata ada beberapa, namun wilayah 14 menunjukan hasil yang berbeda. Dot yang ditunjukan lebih besar dibandingkan tim lain.
“Tidak mungkin…”
“Ada apa kapten?” tanya rekannya.
“Hunter…ia pergi ke wilayah 14….,” ekspresi terkejut diperlihatkan rekannya. “masih berlaga seperti kapten tim BASS hah?? HUNTER!” kapten tim 3 masih belum yakin apakah pemberian akses yang dilakukan oleh pusat akan memberikan dampak positif bagi BASS atau malah akan dipergunakan untuk menyerang organisasi di kemudian hari.
Diubah oleh the.collega 06-06-2021 11:39
redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas