pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
My Secret Story.. #TrueStory
Spoiler for Cover:


Hallo semua para readers setia sub forum SFTH Kaskus.. Sebelumnya saya mohon maaf sebesar besarnya karena belum bisa menyelesaikan thread saya sebelumnya dimana sudah terbengkalai begitu lama. Disini saya akan kembali menuliskan cerita saya dan merapikan tulisannya kembali karena di thread dulu terlalu amburadul. Buat pembaca lama tolong jangan spoiler dan bakal ada sisi lain yang akan diceritakan disini. Buat pembaca baru selamat menikmati saja cerita ini, ada baik buruknya kisah saya ini buat pembelajaran saja untuk kita semua kedepannya..

Quote:


Spoiler for Index:
Diubah oleh pendakimalas 01-10-2022 23:36
i4munited
hitnaru714
alcipea
alcipea dan 30 lainnya memberi reputasi
31
10.5K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
#61
#17 : Darah Pertama

Begitu banyak lika-liku hidup yang dilalui setiap orang. Menjadi sedikit banyak cerita yang tertulis oleh karenanya. Entahlah, saya sendiri berpikir apa benar jika setiap orang itu ada jalan kebahagiaannya sendiri. Mengingat dari berbagai belahan dunia ini, ada begitu banyak sisi. Ada yang setiap manusia didaerah tersebut hidup makmur, nyaman, bisa saling tertawa menikmati hidup. Namun disisi lain, ada yang setiap hari setiap saat dalam kehidupannya diliputi kecemasan, rasa takut, kesedihan, kelaparan, dan harapan yang setiap saat mereka panjatkan tergantung tanpa ada balasan.

Seperti negara eropa, banyak warganya hidup dalam ketenangan, kebutuhan serba tercukupi, hampir tak ada masalah berarti. Berbeda dengan halnya orang-orang di afrika, kemiskinan dan kelaparan seolah seperti bayangan yang selalu mengikuti mereka setiap saat. Lalu, ada di asia lebih tepatnya timur tengah yang menuai akan konflik tak berkesudahan. Setiap hari mereka diliputi rasa ketakutan, bahkan meraka tak tahu apakah untuk hari esok mereka akan tetap hidup atau tidak.

Lalu, apakah dari setiap hal diatas semua orang memiliki jalan kebahagiaannya? Ataukah, Tuhan benar-benar menciptakan mereka dengan jalan kebahagiaan mereka? Atau bahkan, apakah Tuhan itu memang tidak ada bersama mereka? Entahlah. Jawaban dari itu semua saya rasa belum akan terjawab, bahkan mungkin tidak akan terjawab.

Kembali ke cerita..

Saya dapati Alya sedang berbincang dengan seseorang. Tak dapati semakin dekat ternyata itu salah satu teman cewek sekolahnya. Motor saya pun mendarat ganteng didepan mereka berdua tempat mereka berbincang.

"Ciee Alya, siapa nih? Kenalin donk wkwk.. " Ejek temannya kala saya baru tiba.

"Huu ga boleh.. Dia punyaku seorang weeekk wkwkkw.. " Jawab Alya meladeni gurauan barusan.

Saya sampai tak tau harus bagaimana bersikap di depan mereka.

"Udah dulu ya nit, sampai ketemu besok.. " Pamitnya pada temennya.

"Haha Oke.. Dijagain yang bener, awas diambil orang wkkwwk.. "

"Hahaha siap siap.. Yuk sid.. " Ucapnya kalau ia sudah duduk manis dibelakang saya.

"Pamit dulu ya mbak hehe. . " Pamitku pada temannya.

Maklum belum sempat kenalan, nanti aja kalau ketemu lagi dah..

Motor saya lajukan dengan kecepatan sangat luar biasa.....


Pelan wkwk..

"Cepet dikit napa??!! Jalan kayak keong!! Udah tau panas iihh... " Bentak Alya dari belakang.

"Bahaya kalo ngebut, safety first hehe.. "

"Buruan aaahh.. Panas ini.. "

"Iye nona cantik.. "

Seketika motor saya gas kencang hingga Alya terkaget langsung pegangan pada badan saya.. Aaaaaiiihhh sensasinya brader...

"Jangan langsung digas gitu,, kaget tauukk.. "

"Wkwkwk maap maap.. "

"Sengaja banget ih biar aku pegangan kamu hiih.. "

Seketika dia mencubit pinggang saya.

"Aa aduuuhh sakit ya plisss, iya maap maap atuh.. " Erangku dari depan.

"Wkwkkwwk makanya ga usah macem-macem weeekk... "

"Ampuuun nonaa.. . . "

Tak sedikit pun terlintas akan terjadi hal luar biasa beberapa menit yang akan datang, sungguh. Mengingat kembali rasanya terkadang pikiran seperti belum bisa mempercayai hal tersebut sepenuhnya.

Jalan menuju komplek perumahan tempat tinggal Alya yang saya lalui ini memang melintas jalan sepi, karena sedikit masuk dari jalan raya besar. Tanpa terduga laju kendaraan saya dicegat oleh seseorang, saya pandangi itu bukan orang asing dimata saya. Ya, dia cowok yang mencoba mendekati gadis manis yang sedang membonceng di belakang saya ini.

"Eh, ada apaan ya mas?.. " Tanyaku sopan kalau berhenti tepat didepan dia.

"Turun bentar.. " Ucapnya terdengar sangat luar biasa tidak ramah. Terdengar dari intonasi bicaranya.

"Gw udah dapat informasi kalo lo bukan cowoknya Alya, ga usah sok ngaku ngaku lo... " Ucapnya menggertak saya.

"Lah emang saya cowoknya mas, tanya aja ke Alya sendiri.. " Jawabku kemudian sambil menoleh ke Alya yang di belakang saya tepat. Melihat kami yang sedang membicarakan nya. Terlihat raut wajah takut dari wajah manisnya.

"Dia emang cowokku!! Kamu ga usah lagi coba deketin aku..!! " Ucap Alya sedikit terdengar tegas.

"Ga mungkin.. " Bantah nya kemudian.

"Mas, tolonglah hargai perasaan cewek mas.. Mas boleh saja naksir sama dia, tapi bukan berarti berhak memaksa dia buat nerima mas.. " Ucapku coba meleraikan ini semua.

"Lo ga usah banyak bacot bangsaat.. " Bentaknya lagi kali ini ke saya dengan nada lebih tinggi.

"Mas, saya udah coba bicara baik-baik loh ini.. . "

"Alya, kamu ga mungkin kan nerima orang kek gini jadi cowok kamu..!! " Ucapnya lagi kali ini mencoba menyindir saya.

Ya saya akui, saya kalah kelas sama dia. Motor, penampilan, style dia jauh diatas saya yang sederhana. Dan tidak punya.

"Saya mungkin ga sekeren masnya, tapi kenyataannya saya yang bisa membuat Alya merasa nyaman, bukan masnya.. " Kali ini balasku menyindir dia.

Tampak muka nya merah padam usai saya sindir balik barusan, sejenak saya menoleh ke Alya coba menenangkan situasinya.

Selang beberapa detik, wajah saya mendapatkan bogeman keras darinya.

BUUGGHH!! Saya tersungkur jatuh menahan sakit diwajah saya. Bibir saya pun nampak mengalirkan darah.

"Siiiiiidd... " Teriak Alya terkaget melihat saya tiba tiba ditinju oleh cowok didepan saya.

"Segitu doank?? Ayo sini bacot lagi,, mau gw hajar disini??.. " Tantangnya usai melihat saya tersungkur usai di tinjunya.

Sakit cuuukk,,, sumpaaah......

Tanpa aba-aba, saya langsung balik memukul wajah nya lebih tepatnya pipi kirinya.

BUUUUGGGGHHH...

Tanpa ada jeda, kali kedua saya memukul lagi wajah kirinya dengan tangan kanan saya. Disusul kemudian tangan kiri saya.

Dia pun tak tinggal diam, membalas menendang perut saya keras. Alhasil, terjadilah perkelahian diantara kami berdua.

Alya menjerit dan mencoba melerai saya, namun saya sudah terlanjur emosi dengan manusia didepan saya ini.

Satu pukulan saya kearah dagu dia membuat dia tersungkur untuk kedua kalinya, kali ini tanpa ampun saya hajar dia membabi buta dengan memukul wajahnya kiri kanan lalu menendang perut dan dadanya berulang kali sampai dia sudah berusaha menutupi wajahnya tanda dia sudah tak berdaya.

Usai menarik nafas sebentar, saya pun mencengkram leher dia,

"GW UDAH COBA SABAR MENGHADAPI LO TADI, GW GA PEDULI LO NGATAIN GW APA. TAPI KALO LO COBA MACAM-MACAM SAMA ALYA APALAGI SAMPAI MENYAKITI DIA, URUSAN LO BAKAL PANJANG SAMA GW. GW GA PEDULI LO ANAK SIAPA, KALAU LO GA NERIMA INI SAMPAI MATI PUN GW BAKALAN LADENIN LO. CAMKAN ITU!! "

Usai mengatakan hal itu, saya pun melepaskan cengkraman saya dan meninggalkannya.

Lekas, saya berjalan ke arah gadis manis di belakang saya yang tampak syok melihat hal barusan. Tampak dia menangis melihat kondisi saya yang juga babak belur, ya gimana wajah saya kena beberapa tinju dia juga. Bibir dan hidung saya berulang kali masih mengalirkan darah. Baju sekolah saya pun sudah nampak luar biasa kotor akibat barusan.

"Yuk pulang, maaf udah buat kamu kek gini.. * ucapku lalu memeluknya guna menenangkannya.

Dia hanya menurut, dan kami pun meninggalkan tempat itu seraya masih melihat dia terduduk lemas.

Dijalan, kami hanya saling terdiam. Tak butuh sampai 2 menit kami tiba dirumah Alya, motor pun saya parkirkan dihalaman rumahnya.

"Maaf soal tadi. . . " Ucapku pelan kalau dia turun dari motor.

Kembali, dia menangis usai mendengar ucapan saya.

"Sid, aku gak ingin lihat kamu seperti itu lagi hikss.. " Ucapnya ditengah tangisan dia.

"Aku melihat kamu kayak ga lagi melihat kamu yang aku kenal sid, kamu seperti orang yang ga aku kenal selama ini.. Hiks hiks.. "

Saya hanya terdiam mendengar ucapannya.

"Tolong sid, aku ga ingin melihat kamu seperti itu lagi.. "

"Iya, maafin aku ya.. " Kali ini saya mencoba memeluknya guna menenangkannya.

Sampai beberapa saat akhirnya tangisan dia mereda.

"Bentar, aku ambilin obat dulu buat nutupin luka kamu. . " Dia pun bergegas masuk kedalam rumah lalu kembali membawa betadine dsb.

Saya duduk di lantai terasnya, demikian pula dia.

Dia pun membersihkan luka di pelipis lalu wajah dan tangan saya. Ada beberapa luka dibadan saya usai perkelahian barusan.

Tampak bulir air mata dia masih mengalir saat membersihkan luka saya. Saya pun coba mengusapnya dengan tangan saya.

"Maafin aku ya udah buat kamu nangis, aku ga akan ulangi lagi kok. . " Ucapku kemudian.

"Kamu mau maafin kan?. . " Ucapku lagi.

Dia menganggukkan kepala pelan tanda mengiyakannya.

"Senyum dulu donk, daritadi kamu ga senyum loh.. Cemberut muluk. . " Ucapku lagi seraya mengangkat bibirnya membentuk postur senyum.

Akhirnya dia tersenyum lalu sedikit tertawa.

"Nah gitu donk, gitu kan cantik hehe. ."

"Gombal ah. . "

"Wkwk serius ah. . "

"Hehe makasih sid, masih sakit?.. "

"Udah ga terlalu kok, lebih sakit liat kamu cemberut terus daritadi.. "

"Huu gombal lagi wkwk.. "

"Ciiee nah gitu donk ketawa wkwk. . "

"Eh sid, kamu sebelumnya udah pernah berantem?. . "

"Hhmm sering sih, di PlayStation wkwk. . "

Dia pun mencubit saya keras usai mendengar gurauan saya barusan.

"Aaaauuuuwww aduuh sakit.. Belum pernah aduuuh, tadi pertama kali aduuhh... "

"Ditanya serius coba.. Eh tadi pertama kali? Kok bisa jago gitu? Oiya kamu ikut silat kan ya wkwk. . "

"Ga ngaruh juga ikut silat apa enggak, soalnya pas berantem tadi pun ga ada unsur silat silatnya.. "

"Makasih banget loh sid udah lindungin aku.. " Ucapnya lalu tersenyum.

Aaah, senyuman itu yang selalu saya dambakan darinya.

"Iyaa, aku bakal selalu lindungin kamu kok hehe.. "

"Kalau bisa jangan sampe berantem kayak tadi ya sid, aku takut. . "

"Iya.. Ga akan kok hehe.. "

Ditengah obrolan kami, lalu ada suara motor dari kejauhan lalu terdengar semakin dekat sampai akhirnya itu motor terparkir disamping motor saya. Mendarat cantik dihalaman rumah Alya.....


g3nk_24
i4munited
alcipea
alcipea dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.