Siapa yang tak kenal dengan Satuan Polisi Pamong Praja, atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Satpol PP? Satuan polisi yang identik dengan bagian gusur menggusur dan melakukan serangkaian razia mulai dari gelandangan, pedagang kaki lima hingga sekarang di masa pandemi ini razia yang menyangkut soal protokol kesehatan.

Satpol PP yang mempunyai tugas untuk Menegakkan Perda dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat, kenapa justru saat melakukan pekerjaannya di lapangan sering membuat masyarakat takut dan tak terlindungi? Dengan kerap kali menunjukkan sikap arogan pada saat melakukan tugas.

Seperti yang terjadi baru-baru ini di daerah Singkawang, sebuah video viral mempertontonkan sikap arogan seorang oknum Satpol PP saat merazia sebuah cafe dengan cara menendang sebuah kursi dan berteriak-teriak pada pengunjung dan juga pengelola cafe.



"Kalau mau viral, viralkan saya. Kalau tidak puas, catat nama saya." 

Sikap yang menurut ane  tidak sepatutnya dipertontonkan ke khalayak ramai oleh seseorang yang jelas-jelas seharusnya sebagai pengayom masyarakat. Jika sikap-sikap seperti ini terus dilakukan, yang akan terjadi adalah, masyarakat akan merasa takut tapi tidak teredukasi.

Sedangkan tujuan dari razia ini adalah tidak akan ada lagi pelanggaran dan masyarakat menjadi paham tentang aturan yang berlaku dan tatanan di masyarakat akan manjadi lebih tertib, tapi kan ini malah sebaliknya? Apakah pada saat pendidikan diajarkan seperti itu? Sepertinya tidak kan?

Sikap arogansi ini juga menjadi salah satu sebab masyarakat dan Satpol PP akan selalu kucing-kucingan, sehingga permasalahan tidak pernah selesai dan akan terus  mbuletdi situ-situ saja.


kucing-kucingan
Seperti kejadian yang ane saksikan sendiri semalam, satu mobil Satpol PP mendatangi sebuah angkringan yang berdiri tak jauh dari angkringan resmi. Padahal malam tadi kondisi cafe sedang sepi, hanya ada seorang pengunjung dan satu orang penjaga. Tapi yang merazia satu mobil penuh dengan sikap dan suara yang yang entah sengaja atau tidak, terdengar seolah membentak agar angkringan tadi segera tutup atau diancam bakalan digusur.

Ane ngga tau alasan razia itu hanya dilakukan pada angkringan tersebut tapi sikap yang ditunjukkan membuat ane merasa ngga "aman". Ane rasa banyak yang merasa seperti yang ane rasakan, namun memilih diam karena jika melawanpun sudah pasti akan "kalah"


sumber
Ya, ini adalah oknum, namun perlu digarisbawahi jika oknum seperti ini banyak ditemui di lapangan. Meski untuk kejadian razia prokes di Singkawang ini sang Walikota sudah menyatakan permohonan maaf, tapi jangan salahkan jika citra buruk terlanjur melekat kuat di masyarakat.

Mudah-mudahan ada perbaikan untuk kedepannya dalam sikap dan tata cara pelaksanaan penertiban di masyarakat bisa terealisasi karena kesadaran dari masyarakat, bukan lantaran takut oleh petugas.

Sekian dari ane, mohon maaf jika ada salah-salah kata.
Sampai jumpa di thread selanjutnya, terima kasih.
:terimakasih

sumber