Mudik, merupakan sebuah tradisi tahunan untuk para perantau. Ane nih, pernah ngalamin jadi anak rantau. Ya, walaupun ane merantau ga jauh-jauh banget, hanya di provinsi sebelah, tapi paling enggak, ane bisa ikut ngerasain gimana rasanya rindu kampung halaman, bisa ikut ngerasain euforia mudik.

Halo Agan Sista, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thread inspiratif dan informatif. Kali ini ane akan bahas beberapa tempat yang ane sangat rindukan di kampung halaman.


Beberapa tahun lalu, ane sempat bekerja di luar kota, luar propinsi malahan, walaupun masih deket. Tahun itu, bukan corona yang menghalangi ane mudik. Waktu itu, ane masih kerja di salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia. Dan saat itu, toko tempat ane kerja masih ikut libur saat hari raya. Tapi saat itu, terjadi perbedaan libur lebaran.



Kebayang ga sih, ane waktu itu masih buka toko, sedang di samping toko itu masjid dan lapangan yang nyelenggarain sholat Ied. Ane hanya bisa menatap ke jalanan, di mana orang berlalu lalang berangkat dan pulang sholat Ied, sedangkan ane #EnggaMudikDulu.


Kebiasaan waktu itu, toko h-1 lebaran tutup jam 4 sore. Karena itu toko baru, yang ramenya setengah idup, ane baru tutup toko jam 7 malem, padahal di rak tinggal majang biskuit legend yang gambarnya di meja makan sekeluarga tanpa bapak.

Omong-omong soal tempat merindu, yang pertama, tentu saja rindu rumah. Karena sejatinya rumah, adalah tempat kembali. Dan tempat kembali itu adalah keluarga. Di sini, ane tinggal punya ibu, so, ibuku adalah rumahku. Ruamh, adalah tempat melepas lelah, lelah jiwa raga.


Yang kedua, saat mudik, ane selalu nyempetin ke rumah simbah. Di rumah simbah ini,ane tak lupa ke kuburan. Ya, ane pasti ke kuburan Simbah/Nenek dan Kakek, saat pulang kampung. Secara, ane sangat dekat sama Simbah semasa beliau hidup. Di sana, ane merasa kembali bertemu dengan Simbah.



Suasana di sana sangat tenang. Masih banyak pohon kelapa. Kami juga masih memasak dengan cara tradisional. Kalo orang Jawa bilang "ngangeni banget."





Tempat ketiga adalah Pantai Bugel. Pantai ini dekat dengan rumah Simbah. Bila Lebaran, kami semua datang ke rumah Simbah, lalu ke Pantai Bugel bersama-sama. Kami hanya naik motor, karena jarak dari pantai sangat dekat.







Biasanya kami berangkat selepas Ashar, lalu menunggu sunset di sana. Kadang, kami juga bertemu nelayan dan membeli tangkapannya, kemudian kami masak untuk makan malam. Pantai Bugel ini masih sangat asri. Di sana belum ada tempat-tempat makan seperti pantai lainnya.

Nah GanSist, demikian beberapa tempat yang ane rindukan di kampung halaman yang ane bagikan dalam event #KaskuserBerbagiTHR kali ini. Kalau Agan Sista, mana yang paling membuatmu merindu?


Jogja, 17 Mei 2021