- Beranda
- The Lounge
Sisi Gelap Internet di Indonesia
...
TS
Rinka17
Sisi Gelap Internet di Indonesia
Internet di Indonesia dahulu hanya digunakan untuk keperluan perusahaan. Kemudian menjadi sarana hiburan untuk para remaja. Tidak semua orang bisa menggunakan internet di rumah masing-masing. Yang membutuhkan harus pergi ke warnet. Alasan pertama, di masa itu jarang ada yang mempunyai komputer pribadi. Kalaupun ada, biasanya itu anak orang kaya, dan komputer bukan alat hiburan. Meskipun orang kaya, penggunaan internet sangat terbatas, karena biayanya lebih mahal dari warnet.
Hal seperti itu berubah secara berangsur-angsur. Pada mulanya ada sedikit perusahaan penyedia layanan internet. Hampir semua sok jual mahal, merasa hanya orang kaya yang boleh berlangganan internet. Namun itu semua berubah ketika banyak perusahaan lain yang menyediakan paket internet murah dengan teknologi terbaru. Hal itu mengancam perusahaan yang sok jual mahal.
Selama itu pula, internet diperkenalkan ke semua orang. Segala kesenangan internet ditawarkan. Ada pula perusahaan yang menawarkan harga murah tapi tidak jujur. Hanya janji manis belaka. Gerakan melek internet juga bergema dimana-mana. Banyak pemuda yang merasa senang karena bisa mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan melalui jaringan internet. Tetapi kaum anti teknologi melihat itu hanya pemborosan dan buang-buang waktu. Tetapi, ketika kaum itu sudah banyak yang ikut hermain internet, malapetaka pun terjadi.
Disini aku tidak sedang membahas video game, anime, dan cosplay. Aku mengajak para pembaca untuk mencari cara agar bisa tenang ketika berhadapan dengan sisi gelap internet di Indonesia. Kita bahas sisi gelap yang paling terkenal. Kalau ada yang salah, mohon diampuni, karena aku bukan pakar internet.
Entah mengapa banyak orang yang mempertontonkan kebodohan mereka. Bermula dari melaporkan segala sesuatu ke Facebook. Dilanjutkan dengan menyiarkan segala kegiatan di YouTube.
Bahkan seruan untuk jangan membuat orang bodoh menjadi terkenal pun sudah tidak mempan. Hal ini meresahkan para seniman yang ingin berkarya di internet.
Hasil karya mereka ditenggelamkan oleh kiriman-kiriman yang tidak jelas.
Adakah cara untuk menanggulangi hal ini agar pengguna internet menjadi sehat?
Seharusnya internet menjadi tempat yang baik untuk mencari pengetahuan, pertemanan, perniagaan, dan hiburan.
Rinka
Hal seperti itu berubah secara berangsur-angsur. Pada mulanya ada sedikit perusahaan penyedia layanan internet. Hampir semua sok jual mahal, merasa hanya orang kaya yang boleh berlangganan internet. Namun itu semua berubah ketika banyak perusahaan lain yang menyediakan paket internet murah dengan teknologi terbaru. Hal itu mengancam perusahaan yang sok jual mahal.
Selama itu pula, internet diperkenalkan ke semua orang. Segala kesenangan internet ditawarkan. Ada pula perusahaan yang menawarkan harga murah tapi tidak jujur. Hanya janji manis belaka. Gerakan melek internet juga bergema dimana-mana. Banyak pemuda yang merasa senang karena bisa mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan melalui jaringan internet. Tetapi kaum anti teknologi melihat itu hanya pemborosan dan buang-buang waktu. Tetapi, ketika kaum itu sudah banyak yang ikut hermain internet, malapetaka pun terjadi.
Disini aku tidak sedang membahas video game, anime, dan cosplay. Aku mengajak para pembaca untuk mencari cara agar bisa tenang ketika berhadapan dengan sisi gelap internet di Indonesia. Kita bahas sisi gelap yang paling terkenal. Kalau ada yang salah, mohon diampuni, karena aku bukan pakar internet.
Spoiler for Berita Bohong:
Spoiler for Orang Sewaan:
Spoiler for Gerombolan Banteng:
Spoiler for Penipu:
Spoiler for Ikut Campur Urusan Orang:
Entah mengapa banyak orang yang mempertontonkan kebodohan mereka. Bermula dari melaporkan segala sesuatu ke Facebook. Dilanjutkan dengan menyiarkan segala kegiatan di YouTube.
Bahkan seruan untuk jangan membuat orang bodoh menjadi terkenal pun sudah tidak mempan. Hal ini meresahkan para seniman yang ingin berkarya di internet.
Hasil karya mereka ditenggelamkan oleh kiriman-kiriman yang tidak jelas.
Adakah cara untuk menanggulangi hal ini agar pengguna internet menjadi sehat?
Seharusnya internet menjadi tempat yang baik untuk mencari pengetahuan, pertemanan, perniagaan, dan hiburan.
Rinka
toinxx08 dan 37 lainnya memberi reputasi
36
7.6K
156
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Tampilkan semua post
anakuat
#36
Yg ane penasaran kenap saat dlu friendster, myspace lagi tren. Masalah2 yg ts sebutin itu minim atau bisa dibilang sama sekali ga ada.
Dlu socmed bener bener digunakan sebagai alat social interaksi bukan penyebar berita bohong, yg ane sering liat profil fs yg ada glitternya atau myspace yg punya layout bagus.
Ane juga seneng maennya apalagi dapet penghasilan dari ngelayout profil myspace band
Tapi sekarang udah ada fb, ig, tiktok, isi konten jadi malah makin menurun, berita hoax, bergunjing, curhat aib , dsb.
Jadi males liat socmednya
Dlu socmed bener bener digunakan sebagai alat social interaksi bukan penyebar berita bohong, yg ane sering liat profil fs yg ada glitternya atau myspace yg punya layout bagus.
Ane juga seneng maennya apalagi dapet penghasilan dari ngelayout profil myspace band
Tapi sekarang udah ada fb, ig, tiktok, isi konten jadi malah makin menurun, berita hoax, bergunjing, curhat aib , dsb.
Jadi males liat socmednya
Rinka17 memberi reputasi
1
Tutup