- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#110
Chapter 75
Quote:
Djohan dan Lio bergerak bagaikan angin, melesat tajam melewati bangunan dan orang-orang yang lalu lalang di jalan. Berpindahan mereka sungguh halus, orang yang dilewatinya bahkan tidak menyadari kalau ada seseorang yang berpapasan dengannya. Jaraknya menuju lokasi sang target menurut Lio tidaklah begitu jauh, tetapi memang mereka harus segera ke sana. Karena target saat ini sedang diam dan tidak menunjukan pergerakan dari apa yang dirasakan Lio.
“Ingat janjimu, setelah bertemu cepatlah pulang!” ucap Djohan
“Ya komandan!” dengan nada mengejek.
Perjalanan yang dikiranya mulus tanpa hambatan itu ternyata tidak seperti yang diharapkan, Lio tiba-tiba terdiam setelah merasakan ada sesuatu yang cepat mulai mengejarnya.
“Ada apa?” tanya Djohan.
“Kita diikuti,” jawab Lio namun membuat Djohan heran.
“Diikuti? Apa ada sese---,” barulah teringat bahwa yang bisa mengejar kecepatan seperti ini adalah anggota BASS dengan baju tempur barunya. Djohan menoleh kebelakang, “sudah kuduga.”
“Siapa?”
“Gareth, cih kukira dia berhasil kita tipu.”
Gareth tersenyum dibalik helm canggihnya itu, dengan visornya ini visual Djohan dan Lio sangat jelas terlihat. Lapisan yang dilengkapi teknologi canggih itu memberikan gambaran yang jernih, seperti Djohan dan Lio sedang berjalan-jalan biasa. Padahal keduanya itu sedang dalam pergerakan yang cepat.
“Eh…jadi gerakan cepat kalian dilakukan seperti itu, melompat dari satu titik ke titik lainnya,” Gareth menjaga jaraknya, terutama agar tidak menganggu orang-orang karena angin yang dihempaskan dari baju tempurnya sangat keras. Sangat berbeda dengan pergerakan Djohan dan Lio yang sama sekali tidak terasa.
Djohan dan Lio terlibat obrolan, mereka tidak menyangka bahwa rencana tadi ternyata gagal. Lalu bagaimana cara Gareth yang bisa menyusulnya menjadi pertanyaan besar.
“Bagaimana?” tanya Lio.
“Kita harus berpencar, jaraknya?”
“Kita baru memulainya, saat ini bahkan belum keluar dari wilayah kita!”
Djohan berpikir, bagaimana caranya untuk hilang dari kejaran Gareth. Ia tahu betul kemampuan baju tempur milik BASS itu, saat belum rampung saja hasil yang ditunjukan sudah gila. Bahkan menurutnya pada saat itu mungkin Gareth yang berhasil membunuh Beaters Ungu tersebut jika baju tempurnya sudah dalam wujud sempurna.
Leah mengikuti Gareth melalui mobil yang terpasangkan sensor khusus pendeteksi baju tempurnya, sehingga dalam layar terpampang posisi Gareth. Jalanan cukup ramai, sedikit menyulitkan Leah untuk bergerak menggunakan mobil.
Melihat ke bagian layar di mobil, “Dia masih mengejarnya, tetaplah seperti itu,” ucap Leah.
Sementara itu kapten James melesat menggunakan sepeda motor besarnya, di sisi kiri dan kanan terdapat sebuah kotak yang sedikit besar yang masih bagian dari aksesori motor itu. Sebuah layar kecil di dekat spidometer menunjukan lokasi Leah.
Djohan mendapatkan sebuah ide, dari visor milik Gareth terlihat keduanya semakin mendekat dan sedang membicarakan sesuatu. Gareth pun dengan kepercayaan yang tinggi siap dengan apapun yang akan dilakukan oleh kedua anggota Silver Clan tersebut. Lalu Djohan dan Lio melompat tinggi, dan di udara kedua berpencar. Rencana yang dimiliki oleh Djohan ternyata membuat dirinya dan juga Lio berpisah untuk membuat Gareth bingung.
“Aha! Taktik yang terlalu biasa,” Gareth belum memilih ke arah mana dirinya akan melangkah.
“yang kutahu bocah itu yang memiliki kemampuan untuk melacak lokasi Beaters, namun bukan tidak mungkin dirinya akan dijadikan umpan dan Djohan yang sebenarnya pergi ke lokasi aslinya karena semua informasi sudah diberikan,” ucapnya dengan sangat yakin dan memilih untuk mengejar Djohan. “OI DJOHAN!”
Djohan tersenyum saat tahu bahwa Gareth lebih memilih mengejar dirinya, semuanya seperti yang direncanakan tadi. Kejar-kejaran antaran keduanya masih terjadi, Leah sempat terheran ketika Gareth merubah haluannya dengan sangat cepat. Ia memutar stir mobilnya, dan mengikuti jalur baru yang dibuat oleh Gareth. Wilayah 8 tempat Djohan tinggal sudah dilewati, ternyata arahnya terus ke utara dan mereka sudah sampai di sektor 13. Membuat Gareth dan Leah ‘pulang’ ketempatnya sendiri.
“Di sini?” Gareth ketika mengetahui gerakan Djohan membawanya kembali ke sektor tempat kerjanya. Begitupun dengan Leah yang masih mengejar dari belakang, posisi dari Gareth memang menunjukan bahwa ia sedang berada di sektor 13.
“Baiklah,” Djohan membalikan badannya, lalu meluncur ke arah Gareth yang ada dibelakangnya.
“Ia akan menyerang?” tangan kanan Gareth sudah diposisi tempat penyimpanan belati. Tiba-tiba bayang-bayangan dari Djohan muncul tepat dihadapannya. “teknik ini sudah kulihat waktu itu, percuma saja!”
Djohan mengeluarkan teknik ilusinya, walaupun sebenarnya langkah ini sedikit beresiko karena Gareth sudah melihatnya waktu itu. Bisa jadi Gareth sudah tahu bagaimana cara melawan teknik ilusi ini. Apalagi Djohan tidak menggunakan sel Beaters nya, bisa jadi tekniknya ini lebih gampang terbaca karena kurang cepat. Bayangan dihasilkan berjumlah tiga, dengan arah yang berbeda-beda dengan tujuan membuat Gareth kembali terkecoh.
Visor milik Gareth mulai menganalisis, satu gerakan mencurigakan saja bisa jadi pertanda bahwa bayangan itu merupakan yang asli. “Hanya tiga? Kau meremehkanku!” salah satu bayangan terlihat bergerak beberapa inci, Gareth pun merubah arahnya dengan cepat. Pelontar roket yang dibuat fleksibel mampu membuat manuver yang lihai untuk seukuran baju tempur yang berbahan serat karbon dan campuran metal baja.
“Tenaga bajuku masih banyak, kan ku ikuti kau kemanapun!” sosok Djohan dihadapannya lambat laun memudar, Gareth malah berhasil mendekatinya dan tangannya mulai meraihnya.
“eh?” sesaat tangan Gareth memegangnya, sosok Djohan menghilang. “cih! Jangan-jangan!” Gareth mencoba meluncur ke angkasa, sama seperti yang ia lakukan diawal saat ingin mengejar Djohan dan Lio. Visornya mulai melacak apakah ada sesuatu pergerakan yang aneh atau tidak, ternyata hasilnya nihil dan Gareth kehilangan jejak Djohan.
Leah melihat sensor yang menunjukan bahwa tidak adanya pergerakan lagi dari Gareth. Jika begitu spesimen khusus yang meneror sektor 2 sudah sampai ditempatnya yaitu sektor 13. Leah yang penasaran menghubungi Gareth, untuk meminta detil lokasinya agar persiapan bisa dilakukan dan melaporkan kepada kapten Vela agar warga sekitar dapat dievakuasi terlebih dahulu.
“Gareth, kamu menemukannya? Di mana tempatnya? Akan ku beritahu kapten agar bisa mengevakuasi---,” Leah mendadak berhenti berbicara.
“Aku kehilangan jejaknya,” jawaban yang simpel keluar dari Gareth, dirinya sedang berdiri di atas gedung yang tinggi. “sialan! Aku tertipu!”
Masih berada di sektor 13, namun berada di wilayah yang sedikit jauh dari tempatnya sebelumnya mengecoh Gareth. Djohan dengan santainya berjalan normal layaknya warga biasa, ia terlihat sedang menelpon seseorang yaitu Lio untuk menanyakan lokasi dirinya berada. Rencana yang dilakukan keduanya berhasil kali ini, termasuk memancing Gareth agar mengikutinya. Lio memberikan lokasinya melalui sambungan telepon itu, dan seterusnya mereka akan menggunakan taksi atau kendaraan umum lainnya agar sulit dilacak.
Di lain pihak kapten James semakin memacu motor besarnya dengan cepat, apalagi setelah melihat tidak ada pergerakan lainnya dari Leah. Kekecewaan diperlihatkan oleh Gareth yang masih dibaluti dengan baju tempurnya, menemui Leah yang sudah sampai saja rasanya berat sekali. Kepercayaan dirinya sama sekali tidak berguna, andai saja jika ia menganalisanya sedikit lebih lama. Maka keputusan yang barusan mungkin dapat berubah.
“Ingin berganti pakaian?” tanya Leah sedikit menyindir.
“Kamu baik sekali masih menyimpan setelan jasku,” Gareth mengakui kesalahannya. “maaf, aku kehilangan jejak mereka.”
“Ya, kamu sudah mengatakannya tadi kan?” situasi diperparah ketika Leah memberitahu Gareth bahwa kapten James mengira bahwa mereka sudah berada di lokasi sang target.
“Ingat janjimu, setelah bertemu cepatlah pulang!” ucap Djohan
“Ya komandan!” dengan nada mengejek.
Perjalanan yang dikiranya mulus tanpa hambatan itu ternyata tidak seperti yang diharapkan, Lio tiba-tiba terdiam setelah merasakan ada sesuatu yang cepat mulai mengejarnya.
“Ada apa?” tanya Djohan.
“Kita diikuti,” jawab Lio namun membuat Djohan heran.
“Diikuti? Apa ada sese---,” barulah teringat bahwa yang bisa mengejar kecepatan seperti ini adalah anggota BASS dengan baju tempur barunya. Djohan menoleh kebelakang, “sudah kuduga.”
“Siapa?”
“Gareth, cih kukira dia berhasil kita tipu.”
Gareth tersenyum dibalik helm canggihnya itu, dengan visornya ini visual Djohan dan Lio sangat jelas terlihat. Lapisan yang dilengkapi teknologi canggih itu memberikan gambaran yang jernih, seperti Djohan dan Lio sedang berjalan-jalan biasa. Padahal keduanya itu sedang dalam pergerakan yang cepat.
“Eh…jadi gerakan cepat kalian dilakukan seperti itu, melompat dari satu titik ke titik lainnya,” Gareth menjaga jaraknya, terutama agar tidak menganggu orang-orang karena angin yang dihempaskan dari baju tempurnya sangat keras. Sangat berbeda dengan pergerakan Djohan dan Lio yang sama sekali tidak terasa.
Djohan dan Lio terlibat obrolan, mereka tidak menyangka bahwa rencana tadi ternyata gagal. Lalu bagaimana cara Gareth yang bisa menyusulnya menjadi pertanyaan besar.
“Bagaimana?” tanya Lio.
“Kita harus berpencar, jaraknya?”
“Kita baru memulainya, saat ini bahkan belum keluar dari wilayah kita!”
Djohan berpikir, bagaimana caranya untuk hilang dari kejaran Gareth. Ia tahu betul kemampuan baju tempur milik BASS itu, saat belum rampung saja hasil yang ditunjukan sudah gila. Bahkan menurutnya pada saat itu mungkin Gareth yang berhasil membunuh Beaters Ungu tersebut jika baju tempurnya sudah dalam wujud sempurna.
Leah mengikuti Gareth melalui mobil yang terpasangkan sensor khusus pendeteksi baju tempurnya, sehingga dalam layar terpampang posisi Gareth. Jalanan cukup ramai, sedikit menyulitkan Leah untuk bergerak menggunakan mobil.
Melihat ke bagian layar di mobil, “Dia masih mengejarnya, tetaplah seperti itu,” ucap Leah.
Sementara itu kapten James melesat menggunakan sepeda motor besarnya, di sisi kiri dan kanan terdapat sebuah kotak yang sedikit besar yang masih bagian dari aksesori motor itu. Sebuah layar kecil di dekat spidometer menunjukan lokasi Leah.
Djohan mendapatkan sebuah ide, dari visor milik Gareth terlihat keduanya semakin mendekat dan sedang membicarakan sesuatu. Gareth pun dengan kepercayaan yang tinggi siap dengan apapun yang akan dilakukan oleh kedua anggota Silver Clan tersebut. Lalu Djohan dan Lio melompat tinggi, dan di udara kedua berpencar. Rencana yang dimiliki oleh Djohan ternyata membuat dirinya dan juga Lio berpisah untuk membuat Gareth bingung.
“Aha! Taktik yang terlalu biasa,” Gareth belum memilih ke arah mana dirinya akan melangkah.
“yang kutahu bocah itu yang memiliki kemampuan untuk melacak lokasi Beaters, namun bukan tidak mungkin dirinya akan dijadikan umpan dan Djohan yang sebenarnya pergi ke lokasi aslinya karena semua informasi sudah diberikan,” ucapnya dengan sangat yakin dan memilih untuk mengejar Djohan. “OI DJOHAN!”
Djohan tersenyum saat tahu bahwa Gareth lebih memilih mengejar dirinya, semuanya seperti yang direncanakan tadi. Kejar-kejaran antaran keduanya masih terjadi, Leah sempat terheran ketika Gareth merubah haluannya dengan sangat cepat. Ia memutar stir mobilnya, dan mengikuti jalur baru yang dibuat oleh Gareth. Wilayah 8 tempat Djohan tinggal sudah dilewati, ternyata arahnya terus ke utara dan mereka sudah sampai di sektor 13. Membuat Gareth dan Leah ‘pulang’ ketempatnya sendiri.
“Di sini?” Gareth ketika mengetahui gerakan Djohan membawanya kembali ke sektor tempat kerjanya. Begitupun dengan Leah yang masih mengejar dari belakang, posisi dari Gareth memang menunjukan bahwa ia sedang berada di sektor 13.
“Baiklah,” Djohan membalikan badannya, lalu meluncur ke arah Gareth yang ada dibelakangnya.
“Ia akan menyerang?” tangan kanan Gareth sudah diposisi tempat penyimpanan belati. Tiba-tiba bayang-bayangan dari Djohan muncul tepat dihadapannya. “teknik ini sudah kulihat waktu itu, percuma saja!”
Djohan mengeluarkan teknik ilusinya, walaupun sebenarnya langkah ini sedikit beresiko karena Gareth sudah melihatnya waktu itu. Bisa jadi Gareth sudah tahu bagaimana cara melawan teknik ilusi ini. Apalagi Djohan tidak menggunakan sel Beaters nya, bisa jadi tekniknya ini lebih gampang terbaca karena kurang cepat. Bayangan dihasilkan berjumlah tiga, dengan arah yang berbeda-beda dengan tujuan membuat Gareth kembali terkecoh.
Visor milik Gareth mulai menganalisis, satu gerakan mencurigakan saja bisa jadi pertanda bahwa bayangan itu merupakan yang asli. “Hanya tiga? Kau meremehkanku!” salah satu bayangan terlihat bergerak beberapa inci, Gareth pun merubah arahnya dengan cepat. Pelontar roket yang dibuat fleksibel mampu membuat manuver yang lihai untuk seukuran baju tempur yang berbahan serat karbon dan campuran metal baja.
“Tenaga bajuku masih banyak, kan ku ikuti kau kemanapun!” sosok Djohan dihadapannya lambat laun memudar, Gareth malah berhasil mendekatinya dan tangannya mulai meraihnya.
“eh?” sesaat tangan Gareth memegangnya, sosok Djohan menghilang. “cih! Jangan-jangan!” Gareth mencoba meluncur ke angkasa, sama seperti yang ia lakukan diawal saat ingin mengejar Djohan dan Lio. Visornya mulai melacak apakah ada sesuatu pergerakan yang aneh atau tidak, ternyata hasilnya nihil dan Gareth kehilangan jejak Djohan.
Leah melihat sensor yang menunjukan bahwa tidak adanya pergerakan lagi dari Gareth. Jika begitu spesimen khusus yang meneror sektor 2 sudah sampai ditempatnya yaitu sektor 13. Leah yang penasaran menghubungi Gareth, untuk meminta detil lokasinya agar persiapan bisa dilakukan dan melaporkan kepada kapten Vela agar warga sekitar dapat dievakuasi terlebih dahulu.
“Gareth, kamu menemukannya? Di mana tempatnya? Akan ku beritahu kapten agar bisa mengevakuasi---,” Leah mendadak berhenti berbicara.
“Aku kehilangan jejaknya,” jawaban yang simpel keluar dari Gareth, dirinya sedang berdiri di atas gedung yang tinggi. “sialan! Aku tertipu!”
Masih berada di sektor 13, namun berada di wilayah yang sedikit jauh dari tempatnya sebelumnya mengecoh Gareth. Djohan dengan santainya berjalan normal layaknya warga biasa, ia terlihat sedang menelpon seseorang yaitu Lio untuk menanyakan lokasi dirinya berada. Rencana yang dilakukan keduanya berhasil kali ini, termasuk memancing Gareth agar mengikutinya. Lio memberikan lokasinya melalui sambungan telepon itu, dan seterusnya mereka akan menggunakan taksi atau kendaraan umum lainnya agar sulit dilacak.
Di lain pihak kapten James semakin memacu motor besarnya dengan cepat, apalagi setelah melihat tidak ada pergerakan lainnya dari Leah. Kekecewaan diperlihatkan oleh Gareth yang masih dibaluti dengan baju tempurnya, menemui Leah yang sudah sampai saja rasanya berat sekali. Kepercayaan dirinya sama sekali tidak berguna, andai saja jika ia menganalisanya sedikit lebih lama. Maka keputusan yang barusan mungkin dapat berubah.
“Ingin berganti pakaian?” tanya Leah sedikit menyindir.
“Kamu baik sekali masih menyimpan setelan jasku,” Gareth mengakui kesalahannya. “maaf, aku kehilangan jejak mereka.”
“Ya, kamu sudah mengatakannya tadi kan?” situasi diperparah ketika Leah memberitahu Gareth bahwa kapten James mengira bahwa mereka sudah berada di lokasi sang target.
Diubah oleh the.collega 06-06-2021 04:38
redrices dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Kutip
Balas