Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nataliuspigai.Avatar border
TS
nataliuspigai.
BERJASA, Palestina Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia 1945 !
BERJASA, Palestina Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia 1945 !

Kedutaan Besar Palestina meminta dukungan pemerintah Indonesia seiring memperingati Hari Nakba dan membuat rilis secara resmi. /Reuters

Sejarah mencatat Palestina termasuk negara petama yang mengakui Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.

Informasi yang dihimpun iNSulteng.com, Selasa 18 Mei 2021 Indonesia harus menjalani perjalanan panjang agar diakui Dunia Internasional jadi negara.

Selain Palestina ada beberapa negara lain yang mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 silam.

Sementara itu Belanda mengakui kemerdekaan dan menyerahkan kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Akte penyerahan ditandatangani oleh Pemimpin Belanda kala itu Ratu Juliana melalui sebuah upaca negara di Istana Kerajaan Amsterdam Ibu Kota Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan, dalam sejarah tercatat bahwa sejumlah negara–negara Timur Tengah yang pertama kali mengakui posisi Indonesia sebagai negara merdeka kala itu.

“Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi Arabia, Jemen,memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Iran Turki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ’45 : “ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial” demikian pernyataan Abdul Harris Nasution Pahlawan Nasional dan tokoh TNI.

radio berbahasa Arab selama dua hari berturut-turut dari Berlin, Jerman, pada 1944. Ucapan selamat dari Syekh Muhammad Amin Al-Husseini pada saat itu bukan pengakuan kedaulatan Indonesia secara sah, melainkan sebatas dukungan kepada Indonesia karena pada tahun itu Indonesia juga belum merdeka. Selain itu pada tahun 1944, wilayah Palestina masih di bawah pemerintahan Britania Raya (1920-1948) dan belum menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Sehingga berdasarkan fakta–fakta tersebut, belum bisa dikatakan bahwa Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Akan lebih tepat jika dikatakan bahwa, tokoh besar pertama yang memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada Indonesia untuk kemerdekaannya adalah orang Palestina.

Selain Palestina negara-negara pertama yang mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah:

Mesir

Arab Saudi

Suriah

Irak

Yaman

Afghanistan

Iran

Turki

Negara-negara tersebut memiliki peran penting dalam diplomasi Indonesia sebagai negara yang baru saja merdeka dan berdaulat.

Lalu Serangan Israel yang menggempur Palestina saat ini hendaknya perlu dipikirkan kembali agar Indonesia mengirim pasukan TNI ke Palestina.

Netizen dan sejumlah tokoh Indonesia juga meminta Peresiden Jokowi mengambil langkah tegas terkait penindasan dan kebiadan Israel terhadap Palestina.***

https://insulteng.pikiran-rakyat.com...indonesia-1945

Tanpa mengecilkan perjuangan pahlawan kita, tapi Amerikalah yg berjasa mengusir Jepang dari lndonesia, yg menyebabkan lndonesia mengalami vakum kekuasaan sehingga bisa mengkonsolidasikan kekuatan untuk memproklamirkan kemerdekan.

Jangan lupakan juga peran amerika menekan Belanda yg membuat Belanda mundur perihal Irian Barat (Irian Baya/Papua)

Juga Mesir..! yg melakukan pemberontakan anti Belanda-lnggris di sana atas respon insiden 10 november 1945 di Surabaya.

Cuma pengakuan dari seorang mufthi Syekh Muhammad Amin Al-Husaini sudah dianggap bernilai lbh besar dari aksi nyata Amerika dalam upaya melindungi kemerdekaan lndonesia, dan jg dianggap lbh besar nilainya dibanding Mesir yg melakukan pemberontakan anti Belanda-lnggris di sana atas insiden di Indonesia

Gitu deh kalau kebanyakan nonton bokep
emoticon-Ngakak
Diubah oleh nataliuspigai. 20-05-2021 10:03
ruuuruuu
secer
chevelle16
chevelle16 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
3.5K
72
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
suromenggoloAvatar border
suromenggolo
#16
Sudah terbantahkan klaim ini
Karena tahun 1945, belum ada negara bernama palestina

Nih yang nyata nyata keturunan yahudi yang bantu perjuangan indonesia

BERJASA, Palestina Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia 1945 !

Charles Mussry lahir dari keluarga pasangan Jacob Mussry, seorang Yahudi Baghdadi yang berasal dari Irak dan Toba Solomon Kattan. Keduanya bertemu dan menikah di Aceh. Keluarga pasangan ini kemudian pindah ke Surabaya, kota besar di Jawa pada awal abad 20.

Pada paruh pertama abad XX, Surabaya merupakan idaman bagi orang-orang Yahudi, baik keturunan Eropa maupun dari Timur Tengah. Orang-orang Yahudi Eropa, khususnya dari Belanda, menjadi pegawai pemerintahan dan militer. Sementara, keluarga Yahudi dari kawasan Timur Tengah, sebagian besar menjadi pengusaha.

Pada tahun 1930-an, komunitas Yahudi di Surabaya meningkat pesat. Mereka menikmati fasilitas yang sejajar dengan penduduk Eropa. Bagi keluarga Yahudi, mereka sangat senang bisa memiliki akses untuk beli mobil, menaiki kuda ke pedesaan, serta punya beberapa asisten rumah tangga. Tentu saja, ini sebuah kemewahan, yang antara lain karena fasilitas dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hal ini dikisahkan Eli Dwek, dalam esainya “The Demish of the Jewish Community in Surabaya”.

Di Surabaya, Charles Mussry dikenal sebagai pengusaha Yahudi yang terpandang dan kaya raya. Ia punya bengkel mobil dan rumah sakit di Jalan Simpang (kini Jalan Pemuda) Surabaya. Selain itu, aset dan kekayaannya tersebar di Jawa Timur, di antaranya beberapa bangunan villa di Tretes, Pasuruan.

Dalam pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, Charles Mussry ikut berjuang bersama laskar-laskar rakyat untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Charless membantu logistik, mensuplay dapur umum, serta ikut serta dalam pengadaan senjata.

Akses dan jaringan Charles Mussry yang luas sebagai pengusaha, menguatkan perjuangannya membantu arek-arek Soeroboyo. Dari perjuangan ini, Charles Mussry dikenal dekat dengan Presiden Soekarno (Faisal Assegaf, Berdarah Yahudi, Bertanah Air Indonesia, merdeka.com, 11 November 2013).

Keluarga Charles Mussry mendapatkan akses Kartu Tanda Penduduk pada akhir 1950-an. Pada awalnya, keluarga Mussry mengisi agama Yahudi pada kolom agama Kartu Tanda Penduduk yang dimilikinya dari Pemerintah Indonesia. Namun, ketika hendak memperpanjang kartu ini, mereka diminta mengisi satu dari lima agama resmi waktu itu.

David Mussry, saudara Charles Mussry, memilih agama Hindu. Kisah ini diceritakan Jeffery Hadler pada paper risetnya, “Translation of Antisemitism: Jews, the Chinese and Violence in Colonial and Post-Colonial Indonesia”. Riset Hadler ini melengkapi kepingan khazanah publikasi internasional tentang komunitas Yahudi di Indonesia.

Saudara Charles, David Mussry merupakan penggerak dan aktifis Yahudi di Surabaya. Ia menjadi Ketua Perkumpulan Israelitische Gementee Soerabaja (Jemaat Israel di Surabaya). Komunitas ini didirikan pada 31 Juli 1923 oleh dua tokoh Yahudi, yakni Izak Ellias Binome Ehrenoreis Rechte Grunfeld dan Emma Mizrahie.

Perkumpulan Yahudi berkembang pesat sejak didirikan. Orang-orang Yahudi dari komunitas ini lantas mendirikan sebuah sinagoge di Jalan Bubutan, Surabaya. Seiring waktu, perkumpulan ini membeli sebidang tanah milik Ny Ada Henriette Burch Krusemann yang terletak di Jalan Kayoon. Di lahan itulah, orang-orang Yahudi Surabaya kemudian mendirikan Sinagoge Beit Hashem.

Tidak banyak yang mengenal Charles Mussry, dalam narasi perjuangan kemerdekaan. Ia meninggal dalam kesunyian, setelah bertahun-tahun menetapkan diri sebagai bagian dari manusia Indonesia.

Charles menikah dengan Djoedjoek, seorang putri asal Madiun. Pasangan ini melahirkan dua putra dan satu putri, di antaranya Irean Danny Mussry, Jacky Mussry dan Leitiza Mussry. Irwan Mussry sekarang menjadi pengusaha ternama, CEO Time International, juga suami dari Maia Estiyanti.

Charles Mussry meninggal dan dimakamkan di Surabaya. Ia beristirahat selamanya di Pemakaman Ereveld Kembang Kuning, yang dikelola Yayasan Pemakaman korban perang Oorlog Graven Stichting (OGS).
Diubah oleh suromenggolo 20-05-2021 08:35
bajier
grasscloth
Xevu.Pots
Xevu.Pots dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.