- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++

Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 19:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
398.9K
12.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#338
Pengakuan Firda
Aku sedang berbaring di kasur, sementara Zulaikha berbaring di sampingku dan menjadikan dadaku sebagai bantal.
Entah...beberapa hari ini Zulaikha jadi manja banget.
Mumpung ga ada Menik mungkin...
Jadi dia bebas berekspresi.
Aku berbaring sambil mengelus rambut Zulaikha yang hitam panjang tergerai.
Sesekali dia memandangku dan tersenyum, lalu kembali menunduk.
Tangannya memelukku erat...
Fix ..dah kayak suami istri di tempat tidur deh...
Saat Zulaikha kembali menengadah memandangku, aku kecup keningnya...
Senyumnya makin lebar, namun pipinya memerah..
Gemes, aku cubit pipinya itu...
'Aduh..sakit mas...,!!" serunya sambil cemberut.
"Hehe..gemes lihat pipimu memerah..kayak tomat. Kamu kenapa sih, beberapa hari ini manja banget?"
"Hihi..mumpung ga ada Menik mas.. Aku bisa manja2 sama mas Aji."
"Emang kenapa kalau ada Menik?"
"Wah...malu aku mas. Lagian mas tahu sendiri, gimana senangnya Menik menggoda dan mengejek orang. Bisa habis aku diejek Kunyil!"
"Ehem... Oh..gitu ya? Kalo ga ada aku, mbakyu bisa manja-manjaan sama mas Aji? Hmm..bagus-bagus...!"
Kami terkejut mendengar sebuah suara yang agak cempreng.
Serentak kami menoleh.. Tampak Menik bersandar di pintu sambil memandang kami dengan sinis.
"Eh Menik, sudah pulang dek..?" tanya Zulaikha.
"Halah..sok perhatian mbakyu. Padahal seneng kalo aku nggak ada di sini!" ketus Menik.
"Nik..gimana tugasmu? Berhasil?"tanyaku berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Wah...jangan tanya Mas. Jangan panggil Menik kalo gagal menjalankan tugas enteng begitu!" kata Menik sambil cengengesan.
Huft..lega bisa mengalihkan perhatian Menik.
"Gimana ceritanya bisa bikin kapok dia?"
Menik dengan semangat menceritakan bagaimana caranya dia membuat preman kampung itu kapok.
Selama beberapa hari, dia terus menakuti si preman kampung, sampai preman itu seperti orang hilang ingatan.
Selalu ketakutan dan menyebut nama Naning sambil minta ampun.
Ibunya yang melihat anaknya begitu rupa merasa tak tega. Namun karena tidak punya uang untuk berobat ke orang pintar, ibu itu hanya pasrah dan mendoakan anaknya.
Menik yang mendengar doa ibu itu menjadi tidak tega. Dia menjumpai ibu itu di dalam mimpinya, dan menceritakan apa yang terjadi
Ibu itu minta maaf, dan meminta kepada Menik untuk todak lagi menakuti anaknya.
Menik iba, dan berjanji tidak akan menakuti si preman kampung, dengan syarat si preman kampung tobat dan ga mengganggu orang lain lagi.
Si ibu berjanji di dalam mimpinya, bahwa pesan Menik akan ia sampaikan pada anaknya.
Setelaj itu Menik tak lagi menakuti si preman. Dia melihat ibu si preman menceritakan mimpinya pada anaknya itu.
Ibunya menambahkan, jika si preman tak berubah, maka dia akan ditakut-takuti lagi sampai menjadi gila.
Preman itu ketakutan mendengar ancaman itu, dan di depan ibunya dia bersumpah akan berubah.
"Wah...hebat kamu Menik... Dan untung kamu berhenti sebelum dia jadi gila beneran." kataku.
"Menik gitu lho Mas...!"
"Terima kasih ya Nik... Kamu benar-benar gini...👍👍👍!" kataku.
"Hehehe... Puas rasanya kalau berhasil menjalankan tugas. Tapi besok lagi gantian sama mbakyu. Biar aku juga bisa manja-manja sama mas Aji!" sahut menik.

Aku pikir dia sudah lupa, ternyata......
Beberapa hari kemudian, aku dichat sama Naning. Dia menceritakan bahwa dia ketemu lagi dengan preman kampung itu.
Katanya,.si preman menghampirinya. Naning berpikir kalau preman itu mau cari masalah lagi dengannya.
Naning sudah siap.tempur waktu itu, namun ternyata perkiraannya salah. Preman itu meminta maaf sudah mengganggu Naning.
Jelas Naning melongo melihat perubahan sikap preman itu.
Tapi, akhirnya dengan besar hati, Naning mau memaafkan preman kampung itu.
Ya, ternyata preman itu menepati janjinya. Semoga istiqomah dalam perubahannya menjadi lebih baik, doaku dalam hati.
Oke, satu masalah sudah selesai tanpa harus menggunakan kekerasan. Sebenarnya aku ga suka melakukan kekerasan pada sesama, kecuali emang terpaksa banget...
(Oalah Ji... Sok cool ente mah...
)
Sabtu ini aku bener-bener gabut. Ga tahu mau ngapain. Tugas kuliah dah kelar. Udah bersih2 kamar, udah nyuci, setrika...eh..yang nyetrikain Desi dink...ahaha.
Serasa punya bini guys....
Desi lagi pergi sama Renita ga tahu kemana. Zulaikha lagi ga manja karna ada adiknya.
Kok ya ga ada yang chat ngajak ngapain gitu...
Fyuh...hari yang gabut.
Bener2 gabut...
Saat tiba di puncak kegabutan, mendadak ada chat masuk dari Firda.
"Ji..lo ada acara ga siang ini?"
"Ga ada...napa?"
"Ga pacaran lo sama Desi?"
"Ga... Lagi pergi tuh sama adiknya..!"
"Sip kalo gitu... Lo temenin gue di rumah ya? Gue gabut nih, orang rumah pada pergi!"
"Ok siap... Segera meluncur ke TKP!"
"Gue tunggu...!"
Ga aku balas chat terakhirnya. Setelah ganti baju, segera keluarkan motor.
Langsung cabut ke rumah Firda ..
Ga butuh waktu lama, aku sampai di rumah Firda.
Langsung masuk halaman rumah, dan kulihat Firda lagi nyantai di teras sambil mainan HP.
"Assalamu'alaikum cantik...!"
"Wa'alaikum salam jelek...!"
Busyet, aku dibilang jelek...
Fitnah itu mah... Aku khan cuman ga ganteng....
"Tega lo ngatain gue jelek.. Gue balik nih...!"
"Yee..sensi amat lo. Sini duduk, gue ambilin minum dulu!" katanya sambil beranjak masuk.ke dalam rumah
Aku duduk di.kursi teras dan mengeluarkan rokok.
Sambil menghisap racun nikotin, aku menunggu Firda.
Tak lama Firda keluar dengan membawa nampan paket komplit, ada kopi dan camilannya...
"Nih diminum....!" kata Firda.
"Thanx.... Btw, bonyok lo kemana?"
"Lagi ada perlu di tempat saudara. Makanya gue manggil lo buat nemenin gue. Ga enak kesepian di rumah!"
"Dih...emang gue tukang nemenin orang kesepian ya?"
"Ga gitu juga kali... Gue sreg aja sama lo. Enak diajak ngobrol. Lagian kita khan bisa ngerjain tugas barengan...!"
"Tugas gue dah kelar kali...!" sahutku sambil mengunyah keripik tempe.
"Wah...jahat lo. Ngerjain tugas ga ajak-ajak gue. Dah lupa ya ama gue, gara2 dapat kenalan anak TI?"
"Eh ..tahu darimana lo?"
"Ada deh... Mata-mata gue banyak kali...!"
"Tunggu..tunggu... Jangan2 lo jealous ya?" godaku.
"Jealous dari hongkong? Jealous kok ama lo, ngabisin energi aja!" katanya.
"Ahaha...siapa tahu lo beneran jealous. Eh..lo udah punya cowo belum?"
"Lah..emang lo pernah lihat gue jalan sama cowo?"
"Kagak sih... Tapi siapa tahu, lo sembunyiin dari gue."
"Gue belum nemu yang cocok sih...!"
"Bilang aja ga ada yang mau sama lo..!" ejekku.
"Ngarang... Gini2 gue udah ditembak 5 kali tahu? Semua gue tolak. Ga masuk.kriteria ..!"
"Owh... Jelas sudah. Standar lo ketinggian tuh...!"
"Gue ga punya tuntutan apa2 kok. Yang penting cocok..itu aja!"
"Emang belum ada cowo yang cocok sama lo?"
"Ada sih.. Tapi dah punya cewe dia...!" sahutnya.
"Wah..jangan deh, entar lo dibilang pepakor?"
"Pelakor maksud lo? Kan belum jadi suami istri?"
"Pepakor... Perebut pacar orang!"
"Ish ..aneh aneh aja lo bikin singkatan."
"Tapi gue jadi kepo nih, siapa cowo yang lo bilang cocok ama lo itu. Gue kenal ga?"
"Kenal banget lah ..!"
"Satu jurusan sama kita..?"
"Iya ..!"
"Siapa ya...?" aku beepikir keras. Siapa cowo satu jurusan yang dibilang cocok sama Firda.
Tapi setelah aku pikir pikir, teman cowo satu jurusan yang kukenal cuma 5 orang....
"Siapa namanya? Satu angkatan ma kita ga?"
"Iya, satu angkatan. Sekelas pula...!"
Wah....makin mengerucut. Clue nya semakin jelas.
Aku inget2 lagi teman sekelas yang cowo.
"Ah..aku tahu. Pasti Johan ya?"
"Bukan... Tebak lagi...!"
"Arif ..?"
Firda menggelengkan kepala.
"Si kutu buku Sandy?"
"Em..em...!" gumam Firda sambil menggelengkan kepala.
"Ah udah deh...nyerah gue...!".
"Nah khan ga ketebak..!"
"Ya udah.. Lo pepet aja terus... Jangan sampai lolos...!" kataku memberi semangat.
"Katanya jangan... Nanti jadi pepakor... Gimana sih lo?"
"Ahaha...iya juga ya? Lupa gue...! Trus siapa sebenarnya tu cowo? Asli penasaran gue!"
"Elo....!"
"Iya... Gue... Gue penasaran...!"
"Cowo itu elo bego...! Lo kan dah punya cewe."
WHATTTT....?????
Entah...beberapa hari ini Zulaikha jadi manja banget.
Mumpung ga ada Menik mungkin...
Jadi dia bebas berekspresi.
Aku berbaring sambil mengelus rambut Zulaikha yang hitam panjang tergerai.
Sesekali dia memandangku dan tersenyum, lalu kembali menunduk.
Tangannya memelukku erat...
Fix ..dah kayak suami istri di tempat tidur deh...
Saat Zulaikha kembali menengadah memandangku, aku kecup keningnya...
Senyumnya makin lebar, namun pipinya memerah..
Gemes, aku cubit pipinya itu...
'Aduh..sakit mas...,!!" serunya sambil cemberut.
"Hehe..gemes lihat pipimu memerah..kayak tomat. Kamu kenapa sih, beberapa hari ini manja banget?"
"Hihi..mumpung ga ada Menik mas.. Aku bisa manja2 sama mas Aji."
"Emang kenapa kalau ada Menik?"
"Wah...malu aku mas. Lagian mas tahu sendiri, gimana senangnya Menik menggoda dan mengejek orang. Bisa habis aku diejek Kunyil!"
"Ehem... Oh..gitu ya? Kalo ga ada aku, mbakyu bisa manja-manjaan sama mas Aji? Hmm..bagus-bagus...!"
Kami terkejut mendengar sebuah suara yang agak cempreng.
Serentak kami menoleh.. Tampak Menik bersandar di pintu sambil memandang kami dengan sinis.
"Eh Menik, sudah pulang dek..?" tanya Zulaikha.
"Halah..sok perhatian mbakyu. Padahal seneng kalo aku nggak ada di sini!" ketus Menik.
"Nik..gimana tugasmu? Berhasil?"tanyaku berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Wah...jangan tanya Mas. Jangan panggil Menik kalo gagal menjalankan tugas enteng begitu!" kata Menik sambil cengengesan.
Huft..lega bisa mengalihkan perhatian Menik.
"Gimana ceritanya bisa bikin kapok dia?"
Menik dengan semangat menceritakan bagaimana caranya dia membuat preman kampung itu kapok.
Selama beberapa hari, dia terus menakuti si preman kampung, sampai preman itu seperti orang hilang ingatan.
Selalu ketakutan dan menyebut nama Naning sambil minta ampun.
Ibunya yang melihat anaknya begitu rupa merasa tak tega. Namun karena tidak punya uang untuk berobat ke orang pintar, ibu itu hanya pasrah dan mendoakan anaknya.
Menik yang mendengar doa ibu itu menjadi tidak tega. Dia menjumpai ibu itu di dalam mimpinya, dan menceritakan apa yang terjadi
Ibu itu minta maaf, dan meminta kepada Menik untuk todak lagi menakuti anaknya.
Menik iba, dan berjanji tidak akan menakuti si preman kampung, dengan syarat si preman kampung tobat dan ga mengganggu orang lain lagi.
Si ibu berjanji di dalam mimpinya, bahwa pesan Menik akan ia sampaikan pada anaknya.
Setelaj itu Menik tak lagi menakuti si preman. Dia melihat ibu si preman menceritakan mimpinya pada anaknya itu.
Ibunya menambahkan, jika si preman tak berubah, maka dia akan ditakut-takuti lagi sampai menjadi gila.
Preman itu ketakutan mendengar ancaman itu, dan di depan ibunya dia bersumpah akan berubah.
"Wah...hebat kamu Menik... Dan untung kamu berhenti sebelum dia jadi gila beneran." kataku.
"Menik gitu lho Mas...!"
"Terima kasih ya Nik... Kamu benar-benar gini...👍👍👍!" kataku.
"Hehehe... Puas rasanya kalau berhasil menjalankan tugas. Tapi besok lagi gantian sama mbakyu. Biar aku juga bisa manja-manja sama mas Aji!" sahut menik.

Aku pikir dia sudah lupa, ternyata......
Beberapa hari kemudian, aku dichat sama Naning. Dia menceritakan bahwa dia ketemu lagi dengan preman kampung itu.
Katanya,.si preman menghampirinya. Naning berpikir kalau preman itu mau cari masalah lagi dengannya.
Naning sudah siap.tempur waktu itu, namun ternyata perkiraannya salah. Preman itu meminta maaf sudah mengganggu Naning.
Jelas Naning melongo melihat perubahan sikap preman itu.
Tapi, akhirnya dengan besar hati, Naning mau memaafkan preman kampung itu.
Ya, ternyata preman itu menepati janjinya. Semoga istiqomah dalam perubahannya menjadi lebih baik, doaku dalam hati.
Oke, satu masalah sudah selesai tanpa harus menggunakan kekerasan. Sebenarnya aku ga suka melakukan kekerasan pada sesama, kecuali emang terpaksa banget...

(Oalah Ji... Sok cool ente mah...
)Sabtu ini aku bener-bener gabut. Ga tahu mau ngapain. Tugas kuliah dah kelar. Udah bersih2 kamar, udah nyuci, setrika...eh..yang nyetrikain Desi dink...ahaha.
Serasa punya bini guys....

Desi lagi pergi sama Renita ga tahu kemana. Zulaikha lagi ga manja karna ada adiknya.
Kok ya ga ada yang chat ngajak ngapain gitu...
Fyuh...hari yang gabut.
Bener2 gabut...
Saat tiba di puncak kegabutan, mendadak ada chat masuk dari Firda.
"Ji..lo ada acara ga siang ini?"
"Ga ada...napa?"
"Ga pacaran lo sama Desi?"
"Ga... Lagi pergi tuh sama adiknya..!"
"Sip kalo gitu... Lo temenin gue di rumah ya? Gue gabut nih, orang rumah pada pergi!"
"Ok siap... Segera meluncur ke TKP!"
"Gue tunggu...!"
Ga aku balas chat terakhirnya. Setelah ganti baju, segera keluarkan motor.
Langsung cabut ke rumah Firda ..
Ga butuh waktu lama, aku sampai di rumah Firda.
Langsung masuk halaman rumah, dan kulihat Firda lagi nyantai di teras sambil mainan HP.
"Assalamu'alaikum cantik...!"
"Wa'alaikum salam jelek...!"
Busyet, aku dibilang jelek...

Fitnah itu mah... Aku khan cuman ga ganteng....

"Tega lo ngatain gue jelek.. Gue balik nih...!"
"Yee..sensi amat lo. Sini duduk, gue ambilin minum dulu!" katanya sambil beranjak masuk.ke dalam rumah
Aku duduk di.kursi teras dan mengeluarkan rokok.
Sambil menghisap racun nikotin, aku menunggu Firda.
Tak lama Firda keluar dengan membawa nampan paket komplit, ada kopi dan camilannya...

"Nih diminum....!" kata Firda.
"Thanx.... Btw, bonyok lo kemana?"
"Lagi ada perlu di tempat saudara. Makanya gue manggil lo buat nemenin gue. Ga enak kesepian di rumah!"
"Dih...emang gue tukang nemenin orang kesepian ya?"
"Ga gitu juga kali... Gue sreg aja sama lo. Enak diajak ngobrol. Lagian kita khan bisa ngerjain tugas barengan...!"
"Tugas gue dah kelar kali...!" sahutku sambil mengunyah keripik tempe.
"Wah...jahat lo. Ngerjain tugas ga ajak-ajak gue. Dah lupa ya ama gue, gara2 dapat kenalan anak TI?"
"Eh ..tahu darimana lo?"
"Ada deh... Mata-mata gue banyak kali...!"
"Tunggu..tunggu... Jangan2 lo jealous ya?" godaku.
"Jealous dari hongkong? Jealous kok ama lo, ngabisin energi aja!" katanya.
"Ahaha...siapa tahu lo beneran jealous. Eh..lo udah punya cowo belum?"
"Lah..emang lo pernah lihat gue jalan sama cowo?"
"Kagak sih... Tapi siapa tahu, lo sembunyiin dari gue."
"Gue belum nemu yang cocok sih...!"
"Bilang aja ga ada yang mau sama lo..!" ejekku.
"Ngarang... Gini2 gue udah ditembak 5 kali tahu? Semua gue tolak. Ga masuk.kriteria ..!"
"Owh... Jelas sudah. Standar lo ketinggian tuh...!"
"Gue ga punya tuntutan apa2 kok. Yang penting cocok..itu aja!"
"Emang belum ada cowo yang cocok sama lo?"
"Ada sih.. Tapi dah punya cewe dia...!" sahutnya.
"Wah..jangan deh, entar lo dibilang pepakor?"
"Pelakor maksud lo? Kan belum jadi suami istri?"
"Pepakor... Perebut pacar orang!"
"Ish ..aneh aneh aja lo bikin singkatan."
"Tapi gue jadi kepo nih, siapa cowo yang lo bilang cocok ama lo itu. Gue kenal ga?"
"Kenal banget lah ..!"
"Satu jurusan sama kita..?"
"Iya ..!"
"Siapa ya...?" aku beepikir keras. Siapa cowo satu jurusan yang dibilang cocok sama Firda.
Tapi setelah aku pikir pikir, teman cowo satu jurusan yang kukenal cuma 5 orang....

"Siapa namanya? Satu angkatan ma kita ga?"
"Iya, satu angkatan. Sekelas pula...!"
Wah....makin mengerucut. Clue nya semakin jelas.
Aku inget2 lagi teman sekelas yang cowo.
"Ah..aku tahu. Pasti Johan ya?"
"Bukan... Tebak lagi...!"
"Arif ..?"
Firda menggelengkan kepala.
"Si kutu buku Sandy?"
"Em..em...!" gumam Firda sambil menggelengkan kepala.
"Ah udah deh...nyerah gue...!".
"Nah khan ga ketebak..!"
"Ya udah.. Lo pepet aja terus... Jangan sampai lolos...!" kataku memberi semangat.
"Katanya jangan... Nanti jadi pepakor... Gimana sih lo?"
"Ahaha...iya juga ya? Lupa gue...! Trus siapa sebenarnya tu cowo? Asli penasaran gue!"
"Elo....!"
"Iya... Gue... Gue penasaran...!"
"Cowo itu elo bego...! Lo kan dah punya cewe."
WHATTTT....?????
arinu dan 65 lainnya memberi reputasi
66
Tutup