Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina
Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina

Kaum Islamis, Nasionalis, dan Komunis di Palestina bersatu untuk melawan agresi Israel. Darah mereka sama-sama tumpah di palagan melawan tentara kolonial.

Ratusan warga Palestina dari berbagai spektrum politik serta organisasi berbaris di jalanan dekat pos pemeriksaan Beit El di Al Bireh, Tepi Barat, menentang penggusuran serta pemboman di Gaza, Sabtu (15/5) pekan lalu.

Mereka berasal dari beragam faksi perjuangan kemerdekaan Palestina, baik kaum Islamis, Nasionalis yakni Fatah, dan juga Komunis: Popular Front for the Liberation of Palestine (PFL) atau Front Popular Pembebasan Palestina.

Aksi massa itu sebagai bentuk solidaritas warga Tepi Barat untuk rakyat Palestina di Gaza serta Jerusalem Timur. Demonstrasi itu dijawab oleh senapan-senapan tentara Israel.

Suara tembakan Israel dan peluru baja berlapis karet pecah di udara, saat ambulans hilir mudik membawa korban luka sementara asap mengepul ke udara dari ban yang dibakar oleh pengunjuk rasa.

Malak Abu Rab dari Ramallah mengatakan pada Al Jazeera, dia mendukung mereka yang terbunuh di Gaza, serta warga Palestina di Yerusalem Timur yang terancam diusir dari Sheikh Jarrah.

"Orang Palestina berbicara dengan bahasa yang sama tentang masalah ini dan perasaan mereka juga sama," ujarnya.

Dua anggota sayap militer Front Rakyat Pembebasan Palestina (FPLP) menodongkan senjata ke boneka Presiden AS Donald Trump dalam aksi protes, 23 Mei 2017. [Mohammed Abed/AFP]
Front Populer sayap kiri untuk Pembebasan Palestina (PFLP) adalah salah satu partai politik di Palestina. Sesuai namanya, partai yang dibentuk oleh George Habash tahun 1967 ini berhaluan Marxis-Leninis.

Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina

Pada tahun 1969, partai ini mengumumkan diri sebagai organisasi berhaluan Kiri Jauh. Tapi, PFLP juga tetap mengadopsi Nasionalisme Arab dan Nasionalisme Palestina.

Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina
Sebagai kelompok terbesar yang bergabung dalam Palestine Liberation Organization (PLO), PFLP juga berkomitmen untuk melawan penjajahan anti-Zionisme.

Layaknya organisasi lain di dunia, PFLP membangun hubungan dengan sesama negara komunis seperti Uni Soviet dan China. Jaringan organisasi sayap kirinya juga melebar ke seluruh dunia.

Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina

Tatkala George Habash, pendiri PFLP wafat tahun 2008, seluruh organisasi pembebasan Palestina dari berbagai spektrum politik menyatakan berkabung.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang kala itu menjadi Perdana Menteri Palestina, mengumumkan kematian George Habash adalah duka bagi seluruh rakyat.

“Sekarang sekali lagi, kita kehilangan orang yang mendermakan seluruh hidupnya untuk pembebasan Palestina,” kata Ismail Haniyeh saat itu.

Komunis Israel dukung Palestina

Selain PFLP, seruan kemerdekaan untuk Palestina juga bergema di Partai Komunis Israel (MAKI) yang kini bergabung dengan Hadash, koalisi partai sayap kiri dan partai mayoritas Arab di Israel.

Orang-orang Komunis di Sisi Kiri Jalur Gaza Palestina

Hadash bahkan menyebut angin dari pemerintah Netanyahu memanaskan Yerusalem, mendeportasi keluarga dan menekan demonstrasi. "Mereka terus membakar negara," ungkap Hadash dalam laporan Morning Star Online.

"Satu-satunya cara untuk mengatasi api yang mengancam kita adalah solidaritas, berdiri bersama dan perjuangan Yahudi-Arab melawan rasisme, kebencian, dan kekerasan."

Mereka menyerukan dukungan terhadap keluarga Palestina yang jadi korban penggusuran dari lingkungan Sheikh Jarrar di Yerusalem Timur.
betiatina
Karimake.akuna
rama.alansyah
rama.alansyah dan 11 lainnya memberi reputasi
10
3.3K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#6
Israel negara kuat, Palestina negara lemah. Harusnya yang kuat bisa melindungi yang lemah.

Masyarakat Israel itu baik, cuman Pemerintahan Netanyahu dianggap kurang baik, banyak yang menentang kebijakan Netanyahu, termasuk rabi² israel, ngak ingin perang. Netanyahu itu dianggap otoriter juga, bahkan dianggap ingin melakukan apartheid, banyak masyarakat Israel yang khawatir dengan kebijakan Netanyahu yang dianggap bisa membawa Israel ke jurang perang besar nantinya. Netanyahu terpilih sebagai PM melalui proses politik, sebagai politisi dia malah membawa konflik baru untuk menutupi krisis ekonomi Israel. PM Israel sebelum Netanyahu sangat bagus kebijakannya, tetep mengusahan perdamaian dengan pihak Palestina, selalu gunakan jalur perundingan.

Masyarakat Israel dan Palestina, mau yang Muslim, Kristen, Yahudi hubungannya baik, banyak juga tentara Israel yang muslim. Palestina di era Yasser Arafat ( Fatah/Nasionalis ) sangat baik, merayakan Natal bersama di Betlehem bersama Yahudi, muslim, Kristen, Katolik, bahkan istrinya Yasser Arafat dulunya juga Katolik.



double.jump
salvation101
soomadd
soomadd dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.