- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#109
Chapter 74
Quote:
Perasaan sebenarnya saat Djohan mengetahui bahwa spesimen khusus itu berada di Surban City campur aduk, di satu sisi ia senang karena monster itu jauh dari keluarganya dan di satu sisi dengan kemunculan monster itu di Surban City maka akan menambah deretan kasus dan korban lagi. Djohan juga menyembunyikan perasaan yang sebenarnya karena ia tidak ingin rekannya di BASS tim 13 merasa simpati padanya karena mungkin saja dirinya merasa bersalah atas lolosnya spesimen khusus itu.
Lalu saat Djohan meminta izin untuk memanggil Lio yang belakangan ini seringkali terlihat di dapur untuk membantu Gonzalo yang tiba-tiba mendapatkan pesanan makanan. Ia menghampiri Lio dan menjelaskan secara singkat apa yang terjadi di luar. Lalu meminta kepada Lio agar sedikit melebih-lebihkan kemampuannya agar tim 13 kesulitan mencari spesimen khusus ini. Djohan merasa yang paling bertanggung penuh atas berhasil kaburnya spesimen khusus itu adalah dirinya. Dan tidak ingin melibatkan tim BASS lainnya, yang dalam kasus ini berarti tim 13 terutama Leah dan tim 15 yaitu kapten James.
Lio menyetujuinya, lagipula ia sama sekali tidak senang dengan BASS pada umumnya. Karena organisasi itu merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan Royal Clan Beaters yang sebenarnya posisinya sudah jelas lebih unggul segalanya. Lalu scenario yang diimpikan terjadi, Lio membuatnya menjadi rumit dan tim BASS 13 menyanggupinya dengan meminta tenggat waktu. Setelah tim BASS 13 keluar barulah Djohan dan Lio mulai beraksi. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, keduanya berangkat ke ruangan latihan bawah tanah.
“Apa kamu bisa menemukannya?” tanya Djohan.
“Cih, tolong jangan remehkan aku. Aku bahkan bisa menemukan semua Beaters non Clan maupun Royal Clan di Surban ini jika aku mau!” jawabnya ketus karena merasa diremehkan.
“tanpa memerlukan embel-embel yang kukatakan pada kedua orang dari BASS itu,” tambahnya.
“Aku hanya bertanya saja, karena kamu belum pernah bertemu kan dengan spesimen khusus itu.”
“Benar juga sih, jika sudah bertemu maka sel Beaters milikku akan merekamnya, sudah otomatis terjadi pada sel Beaters miliku yang bereaksi jika ada seseorang yang ditubuhnya ada sel Beaters.”
Untuk membantu Lio, Djohan memberitahu bahwa spesimen khusus itu telah memakan orang dari pabrik yang secara kebetulan dengan menyuntikan dirinya dengan sel milik Allison sang Black Beaters. Kemungkinan dalam tubuhnya tersimpan sedikit sel Beaters Black Clan. Informasi dari Djohan tersebut sangat membantu bagi Lio. Lalu ia memulainya, dengan memejamkan matanya lalu mulai menyaring dari area terdekat terlebih dahulu yaitu sektor 8.
Raut wajah Lio berubah, lalu ia berkata bahwa di sektor 8 bersih sama sekali tidak ada orang yang dalam dirinya memiliki sel Beaters dari Royal Clan kecuali anggota Silver Clan. Dirinya mencoba meluaskan jangkauannya. Sebuah tanduk Beaters muncul dari atas kepala Lio, dengan ukuran yang penuh. Tanduknya itu berfungsi sebagai pemancar, maka yang dikeluarkan harusnya ukuran asil jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
“Aku belum mencobanya, memindai daratan seluas ini,” ucap Lio.
“Yakinlah dengan kekuatanmu,” senyum sinis diperlihatkan oleh Lio.
Auranya sedikit berbeda, hawa Beaters terasa kuat sekali. Mungkin Solo dan juga Gonzalo ikut merasakannya juga. Namun mereka sama sekali tidak mengkhawatirkan dengan sensor Beaters milik BASS, karena ruangan bawah tanah ini dapat meredam semuanya. Maka dari itu selama ini latihan yang dilakukan oleh Djohan tidak terdeteksi sama sekali oleh sensor BASS. Karena mengerahkan segala kekuatannya, keringat mulai keluar dari kepala Lio. Tangannya mengepal kuat, jantungnya berdebar sangat kencang.
Djohan menunggu dengan sabar, lalu habis sudah penantiannya itu setelah satu kata dari Lio. “DAPAT!” Lio tidak mengendurkan fokusnya. “akan ku kunci lokasinya, kuharap orang ini tidak bergerak terlalu jauh.”
Mata Lio terbuka, senyumnya melebar, ia sudah berhasil mengunci lokasi dari target buruannya. Lalu perlahan tanduk milik Lio mulai mengecil dan masuk kembali ke dalam kepalanya. Sesaat setelah tanduknya itu masuk Lio terjatuh, Djohan membantunya untuk bangun kembali. Baru kali ini ia melihat Lio yang bekerja keras seperti ini dan menjadi rekan yang patuh.
“Hehe, sudah kubilang jangan meremehkanku,” ucap Lio bangga.
“Ya…kerja bagus!”
Lio pergi ke dapur untuk memakan makanan yang banyak untuk memulihkan tenaganya, Gonzalo hanya bisa menatapnya sambil menggelengkan kepalanya. Bahan makanan itu hampir separuhnya milik dapur untuk keperluan memasak makanan tuk pelanggan. Setelah dirasa perutnya sudah penuh, Lio siap untuk menemani Djohan untuk pergi ke lokasi target. Djohan meminta Lio tidak ikut campur, sehingga setelah sampai di lokasi ia bisa pulang kembali. Lio tidak masalah dengan itu, lagipula melawan Beaters bukanlah kewajibannya.
Langit masih cerah, Djohan sempat berpikiran menggunakan mobil untuk mencapai lokasi sang target agar tidak memancing keributan. Namun Lio masih belum cukup umur walaupun dapat menggunakan mobil sebisanya, jika ketahuan polisi lalu lintas maka akan menambah masalah. Akhirnya mereka memutuskan untuk bergerak cepat saja, tanpa menggunakan kekuatan Beaters. Lagipula masalah kecepatan keduanya berada di level tertinggi.
“Kau siap?” tanya Lio.
“Yah…,” keduanya melesat setelah dirasa situasinya sudah aman tanpa adanya orang yang melihat.
Namun tanpa disangka ada seseorang yang melihatnya, bahkan tidak seorang melainkan dua orang. Yaitu Gareth dan juga Leah dari tim BASS, mereka sengaja memakirkan mobil dengan jarak yang sedikit jauh agar dapat mengintai. Gerak gerik Djohan yang aneh malah membuat Leah curiga, maka dari itu ia meminta Gareth untuk menunggu sebentar di dalam mobil sambil mengawasi.
“Eh, feeling mu kuat juga, apa karena---“
Leah memotongnya, “kenapa kamu tidak mengejarnya?”
“Hmm, kamu ini. Tenang saja, aku sudah menyiapkannya.”
Gareth membawa sebuah koper yang berisikan baju tempur miliknya, dengan daya yang diisi penuh siap untuk bertempur. Alasan utama ia membawa ini jika pada saat diperjalanan menuju sektor 8 ada laporan mengenai Beaters khususnya spesimen khusus ini, ia bisa langsung menumpaskannya. Gareth turun dari mobil dan membuka koper yang berisikan baju tempurnya.
“Cepatlah! Nanti jejak mereka keburu hilang,” sahut Leah.
“Ya….,” Gareth menggerutu. “tenang saja lady, soal kecepatan aku tidak akan kalah.”
Baju tempur milik BASS memiliki sensor tersendiri atas penggunanya, sehingga jika baju tempur mengenali pemakaiannya maka mereka dapat terpasang sendiri. Gareth sudah memakainya termasuk helm yang berada di luar koper. Ia melihat Leah sedang menghubungi seseorang.
“Aku berangkat!” pelontar roketnya menyala, Gareth melesat menyusul Djohan dan Lio dengan harapan belum kehilangan jejaknya.
Leah masih terhubung dalam telepon, wajahnya serius ketika berbicara dalam telepon. “Aku akan terus meng update situasinya,” ucapnya sebelum menutup telepon.
Seseorang menutup teleponnya yang ternyata adalah kapten James dari sektor 15, ia termasuk salah satu orang yang merasa gagal pada misi itu. Dengan menggunakan sepeda motornya kapten James berangkat dengan bantuan arahan dari Leah. Dan ada satu orang lagi yang sudah berjalan terlebih dahulu untuk memburu spesimen khusus ini, ia adalah Hunter mantan kapten 10. Dengan menggunakan akses yang masih bisa ia masuki, informasi mengenai hal itu telah dibacanya.
“Eh, semenjak laporan dari tim 2. Tingkahnya semakin aneh, memangnya kamu bisa menemukannya sementara sensor Beaters saja tidak mampu mendeteksinya?” ucap kapten Tim 3 yang berada di dalam mobil bersama anggotanya yang memantau gerak gerik Hunter yang kini memakai setelan hoodie yang kebesaran itu untuk menyamar.
Lalu saat Djohan meminta izin untuk memanggil Lio yang belakangan ini seringkali terlihat di dapur untuk membantu Gonzalo yang tiba-tiba mendapatkan pesanan makanan. Ia menghampiri Lio dan menjelaskan secara singkat apa yang terjadi di luar. Lalu meminta kepada Lio agar sedikit melebih-lebihkan kemampuannya agar tim 13 kesulitan mencari spesimen khusus ini. Djohan merasa yang paling bertanggung penuh atas berhasil kaburnya spesimen khusus itu adalah dirinya. Dan tidak ingin melibatkan tim BASS lainnya, yang dalam kasus ini berarti tim 13 terutama Leah dan tim 15 yaitu kapten James.
Lio menyetujuinya, lagipula ia sama sekali tidak senang dengan BASS pada umumnya. Karena organisasi itu merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan Royal Clan Beaters yang sebenarnya posisinya sudah jelas lebih unggul segalanya. Lalu scenario yang diimpikan terjadi, Lio membuatnya menjadi rumit dan tim BASS 13 menyanggupinya dengan meminta tenggat waktu. Setelah tim BASS 13 keluar barulah Djohan dan Lio mulai beraksi. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, keduanya berangkat ke ruangan latihan bawah tanah.
“Apa kamu bisa menemukannya?” tanya Djohan.
“Cih, tolong jangan remehkan aku. Aku bahkan bisa menemukan semua Beaters non Clan maupun Royal Clan di Surban ini jika aku mau!” jawabnya ketus karena merasa diremehkan.
“tanpa memerlukan embel-embel yang kukatakan pada kedua orang dari BASS itu,” tambahnya.
“Aku hanya bertanya saja, karena kamu belum pernah bertemu kan dengan spesimen khusus itu.”
“Benar juga sih, jika sudah bertemu maka sel Beaters milikku akan merekamnya, sudah otomatis terjadi pada sel Beaters miliku yang bereaksi jika ada seseorang yang ditubuhnya ada sel Beaters.”
Untuk membantu Lio, Djohan memberitahu bahwa spesimen khusus itu telah memakan orang dari pabrik yang secara kebetulan dengan menyuntikan dirinya dengan sel milik Allison sang Black Beaters. Kemungkinan dalam tubuhnya tersimpan sedikit sel Beaters Black Clan. Informasi dari Djohan tersebut sangat membantu bagi Lio. Lalu ia memulainya, dengan memejamkan matanya lalu mulai menyaring dari area terdekat terlebih dahulu yaitu sektor 8.
Raut wajah Lio berubah, lalu ia berkata bahwa di sektor 8 bersih sama sekali tidak ada orang yang dalam dirinya memiliki sel Beaters dari Royal Clan kecuali anggota Silver Clan. Dirinya mencoba meluaskan jangkauannya. Sebuah tanduk Beaters muncul dari atas kepala Lio, dengan ukuran yang penuh. Tanduknya itu berfungsi sebagai pemancar, maka yang dikeluarkan harusnya ukuran asil jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
“Aku belum mencobanya, memindai daratan seluas ini,” ucap Lio.
“Yakinlah dengan kekuatanmu,” senyum sinis diperlihatkan oleh Lio.
Auranya sedikit berbeda, hawa Beaters terasa kuat sekali. Mungkin Solo dan juga Gonzalo ikut merasakannya juga. Namun mereka sama sekali tidak mengkhawatirkan dengan sensor Beaters milik BASS, karena ruangan bawah tanah ini dapat meredam semuanya. Maka dari itu selama ini latihan yang dilakukan oleh Djohan tidak terdeteksi sama sekali oleh sensor BASS. Karena mengerahkan segala kekuatannya, keringat mulai keluar dari kepala Lio. Tangannya mengepal kuat, jantungnya berdebar sangat kencang.
Djohan menunggu dengan sabar, lalu habis sudah penantiannya itu setelah satu kata dari Lio. “DAPAT!” Lio tidak mengendurkan fokusnya. “akan ku kunci lokasinya, kuharap orang ini tidak bergerak terlalu jauh.”
Mata Lio terbuka, senyumnya melebar, ia sudah berhasil mengunci lokasi dari target buruannya. Lalu perlahan tanduk milik Lio mulai mengecil dan masuk kembali ke dalam kepalanya. Sesaat setelah tanduknya itu masuk Lio terjatuh, Djohan membantunya untuk bangun kembali. Baru kali ini ia melihat Lio yang bekerja keras seperti ini dan menjadi rekan yang patuh.
“Hehe, sudah kubilang jangan meremehkanku,” ucap Lio bangga.
“Ya…kerja bagus!”
Lio pergi ke dapur untuk memakan makanan yang banyak untuk memulihkan tenaganya, Gonzalo hanya bisa menatapnya sambil menggelengkan kepalanya. Bahan makanan itu hampir separuhnya milik dapur untuk keperluan memasak makanan tuk pelanggan. Setelah dirasa perutnya sudah penuh, Lio siap untuk menemani Djohan untuk pergi ke lokasi target. Djohan meminta Lio tidak ikut campur, sehingga setelah sampai di lokasi ia bisa pulang kembali. Lio tidak masalah dengan itu, lagipula melawan Beaters bukanlah kewajibannya.
Langit masih cerah, Djohan sempat berpikiran menggunakan mobil untuk mencapai lokasi sang target agar tidak memancing keributan. Namun Lio masih belum cukup umur walaupun dapat menggunakan mobil sebisanya, jika ketahuan polisi lalu lintas maka akan menambah masalah. Akhirnya mereka memutuskan untuk bergerak cepat saja, tanpa menggunakan kekuatan Beaters. Lagipula masalah kecepatan keduanya berada di level tertinggi.
“Kau siap?” tanya Lio.
“Yah…,” keduanya melesat setelah dirasa situasinya sudah aman tanpa adanya orang yang melihat.
Namun tanpa disangka ada seseorang yang melihatnya, bahkan tidak seorang melainkan dua orang. Yaitu Gareth dan juga Leah dari tim BASS, mereka sengaja memakirkan mobil dengan jarak yang sedikit jauh agar dapat mengintai. Gerak gerik Djohan yang aneh malah membuat Leah curiga, maka dari itu ia meminta Gareth untuk menunggu sebentar di dalam mobil sambil mengawasi.
“Eh, feeling mu kuat juga, apa karena---“
Leah memotongnya, “kenapa kamu tidak mengejarnya?”
“Hmm, kamu ini. Tenang saja, aku sudah menyiapkannya.”
Gareth membawa sebuah koper yang berisikan baju tempur miliknya, dengan daya yang diisi penuh siap untuk bertempur. Alasan utama ia membawa ini jika pada saat diperjalanan menuju sektor 8 ada laporan mengenai Beaters khususnya spesimen khusus ini, ia bisa langsung menumpaskannya. Gareth turun dari mobil dan membuka koper yang berisikan baju tempurnya.
“Cepatlah! Nanti jejak mereka keburu hilang,” sahut Leah.
“Ya….,” Gareth menggerutu. “tenang saja lady, soal kecepatan aku tidak akan kalah.”
Baju tempur milik BASS memiliki sensor tersendiri atas penggunanya, sehingga jika baju tempur mengenali pemakaiannya maka mereka dapat terpasang sendiri. Gareth sudah memakainya termasuk helm yang berada di luar koper. Ia melihat Leah sedang menghubungi seseorang.
“Aku berangkat!” pelontar roketnya menyala, Gareth melesat menyusul Djohan dan Lio dengan harapan belum kehilangan jejaknya.
Leah masih terhubung dalam telepon, wajahnya serius ketika berbicara dalam telepon. “Aku akan terus meng update situasinya,” ucapnya sebelum menutup telepon.
Seseorang menutup teleponnya yang ternyata adalah kapten James dari sektor 15, ia termasuk salah satu orang yang merasa gagal pada misi itu. Dengan menggunakan sepeda motornya kapten James berangkat dengan bantuan arahan dari Leah. Dan ada satu orang lagi yang sudah berjalan terlebih dahulu untuk memburu spesimen khusus ini, ia adalah Hunter mantan kapten 10. Dengan menggunakan akses yang masih bisa ia masuki, informasi mengenai hal itu telah dibacanya.
“Eh, semenjak laporan dari tim 2. Tingkahnya semakin aneh, memangnya kamu bisa menemukannya sementara sensor Beaters saja tidak mampu mendeteksinya?” ucap kapten Tim 3 yang berada di dalam mobil bersama anggotanya yang memantau gerak gerik Hunter yang kini memakai setelan hoodie yang kebesaran itu untuk menyamar.
Diubah oleh the.collega 06-06-2021 11:38
redrices dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Kutip
Balas