- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++

Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 19:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
398.9K
12.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#259
Di Madrasah 2
Raksasa hijau itu berdiri di depanku.. Matanya yang merah mencorong marah. Dari hidungnya keluar uap panas hingga membentuk asap..kayak orang ngerokok..
Gigi taringnya sebesar pipa 1 inch mencuat di mulutnya.
Kepalanya sebesar kepala gajah..dengan rambut gondrong gimbal.
Dengan telanjang dada memamerkan otot-ototnya yang kekar.
Busyet..gedhe banget nih makhluk...
Aku hanya setinggi pinggangnya saja.
Makhluk itu menggeram marah, menguarkan bau busuk dari mulutnya.
Pasti ga pernah gosok gigi tuh makhluk...
Dengan kakinya yang sebesar pohon kelapa, dia mencoba menginjakku. Dengan jurus langkah seribu, secepat kilat aku menghindari injakan buto ijo itu.
BOOMMM...
Suara telapak kakinya menghempas bumi. Aku menarik nafas lega.. Kalau sampai keinjek, bisa jadi mendoan nih....pikirku.
Belum puas menghirup nafas, serangan kembali datang. Terpaksa aku mengelak lagi.
Saatnya untuk mencoba sejauh mana tenaga dalam dan batinku meningkat sejak pulang dari masa lalu
Kutingkatkan tenaga dalam dan energi batinku hingga ke puncak. Kulapisi tubuhku dengan medan energi, untuk menjaga semua kemungkinan.
Begitu sebuah pukulan datang, aku mengelak, melompat ke atas, lalu dengan sepenuh tenaga, aku tusukkan tombak menyasar tangannya yang luput memukulku.
TRACK....
Suara benturan tombak dan tangan itu. Aku segera melompat menjauh. Melihat akibat dari tusukanku.
Wow...dia ga terluka sama sekali.
Hebat sekali dia... Bahkan kyai cemeng ga berpengaruh padanya.
Padahal sudah dilapisi tenaga penuh...ckckckck..
Buto ijo menggereng marah... Melontarkan kembali pukulan dan tendngan padaku. Aku sibuk melompat kesana kemari untuk memghindar. Angin pukulan dan tendangannya berkesiut di telingaku. Aku seolah tak diberi kesempatan untuk bernafas... Serangannya cepat dan ganas..
Tiba-tiba, 3 bayangan melesat ke arah kami bertempur dan menyerang buto ijo itu. Ternyata 3 gadis ghaib yang membantuku.
Aku menarik nafas lega. Setidaknya tekanan padaku sedikit berkurang dengan bantuan mereka.
Kusimpan kembali kyai cemeng. Lalu kupanggil keris kyai naga emas..
Sepertinya, kolor ijo itu..eh..buto ijo itu mesti dihadapi dengan keris ini.
Kulihat buto ijo menyapukan tangannya pada 3 gadis yang mengeroyoknya.
Ketiga gadis itu melompat mundur untuk menghindari sapuan tangan yang kuat dengan telapak tangan selebar almari 2 pintu itu.
Aku melompat menerjang buto ijo itu, kuarahkan keris ke dadanya, tapi berhasil dihindarinya.
Aku cepat melompat menyingkir, menghindar dari counter attacknya.
Ketiga gadis maju lagi mengerubuti buto ijo. Tapi sang buto tampak tidsk terlalu kerepotan.
Aku mulai bingung, apa yang harus kulakukan. Pantas saja pak Kyai tak mampu mengusirnya, lha hebat sekali makhluk itu.
Aku berempat aja belum mampu mengalahkannya.
"Panggil naga emas.!" terdengar bisikan di telingaku.
Aku celingukan mencari arah suara...tapi tak ada siapapun di situ. Semua sedang sibuk bertempur...
Aku segera mengacungkan keris berwarna kuning keemasan itu ke angkasa.
"Naga emas...datanglah.!!" seruku.
Dari ujung keris, muncullah sosok naga emas yang semakin lama semakin besar..
Suara raungan naga terdengar menggetarkan angkasa...
Sosok Naga Emas raksasa itu segera saja menerjang buto ijo dan mellilitnya...
Buto ijo mencoba melawan dengan memegang leher naga emas yang mincongnya sudah ada di depan mukanya. .
Naga emas membuka mulutnya ..menampakkan barisan gigi tajam dan 4 taring melengkung ke dalam yang sangat mengerikan.
Buto ijo mencengkeram leher naga emas semakin keras, namun lilitan naga emas juga semakin kuat.
Dari mulut naga emas, meluncur bulatan bola api raksasa yang dengan telak menghajar muka buto ijo.
Terdengar teriakan kesakitan buto ijo itu..
Pegangan tangannya di leher naga emas melemah. Sementara naga emas semakin mengeratkan lilitannya.
KRAKKKK....
Terdengar suara tulang belulang yang remuk. Buto ijo itu melengking tinggi... Tubuhnya berkelojotan dan akhirnya lemas.
Kepalanya terkulai...lalu perlahan-lahan tubuhnya berubah menjadi asap dan tertiup angin.
Naga Emas berbalik ke dalam keris.
"Terima kasih banyak...!" gumamku.
Terdengar dengkingan lirih Naga Emas, seolah tahu aku berterima kasih padanya.
Aku melihat arena pertempuran...
Jin musuh sudah kocar-kacir dan kabur dari tempat itu.
Pasukan manusia harimau sudah pergi, meninggalkan Ki Sardulo Seto yang segera menghampiriku.
"Tugasku sudah selesai Aden.. Aku pamit..!"
"Terima kasih ki.. Aku meminta bantuanmu Ki, bukan menugaskanmu. Sekali lagi terima kasih!"
"Sama-sama aden... Assalamu'alaikum..!"
"Wa'alaikum salam...!"
Sosok Ki Sardulo perlahan menghilang dari pandangan. Kusimpan kembali keris naga emas, dan menghampiri 3 gadis ghaib.
'Terima kasih sudah banyak membantuku ya?"
'Kapanpun..mas...! Kami selalu siap!" kata Zulaikha.
"Siap ngapain...?" tanyaku sambil mengedipkan mataku
"Membantumu lah... Dasar otak mesum...!" kata Zulaikha sambil tak lupa menoyor kepalaku.
Saloka dan Menik tertawa melihat kelakuan kami.
Pak Kyai datang menghampiri kami..
"Terima kasih banyak nak Aji... Sekarang madrasah ini sudah bersih dari anasir gelap!"
"Sama-sama Kyai.. Semua karena ijin Allah SWT semata."
'Benar nak.. Tetaplah rendah hati dan jangan jumawa karena kelebihan yang engkau miliki!"
"Baik pak Kyai. Bagaimana dengan murid-murid tadi?"
"Semua sudah pulang dijemput keluarganya. Tinggal.para guru dan staff yang masih tinggal...!"
Waduh...
Belum sempet tepe tepe kok udah pada dipulangin... Nasib ..nasib...
"Kalau begitu, saya mohon pamit pak Kyai. Kasihan Anin sendirian di rumah!"
"Silahkan nak... Sekali lagi, terima kasih banyak...!"
Setelah mengucapkan salam, aku segera pulang.
Sampai di rumah Anin dah menyiapkan makan siang untukku dan bapak sudah pulang dari kebun.
"Dari madrasah kamu Ji?"
"Iya pak...!"
Maka kuceritakan semua kejadian di madrasah tadi.
"Syukurlah, sekarang sudah aman madrasah itu!"
"Insya Allah aman pak."
"Ya sudah, makan dulu... Setelah itu istirahat. Pasti capek kamu!"
"Hehe..iya pak.. Bapak dah makan?"
"Udah tadi di kebun. Kamu makan saja dengan Anin, bapak mau istirahat di kamar."
"Siap pak...!" jawabku.
Aku segera mengajak Anin untuk makan siang bareng.
Setelah makan, aku beristirahat sebentar sambil ngerokok. Lalu mandi, sholat jumat. Take a nap...bobo ciang..hehe..
Liburan akhir pekan yang nikmat..bisa full bersantai di rumah. Melupakan tugas kuliah sementara.
Hari minggu pagi, setelah berpamitan dengab bapak dan Anin, aku kembali ke kota tempatku kuliah.
Memulai rutinitas kuliah seperti biasanya.
Aku sampai di kost pukul 11 siang, disambut senyum manis Desi dan Renita
Dua gadis cantik yang begitu menawan hati. Sungguh, andai dalam agama tidak dilarang untuk memperistri kakak beradik, bakal tak ambil semua jadi istri...ngoahaha...
Asli susah milih di antara keduanya, sama cantik, sama baik...
Sungguh sebuah dilema yang sangat berat...(lebay mode on)
Setelah basa-basi sejenak dengan mereka, dan memberi oleh-oleh, aku segera masuk kamar.
Istirahat deh.. Capek sehabis perjalanan jauh.
Setelah mengabari bapak kalau aku dah sampai dengan selamat, aku merebahkan diri di tempat tidur.
Tapi aku segera berjingkat kaget ketika aku merasakan tubuhku menimpa sesuatu yang empuk dan kenyal...
Apaan coba tuh...?

Gigi taringnya sebesar pipa 1 inch mencuat di mulutnya.
Kepalanya sebesar kepala gajah..dengan rambut gondrong gimbal.
Dengan telanjang dada memamerkan otot-ototnya yang kekar.
Busyet..gedhe banget nih makhluk...
Aku hanya setinggi pinggangnya saja.
Makhluk itu menggeram marah, menguarkan bau busuk dari mulutnya.
Pasti ga pernah gosok gigi tuh makhluk...

Dengan kakinya yang sebesar pohon kelapa, dia mencoba menginjakku. Dengan jurus langkah seribu, secepat kilat aku menghindari injakan buto ijo itu.
BOOMMM...
Suara telapak kakinya menghempas bumi. Aku menarik nafas lega.. Kalau sampai keinjek, bisa jadi mendoan nih....pikirku.
Belum puas menghirup nafas, serangan kembali datang. Terpaksa aku mengelak lagi.
Saatnya untuk mencoba sejauh mana tenaga dalam dan batinku meningkat sejak pulang dari masa lalu
Kutingkatkan tenaga dalam dan energi batinku hingga ke puncak. Kulapisi tubuhku dengan medan energi, untuk menjaga semua kemungkinan.
Begitu sebuah pukulan datang, aku mengelak, melompat ke atas, lalu dengan sepenuh tenaga, aku tusukkan tombak menyasar tangannya yang luput memukulku.
TRACK....
Suara benturan tombak dan tangan itu. Aku segera melompat menjauh. Melihat akibat dari tusukanku.
Wow...dia ga terluka sama sekali.
Hebat sekali dia... Bahkan kyai cemeng ga berpengaruh padanya.
Padahal sudah dilapisi tenaga penuh...ckckckck..
Buto ijo menggereng marah... Melontarkan kembali pukulan dan tendngan padaku. Aku sibuk melompat kesana kemari untuk memghindar. Angin pukulan dan tendangannya berkesiut di telingaku. Aku seolah tak diberi kesempatan untuk bernafas... Serangannya cepat dan ganas..
Tiba-tiba, 3 bayangan melesat ke arah kami bertempur dan menyerang buto ijo itu. Ternyata 3 gadis ghaib yang membantuku.
Aku menarik nafas lega. Setidaknya tekanan padaku sedikit berkurang dengan bantuan mereka.
Kusimpan kembali kyai cemeng. Lalu kupanggil keris kyai naga emas..
Sepertinya, kolor ijo itu..eh..buto ijo itu mesti dihadapi dengan keris ini.
Kulihat buto ijo menyapukan tangannya pada 3 gadis yang mengeroyoknya.
Ketiga gadis itu melompat mundur untuk menghindari sapuan tangan yang kuat dengan telapak tangan selebar almari 2 pintu itu.
Aku melompat menerjang buto ijo itu, kuarahkan keris ke dadanya, tapi berhasil dihindarinya.
Aku cepat melompat menyingkir, menghindar dari counter attacknya.
Ketiga gadis maju lagi mengerubuti buto ijo. Tapi sang buto tampak tidsk terlalu kerepotan.
Aku mulai bingung, apa yang harus kulakukan. Pantas saja pak Kyai tak mampu mengusirnya, lha hebat sekali makhluk itu.
Aku berempat aja belum mampu mengalahkannya.
"Panggil naga emas.!" terdengar bisikan di telingaku.
Aku celingukan mencari arah suara...tapi tak ada siapapun di situ. Semua sedang sibuk bertempur...
Aku segera mengacungkan keris berwarna kuning keemasan itu ke angkasa.
"Naga emas...datanglah.!!" seruku.
Dari ujung keris, muncullah sosok naga emas yang semakin lama semakin besar..
Suara raungan naga terdengar menggetarkan angkasa...
Sosok Naga Emas raksasa itu segera saja menerjang buto ijo dan mellilitnya...
Buto ijo mencoba melawan dengan memegang leher naga emas yang mincongnya sudah ada di depan mukanya. .
Naga emas membuka mulutnya ..menampakkan barisan gigi tajam dan 4 taring melengkung ke dalam yang sangat mengerikan.
Buto ijo mencengkeram leher naga emas semakin keras, namun lilitan naga emas juga semakin kuat.
Dari mulut naga emas, meluncur bulatan bola api raksasa yang dengan telak menghajar muka buto ijo.
Terdengar teriakan kesakitan buto ijo itu..
Pegangan tangannya di leher naga emas melemah. Sementara naga emas semakin mengeratkan lilitannya.
KRAKKKK....
Terdengar suara tulang belulang yang remuk. Buto ijo itu melengking tinggi... Tubuhnya berkelojotan dan akhirnya lemas.
Kepalanya terkulai...lalu perlahan-lahan tubuhnya berubah menjadi asap dan tertiup angin.
Naga Emas berbalik ke dalam keris.
"Terima kasih banyak...!" gumamku.
Terdengar dengkingan lirih Naga Emas, seolah tahu aku berterima kasih padanya.
Aku melihat arena pertempuran...
Jin musuh sudah kocar-kacir dan kabur dari tempat itu.
Pasukan manusia harimau sudah pergi, meninggalkan Ki Sardulo Seto yang segera menghampiriku.
"Tugasku sudah selesai Aden.. Aku pamit..!"
"Terima kasih ki.. Aku meminta bantuanmu Ki, bukan menugaskanmu. Sekali lagi terima kasih!"
"Sama-sama aden... Assalamu'alaikum..!"
"Wa'alaikum salam...!"
Sosok Ki Sardulo perlahan menghilang dari pandangan. Kusimpan kembali keris naga emas, dan menghampiri 3 gadis ghaib.
'Terima kasih sudah banyak membantuku ya?"
'Kapanpun..mas...! Kami selalu siap!" kata Zulaikha.
"Siap ngapain...?" tanyaku sambil mengedipkan mataku
"Membantumu lah... Dasar otak mesum...!" kata Zulaikha sambil tak lupa menoyor kepalaku.
Saloka dan Menik tertawa melihat kelakuan kami.
Pak Kyai datang menghampiri kami..
"Terima kasih banyak nak Aji... Sekarang madrasah ini sudah bersih dari anasir gelap!"
"Sama-sama Kyai.. Semua karena ijin Allah SWT semata."
'Benar nak.. Tetaplah rendah hati dan jangan jumawa karena kelebihan yang engkau miliki!"
"Baik pak Kyai. Bagaimana dengan murid-murid tadi?"
"Semua sudah pulang dijemput keluarganya. Tinggal.para guru dan staff yang masih tinggal...!"
Waduh...

Belum sempet tepe tepe kok udah pada dipulangin... Nasib ..nasib...

"Kalau begitu, saya mohon pamit pak Kyai. Kasihan Anin sendirian di rumah!"
"Silahkan nak... Sekali lagi, terima kasih banyak...!"
Setelah mengucapkan salam, aku segera pulang.
Sampai di rumah Anin dah menyiapkan makan siang untukku dan bapak sudah pulang dari kebun.
"Dari madrasah kamu Ji?"
"Iya pak...!"
Maka kuceritakan semua kejadian di madrasah tadi.
"Syukurlah, sekarang sudah aman madrasah itu!"
"Insya Allah aman pak."
"Ya sudah, makan dulu... Setelah itu istirahat. Pasti capek kamu!"
"Hehe..iya pak.. Bapak dah makan?"
"Udah tadi di kebun. Kamu makan saja dengan Anin, bapak mau istirahat di kamar."
"Siap pak...!" jawabku.
Aku segera mengajak Anin untuk makan siang bareng.
Setelah makan, aku beristirahat sebentar sambil ngerokok. Lalu mandi, sholat jumat. Take a nap...bobo ciang..hehe..
Liburan akhir pekan yang nikmat..bisa full bersantai di rumah. Melupakan tugas kuliah sementara.
Hari minggu pagi, setelah berpamitan dengab bapak dan Anin, aku kembali ke kota tempatku kuliah.
Memulai rutinitas kuliah seperti biasanya.
Aku sampai di kost pukul 11 siang, disambut senyum manis Desi dan Renita
Dua gadis cantik yang begitu menawan hati. Sungguh, andai dalam agama tidak dilarang untuk memperistri kakak beradik, bakal tak ambil semua jadi istri...ngoahaha...

Asli susah milih di antara keduanya, sama cantik, sama baik...
Sungguh sebuah dilema yang sangat berat...(lebay mode on)
Setelah basa-basi sejenak dengan mereka, dan memberi oleh-oleh, aku segera masuk kamar.
Istirahat deh.. Capek sehabis perjalanan jauh.
Setelah mengabari bapak kalau aku dah sampai dengan selamat, aku merebahkan diri di tempat tidur.
Tapi aku segera berjingkat kaget ketika aku merasakan tubuhku menimpa sesuatu yang empuk dan kenyal...
Apaan coba tuh...?
arinu dan 66 lainnya memberi reputasi
67
Tutup