Kaskus

News

kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Kritik Keras UAS, Husin Shihab: Ustadz Model Kek Gini Bikin Negeri Gak Maju-maju
Kritik Keras UAS, Husin Shihab: Ustadz Model Kek Gini Bikin Negeri Gak Maju-maju

Terkini.id, Jakarta – Husin Alwi Shihab mengkritik penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) soal pernyataan UAS mengenai hukum seorang muslim masuk gereja.

Melalui akun Twitter miliknya, Husin menilai bahwa tipikal penceramah seperti UAS membuat bangsa Indonesia semakin terkebelakang.

Husin mengatakan bahwa pernyataan UAS akan menguras pikiran karena dinilai sentimen.



“Model begini yg bikin negeri ini gak bakal maju-maju. Tenaga dan pikiran kita akan banyak dikuras untuk ngurusin sentimen beragama,” ujar Husin Shihab, dikutip oleh terkini.id, Rabu 5 Mei 2021.

Menurut Husin, jika fenomena penceramah seperti UAS tetap dibiarkan, maka akan berdampak pada kemajuan negeri ini.

“Ini akan terus terjadi dari generasi ke generasi jika ustad model begini terus dibiarkan ceramah tanpa memikirkan perasaan penganut agama lain,” lanjutnya.

Dalam cuitannya tersebut, Husin mengunggah pemberitaan mengenai UAS yang menyebutkan bahwa haram hukumnya seorang muslim masuk tempat ibadah agama lain.

“Haram hukumnya masuk ke rumah Ibadah orang lain. Haram! Karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat Ibadah, jika di dalam itu ada patung berhala,” ujar UAS dikutip dari Insertlive oleh terkini.id, Selasa 4 Mei 2021.

UAS kemudian menjelaskan bahwa dalam Mazhab Syafi’i, memasuki tempat ibadah agama lain hukumnya haram karena terdapat berhala di dalamnya.
“Maka dalam Islam, mazhab Syafi’i mengharamkan masuk ke dalam rumah Ibadah yang di dalamnya ada berhala,” jelas UAS.

Pernyataan UAS ini terekam pada video yang diunggah YouTube pribadi ketika dimintai tanggapan tentang film The Santri ketika ada adegan santri membawa tumpeng masuk ke Gereja.

UAS kemudian mengingatkan agar tak melupakan persoalan akidah karena dalih toleransi semata.

“Ini sekarang banyak yang kebablasan, mana toleransi, mana telur asin. Jangan karena toleransi mengorbankan akidah,” terang UAS.



https://makassar.terkini.id/kritik-k...gak-maju-maju/


viniestAvatar border
japutraAvatar border
tepsuzotAvatar border
tepsuzot dan 11 lainnya memberi reputasi
12
4.6K
202
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.2KThread56.6KAnggota
Tampilkan semua post
The.Lord.of.UniAvatar border
The.Lord.of.Uni
#32
Masa’ sih, negara ini nggak maju cuman gegara ada kajian begini, alasan tak logis sesuai fakta data, dan alasan yang terlalu dicari cari.

Maju mundurnya suatu negara itu, tergantung kepada kebebasan dan demokrasi. Semakin feodal suatu negara, maka akan semakin sulit suatu negara maju.

Fakta tak terbantahkan, negara negara yang cenderung feodal, seperti Timur Tengah, Eropa Timur, Komunis, akan sangat sulit mengalami kemajuan. Contoh Rusia, Cina. Korut.

Sedangkan negara Eropa barat, yang menganut sistem demokrasi dan liberal mengalami kemajuan, tapi kosong akan nilai nilia spiritual.

Dan yang sangat menentukan kemajuan suatu negara di bidang sains dan tehnologi, adalah seberapa besar anggaran yang digunakan untuk research dan development.

Yang membuat negara ini tidak maju, besarnya korupsi, praktek nepotisme, dan ukuran yang tak jelas dalam menentukan siapa berposisi dimana.


Apa yang dikatakan UAS itu sudah sangat benar, sekarang, banyak orang Islam yang bingung membedakan, mana antara toleransi versus mencampur adukkan agama. Sekarang ini yang ada, bukan lagi toleransi, tapi sudah mengarah pada mencampur adukkan agama.

Siapakah mereka yang menganggap mencampur adukkan agama sebagai toleransi?.

Banyak sekarang orang Islam gamang, gamang karena gencarnya media sekuler yang membuat opini membolak balikan antara toleransi versus mencampur adukkan agama, gamang dengan isu terorisme yang diciptakan, sehingga berusaha mencuci bersih, berusaha gimana caranya Islam dipandang baik oleh orang orang non muslim, sebuah kedunguan yang tak mengenal sejarah.


Makati2019
burgerkil
burgerkil dan Makati2019 memberi reputasi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.