- Beranda
- Berita dan Politik
Tak Ada Petugas, Pedagang Pasar Tanah Abang Gelar Lapak di Trotoar
...
TS
Aniesmakantomat
Tak Ada Petugas, Pedagang Pasar Tanah Abang Gelar Lapak di Trotoar
Jakarta - Pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali menggelar lapak di trotoar. Petugas tak terlihat di lokasi.
Pantauan pukul 16.00 WIB di lokasi, Kamis (6/5/2021) tampak sejumlah pedagang menggelar barang dagangannya di sepanjang trotoar di Jl Kebon Jati. Para pedagang sibuk merapikan dagangannya setelah petugas meninggalkan lokasi.
Terpantau tidak ada kerumunan sore ini. Pengunjung pun terlihat menggunakan masker saat berbelanja. Sementara itu, arus lalu lintas di Jl Kebon Jati tampak ramai lancar. Tidak terlihat petugas yang berjaga di lokasi.
Salah seorang pedagang Juwito (50) mengungkapkan alasannya mulai berdagang sore ini karena sudah sepi penjagaaan petugas.
"Iya tadi banyak yang jaga di sini, jadi kita nurut aja. Daripada bunuh diri, kita masih banyak kebutuhan. Sejak Senin. Jadi kalau udah nggak ada yang jaga baru kita gelar," kata Juwito.
Menurut Juwito, pendapataannya menurun semenjak hanya diperbolehkan menggelar lapak sampai pukul 16.00 WIB.
"Ya pasti turun, kalau normal bisa di atas Rp 1 juta. Tapi kalau mulai jam 4 itu dapat 200 ribu itu juga untung kotor," katanya.
Pedagang lain, Izet (36), mengeluhkan turunnya keuntungan karena baru menggelar lapak sejak pukul 16.00 WIB.
"Iya turun, biasanya untung bisa Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Sekarang palingan cuma bisa Rp 300 ribu," ujarnya.
https://news.detik.com/berita/d-5560...m=wpm_headline
Pantauan pukul 16.00 WIB di lokasi, Kamis (6/5/2021) tampak sejumlah pedagang menggelar barang dagangannya di sepanjang trotoar di Jl Kebon Jati. Para pedagang sibuk merapikan dagangannya setelah petugas meninggalkan lokasi.
Terpantau tidak ada kerumunan sore ini. Pengunjung pun terlihat menggunakan masker saat berbelanja. Sementara itu, arus lalu lintas di Jl Kebon Jati tampak ramai lancar. Tidak terlihat petugas yang berjaga di lokasi.
Salah seorang pedagang Juwito (50) mengungkapkan alasannya mulai berdagang sore ini karena sudah sepi penjagaaan petugas.
"Iya tadi banyak yang jaga di sini, jadi kita nurut aja. Daripada bunuh diri, kita masih banyak kebutuhan. Sejak Senin. Jadi kalau udah nggak ada yang jaga baru kita gelar," kata Juwito.
Menurut Juwito, pendapataannya menurun semenjak hanya diperbolehkan menggelar lapak sampai pukul 16.00 WIB.
"Ya pasti turun, kalau normal bisa di atas Rp 1 juta. Tapi kalau mulai jam 4 itu dapat 200 ribu itu juga untung kotor," katanya.
Pedagang lain, Izet (36), mengeluhkan turunnya keuntungan karena baru menggelar lapak sejak pukul 16.00 WIB.
"Iya turun, biasanya untung bisa Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Sekarang palingan cuma bisa Rp 300 ribu," ujarnya.
https://news.detik.com/berita/d-5560...m=wpm_headline
nomorelies memberi reputasi
1
799
16
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.7KThread•41.4KAnggota
Tampilkan semua post
fghjjhgf
#3
Contoh korupsi rakyat kecil .trotoar d buat Dr pajak bagus2 dibuat jualan..korupsi Hak pejalan kaki..korupsi orang yg uda taat bayar pajak
nomorelies memberi reputasi
1
Tutup