Hampir di semua platform yang ada di internet pasti memiliki komentar negatif yang disampaikan netizen. Komentar negatif tersebut ditargetkan untuk apapun, bisa itu ditujukkan untuk sebuah konten atau bahkan untuk sisi personal suatu orang.

Beberapa hal yang membuat orang nggak segan untuk memberikan komentar negatif itu biasanya karena melihat sesuatu yang nggak sesuai dengan dirinya, mulai dari sensasi yang ada di dunia entertainment, adanya unsur kejahatan, hingga perbedaan pandangan politik.

Tapi, yang membuat heran itu terkadang ada juga komentar negatif yang kerap ada di sebuah hal yang nggak semestinya ada komentar negatif. Misalnya seperti berita duka, kabar bahagia, bahkan hingga ditujukkan ke anak yang belum dewasa. Tentunya hal tersebut sangat meresahkan dan menimbulkan rasa heran saat melihat fenomena ini.



Sebenarnya ada penelitian yang pernah mengangkat topik mengenai komentar negatif. Sebuah buku berjudul Quantum Learning karya Bobbi De Porter membeberkan hasil penelitiannya dalam salah satu bab dalam buku tersebut yang menjelaskan kalau ada 460 komentar negatif yang diterima seorang anak dalam sehari. Sedangkan komentar positif yang diterima hanya sebanyak 75 komentar saja.

Belum sampai disitu, hal yang membuat kita akan terkaget-kaget adalah penelitian tersebut dilakukan pada tahun 1982. Tentu kita tahu dong kalau di tahun tersebut internet dan media sosial belum berkembang seperti saat ini.

Kebayang nggak gimana jadinya kalau penelitian yang serupa dilakukan di zaman sekarang, saat media sosial sudah populer dan dunia seakan berada dalam satu genggaman saja. Mungkin hasilnya akan lebih mencengangkan lagi.

Melihat fenomena banyaknya komentar negatif yang bertebaran baik itu di media sosial maupun di kehidupan nyata tentu akan memberikan dampak buruk bagi orang yang menerimanya. Apalagi kalau orang yang menerima komentar negatif tersebut masih anak-anak. Besar kemungkinan orang tersebut akan dikelilingi oleh pemikiran negatif dalam kesehariannya. Pastinya kita nggak akan mau dong kalau harus selalu dipenuhi negative thinking dalam menjalani hidup sehari-hari.



Jadi, kembali lagi ke pertanyaan awal, sudahkan Agan memberikan komentar negatif hari ini?

Kalau sudah, apakah Agan sudah intropeksi diri setelah memberikan komentar negatif tersebut?

Kalau sudah intropeksi juga, apakah Agan menyesal dan merasa waktu yang dibuang untuk memberikan komentar negatif seharusnya digunakan untuk hal yang lebih positif?