Masih ingat tentang kisah ojol yang membawa pesanan sate yang disuruh oleh seorang wanita di tepi jalan? Namun pesanannya itu ditolak oleh penerima, karena merasa tidak memesan.

Akhirnya sate tersebut membawa malapetaka ketika dimakan bersama keluarga, anaknyapun menjadi korban dan meninggal karena keteledoran sang bapak. (Pelajaran dari hal ini, barang yang bukan milik kita hendaklah jangan dimakan, diambil atau dikuasai).

Sate yang dibawa sang ojol ternyata mengandung potasium Sianida, sepertinya ada yang tak suka dengan target yang dikirimi sate tersebut yang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul. Namun sate itu tidak diterima oleh si target dan menolaknya, target pun lolos dari maut.



Namun sayang, karena ojol yang merasa sayang bila sate dibuang malah menjadi korban salah sasaran, hingga nyawa sang anak pun harus melayang. Bocah kecil berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya, Warga Bangunharjo, Sewon, Bantul harus menghadap Tuhan lebih dahulu.

Polisi pun setelah dilaporkannya tentang kejadian ini segera bergerak cepat, karena setelah diperiksa target yang menjadi sasaran sate sianida itu adalah penyidik senior di Jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, ternyata Bapak Tomi yang menjadi target makanan beracun bukan orang sembarangan beliau ini berpangkat Aiptu, statusnya pun masih aktif sebagai penyidik senior di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.



Sepertinya beliau lolos dari jebakan maut, bisa dibilang beliau merupakan salah seorang polisi yang berprestasi. Sudah pasti Polisi segera memburu sosok wanita yang ciri-cirinya sudah di jadikan catatan berdasarkan keterangan saksi.

Hingga akhirnya Polisi pun dapat menangkap wanita dengan ciri-ciri yang sama berdasarkan keterangan saksi, namun keterangan pers belum dilakukan.



Sepertinya ada drama kisah cinta dibaliknya yang membuat pelaku sakit hati, lantas tega untuk menghabisi nyawa target.

Apa yang menyebabkan pelaku sakit hati masih tanda tanya, apakah karena cinta? Atau ada yang lainnya.



Nampaknya semakin naik level saja kejahatan di Indonesia, bagaimana kalau cara-cara ini dipakai oleh teroris? Mereka tidak lagi menggunakan senjata, tapi berupa racun dengan nama sianida.

Hal ini patut diwaspadai, karena bila polisinya tumbang maka negara dalam ancaman. Mungkin pikiran TS terlalu jauh, tapi bisa saja hal ini terjadi. Lantas apa pendapatmu gan?



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google