Tapi tiba-tiba,

DEEEGGGGGG

Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku tiba-tiba jadi lemas begini? Rasanya seperti baru saja lari keliling lapangan 100 kali. Tenagaku hampir terkuras habis, apa memang begini rasanya orang main begituan?
Sepertinya ada yang aneh. Apa aku ini kurang darah ya?, ah,… mungkin tensi darahku rendah. Besok coba ku periksa ke dokter.


“sayang,…kok tiba-tiba aku lemes ya, mungkin aku darah rendah ni, minta tolong dong bawain aku makanan sama vitamin minta sama ibu ya”

“iya,…tunggu sebentar ya,”

Aku pun makan sepiring nasi dan minum vitamin yang dibawa istriku, badanku sudah agak mendingan walaupun masih terasa lemas, setelah selesai makan akupun langsung tidur ditemani istriku dalam pelukanku.

Di tangah malam

“HAAHHHH” aku terbangun dari tidur sampai membuat dia ikut terbangun,

“tuan kenapa?” tanya dia

“aku tadi bermimpi, kamu sedang mencekikku..dan wajahmu seram sekali, kayak kuntilanak”

“emmm…..” dia terdiam

Aku melihat jam, sudah jam 2 malam.

“ ya udah, tidur lagi aja, tadi cuma mimpi” kataku menenangkan dirinya

“ iya”

Keesokan harinya

Aku bangun tidur dan membuka mataku, disampingku, aku melihatnya sudah bangun tidur duluan tapi kenapa matanya yang cantik itu mengeluarkan airmata, sepertinya dia menangis

“sayang, kenapa menangis?” kuusap airmatanya dengan tangan kananku.

“maafkan saya tuan, saya sudah mengambil sesuatu milik tuan”

“memangnya kamu sudah ngambil apa?” tanyaku

Dia tidak menjawab, hanya tersenyum padaku.

“kamu ngambil duit ya?”

“bukan”

“kamu ngambil barang trus kamu jual lagi”

“bukan”

“jadi kamu ngambil apa?”

Lagi-lagi dia tidak menjawab, hanya tersenyum padaku.

“ya udah,..nanti aku kasih kamu duit buat beli apa yang kamu mau, tapi kalo mau jual sesuatu, bilang aku dulu ya”

“iya”

“yuk kita mandi dulu”

Untungnya didalam kamarku ini ada kamar mandinya. Kami pun mandi bersama pagi-pagi, air yang dingin tidak terasa dingin lagi. Kami berdua seperti anak kecil yang main-main di kamar mandi.
Dan lagi-lagi, si otong ini minta jatah lagi, terpaksa deh harus di turuti, didalam kamar mandi kami hanya main begituan 10 menit saja, tapi rasanya badanku sepertinya biasa saja, tidak lemas seperti tadi malam, mungkin tensi darahku sudah normal.

Selesal mandi kami berdua turun untuk sarapan, dan mereka bertiga, bapak, ibu, dan icha sudah menunggu kami di meja makan dengan senyuman yang aneh.

“ehm-ehm…” bapak mesam-mesem

“cie-cie,…yang tadi malam belah duren” kata icha sambil senyum-senyum

“apaan sih lu cha” kataku

“bang,..durennya enak gak?” icha menggoda

Aku dan istriku hanya bisa senyum-senyum saja

“udaaah,….jangan digodain terus,..sarapan yuk” ajak ibu

Kami berdua sarapan sambil terus digodain sama mereka, maklumlah pengantin baru.

“ndra,..ajak aja istrimu ke kafe, kenalin ama temen-temenmu, mereka kan belum tau” kata bapak

“sayang mau ikut ke kafe?” tanyaku

“mau” jawabnya

Setelah selesai sarapan, seperti biasa, aku bersiap berangkat kerja tapi kali ini Siti ikut bersamaku,

Sasampainya di kafe,…kukenalkan istriku kepada semua anak buahku dan mereka semua pada keheranan,

“si bos tau-tau nikah aja, mana gak ngajakin kita-kita ikut acaranya”

“iya nih, nikah kok mendadak banget”

“tenang aja kalian semua, nanti aku bikin acara disini” jawabku

“bos,…dapat bini cantik kayak neng Siti ni dapat dimana sih?”

“dapat di depan rumahku” jawabku

“hahhahhahaha” mereka semua tertawa

tak lama kemudian

“halo ndra” seorang pengunjung yang baru saja datang menyapaku